Bab 5 - Sekretaris

"Berhentilah kerja di kantormu yang sekarang," titah Bisma dengan tegas.

"Kenapa harus begitu, Bis?"

"Perlu diingat jika aku sekarang adalah suamimu atas permintaanmu sendiri yang meminta dinikahi. Aku masih sangat bisa menafkahimu jauh lebih banyak dari gaji yang diberikan di sana,"

"Iya, aku tau soal itu. Kamu pasti sangat mampu dalam hal finansial. Tapi, kamu sangat tau jika aku suka bekerja. Aku hanya sebagai wanita simpananmu walaupun berstatus istri siri. Jadi, aku rasa tidak harus selalu berada di rumah kan selama 24 jam?"

"Siapa yang bilang menyuruhmu jadi pengangguran?"

"Barusan kamu suruh aku resign dari sana. Lantas aku harus diam di rumah?"

"Kamu resign dari sana dan kerja di kantorku," jelas Bisma.

Seketika Widuri terkejut mendengar perintah Bisma barusan.

"Gak perlu terkejut begitu. Aku melakukan ini bukan karena aku peduli padamu apalagi cinta!" seru Bisma. "Bagiku kamu itu hanya sebuah barang yang sudah aku beli untuk dijadikan pajangan. Jadi aku tak suka jika pajanganku itu bekerja di perusahaan lain apalagi di sana adalah kompetitorku. Jika kamu berada dekat denganku pasti mudah untuk mengawasimu. Tenang saja kamu tetap akan aku gaji," imbuhnya.

Widuri pun akhirnya terpaksa melakukan semua permintaan Bisma tersebut. Mulai dari simpanan yang menikah siri dengan pernikahan yang dirahasiakan dari siapapun, kini ia juga bekerja di kantor Bisma.

☘️☘️

Acara pernikahan rahasia Bisma dan Widuri telah selesai beberapa jam yang lalu. Dhika dan orang yang terlibat dalam pelaksanaan pernikahan rahasia tersebut sudah pergi. Tinggallah Bisma dan Widuri berdua di apartemen.

Widuri memutuskan masuk ke dalam kamar tamu untuk mengganti baju. Sedangkan Bisma masih duduk di sofa ruang tamu.

Apartemen yang menjadi tempat tinggal Widuri selama menjadi simpanan Bisma, memiliki tiga kamar tidur. Satu kamar utama, satu kamar tamu dan satu kamar pembantu. Selain itu ada dapur, mini bar, meja makan, ruang tamu dan gudang.

Sebelum menempati apartemen tersebut, Bisma menyuruh Widuri untuk memakai kamar tamu yang tentunya ukurannya jauh lebih kecil daripada kamar utama. Bisma sengaja ingin menyiksa Widuri secara perlahan dengan membuat wanita itu tak nyaman.

Rasa amarah yang masih tersimpan akibat suatu perkara yang terjadi di masa lalu dengan tragedi pelik yang tak terduga di masa sekarang bercampur jadi satu dalam kalbu Bisma Arya Mahendra.

Ceklek...

Pintu kamar tamu pun terbuka. Widuri keluar dari kamarnya setelah bersih-bersih diri. Ia melihat Bisma tengah memejamkan matanya di atas sofa.

"Ada kamar tidur. Lebih baik kalau capek, tidur di dalam."

"Di sini aku bosnya! Jadi, terserah aku mau tidur di mana saja. Bahkan aku mau tidur di dalam kamarmu juga bisa. Jangan sok mengaturku!" sahut Bisma yang memang belum tidur sepenuhnya. "Ingat posisimu hanya sebatas wanita simpanan bukan istri sungguhan. Dirimu tak lebih dari sekedar keset bagiku!"

Oh, sungguh pedas sekali ucapan Bisma barusan. Widuri berusaha untuk bersabar dan tidak terpancing dengan apapun yang Bisma lakukan padanya.

