Awalan

[Aprilia pov]

Tangan ku bergerak-gerak memutar lalu mengecap-mengecap sebuah brush lembut ke wajah ku, menambah sedikit ketebalan Make up yang ku rasa sudah mulai luntur karena terlalu sibuknya hari ini

Aku rapikan sedikit kemeja ketat ku, ku tarik pencil skirtku agar sedikit ebih kebawah barulah ku langkah kan kaki jenjang nan mulus berbalut sebuah hak tinggiku untuk berlenggak-lenggok di jalanan depan stand penjualan skin care tempat ku bekerja.

"Kak mampir kak!"

"Skin care nya kak, putih glowing dalam dua kali pemakaian!"

"Kak, mas, om, tante!"

"Tanya-tanya dulu kak,boleh kok kak!"

"Keti hitam, selangkang*n gorila, burik dekil keridi setengah monyet semua bisa glowing kak!"

"Mampir dulu kak!"

Terus-terusan dan berulang teriakan dan seruan itu ku udarakan, sesekali aku mendekat mengulur brosur kadang diterima, ditolak, dicemo'oh, sudah biasa aku dapati tapi tetap saja aku selalu ikhlas melalukan tugas ku hingga jam kerjaku pun berakhir.

Aku Aprilia shakila, gadis 18 tahun seorang SPG Skin care di salah satu Mall ternama ini, berkeinginan yang besar menjadi orang yang sukses cuma bermodalkan paras cantik dan jiwa marketing ku yang lumayan lah, aku pin melamar pekerjaan di salah satu merek skin care baru di kota ini.

"Kenapa tidak kuliah Pril? Harus nya anak seusia kamu itu kuliah loh?" itu pertanyaan yang selalu muncul.

"Duh, Enggak ada biaya, siapa sih yang gak mau kuliah tapi kembali lagi nasibnya memang begini gimana dong ya?"

"Mana otak gak pinter–pinter amat siapa juga yang mau kasih beasiswa!"

"Engkong lu.."

Aku seorang anak tunggal, Bundaku hanya penjual makanan di kantin sekolahan di dekat rumah, ayahku hanyalah seorang TKI di Arab saudi.

Aku selalu bermimpi sih berharap bisa ngerasain bangku kuliahan, sebab itu aku bekerja, pelan-pelan jika memang sudah waktu ya pasti ada saja jalannya kan, fikir ku seperti itu.

Loh bukannya gaji TKI Arab lumayan ya Pril?

Lumayan, lumayan buat bayar hutang ayah, katanya sih seperti itu, aku sama bunda sih enggak tau dan gak mau tau lagi, dia juga enggak pernah peduli apa lagi ngirimi uang buat kami.

"Aku ngerasa ayah ku sudah menikah lagi, But, I don't care!"

Jangan bilang aku anak durhaka tapi memang seperti itu adanya, sejak SMP ayah sudah berangkat ke Arab dan semuanya mendadak berubah, ayah tidak pernah mengabari kecuali perayaan besar, itu pun hanya keluhan, 'Ayah tidak punya uang nak, hutang kita banyak, ayah begini, ayah begitu.

Bunda tidak pernah merasa sih kami berhutang, nyatanya hidup kami tidak yang aneh-aneh, kalau ada uang ya beli, kalau tidak ada ya sudah diam aja tidak pernah di paksakan untuk ada.

Heran kan? Aku sih tidak, sudah biasa paling juga nanti kalau anaknya sukses baru manggil 'Anak ku, anak ku'...

"Sudah lah jangan di bahas hati ku sakit ingat perjuangan Bunda, mati-matian hidupi aku seperti saat ini bahkan tahan-tahan sakit berjualan padahal Asma nya lagi kumat-kumatnya.

"Bun, You're my Everything."

...🍂...

Satu minggu kemudian.

Sudah pasti dan sudah sangat di yakini, sesampainya Alex di Indonesia Mama pasti melakukan sebuah kegilaan, ya Alex benar sekali.

