Bab 3 - Sebuah Ide Gila

Widuri memutuskan untuk diam. Ia sedang tak ingin berdebat dengan Bisma yang berujung semakin memperkeruh suasana. Terlebih Bisma mengancam akan memenjarakan Alam atas perkara kecelakaan ini.

Widuri tentunya tak akan membiarkan Alam masuk penjara. Ia sangat menyayangi Alam.

Bagaimana bisa ia berpangku tangan semisal Alam dipenjara ?

Alam adalah tulang punggung bagi istri dan tiga orang anak yang masih sangat kecil. Para keponakannya tentu juga butuh figur ayah di sisi mereka.

Apa jadinya jika ayah mereka masuk penjara dan dicap sebagai anak dari seorang narapidana ?

Widuri tak bisa membayangkan kesedihan kakak iparnya serta ketiga keponakannya tersebut. Pasti mereka akan sangat sedih kehilangan Alam yang harus mendekam di penjara. Widuri berjanji tak akan membiarkan hal buruk itu terjadi dalam keluarga mereka.

"Kenapa diam?" Bisma semakin memojokkan Widuri. "Benar kan omonganku kalau kamu itu wanita murahan dan sok suci padahal sudah tak suci!" desisnya.

"Terserah apapun yang kamu katakan, Bis. Kamu bebas untuk menghinaku, tapi ku mohon jangan jebloskan kakakku ke penjara. Dia tulang punggung keluarga. Istrinya hanya ibu rumah tangga biasa dan mereka masih punya tiga anak yang sangat kecil,"

"Carikan saja suami dan bapak baru buat mereka. Beres kan," sahut Bisma dengan entengnya.

Pupil mata Dhika dan Widuri seketika melebar usai mendengar saran dari Bisma barusan. Walaupun hal itu bukan sebuah saran yang baik untuk dilakukan. Widuri sungguh tak habis pikir dengan karakter Bisma yang saat ini. Sangat jauh berbeda ketika mereka masih pacaran dulu.

Semua berubah setelah keduanya terlibat cekc0k yang berujung putusnya jalinan asmara mereka, beberapa tahun silam.

☘️☘️

Seminggu berlalu, Milan.

Alam sudah kembali ke Indonesia sejak beberapa hari yang lalu. Widuri mengatakan pada sang kakak bahwa Bisma tak akan melaporkannya ke pihak berwajib. Masalah kecelakaan Vivian akan diselesaikan secara damai.

Awalnya Alam meragu, tapi karena keadaan yang harus segera membawanya pulang ke Tanah Air akhirnya ia memilih untuk percaya pada Widuri.

"Hati-hati ya Dek selama kerja di sini. Kalau ada apa-apa soal Bisma atau pekerjaanmu, segera kabari Abang atau kakak iparmu," pinta Alam.

"Siap, Bang."

Itulah pembicaraan terakhir antara Widuri dengan Alam sebelum sang kakak lepas landas pergi meninggalkan Milan.

Pil pahit harus ditelan oleh Bisma dan Vivian. Selain keguguran, Vivian juga mengalami kelumpuhan. Istri Bisma itu terus menangis setelah dirinya siuman.

"Hiks...Bagaimana nanti aku menghadapi keluarga besar kita, Bis?"

"Sabar, Vi. Semuanya biar aku yang urus,"

"Kamu enak tinggal bilang begitu! Mamamu sudah kepalang senang karena dua minggu yang lalu aku kabari kehamilan ini. Walaupun faktanya aku hamil karena kita melakukannya sebelum nikah," ujar Vivian.

Bisma hanya mampu menghela napas beratnya. Di masa lalunya, sejak remaja ia memang dikenal nakal cenderung playboy. Tapi senakal-nakal dirinya, ia tak sampai melakukan making love dengan wanita mana pun.

Bahkan dengan Widuri ciuman bibir saja tak pernah dilakukannya walaupun hasrat sebagai pria normal tentu saja ada. Jika dengan deretan mantan kekasihnya sebelum Widuri, Bisma hanya pernah melakukan pelukan hingga ciuman bibir.

Entah mengapa seakan dirinya mulai berubah menjadi pria yang lebih baik setelah mengenal Widuri. Bisma selalu menjaga wanita itu selama pacaran mulai dari ujung kuku hingga ujung rambutnya. Jika ada senior yang mengganggu, maka Bisma menjadi garda terdepan untuk melindungi Widuri.

☘️☘️

Bisma pun menceritakan perihal sosok pria yang menyeberang jalan sewaktu Vivian mengendarai mobil. Otomatis nama Widuri disebut oleh Bisma. Tapi, Vivian tak tau jika Widuri adalah mantan kekasih Bisma.

"Keluarga kita apa ada yang tau soal kecelakaanku?"