Widuri berjalan ke arah dapur. Perutnya merasa keroncongan karena belum sarapan sejak tadi pagi, ia pun memutuskan masak sat set yakni mie instan. Dengan bahan seadanya yang ia bawa dari apartemen lamanya, Widuri segera memasaknya.

Kebetulan semalam ia baru pindah ke apartemen tersebut. Jadi, Widuri belum sempat berbelanja.

Mie instan kuah dengan telur dan sosis serta beberapa sayur plus potongan cabai pun telah siap disantap. Aroma harum mie instan ala Widuri pun semerbak hingga ke indera penciuman Bisma.

Seketika putra bungsu Arjuna itu pun membuka matanya lalu berdiri dari sofa dan berjalan menuju dapur.

"Kamu mau juga? Kebetulan aku masih punya satu lagi mie instan,"

"Gak. Makanan gak sehat begitu!" desis Bisma menolaknya.

"Ya sudah kalau begitu aku mau makan dulu," sahut Widuri seraya berjalan menuju meja makan dengan membawa semangkuk mie instan yang telah jadi dan segelas air putih. "Aku pikir kamu masih suka mie instan. Dulu waktu kuliah sering banget beli mie instan kuah di warung Mbok Yem tapi aku yang kamu suruh masakin," imbuhnya.

"Aku sudah tutup buku!" tegas Bisma.

"Warung Mbok Yem juga sudah tutup untuk selamanya. Malah sekarang kalau gak salah ganti jadi warung tempe penyet dan pecel lele. Anak-anaknya gak ada yang nerusin usahanya sejak Mbok Yem meninggal. Sayang banget padahal Warung Mbok Yem sudah punya banyak pelanggan," ucap Widuri yang mendadak teringat kenangan masa lalu bersama Bisma yang baginya sangat berkesan di hatinya. Memorable.

Bisma memutuskan untuk duduk di depan Widuri yang sedang mengunyah mie instan. Mantan kekasih yang kini berstatus simpanan itu pun terus berceloteh perihal masa lalu mereka.

"Kalau aku punya uang, pengin banget beli lahan bekas Warung Mbok Yem. Tapi sayang, aku gak punya uang sebanyak itu buat beli."

"Apa sekarang ini kamu lagi curcol biar aku kasih uang banyak buat jatah uang bulananmu sebagai simpananku begitu?"

"Gak, Bis. Jangan salah sangka dulu. Aku hanya sekedar bercerita," sanggah Widuri.

"Halah, alesan!" seru Bisma.

Ia segera mer0goh dompet yang ada di dalam saku jasnya. Dalam sekejap ia mengeluarkan selembar kartu dan dilempar ke depan Widuri.

"Passwordnya tanggal hari ini," ucap Bisma.

"Tapi, Bis_" ucapan Widuri pun terpotong.

"Tak perlu basa-basi atau banyak membantah. Uang gaji urusan pekerjaan di kantor dengan uang bulananmu nantinya tiap bulan akan Dhika transfer ke kartu itu. Pakai saja sepuasmu. Jika kurang, hubungi saja Dhika."

"Bulan depan aku baru bisa bekerja di kantormu, Bis."

"Kenapa lama sekali?" protes Bisma.

"Aku terlanjur mengiyakan bekerja di sana. Otomatis mereka harus mencari penggantiku dulu, baru aku bisa keluar. Kalau aku memaksa keluar lebih awal, ada penalti yang harus dibayar."