Tanpa meminta izin tanpa memberi tahukan apapun Mama sudah mempersiapkan acara pertunangan Alex dan Tania, kini rumah tampak sudah ditata dengan Indah nya, Aksen bunga-bunga dimana-mana, dekorasi mewah dan kursi-kursi terbalut kain berwarna putih berpita emas sudah tertata rapi dihalaman besar rumah nya.

Pada malam itu juga Alex dan Tania melakukan pertungan, dan Alex hanya bisa pasrah yanga mana melihat kondisi Mama memang terbaring sakit di kamarnya.

Penuh dengan perasaan campur aduk, marah, kesal, tidak terima, ingin menolak, ah...tapi bagaimana bisa jika sudah seperti ini ia lihat Mama begitu tampak bahagia tertawa bersama Angel dan Tania ditempat pembaringan jelas saja Alex menciut dan harus luluh.

Ya...Perasaan cinta Mama kepada Angel cucunya dari hubungan Rocky dan Tania membuat Mama akhirnya memberitahukan semuanya kepada Tania tentang kejadian sebenarnya.

Bahwa Rocky masih hidup, belum meninggal dia pergi sebab tidak siap menanggung pernikahan di usia yang begitu muda, awalnya Tania tidak mudah menerima semua perbuatan dan alibi yang di buat Rocky dulu tentang kecelakaan dan kematiannya bahkan keluarganya juga tertipu saat itu namun 8 tahun sudah berlalu Angel sudah besar dia harus tau siapa keluarga Papanya, Tania tidak bisa menahan hubungan dan ikatan antara Nenek kakek dan cucu.

Angel harus terus bahagia meski Rocky tidak menginginkan mereka, biarkan Rocky dengan kehidupannya, Angel Tania dengan kehidupan baru pula bersama Alex yang memang sangat menyayangi Angel bahkan saat sebelum Alex tahu Angel adalah sang keponakan.

Sudah berkumpul dikeramaian para undangan keluarga besar Alexander dan para teman-temannya termasuk Mike, Dimas dan Nadilla, Frans dan Nancy.

Pria berkemeja batik bercorak yang sama dengan Tania melengkungkan senyumannya.

senyuman keterpaksaan bukan dari dalam hati yang terus menolak ini semua.

Bukan karena jahat atau membenci Angel dan Tania, hanya saja Alex masih berharap Angel dan Tania bisa bahagia bersama Rocky adiknya dan dia menemukan pasangan pilihan dia sendiri.

Aku pasrahkan semuanya tuhan, jika ini yang terbaik, buat hati ku secepatnya menerima ini dan mudah kan jalan menuju ujung yang seharunya.

Alex pun melingkarkan cincin bermatakan berlian di jemari manis Tania melampirkan senyumannya begitupu Tania bergantian melingkarkan sebuah cincin berwarna silver polos ke jemari Alex.

Semua orang yang datang pun bersorak-sorai betepuk tangan di iringi tawa dan senyuman bahagia untuk kedua nya.

...•••...

Beberapa hari berlalu.

Di tempat lain.

Suasa Mall sangat ramai pada weekend kali ini bertepatan dengan publik holiday negara ini, hari-hari seperti ini lah yang di sukai April akan banyak orang yang mampir ke stand penjualan nya dan yang pasti omset juga akan bertambah.

April tampak sibuk berdiri terus menjelaskan sebuah benda berbentuk skin care yang di penggangnya, menjelaskan dengan detail, memuji-muji melebih-lebihkan, ya...tidak terlalu sulit tapi harus pintar-pintar dalam mengolah kata-kata dengan bunyi mengajak dan mempengaruhi untuk tertarik.

"April!" panggil seorang teman dimeja belakang.

April tidak menoleh lebih fokus ke customer yang mengunjungi stand nya.

"April, ini hp kamu bunyi mulu...." ulangi lagi.