"Gak ada. Semua sudah aku tutup,"

Vivian terdiam sejenak sambil berpikir sesuatu. Bisma juga tengah memikirkan sesuatu.

"Apa yang kita lakukan pada Alam? Kamu mau melaporkannya ke penjara?" pancing Bisma.

"Dengan dia dipenjara, apa bisa membuatku bisa jalan lagi? Tidak kan,"

"Lantas, gimana ke depannya?"

"Kamu kan tau kata dokter kalau aku gak bisa jalan lagi alias lumpuh selamanya. Otomatis aku gak bisa kerja lagi jadi balerina. Padahal setiap bulan aku selalu mengiriminya uang dari hasil gajiku. Walaupun bibiku sudah punya usaha sendiri tapi aku tetap ingin membalas budi baiknya yang sejak kecil telah merawatku,"

Bisma mendengarkan ucapan Vivian dengan seksama perihal karirnya sebagai balerina yang terpaksa tak bisa lagi dijalaninya dan menjadi wanita yang tak sempurna lagi. Vivian meluapkan segala kesedihannya di depan Bisma.

Bisma berusaha meyakinkan Vivian jika dirinya tak akan menceraikannya hanya karena sekarang tak sempurna usai kecelakaan ini. Vivian pun menerima janji Bisma tersebut.

"Soal uang, kamu gak perlu khawatir. Tiap bulan aku yang akan transfer uang ke bibimu,"

"Kalau kamu yang transfer, pastinya bibi akan mengira uang itu bukan dariku tapi dari kamu. Dia pasti menolaknya,"

"Ya sudah, nanti biar Dhika kasih satu kartu lagi buatmu. Bisa kamu gunakan untuk keperluan bibimu itu,"

"Yang benar, Sayang?"

"Iya,"

"Peluk dulu," pinta Vivian terdengar manja.

Ia segera merentangkan kedua tangannya pada Bisma. Seketika pelukan pun terjadi di kamar VVIP antara sepasang suami istri tersebut.

☘️☘️

"Jadi, kamu gak laporin Alam ke polisi?" tanya Bisma.

"Enggak. Khawatirnya ketahuan sama keluarga kita terutama orang tuamu. Walaupun pada akhirnya kita harus tetap menjelaskan bahwa aku keguguran, tapi jangan dalam waktu dekat ini. Aku masih butuh waktu untuk menenangkan diri,"

"Iya, Vi. Aku ikutin apa yang terbaik buatmu," ucap Bisma. "Jadi, kita lepaskan mereka?"

"Siapa bilang aku melepaskannya?"

"Maksudmu?"

Vivian menjelaskan pada Bisma jika kelumpuhan yang menimpanya, otomatis ia tak bisa memberikan nafkah batin pada sang suami. Dokter mengatakan bahwa Vivian perlu pemulihan yang cukup lama untuk melakukan hubungan in_tim serta program kehamilan.

"Jadikan adik pria itu simpananmu. Aku rela berbagi karena memang kondisiku tak memungkinkan untuk memenuhi nafkah batin padamu, Bis."

"APA ??" pekik Bisma begitu terkejut mendengar permintaan Vivian barusan. "Ide gila macam apa ini ?!" desisnya.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

Dari gaya ngomong nya,, Vivian seperti bermuka dua yaa...
Seperti nya ad sesuatu yg d sembunyikan dari kecelakaan ini ...,, sesuatu yang menguntungkan utk Vivian ...,, sengaja bikin keguguran,, Krn kalo dia fokusnya k karir,, pastinya ga mau hamilkan Krn ntar kan jadi Ndut....,, tuh liat sj sarannya ...jadiin perempuan lain sebagai simpanan utk suaminya.
Hanya orang2 yg otaknya konslet jadi punya pemikiran yg sama2 error

2025-04-30

1

As Lamiah

As Lamiah

waduh konslet udah tuh Vivian
masa iya sih jangan jangan itu bukan anak Bisma yg di kandung Vivian kok bisasih Vivian relak in Bisma punya simpanan

2025-04-29

1

Rina

Rina

Jangan” kecelakaan ini memang skenario nya Vivian sendiri buat membebaskan dirinya dirinya dari kewajiban untuk memberi nafkah batin buat Bisma , jangan” kelumpuhan itu juga boongan lagi , semoga dengan ide gila jya Vivian dapat membuktikan kalo Wifuri bukan wanita murahan dan widuri wanita yg bisa menjaga kesuciaan nya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