"Aku yang akan membayarnya. Aku gak mau tau pokoknya lusa kamu sudah harus duduk di meja sekretaris depan ruanganku. Titik !!" titah Bisma dengan tegas.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nurlaela

Nurlaela

thorrr sekali-kali tuh mulut ember si Bisma kasih seblak plus cabe mercon level 1000000,,,biar kebakar gitu,,,ngank ada sopan sopannya yooo ngomong yang benar gitu kata hinaanmu akan jadi harimau mu sendiri bis,,,Widuri akan selalu meladeni dia tetap berperan sebagai istri walau siri dan sebuah keset yang kamu injak-injak lalu tendang kapanpun...gedek akuh🤭😁

2025-05-02

3

Nena Anwar

Nena Anwar

halah sekarang aja ngomongnya jutek, ketus dan galak suatu saat nanti kamu akan menyesal udah ngomong kasar sama Widuri, yakin kamu mau menyakiti dan menyiksa Widuri Bisma jangan sampai alasan kamu itu menjadi bumerang buat kamu sendiri apalagi bakal sering bertemu bukan tidak mungkin rasa yg dulu pernah ada itu akan tumbuh kembali

2025-05-02

1

Al Fatih

Al Fatih

lemes amat mulutnya si bis...bis....
kuat yaa Widuri....,, tuh mulut suatu saat nanti ntar dapat karmanya.
Penasaran yaa,, apa sih yg terjadi d masa lampau ....

