Kamen Rider Zero One: Teyvat Crisi
1. kemunculan pahlawan misterius
Hujan deras menutupi jeritan manusia.
Lampu-lampu jalanan Fontaine padam satu per satu, tersisa hanya kilatan api dari bangunan yang runtuh.
Di tengah kekacauan itu, pasukan humagear — robot-robot baja bermata merah — melangkah maju, tak kenal ampun.
Mereka membantai apa saja di depan mereka: toko-toko, rumah, bahkan tentera Fontaine.
Penduduk berlari, bersembunyi, menangis.
Di atas balkon sebuah gedung yang hampir roboh, berdiri seorang pemuda bersenjata — tidak dengan pedang, tidak dengan panah, melainkan dengan Armor kuning berkilat, bertanduk tajam di helmnya: Kamen rider zero one.
Aether merasakan kekuatan aneh mengalir dalam tubuh nya.
Armor ini terasa asing namun... Entah kenapa, terasa cocok.
Seolah-olah ia memang dilahirkan untuk ini.
Salam satu osc, berbentuk seperti kuda baja bertanduk, mengarahkan meriam plasma ke arah warga.
Tanpa berfikir panjang, aether meloncat.
Dalam satu tendangan berputar, aether menghancurkan kepala robot itu, percikan bunga api terbang di udara.
Penduduk yang tersisa hanya bisa menatap, tercengang.
lelaki
warga 1: siapa itu?
lelaki
Warga 2:dari mana datangnya
Seorang anak kecil berbisik
lelaki
Anak kecil : apakah... Itu kesatria Fontaine...?”
Aether sendiri berdiri, terdengar, mendengar suara-suara baru di helmnya.
”combat mode: active“
”strength: 250% of human maximum”
”mission: protect.”
aether
Suara itu... Terasa familiar
Aether menahan kepala helmnya sebentar, rasa pusing menyerang.
Potongan-potongan bayangan melintas di pikirannya:
Sebuah menara tinggi... Sebuah tangan yang menarik jatuh... Suara tawa lelaki... Dan sebuah janji yang terlupakan.
Di sisi lain kota, di puncak sebuah gedung tinggi, seseorang memperhatikan.
Pria itu mengenakan jas hitam rapi, wajahnya setengah tersembunyi di balik bayangan.
Di sisinya, salah satu robot Humagear dalam mode standby.
ken
Akhirnya rider itu muncul...
ken
tapi apa kau bisa menyelamatkan dunia ini, aether?
ken
Atau kau hanya akan... Menghancurkannya seperti sebelumnya?
Di lapangan kota, lebih banyak humagear datang.
Satu humagear raksasa — Goliath unit — menembak meriah anergi ke arah aether
Paimon, yang Terbang mengelilingi, berteriak
Paimon
Aether gunakan kekuatan baru itu !
Aether mengangkat tangannya.
Sebuah progrise key — benda kecil seperti chip — muncul di telapak tangannya, bercahaya biru.
Breaking through the limit!
Dengan kecepatan melebihi suara, aether menari di antara ledakan, melompat setinggi menara, Dan meluncurkan serangan pemungkas
Tendangan energi raksasa menghantam Goliath unit.
Gelombang kejut menggetarkan seluruh kota.
Sisa robot-robot kecil meledak satu persatu.
Saat debu mereda, para penduduk keluar dari persembunyian.
Mereka memanda panhlawan bertopeng yang berdiri di atas reruntuha, dikelilingi percikan api
Misterius
Tak dikenal. Namun menyelamatkan mereka
Di kejauhan, navia dan clorinde tiba, terlambat.
di balik helm, aether menatap dingin ke arah mereka.
Hanya langkah kaki menjauh, meninggalkan dunia ia percaya.
Comments