Bab 2 - Keguguran

BUGH !!

Tanpa basa-basi Bisma melayangkan b0geman mentah bertubi-tubi pada wajah Alam setelah ia tau jika lelaki itu adalah pria yang menyebrang jalan sehingga Vivian mengalami kecelakaan.

Ditambah Bisma baru mengetahui sebuah fakta yang ada, jika Alam adalah kakak kandung Widuri. Kebencian di hati Bisma semakin meluap dan langsung dilampiaskan pada kakak kandung Widuri.

Dahulu adiknya menorehkan luka di hatinya. Sekarang kakaknya, pikir Bisma.

"KAU PANTAS MATI !!"

BUGH !!

"Bisma, cukup!" seru Widuri. "Aku mohon jangan begini. Lepasin Bang Alam. Kita bisa bicara baik-baik," imbuhnya.

Widuri berusaha menarik tubuh Bisma agar melepaskan Alam yang sudah babak b3lur. Ia sangat tau kekuatan Bisma dalam hal berkelahi. Bisma sangat jago dalam hal ilmu beladiri baik karate maupun taekwondo. Bisma juga adalah pemegang sabuk hitam.

"Tenang, Bos. Ini rumah sakit jangan bikin kegaduhan lagi," saran Dhika seraya menarik tubuh Alam yang lemas setelah dihajar Bisma.

"Huft !!" keluh Bisma yang pada akhirnya melepaskan secara kasar tubuh Alam dari cengkeramannya.

Beruntung Dhika dan Widuri bisa menahan tubuh Alam agar tak terjatuh di lantai. Alam masih dalam kondisi sadar, tapi lemas.

"Aku akan_" ucapan Bisma seketika terpotong oleh suara pintu yang terbuka dan panggilan dari dokter.

Ceklek...

"Keluarga Nyonya Vivian," panggil dokter. Seketika Bisma langsung berbalik badan dan menghadap sang dokter.

"Iya, Dok. Saya suaminya. Bagaimana kondisi istri saya?" tanya Bisma dengan kecemasan yang luar biasa dan tak bisa digambarkan.

"Kita harus melakukan kure_tase dan beberapa tindakan lain pada Nyonya Vivian demi keselamatan nyawanya. Maaf, calon bayi kalian tak bisa selamat."

Deg...

Langkah kaki Bisma mundur satu langkah. Ia begitu terkejut mendengar kabar buruk bagai disambar petir ini. Walaupun sejujurnya dalam hatinya masih belum mencintai Vivian secara penuh, Bisma tak mungkin melukai atau menolak kehadiran darah dagingnya sendiri ke dunia ini.

Namun takdir berkata lagi karena calon jabang bayinya harus pergi sebelum ia sapa secara langsung.

"Kami butuh tanda tangan Anda untuk penanganan Nyonya Vivian lebih lanjut," ucap sang dokter seraya berusaha menyadarkan Bisma dari lamunannya.

"Lakukan yang terbaik dan tolong selamatkan istriku, Dok."

"Kami upayakan semaksimal mungkin, Tuan Bisma. Bantulah doa," Bisma pun menganggukkan kepalanya perlahan.

Setelah itu Bisma melakukan beberapa prosedur atas saran dokter sebelum tindakan selanjutnya dilakukan pada Vivian.

Kabar buruk tersebut tentu didengar dengan jelas oleh Widuri. Sebelum Bisma selesai berbicara dengan sang dokter, Widuri dengan cepat membawa Alam pergi dari sana. Widuri segera memesan taksi dan menyuruh Alam untuk segera pulang ke apartemen.

"Obati luka abang di apartemenku. Ada obat di kotak dekat dapur. Biar masalah ini aku selesaikan. Aku coba bujuk Bisma biar tak memperpanjang masalah kecelakaan ini," pinta Widuri.

"Tapi, Wid_"

"Sudahlah. Untuk saat ini abang dengerin omonganku. Tadi siang Abang juga aku suruh diam di apartemen justru malah pergi sampai nyasar jauh. Ujungnya nyebrang gak lihat-lihat jadinya istri temanku itu kecelakaan,"

"Apa kamu yakin bisa menyelesaikannya sendiri?"