2025-05-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal Mula
2 Bab 2 - Keguguran
3 Bab 3 - Sebuah Ide Gila
4 Bab 4 - Pernikahan Rahasia
5 Bab 5 - Sekretaris
6 Bab 6 - Terjebak Menjadi Simpanan Mantan Kekasih
7 Bab 7 - Teman Baru di Kantor
8 Bab 8 - Kedatangan Pihak Keluarga
9 Bab 9 - Saran Orang Tua
10 Bab 10 - Berpapasan di Lift
11 Bab 11 - Desas-Desus di Kantor
12 Bab 12 - Atasan Arogan
13 Bab 13 - Pergi ke Venesia
14 Bab 14 - Bertemu Senior
15 Bab 15 - Terpaksa Menginap Bersama
16 Bab 16 - Saling Menghangatkan
17 Bab 17 - Tersadar
18 Bab 18 - Kucing Nakal
19 Bab 19 - Tak Menemukan Vivian
20 Bab 20 - Hamil di Luar Nikah
21 Bab 21 - Awal Mula Hubungan Terlarang
22 Bab 22 - Paman Wilson dan Vivian
23 Bab 23 - Pencegah Kehamilan ( K B )
24 Bab 24 - Pulang ke Apartemen
25 Bab 25 - Opor Ayam dan Ulang Tahun Bisma
26 Bab 26 - Petuah Dhika
27 Bab 27 - Mendadak Aneh
28 Bab 28 - Mengigau
29 Bab 29 - Feeling Seorang Ibu
30 Bab 30 - Rencana ke Jepang
31 Bab 31 - Penolakan Vivian
32 Bab 32 - Perawatan Kecantikan Eksklusif
33 Bab 33 - Bisma vs Erlan
34 Bab 34 - Kandasnya Jalinan Cinta Bisma-Widuri Lima Tahun yang Lalu
35 Bab 35 - Skandal Kamuflase dan Uang Lima Puluh Juta Rupiah
36 Bab 36 - Penyesalan dan Upaya Meminta Maaf
37 Bab 37 - Tangis dan Pelukan Hangat
38 Bab 38 - Pagi yang Hangat Penuh Debaran Cinta
39 Bab 39 - Saling Menyatu
40 Bab 40 - Larangan Bisma
41 Bab 41 - Rencana Bulan Madu Dadakan
42 Bab 42 - Mulai Curiga
43 Bab 43 - Sebuah Ide Licik
44 Bab 44 - Pulang Lebih Awal ke Milan
45 Bab 45 - Minta Bantuan Jasa Profesional (Detektif)
46 Bab 46 - Vivian Uring-Uringan
47 Bab 47 - Suster Berta
48 Bab 48 - Kepulangan Bibi Atikah
49 Bab 49 - Melenyapkan Saksi Kunci
50 Bab 50 - Menjemput Vivian ke Swiss
51 Bab 51 - Tinggal Satu Atap yang Sama
52 Bab 52 - Gara-Gara Ponsel Ketinggalan
53 Bab 53 - Perlahan Mulai Terkuak
54 Bab 54 - Widuri Menjadi Detektif
55 Bab 55 - Sudah Tau (Bisma)
56 Bab 56 - Kedatangan Bening Secara Mendadak
57 Bab 57 - Sebelum Bening Pergi ke Milan
58 Bab 58 - Para Orang Tua Sudah Tau
59 Bab 59 - Makan Siang Bersama (Bening-Widuri)
60 Bab 60 - Kecolongan
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 - Awal Mula
2
Bab 2 - Keguguran
3
Bab 3 - Sebuah Ide Gila
4
Bab 4 - Pernikahan Rahasia
5
Bab 5 - Sekretaris
6
Bab 6 - Terjebak Menjadi Simpanan Mantan Kekasih
7
Bab 7 - Teman Baru di Kantor
8
Bab 8 - Kedatangan Pihak Keluarga
9
Bab 9 - Saran Orang Tua
10
Bab 10 - Berpapasan di Lift
11
Bab 11 - Desas-Desus di Kantor
12
Bab 12 - Atasan Arogan
13
Bab 13 - Pergi ke Venesia
14
Bab 14 - Bertemu Senior
15
Bab 15 - Terpaksa Menginap Bersama
16
Bab 16 - Saling Menghangatkan
17
Bab 17 - Tersadar
18
Bab 18 - Kucing Nakal
19
Bab 19 - Tak Menemukan Vivian
20
Bab 20 - Hamil di Luar Nikah
21
Bab 21 - Awal Mula Hubungan Terlarang
22
Bab 22 - Paman Wilson dan Vivian
23
Bab 23 - Pencegah Kehamilan ( K B )
24
Bab 24 - Pulang ke Apartemen
25
Bab 25 - Opor Ayam dan Ulang Tahun Bisma
26
Bab 26 - Petuah Dhika
27
Bab 27 - Mendadak Aneh
28
Bab 28 - Mengigau
29
Bab 29 - Feeling Seorang Ibu
30
Bab 30 - Rencana ke Jepang
31
Bab 31 - Penolakan Vivian
32
Bab 32 - Perawatan Kecantikan Eksklusif
33
Bab 33 - Bisma vs Erlan
34
Bab 34 - Kandasnya Jalinan Cinta Bisma-Widuri Lima Tahun yang Lalu
35
Bab 35 - Skandal Kamuflase dan Uang Lima Puluh Juta Rupiah
36
Bab 36 - Penyesalan dan Upaya Meminta Maaf
37
Bab 37 - Tangis dan Pelukan Hangat
38
Bab 38 - Pagi yang Hangat Penuh Debaran Cinta
39
Bab 39 - Saling Menyatu
40
Bab 40 - Larangan Bisma
41
Bab 41 - Rencana Bulan Madu Dadakan
42
Bab 42 - Mulai Curiga
43
Bab 43 - Sebuah Ide Licik
44
Bab 44 - Pulang Lebih Awal ke Milan
45
Bab 45 - Minta Bantuan Jasa Profesional (Detektif)
46
Bab 46 - Vivian Uring-Uringan
47
Bab 47 - Suster Berta
48
Bab 48 - Kepulangan Bibi Atikah
49
Bab 49 - Melenyapkan Saksi Kunci
50
Bab 50 - Menjemput Vivian ke Swiss
51
Bab 51 - Tinggal Satu Atap yang Sama
52
Bab 52 - Gara-Gara Ponsel Ketinggalan
53
Bab 53 - Perlahan Mulai Terkuak
54
Bab 54 - Widuri Menjadi Detektif
55
Bab 55 - Sudah Tau (Bisma)
56
Bab 56 - Kedatangan Bening Secara Mendadak
57
Bab 57 - Sebelum Bening Pergi ke Milan
58
Bab 58 - Para Orang Tua Sudah Tau
59
Bab 59 - Makan Siang Bersama (Bening-Widuri)
60
Bab 60 - Kecolongan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!