"Iya, iya!" April pun meminta izin bergantian dengan Via untuk menangani pengunjung di depan nya, Via menyetujui, April pun berjalan ke belakang setelah Via sudah ke depan.

'BUNDA'

Baca April pada nama kontak di benda pipih milik nya. "Bun--"

"Aprilll, bunda pingsan di kantin!" teriak seseorang salah seorang teman bunda memotong sahutan dipanggilan teleponnya.

"Iya tante, iya jagain bunda sebentar ya, April kesana sekarang!" Panik April masih memegangi ponsel secepatnya keluar dari ruang belakang.

"Mbak Shela, Via!!" pekikan April mmbuat semua yang di sana menoleh

"Kenapa Pril..." Sahut Mbak Shela masih terperangah.

"Mbak aku izin ya, Bunda pingsan di kantin," Air muka April berubah menjadi sangat gusar.

"Iya Pril gapapa pergi lah!" Mbak Shela mengizinkan, dia adalah seniornya yang sangat pengertian.

"Iya, kita bisa kok handle ini, Bundamu lebih penting Pril" timpal Via.

April menjadi bingung, "Terima kasih, Aku pergi dulu ya..." Ia lun maraih tasnya di atas meja dan segera berlari keluar dari stand.

April berlari sekencang-kencangnya, perasaan takut, kalut, gusar segalanya bercampur menyelimuti gadis itu, langkah kakinya begitu crpat, cengkraman tas yang diperkuat, April tidak menghentikan sedikit pun langkahnya, ia seakan tidak berpijak turun dari eskalator lalu berlari-lari kecil melewati orang-orang dikeramaian.

Tatapannya kosong fikirannya melayang, Tiba-tiba di kejauhan mata April menangakap sesuatu, ia melihat sebuah dompet berwana coklat kulit tergeletak dengan dua pria yang baru lewat didepannya.

April berniat mengambil itu dan mengejar mereka tapi jalan ke arah itu bukan jalan untuk keluar dia harus keluar sekarang, tapi bagaimana bisa April membiarkan itu di sana, akan ada orang lain yang mengambil bagaimana jika orang jahat dan tidak berniat memulangkan.

Dompet adalah sesuatu hal yang terpenting untuk seseorang, terlebih lagi pasti banyak kartu-kartu tanda pengenal lain sebagainya di sana, bathin April, tidak menunggu lama April lun segera mengambil benda kulit yang tergelat itu dan mengejar dua orang yang di duga adalah pemilik dompet.

Di coffe shop ternama.

Alex dan Mike duduk disalah satu meja di luar ruangan terbuka coffe shop dengan Mike yang menghisap sebatang rokok lalu mengudarakannya.

Kedua lelaki itu seperti biasa terus masih terus bercerita membahas hal-hal kerecehan namun sesekali mengeluarkan percakapan serius.

"Wow!" terkekeh Mike menatap jemari kanan Alex dengan lingkaran sebuh cincin pertunangannya masih melingkar di sana.

Alex segera menurunkan tangan nya, sembari tertawa."What the fu*k tutup mulut mu sialan!" seringai Alex mendengkus geli.

"Why? ini kenyataan kau sudah bertunangan!" Cibir Mike menaikan kedua alisnya.

Alex memijat pelipisnya, sedikit memiringkan kepala,"Aku tidak yakin bisa menjalani ini, semua ini karena orang tua ku saja, ****!"

"Sebelum janur kuning melengkung–

Alex menatap Mike yang menggantungkan kalimat nya. "Ada apa dengan janur kuning?" Alex terkekeh geli.

"Kau masih bisa–

"Sssttt, Sudah stop kau jangan menjadi iblis!"

"Hahah, Man ayolah, memilih pasangan hidup itu harus dari hati, sebab bangun dan tidur lagi, kau akan melihat dia bahkan hampir 24 jam, kau akan terus bersamanya melakukan banyak hal, jika kau tidak menyukai Tania rumah tangga tidak akan jadi rumah tangga tapi rumah duka kasihan Tania dan Angel"

"Entah lah, kepala ku sakit!"