"Bisa. Abang percaya saja sama aku," ucap Widuri yang berusaha meyakinkan Alam. Walau sebenarnya hatinya tengah was-was melihat perangai Bisma seperti tadi pada Alam.

"Kok abang gak yakin, Wid. Apalagi temanmu itu sepertinya orangnya gampang emosian," ucap Alam dengan nada suara kekhawatiran.

"Aku kenal baik dia, Bang. Sebenarnya dia baik dan gak kasar kok. Mungkin tadi dia emosi karena syok saja. Wajarlah, Bang."

Setelah dibujuk sedemikan rupa, akhirnya Alam percaya dengan perkataan sang adik. Alam pun menaiki taksi dan pulang ke apartemen mereka.

Sementara Widuri segera kembali ke tempat Bisma, setelah memastikan taksi yang membawa Alam sudah pergi dari rumah sakit.

☘️☘️

Nasib apes memang tak ada di kalender. Widuri dan Alam baru saja tiba di Milan dua hari yang lalu. Widuri bertandang ke Milan karena ada tawaran pekerjaan di sebuah perusahaan.

Sedangkan Alam hanya berniat mengantarkan Widuri ke Milan. Rencananya, Alam akan kembali ke Indonesia besok karena cutinya akan selesai dan harus segera masuk kerja.

Maklum ini adalah perjalanan Widuri pertama kali ke luar negeri. Widuri adalah saudara kandung Alam yang masih tersisa. Otomatis sebagai kakak, Alam sangat menyayangi Widuri. Ia tak ingin kehilangan adiknya lagi karena dulu mereka sudah pernah merasakan kehilangan orang tua dan adik bungsunya beberapa tahun silam.

Alamsyah adalah anak pertama dan Widuri adalah anak kedua. Mereka punya adik laki-laki bernama Adit yang kala itu masih duduk di bangku SMP. Mobil yang dikemudikan sang ayah mengalami kecelakaan saat mereka sekeluarga berniat pergi berlibur ke Puncak, Bogor.

Orang tua mereka dan Adit meninggal dunia. Hanya Alamsyah dan Widuri yang berhasil selamat. Sejak itu Alam beralih tugas sebagai tulang punggung keluarga. Ia berusaha menghidupi Widuri hingga akhirnya sang adik berhasil lulus kuliah.

Mengapa Alamsyah tak mengenal Bisma sebagai mantan kekasih Widuri ?

Widuri tipe wanita introvert alias tertutup. Ia tak pernah menceritakan urusan pribadi terutama percintaannya selama ini pada Alam.

Terlebih mereka berdua hidup berjauhan. Alam menetap di Batam karena tempatnya bekerja ada di kota tersebut.

Alam juga sudah menikah dan punya tiga orang anak. Istri dan anak-anaknya tinggal di Batam bersamanya. Anak ketiga Alam baru saja berumur empat bulan. Sedangkan Widuri setelah lulus SMA, memilih untuk tinggal dan kuliah di Jogja.

"Ke mana wanita dan pria brengsek tadi?" cecar Bisma dengan rahang mengetat pada Dhika.

"Aku di sini," sahut Widuri sebelum Dhika menjawabnya. Kemudian, Widuri berjalan secara perjalan menuju ke tempat Bisma berdiri.

"Mana pria brengsek itu?"

"Dia-kakakku, Bisma."

"Aku tak peduli mau dia kakakmu, adikmu bahkan pacarmu sekalipun!" bentak Bisma.

"Aku suruh abang pulang ke apartemen buat obatin luka-lukanya," jawab Widuri apa adanya.

"Berani-beraninya kamu suruh dia pergi sebelum menyelesaikan tanggung jawabnya. Dia sudah bikin Vivian keguguran dan sampai detik ini kondisi istriku masih belum jelas di dalam sana. Ngerti kamu ?!"

"Maafkan, Abangku. Aku mohon, Bisma."

Widuri berusaha bicara baik-baik dari hati ke hati dengan Bisma agar mantan kekasihnya itu bersedia memaafkan sang kakak atas kejadian kecelakaan tersebut.

"Enak saja bilang maaf. Lantas, apa fungsi penjara kalau pelaku cuma bilang maaf?" sindir Bisma.

