Luna bersama dengan putri berlari ke arah kelas mereka. Luna yang melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 12.50, dan dirinya harus mengantri untuk masuk ke dalam lift, memutuskan untuk pergi ke arah tangga gedung agar bisa menghemat waktu.
Saat berada di lantai 6, tempat dimana kelasnya berada Luna dan Putri lebih mempercepat langkah mereka. Karena terburu-buri, Luna tak sengaja membuka pintu kelasnya dengan sedikit keras.
BRAKKK....!
Pintu terbuka dengan keras, menampilkan wajah terkejut Putri yang melihat keberanian Luna saat membuka pintu. Putri melototkan matanya dengan mulut sedikit terbuka.
Siswa yang sudah berada di dalam kelas terkejut dan terdiam melihat Luna dan Putri datang terlambat. Tidak jauh berbeda dengan mahasiswa lainnya, Bu Leni selaku dosen pengajar pun terkejut dengan apa yang dilakukan oleh murid tersayangnya itu.
Marcel melihat kehadiran mahasiswa yang terlihat mirip dengan orang yang menabraknya. Dirinya tersenyum tipis melihat wajah malu milik gadis itu.
Luna yang menyadari perbuatannya merasa malu dan segera meminta maaf dengan apa yang dia lakukan. Luna yang merasa dirinya konyol dan merasa malu dengan tingkahnya hari ini. Saat dipersilahkan masuk, Luna segera berjalan ke tempat duduk yang kosong dekat dengan teman akrabnya yang lain diikuti Putri di belakangnya.
Marcel tertawa kecil melihat itu. Saat Luna berjalan melewatinya, Marcel tercengang akan satu hal. Marcel yang mengingat aroma dan wajah sekilas gadis itu merasa beruntung karena bisa bertemu kembali.
...****************...
Penjelasan materi diberikan Bu Leni dengan baik. Marcel sebagai tamu pada mata kuliah hari ini pun menjelaskan rancangan pakaian yang baik bagi sebuah perusahaan.
Selama kelas, Marcel diam-diam memandang Luna yang duduk di bagian belakang. Wajah yang cantiknya dengan paparan sinar matahari, membuat wajahnya bersinar di matanya. Wajah itu membuat jantungnya berdetak. Detakan yang lebih kencang dibanding saat bersama dengan sang kekasih dulu.
Setelah penjelasan selesai, tugas pun diberikan. Merancang busana yang cocok untuk perusahaan P&LuBel. Marcel memberikan tema yaitu peri, karena dirinya akan membuat pameran busana bertemakan fantasi. Desain dari mahasiswa itu akan diseleksi dan desain yang terpilih akan diikutsertakan dalam peragakan busana nantinya.
Semua yang mendengar itu merasa antusias untuk tugas kali ini. Para mahasiswa memekik senang karena rancangan busananya akan masuk dalam peragaan busana milik P&LuBel yang sudah terkenal dengan sebagai pusat mode saat ini.
...****************...
Saat kelas berakhir, banyak mahasiswa berbondong-bondong mendekati Marcel, termasuk mahasiswa yang terkenal cantik dan sedikit centil, Kalina. Kalina mencoba keberuntungannya dalam mendekati Marcel. Kalina terkenal sebagai Dewi Aphrodite di jurusan desain. Banyak laki-laki yang mendambakan Kalina sebagai pasangannya.
Marcel yang didekati seperti ini merasa risih. Leni yang tau bahwa teman suaminya ini risih, merasa tak enak. Dengan cepat, Leni membantu Marcel agar mahasiswanya segera pergi dan keluar dari kelas.
Luna yang sejak tadi melihat teman-teman sekelasnya berbondong-bondong mendekati tamu kelas merasa aneh. Dia memperhatikan laki-laki yang ada di depan sana, merasa mengenalnya Luna mencoba mengingat-ingat siapa pria itu. Sebuah kejadian terpikirkan olehnya, kejadian yang membuatnya malu.
Putri yang melihat wajah pucat sahabatnya menjadi khawatir. Apalagi wajah pucat itu terlihat seperti pucat ketakutan melihat hantu.
"Lo oke kan, Lun?" tanya Putri
Luna hanya mengangguk lesu. Dirinya merasa akan dalam masalah. Putri yang melihat wajah lesu milik Luna, menjadi khawatir. Dirinya meminta Luna menceritakan apa yang terjadi.
"Aku udah minta maaf tapi dia diam aja. Apa aku merusak ponselnya, ya?" Luna begitu kepikiran dengan insiden tak sengaja itu. Dirinya takut, dia akan mendapat nilai jelek karena hal itu.
Luna menceritakan apa yang terjadi dengan pria yang ternyata adalah tamu kelas serta seorang pemilik perusahaan ternama yang menjadi perusahaan impian sebagai tempat bekerja.
Putri tertawa mendengar cerita dari Luna. Luna yang ditertawakan memasang wajah cemberut. Pipi chubbynya mengembang dengan lucunya, membuat Putri ingin sekali mencubit pipi empuk milik Luna.
Setelah puas tertawa, Putri memberikan beberapa saran. Luna yang mendengarkan saran dari Putri hanya mengangguk setuju. Dirinya harus meminta maaf kembali dan menawarkan ganti rugi jika ponsel yang ia jatuhkan itu rusak.
Melihat teman-temannya sudah pergi meninggalkan Marcel sendirian. Luna berjalan perlahan mendekati Marcel. Saat berada di depan Marcel, Luna dengan cepat membungkuk dan meminta maaf.
Marcel terkejut dengan sikap yamg diberikan oleh gadis depannya. Leni tak jauh berbeda dengan Marcel, dirinya juga ikut terkejut melihat mahasiswa favoritnya melakukan hal itu.
"S-saya mohon maaf tuan atas kejadian waktu itu, saya tidak sengaja. Lalu, apakah ponsel anda rusak... jika iya, saya akan ganti rugi," Luna terlihat malu sehingga menunduk saat berbicara. Tangan miliknya sejak tadi tak bisa diam, jari-jari lentiknya memilin satu sama lain.
"Nona muda, saat berbicara lebih baik menatap lawan bicaranya."
Mendengar itu, mau tidak mau Luna mengangkat wajahnya. Seketika Marcel kembali terdiam melihat paras itu. Marcel tersenyum melihat Luna masih tak berani menatapnya meskipun sudah mengangkat wajahnya.
Leni terkejut mendengar nada lembut dan ramah dari Marcel. Selama mengenalnya, Leni merasa bahwa pribadi Marcel adalah dingin dan cuek. Namun melihat perilakunya terhadap mahasiswa favoritnya, Leni merasa senang.
'Aku harus menceritakan ini pada suamiku nanti,' monolog Leni dalam hati.
"Nona muda, bisa anda ulangi perkataan anda barusan. Namun, anda harus berbicara dengan menatap saya." Marcel tersenyum kecil dengan perilaku Luna saat ini.
"I-itu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Marshanda maulia Putri
mampir kak ke cerita ku, judulnya Istri Tengil Pak Dosen
2025-05-05
0
Claire
mampir!!/Scream/
2025-05-08
0