"Santai, biarkan mengalir pernikahanmu masih tahun depan, masih banyak waktu untuk berbelok!"

Alex tertawa geli, "Iblis terkutuk!"

"Permisi!" tegur seorang gadis cantik berseragam SPG di meja yang mereka tempat membuat keduanya menoleh kearah gadis yang datang entah dari mana itu.

"Om, ini dompetnya jatuh!" ucapnya mengulurkan dompet kulit itu.

Mike yang merasa kenal dengan dompet itu segera memeriksa saku celananya ia bergerak panik merogoh saku belakang."Yah, itu punya saya!" ambil Mike uluran dompet itu. "Kau menemukannya?"

"Iya jatuh di sana!" tunjuk April keluar.

"Terimakasih–"

"Periksa dulu Mike!" Lirik Alex dingin pada April "Siapa tau ada yang hilang..."

"Maaf om saya bukan pencuri, saya juga tidak membukanya kok," Air muka April seketika berubah kesal, Niat membantu malah dianggap mencuri.

Mike pun memeriksanya, membuka satu persatu sekat-sekat juga kartu-kartunya dan masih lengkap."Sepertinya tidak ada yang hilang."

"Saya permisi!" seru April berbalik ingin cepat pergi melanjutkan tujuannya.

"Eh tunggu, ini buat kamu!" Panggil Mike mengeluarkan lembaran-lembaran kertas merah didalam dompet.

April menoleh melampirkan senyuman terpaksanya, ia sudah mendadak tersulut di anggap mencuri.

"Terimakasih Om, saya tidak membutuhkan itu! tapi tolong berikan saja kepada teman anda! minta dia untuk membeli tissu basah supaya bisa membersihkan mulut kotornya!" Cecar April menatap kesal kepada Alex yang menghina dia barusan, sedetik kemudian ia pun melenggang pergi.

Alex menggeleng tidak percaya.

"Bocah, Sialan!"

"Bersihkan mulut kotor mu!" Mike terkekeh mendengar itu.

...***...

30 menit berlalu, sedari tadi April berdiri di halte ia begitu sangat gusar memegangi tiang halte, tidak satu pun angkot lewat, karena jalanan di tutup terjadi sebuah demonatrasi di ujung jalan membuat lalu lintas ke arah tujuannya di tutup.

Lagi-lagi ponselnya berdering.

"Iya, Ha, Bunda"

"Iya, iya...

April seketika menangis, menggengam ponselnya sekuat-kuat seseorang mengatakan Ibu nya sudah sangat lemah dan sudah di larikan pihak pengelola kantin sekolah ke puskesmas terdekat.

April pun berlari-lari, memutar jalan melintasi pinggiran trotoar, berharap di jalanan nanti jumpa ojek atau angkot lain yang bisa menghantarkannya.

Ia terus menangis sejadi-jadi nya berlari-lari kecil memeluk tas seraya terus memohon dan berdoa agar ibu selalu baik-baik saja, tidak lagi ia pedulikan heel yang ia lepas berganti dengan kaki telanjang yang mana sandal jepitnya lupa ia bawa dari locker.

Di jalanan yang sama Mike melajukan mobilnya untuk kembali tiba-tiba ia menepi di tepian spbu mengangkat panggilan dari kantor, Alex yang berada di sebelah Mike mengedarkan netranya ke arah luar menatap pada sekeliling mengisi kesenggangan.

Kini netra nya melihat sesuatu dan menjadikan nya sorotan, "Mike kau lihat itu sepertinya anak tadi!" tunjuknya ke arah spbu.

Mike sedikit menoleh tetapi masih fokus dengan panggilannya, Alex terus melihat gadis kecil yang berjalan sambil menangis.