"Aku yang akan menggantikan abangku untuk menebus kesalahannya padamu dan Vivian. Sekali lagi aku minta maaf atas nama abangku. Sungguh dia tak sengaja karena memang belum tau jalan di sini," ucap Widuri.

"Menebus? Memangnya kamu mau bayar berapa duit untuk barter nyawa calon jabang bayi kami yang sudah abangmu lenyapkan? Satu miliar atau sepuluh miliar?" cecar Bisma. "Apa sekarang uang di rekeningmu sangat menyala sampai Kau berani memberikan tawaran padaku setelah abangmu menjadi penyebab aku harus kehilangan bayiku?" sambungnya.

Dhika sejak tadi berdiri tak jauh dari tempat Bisma dan Widuri. Ia terus mendengarkan dengan seksama pembicaraan serius antara bosnya itu dengan Widuri, wanita yang baru pertama kali dilihatnya.

Bisma juga tipe pria tertutup perihal asmara. Alhasil ia tak pernah bercerita apapun pada Dhika soal masa lalunya dengan Widuri.

"Maaf, Bis. Jika uang sebanyak itu, aku tak punya." Jawab Widuri apa adanya. "Mungkin bisa aku ganti dengan yang lain," tawarnya.

"Maksudmu?"

"Aku bisa bekerja di rumah atau apartemen kalian jadi pembantu misalnya. Jadi aku gunakan tenaga dan tubuhku untuk bersih-bersih tanpa digaji," jelas Widuri.

"Bersih-bersih dengan tubuhmu," sindir Bisma dengan nada meremehkan. "Apa yang bisa dibersihkan kalau tubuhmu itu sudah kotor dan murahan?" sarkasnya.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Attaya Zahro

Attaya Zahro

Bisma makan cabe berapa kilo kak,kok mulutnya pedes amat 😏😏
Ntar kalo tau kebenarannya paling² juga nyesel,ngomong cuma asal jeplak aja ga dipikir-pikir dulu

2025-04-29

3

As Lamiah

As Lamiah

kayaknya diluar Nurul nya keluarga megalodon nih siabang Bisma agak lain dan g sejalur sama bokap nyokap nya Bisma semoga lambat lain Bisma sadar dengan kekasaran nya