2025-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal Mula
2 Bab 2 - Keguguran
3 Bab 3 - Sebuah Ide Gila
4 Bab 4 - Pernikahan Rahasia
5 Bab 5 - Sekretaris
6 Bab 6 - Terjebak Menjadi Simpanan Mantan Kekasih
7 Bab 7 - Teman Baru di Kantor
8 Bab 8 - Kedatangan Pihak Keluarga
9 Bab 9 - Saran Orang Tua
10 Bab 10 - Berpapasan di Lift
11 Bab 11 - Desas-Desus di Kantor
12 Bab 12 - Atasan Arogan
13 Bab 13 - Pergi ke Venesia
14 Bab 14 - Bertemu Senior
15 Bab 15 - Terpaksa Menginap Bersama
16 Bab 16 - Saling Menghangatkan
17 Bab 17 - Tersadar
18 Bab 18 - Kucing Nakal
19 Bab 19 - Tak Menemukan Vivian
20 Bab 20 - Hamil di Luar Nikah
21 Bab 21 - Awal Mula Hubungan Terlarang
22 Bab 22 - Paman Wilson dan Vivian
23 Bab 23 - Pencegah Kehamilan ( K B )
24 Bab 24 - Pulang ke Apartemen
25 Bab 25 - Opor Ayam dan Ulang Tahun Bisma
26 Bab 26 - Petuah Dhika
27 Bab 27 - Mendadak Aneh
28 Bab 28 - Mengigau
29 Bab 29 - Feeling Seorang Ibu
30 Bab 30 - Rencana ke Jepang
31 Bab 31 - Penolakan Vivian
32 Bab 32 - Perawatan Kecantikan Eksklusif
33 Bab 33 - Bisma vs Erlan
34 Bab 34 - Kandasnya Jalinan Cinta Bisma-Widuri Lima Tahun yang Lalu
35 Bab 35 - Skandal Kamuflase dan Uang Lima Puluh Juta Rupiah
36 Bab 36 - Penyesalan dan Upaya Meminta Maaf
37 Bab 37 - Tangis dan Pelukan Hangat
38 Bab 38 - Pagi yang Hangat Penuh Debaran Cinta
39 Bab 39 - Saling Menyatu
40 Bab 40 - Larangan Bisma
41 Bab 41 - Rencana Bulan Madu Dadakan
42 Bab 42 - Mulai Curiga
43 Bab 43 - Sebuah Ide Licik
44 Bab 44 - Pulang Lebih Awal ke Milan
45 Bab 45 - Minta Bantuan Jasa Profesional (Detektif)
46 Bab 46 - Vivian Uring-Uringan
47 Bab 47 - Suster Berta
48 Bab 48 - Kepulangan Bibi Atikah
49 Bab 49 - Melenyapkan Saksi Kunci
50 Bab 50 - Menjemput Vivian ke Swiss
51 Bab 51 - Tinggal Satu Atap yang Sama
52 Bab 52 - Gara-Gara Ponsel Ketinggalan
53 Bab 53 - Perlahan Mulai Terkuak
54 Bab 54 - Widuri Menjadi Detektif
55 Bab 55 - Sudah Tau (Bisma)
56 Bab 56 - Kedatangan Bening Secara Mendadak
57 Bab 57 - Sebelum Bening Pergi ke Milan
58 Bab 58 - Para Orang Tua Sudah Tau
59 Bab 59 - Makan Siang Bersama (Bening-Widuri)
60 Bab 60 - Kecolongan
61 Bab 61 - Mulai Dilanda Kebosanan
62 Bab 62 - Suara-Suara Ero_tis
63 Bab 63 - Mulai Pembalasan (Bisma)
64 Bab 64 - Kartu Mendadak Bo_dong
65 Bab 65 - Keanehan Diri Bisma
66 Bab 66 - Staycation
67 Bab 67 - Berbanding Terbalik
68 Bab 68 - Nonton Film Jagung Jumbo
69 Bab 69 - Sebuah Skenario dari Bisma
70 Bab 70 - Membayar Utang
71 Bab 71 - Terus Berbohong Demi Menutupi Kebohongan Sebelumnya
72 Bab 72 - Status Widuri
73 Bab 73 - Pindah Tempat Tinggal
74 Bab 74 - Kejutan Makan Siang
75 Bab 75 - Disuguhi Adegan Secara Live
76 Bab 76 - Pingsan
77 Bab 77 - Hamil
78 Bab 78 - Konsultasi Kehamilan
79 Bab 79 - Penjebakan
80 Bab 80 - Gagal Total
81 Bab 81 - Keberadaan Paman Wilson ?
82 Bab 82 - Mengetahui Perselingkuhan Suaminya (Bibi Atikah)
83 Bab 83 - Gugatan Perceraian
84 Bab 84 - Kondisi Suster Berta
85 Bab 85 - Sama-Sama Cemas
86 Bab 86 - Berita Viral Pela_kor Jahat
87 Bab 87 - Jumpa Pers Balasan
88 Bab 88 - Mulutmu Harimaumu