"Iya, dia anak tadi itu," seru Mike meletakan ponselnya. "Nangis dia Man!" timpal Mike lagi.

"Halah, bocah paling juga putus cinta!" celetuk Alex menyeringai acuh.

Namun keduanya terus melihat pada gadis itu. melihat setiap gerak-geriknya,l yang kini tiba-tiba terlihat sedang memberhentikan seseorang bersepeda motor tampak memohon terus mengeluarkan air mata.

"Man, aku tidak yakin hanya sekedar putus cinta..."

Alex pun mengangguk membenarkan itu terlihat ia seperti dalam masalah, keduanya mulai merasa tidak tega, Mike pun memajukan mobil menghampiri gadis itu, ia membuka kaca mobil, seketika April terperanjat menyeka air matanya.

April tidak lupa pada kedua orang itu, "Apa lagi! Aku sudah katakan tadi, aku tidak mencuri!" April menangis menjadi-jadi, air matanya semakin tumpah ruah menatap kesal kepada Alex.

Alex terdiam, mendapat cercaan bercampur air mata dari gadis di depannya,

"Kau perlu bantuan gadis kecil?" teriak Mike pula di kursi kemudinya, Alex pun menyandarkan kepalanya memberi ruang untuk gadis itu melihat Mike didalam.

"Om, Om yang baik..." April menyeka air mata menatap pada Mike "Tolong hantarkan saya ke puskesmas di jalan bunga, tolong saya, jbu saya pingsan di sana!" April memelas Mike menatap penuh permohonan.

"Ayo Naiklah!" Ajak Mike.

April pun tidak menimbang segera membuka pintu dan segera masuk kedalam mobil itu.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

Herlinawati Ana

Herlinawati Ana

si bocah yg ternyata adalah jodohmu Alex😂

2024-12-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

CURIGA AYAH LO PNY ISTRI LGI..

2023-08-15

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KLO TKI DIARABKN LUMAYAN TU GAJINYA, KLO GK DIRHAM, DINAR ATAU REAL,, DIRUPIAHKN LUMAYAN BESAR DRIPADA DI TKI DI MALAYSIA, HONGKONG TAIWAN ATAU KOREA...