2025-04-29

1

Bungsuu

Bungsuu

jahat banget si lu bis... /Sob/

2025-04-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal Mula
2 Bab 2 - Keguguran
3 Bab 3 - Sebuah Ide Gila
4 Bab 4 - Pernikahan Rahasia
5 Bab 5 - Sekretaris
6 Bab 6 - Terjebak Menjadi Simpanan Mantan Kekasih
7 Bab 7 - Teman Baru di Kantor
8 Bab 8 - Kedatangan Pihak Keluarga
9 Bab 9 - Saran Orang Tua
10 Bab 10 - Berpapasan di Lift
11 Bab 11 - Desas-Desus di Kantor
12 Bab 12 - Atasan Arogan
13 Bab 13 - Pergi ke Venesia
14 Bab 14 - Bertemu Senior
15 Bab 15 - Terpaksa Menginap Bersama
16 Bab 16 - Saling Menghangatkan
17 Bab 17 - Tersadar
18 Bab 18 - Kucing Nakal
19 Bab 19 - Tak Menemukan Vivian
20 Bab 20 - Hamil di Luar Nikah
21 Bab 21 - Awal Mula Hubungan Terlarang
22 Bab 22 - Paman Wilson dan Vivian
23 Bab 23 - Pencegah Kehamilan ( K B )
24 Bab 24 - Pulang ke Apartemen
25 Bab 25 - Opor Ayam dan Ulang Tahun Bisma
26 Bab 26 - Petuah Dhika
27 Bab 27 - Mendadak Aneh
28 Bab 28 - Mengigau
29 Bab 29 - Feeling Seorang Ibu
30 Bab 30 - Rencana ke Jepang
31 Bab 31 - Penolakan Vivian
32 Bab 32 - Perawatan Kecantikan Eksklusif
33 Bab 33 - Bisma vs Erlan
34 Bab 34 - Kandasnya Jalinan Cinta Bisma-Widuri Lima Tahun yang Lalu
35 Bab 35 - Skandal Kamuflase dan Uang Lima Puluh Juta Rupiah
36 Bab 36 - Penyesalan dan Upaya Meminta Maaf
37 Bab 37 - Tangis dan Pelukan Hangat
38 Bab 38 - Pagi yang Hangat Penuh Debaran Cinta
39 Bab 39 - Saling Menyatu
40 Bab 40 - Larangan Bisma
41 Bab 41 - Rencana Bulan Madu Dadakan
42 Bab 42 - Mulai Curiga
43 Bab 43 - Sebuah Ide Licik
44 Bab 44 - Pulang Lebih Awal ke Milan
45 Bab 45 - Minta Bantuan Jasa Profesional (Detektif)
46 Bab 46 - Vivian Uring-Uringan
47 Bab 47 - Suster Berta
48 Bab 48 - Kepulangan Bibi Atikah
49 Bab 49 - Melenyapkan Saksi Kunci
50 Bab 50 - Menjemput Vivian ke Swiss
51 Bab 51 - Tinggal Satu Atap yang Sama
52 Bab 52 - Gara-Gara Ponsel Ketinggalan
53 Bab 53 - Perlahan Mulai Terkuak
54 Bab 54 - Widuri Menjadi Detektif
55 Bab 55 - Sudah Tau (Bisma)
56 Bab 56 - Kedatangan Bening Secara Mendadak
57 Bab 57 - Sebelum Bening Pergi ke Milan
58 Bab 58 - Para Orang Tua Sudah Tau
59 Bab 59 - Makan Siang Bersama (Bening-Widuri)
60 Bab 60 - Kecolongan
61 Bab 61 - Mulai Dilanda Kebosanan
62 Bab 62 - Suara-Suara Ero_tis
63 Bab 63 - Mulai Pembalasan (Bisma)
64 Bab 64 - Kartu Mendadak Bo_dong
65 Bab 65 - Keanehan Diri Bisma
66 Bab 66 - Staycation
67 Bab 67 - Berbanding Terbalik
68 Bab 68 - Nonton Film Jagung Jumbo
69 Bab 69 - Sebuah Skenario dari Bisma
70 Bab 70 - Membayar Utang
71 Bab 71 - Terus Berbohong Demi Menutupi Kebohongan Sebelumnya
72 Bab 72 - Status Widuri
73 Bab 73 - Pindah Tempat Tinggal
74 Bab 74 - Kejutan Makan Siang
75 Bab 75 - Disuguhi Adegan Secara Live
76 Bab 76 - Pingsan
77 Bab 77 - Hamil
78 Bab 78 - Konsultasi Kehamilan
79 Bab 79 - Penjebakan
80 Bab 80 - Gagal Total
81 Bab 81 - Keberadaan Paman Wilson ?
82 Bab 82 - Mengetahui Perselingkuhan Suaminya (Bibi Atikah)
83 Bab 83 - Gugatan Perceraian
84 Bab 84 - Kondisi Suster Berta
85 Bab 85 - Sama-Sama Cemas
86 Bab 86 - Berita Viral Pela_kor Jahat
87 Bab 87 - Jumpa Pers Balasan
88 Bab 88 - Mulutmu Harimaumu