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 - Awal Mula
2
Bab 2 - Keguguran
3
Bab 3 - Sebuah Ide Gila
4
Bab 4 - Pernikahan Rahasia
5
Bab 5 - Sekretaris
6
Bab 6 - Terjebak Menjadi Simpanan Mantan Kekasih
7
Bab 7 - Teman Baru di Kantor
8
Bab 8 - Kedatangan Pihak Keluarga
9
Bab 9 - Saran Orang Tua
10
Bab 10 - Berpapasan di Lift
11
Bab 11 - Desas-Desus di Kantor
12
Bab 12 - Atasan Arogan
13
Bab 13 - Pergi ke Venesia
14
Bab 14 - Bertemu Senior
15
Bab 15 - Terpaksa Menginap Bersama
16
Bab 16 - Saling Menghangatkan
17
Bab 17 - Tersadar
18
Bab 18 - Kucing Nakal
19
Bab 19 - Tak Menemukan Vivian
20
Bab 20 - Hamil di Luar Nikah
21
Bab 21 - Awal Mula Hubungan Terlarang
22
Bab 22 - Paman Wilson dan Vivian
23
Bab 23 - Pencegah Kehamilan ( K B )
24
Bab 24 - Pulang ke Apartemen
25
Bab 25 - Opor Ayam dan Ulang Tahun Bisma
26
Bab 26 - Petuah Dhika
27
Bab 27 - Mendadak Aneh
28
Bab 28 - Mengigau
29
Bab 29 - Feeling Seorang Ibu
30
Bab 30 - Rencana ke Jepang
31
Bab 31 - Penolakan Vivian
32
Bab 32 - Perawatan Kecantikan Eksklusif
33
Bab 33 - Bisma vs Erlan
34
Bab 34 - Kandasnya Jalinan Cinta Bisma-Widuri Lima Tahun yang Lalu
35
Bab 35 - Skandal Kamuflase dan Uang Lima Puluh Juta Rupiah
36
Bab 36 - Penyesalan dan Upaya Meminta Maaf
37
Bab 37 - Tangis dan Pelukan Hangat
38
Bab 38 - Pagi yang Hangat Penuh Debaran Cinta
39
Bab 39 - Saling Menyatu
40
Bab 40 - Larangan Bisma
41
Bab 41 - Rencana Bulan Madu Dadakan
42
Bab 42 - Mulai Curiga
43
Bab 43 - Sebuah Ide Licik
44
Bab 44 - Pulang Lebih Awal ke Milan
45
Bab 45 - Minta Bantuan Jasa Profesional (Detektif)
46
Bab 46 - Vivian Uring-Uringan
47
Bab 47 - Suster Berta
48
Bab 48 - Kepulangan Bibi Atikah
49
Bab 49 - Melenyapkan Saksi Kunci
50
Bab 50 - Menjemput Vivian ke Swiss
51
Bab 51 - Tinggal Satu Atap yang Sama
52
Bab 52 - Gara-Gara Ponsel Ketinggalan
53
Bab 53 - Perlahan Mulai Terkuak
54
Bab 54 - Widuri Menjadi Detektif
55
Bab 55 - Sudah Tau (Bisma)
56
Bab 56 - Kedatangan Bening Secara Mendadak
57
Bab 57 - Sebelum Bening Pergi ke Milan
58
Bab 58 - Para Orang Tua Sudah Tau
59
Bab 59 - Makan Siang Bersama (Bening-Widuri)
60
Bab 60 - Kecolongan
61
Bab 61 - Mulai Dilanda Kebosanan
62
Bab 62 - Suara-Suara Ero_tis
63
Bab 63 - Mulai Pembalasan (Bisma)
64
Bab 64 - Kartu Mendadak Bo_dong
65
Bab 65 - Keanehan Diri Bisma
66
Bab 66 - Staycation
67
Bab 67 - Berbanding Terbalik
68
Bab 68 - Nonton Film Jagung Jumbo
69
Bab 69 - Sebuah Skenario dari Bisma
70
Bab 70 - Membayar Utang
71
Bab 71 - Terus Berbohong Demi Menutupi Kebohongan Sebelumnya
72
Bab 72 - Status Widuri
73
Bab 73 - Pindah Tempat Tinggal
74
Bab 74 - Kejutan Makan Siang
75
Bab 75 - Disuguhi Adegan Secara Live
76
Bab 76 - Pingsan
77
Bab 77 - Hamil
78
Bab 78 - Konsultasi Kehamilan
79
Bab 79 - Penjebakan
80
Bab 80 - Gagal Total
81
Bab 81 - Keberadaan Paman Wilson ?
82
Bab 82 - Mengetahui Perselingkuhan Suaminya (Bibi Atikah)
83
Bab 83 - Gugatan Perceraian
84
Bab 84 - Kondisi Suster Berta
85
Bab 85 - Sama-Sama Cemas
86
Bab 86 - Berita Viral Pela_kor Jahat
87
Bab 87 - Jumpa Pers Balasan
88
Bab 88 - Mulutmu Harimaumu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!