2023-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awalan
3 Visual Cast
4 Need Each Other
5 Where're you, Bocah!
6 Kau yang terbaik,Om!
7 Beach
8 Toxic relationship
9 Gadis patah hati
10 Lost
11 Tidak cukup kuat
12 Di luar kendali
13 Sepenggal kerinduan
14 A for Alex ??
15 Rindu
16 Tidak semesti nya
17 Mulai menyelidiki
18 Tidak cukup kejelasan
19 Kedatangan Angel
20 Angel Birthday
21 Angel Birthday [II]
22 Stay
23 With you
24 Tinggal lebih lama
25 Dia
26 Kesempatan
27 Kilas balik
28 Jangan Norak
29 Menanti Bom waktu
30 Tidak percaya itu
31 Gadis lain
32 Memilih
33 Honey kau?
34 Izinkan aku
35 Tepat di depan mata
36 Pergi!
37 Meminta
38 Setelah memutuskan
39 Menemui Mike
40 Tidak bersama ku
41 Menyusahkan
42 Bersiap
43 Will you?
44 Perusak suasana
45 Double A day
46 Setelah Double A Day
47 Marah
48 Ada apa lagi?
49 PENGUMUMAN [julian&Dilvi]
50 Keinginan Rocky
51 Tidak pantas
52 Panik
53 #Bab 53
54 #Bab 54
55 #Bab 55
56 #Bab 56
57 #Bab 57 Beside me always
58 #Bab 58
59 #Bab 59
60 #Bab 60
61 #Bab 61
62 #Bab 62
63 #Bab 63
64 #Bab 64
65 #Bab 65
66 #Bab 66
67 #Bab 67
68 #Bab 68
69 #Bab 69
70 #Bab 70
71 #Bab 71
72 #Bab 72
73 #Bab 73
74 #Bab 74
75 #Bab 75
76 #Bab 76
77 #Bab 77
78 #Bab 78
79 #Bab 79
80 #Bab 80
81 EPILOG
82 Author info
83 BMA2 Bab 1: Khawatir
84 BMA2 Bab 2: Amarah
85 BMA2 Bab 3: Berlanjut
86 BMA2 Bab 4 : Lelah
87 BMA2 Bab : 5 Rumah sakit
88 BMA2 Bab : 6 Tangisan
89 BMA2 Bab : 7 Panik
90 BMA4 Bab : 8 Belum waktunya
91 BMA2 Bab : 9 Banyak iklannya
92 BMA2 Bab : 10 Menjadi biasa
93 BMA2 Bab : 11 Kenapa?
94 BMA2 bab : 12 Gusar
95 BMA2 Bab : 13 Mungkin
96 BMA2 Bab : 14 Happiness Agnoward Fam
97 TAMAT [I]
98 TAMAT [II]
99 ONLY PROMO
100 Mike
101 KARYA BARU
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog
2
Awalan
3
Visual Cast
4
Need Each Other
5
Where're you, Bocah!
6
Kau yang terbaik,Om!
7
Beach
8
Toxic relationship
9
Gadis patah hati
10
Lost
11
Tidak cukup kuat
12
Di luar kendali
13
Sepenggal kerinduan
14
A for Alex ??
15
Rindu
16
Tidak semesti nya
17
Mulai menyelidiki
18
Tidak cukup kejelasan
19
Kedatangan Angel
20
Angel Birthday
21
Angel Birthday [II]
22
Stay
23
With you
24
Tinggal lebih lama
25
Dia
26
Kesempatan
27
Kilas balik
28
Jangan Norak
29
Menanti Bom waktu
30
Tidak percaya itu
31
Gadis lain
32
Memilih
33
Honey kau?
34
Izinkan aku
35
Tepat di depan mata
36
Pergi!
37
Meminta
38
Setelah memutuskan
39
Menemui Mike
40
Tidak bersama ku
41
Menyusahkan
42
Bersiap
43
Will you?
44
Perusak suasana
45
Double A day
46
Setelah Double A Day
47
Marah
48
Ada apa lagi?
49
PENGUMUMAN [julian&Dilvi]
50
Keinginan Rocky
51
Tidak pantas
52
Panik
53
#Bab 53
54
#Bab 54
55
#Bab 55
56
#Bab 56
57
#Bab 57 Beside me always
58
#Bab 58
59
#Bab 59
60
#Bab 60
61
#Bab 61
62
#Bab 62
63
#Bab 63
64
#Bab 64
65
#Bab 65
66
#Bab 66
67
#Bab 67
68
#Bab 68
69
#Bab 69
70
#Bab 70
71
#Bab 71
72
#Bab 72
73
#Bab 73
74
#Bab 74
75
#Bab 75
76
#Bab 76
77
#Bab 77
78
#Bab 78
79
#Bab 79
80
#Bab 80
81
EPILOG
82
Author info
83
BMA2 Bab 1: Khawatir
84
BMA2 Bab 2: Amarah
85
BMA2 Bab 3: Berlanjut
86
BMA2 Bab 4 : Lelah
87
BMA2 Bab : 5 Rumah sakit
88
BMA2 Bab : 6 Tangisan
89
BMA2 Bab : 7 Panik
90
BMA4 Bab : 8 Belum waktunya
91
BMA2 Bab : 9 Banyak iklannya
92
BMA2 Bab : 10 Menjadi biasa
93
BMA2 Bab : 11 Kenapa?
94
BMA2 bab : 12 Gusar
95
BMA2 Bab : 13 Mungkin
96
BMA2 Bab : 14 Happiness Agnoward Fam
97
TAMAT [I]
98
TAMAT [II]
99
ONLY PROMO
100
Mike
101
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!