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 - Awal Mula
2
Bab 2 - Keguguran
3
Bab 3 - Sebuah Ide Gila
4
Bab 4 - Pernikahan Rahasia
5
Bab 5 - Sekretaris
6
Bab 6 - Terjebak Menjadi Simpanan Mantan Kekasih
7
Bab 7 - Teman Baru di Kantor
8
Bab 8 - Kedatangan Pihak Keluarga
9
Bab 9 - Saran Orang Tua
10
Bab 10 - Berpapasan di Lift
11
Bab 11 - Desas-Desus di Kantor
12
Bab 12 - Atasan Arogan
13
Bab 13 - Pergi ke Venesia
14
Bab 14 - Bertemu Senior
15
Bab 15 - Terpaksa Menginap Bersama
16
Bab 16 - Saling Menghangatkan
17
Bab 17 - Tersadar
18
Bab 18 - Kucing Nakal
19
Bab 19 - Tak Menemukan Vivian
20
Bab 20 - Hamil di Luar Nikah
21
Bab 21 - Awal Mula Hubungan Terlarang
22
Bab 22 - Paman Wilson dan Vivian
23
Bab 23 - Pencegah Kehamilan ( K B )
24
Bab 24 - Pulang ke Apartemen
25
Bab 25 - Opor Ayam dan Ulang Tahun Bisma
26
Bab 26 - Petuah Dhika
27
Bab 27 - Mendadak Aneh
28
Bab 28 - Mengigau
29
Bab 29 - Feeling Seorang Ibu
30
Bab 30 - Rencana ke Jepang
31
Bab 31 - Penolakan Vivian
32
Bab 32 - Perawatan Kecantikan Eksklusif
33
Bab 33 - Bisma vs Erlan
34
Bab 34 - Kandasnya Jalinan Cinta Bisma-Widuri Lima Tahun yang Lalu
35
Bab 35 - Skandal Kamuflase dan Uang Lima Puluh Juta Rupiah
36
Bab 36 - Penyesalan dan Upaya Meminta Maaf
37
Bab 37 - Tangis dan Pelukan Hangat
38
Bab 38 - Pagi yang Hangat Penuh Debaran Cinta
39
Bab 39 - Saling Menyatu
40
Bab 40 - Larangan Bisma
41
Bab 41 - Rencana Bulan Madu Dadakan
42
Bab 42 - Mulai Curiga
43
Bab 43 - Sebuah Ide Licik
44
Bab 44 - Pulang Lebih Awal ke Milan
45
Bab 45 - Minta Bantuan Jasa Profesional (Detektif)
46
Bab 46 - Vivian Uring-Uringan
47
Bab 47 - Suster Berta
48
Bab 48 - Kepulangan Bibi Atikah
49
Bab 49 - Melenyapkan Saksi Kunci
50
Bab 50 - Menjemput Vivian ke Swiss
51
Bab 51 - Tinggal Satu Atap yang Sama
52
Bab 52 - Gara-Gara Ponsel Ketinggalan
53
Bab 53 - Perlahan Mulai Terkuak
54
Bab 54 - Widuri Menjadi Detektif
55
Bab 55 - Sudah Tau (Bisma)
56
Bab 56 - Kedatangan Bening Secara Mendadak
57
Bab 57 - Sebelum Bening Pergi ke Milan
58
Bab 58 - Para Orang Tua Sudah Tau
59
Bab 59 - Makan Siang Bersama (Bening-Widuri)
60
Bab 60 - Kecolongan
61
Bab 61 - Mulai Dilanda Kebosanan
62
Bab 62 - Suara-Suara Ero_tis
63
Bab 63 - Mulai Pembalasan (Bisma)
64
Bab 64 - Kartu Mendadak Bo_dong
65
Bab 65 - Keanehan Diri Bisma
66
Bab 66 - Staycation
67
Bab 67 - Berbanding Terbalik
68
Bab 68 - Nonton Film Jagung Jumbo
69
Bab 69 - Sebuah Skenario dari Bisma
70
Bab 70 - Membayar Utang
71
Bab 71 - Terus Berbohong Demi Menutupi Kebohongan Sebelumnya
72
Bab 72 - Status Widuri
73
Bab 73 - Pindah Tempat Tinggal
74
Bab 74 - Kejutan Makan Siang
75
Bab 75 - Disuguhi Adegan Secara Live
76
Bab 76 - Pingsan
77
Bab 77 - Hamil
78
Bab 78 - Konsultasi Kehamilan
79
Bab 79 - Penjebakan
80
Bab 80 - Gagal Total
81
Bab 81 - Keberadaan Paman Wilson ?
82
Bab 82 - Mengetahui Perselingkuhan Suaminya (Bibi Atikah)
83
Bab 83 - Gugatan Perceraian
84
Bab 84 - Kondisi Suster Berta
85
Bab 85 - Sama-Sama Cemas
86
Bab 86 - Berita Viral Pela_kor Jahat
87
Bab 87 - Jumpa Pers Balasan
88
Bab 88 - Mulutmu Harimaumu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!