Tidak Menyangka

Suasana diruang tengah masih sangat tegang sekali dimana Farrel yang begitu emosi sekali sehingga dia tidak ingin mengalah.

Namun Danu malah menghubungi Darius hal itu semakin membuat Farrel sangat marah sekali.

" Darius, kedua putramu sedang mengamuk dirumahku, mereka ingin membawa Rissa kembali"

" Kurang ajar mereka, berani-beraninya mereka ingin membawa Rissa tanpa sepengetahuanku, aku akan segera kesana tunggu aku"

Danu mengakhiri panggilannya dengan wajah yang tersenyum, Farrel dan Ferry tidak mengetahui apa yang sebenarnya diucapkan Darius sehingga membuat wajah Danu tersenyum menang.

" Bibi, bawa Rissa kemari" teriak Danu kepada Pelayan

" Baik tuan" sahut pelayan tersebut

Farrel dan Ferry saling bertatapan, apakah kali ini Darius setuju dengan mereka?

Sementara Rissa.

Dia merasa terkejut saat pelayan membuka pintunya, namun hatinya begitu senang sekali dia mengira bahwa dirinya akan kembali.

" Nona Rissa, tuan ingin anda keluar" ucap Pelayan itu membuat Rissa tersenyum

" Benarkah?" tanya Rissa dengan begitu senangnya

" Iya Nona, tuan sekarang sedang menunggu anda diruang tengah" jelas Pelayan itu

Tiba-tiba,

Rissa terdiam lalu dia menatap kearah Elwin yang sedang duduk didepan jendela tanpa memperdulikan apa yang diucapkan mereka.

" Apa Elwin tidak ikut?" tanya Rissa kepada Pelayan itu

" Tidak Nona, hanya Nona saja yang diperintahkan tuan untuk keluar dari kamar ini" jelas Pelayan

Rissa menghelakan nafasnya saja, dia kembali menatap kearah Elwin sepertinya dia benar-benar tidak peduli karena dia tidak dibutuhkan.

" Elwin, aku pergi" ucap Rissa membuat Elwin menoleh

Entah mengapa Elwin sangat merespon sekali saat Rissa berbicara hal itu membuat pelayan itu sangat terkejut dan merasa heran.

" Baiklah, h-hati-hati"

Rissa tersenyum saat mendengar jawabannya Elwin, kini Rissa keluar bersama pelayan tersebut sebelum pergi keruang tengah tidak lupa Pelayan itu kembali mengunci pintu kamar tersebut.

Rissa yang melihat begitu sedih sekali karena Elwin dikurung disana. Lalu mereka pun harus kembali keruang tengah.

Setelah beberapa menit, akhirnya Rissa tiba diruang tengah dimana matanya langsung tertuju kepada Farrel dan Ferry.

" Kakak" panggil Rissa dengan senangnya

Saat dia ingin menghampiri Farrel dan Ferry namun dia ditahan oleh Danu.

" Apakah saya ada mengatakan kamu boleh pergi kedua kakakmu?" ucap Danu membuat Rissa bingung

" S-saya ingin pergi kedua kakak saya" jawab Rissa dengan gugupnya

" Tidak, kamu akan disini sampai Ayahmu tiba"

Hal itu membuat Rissa terdiam serta Farrel dan Ferry sangat kesal sekali.

" Apa maksud anda tuan?" tanya Ferry kepada Danu

" Intinya Ayah kalian akan kemari jadi sebelum mendengar keputusan Ayahmu Rissa masih tetap ditahan disamping saya"

" Apa-apaan itu ha?" teriak Farrel

Tiba-tiba.

" Pelankan suaramu Farrel"

Seketika semua mengalihkan pandangannya saat mendengar suara tersebut yang bagi mereka sangat familiar.

Tentunya saja itu adalah Darius yang baru tiba, tatapan Farrel dan Ferry sangat tajam sekali kepada Darius namun itu tidak membuatnya terpengaruh.

" Bukannya sudah Papa katakan jangan memberontak lagi?" ucap Darius kepada kedua putranya

Farrel langsung menatap kearah Darius dan mulai membuka suaranya.

" Pa, seharusnya Papa mikir mereka belum mempunyai status yang sah untuk tinggal berdua dan lagi bukannya itu hanya untuk perkenalan saja namun mengapa Rissa harus tidur bareng dengan dia?" protes Farrel

Darius tersenyum, ada sesuatu yang dia pikirkan mungkin itu akan membuat Rissa akan tinggal ditempatnya Danu.

" Kalau begitu kita percepat saja menikahkan Rissa dan Elwin" ucap Darius membuat mereka semuanya terkejut

" Papa" panggil mereka berdua

" Apa lagi yang kalian proteskan?" tanya Darius dengan nada kesalnya

" Pa, tidak mungkin mereka menikah hanya sebatas dibawah kertas?"

" Siapa yang mengatakan seperti itu? Mereka menikah dari secara hukum"

Rissa hanya terdiam saja dia benar-benar tidak menyangka bahwa dirinya akan menikah secepatnya dengan Elwin.

Kini Darius menatap kearah Danu.

" Bagaimana Danu apa kamu setuju?" tanya Darius dengan wajah tersenyumnya

" Itu hal yang bagus Darius, aku sangat setuju dengan pendapatmu itu" jawab Danu dengan wajah senangnya

Farrel dan Ferry benar-benar tidak menyangka dengan kegilaan Darius.

" Bi, bawa Elwin kemari" ucap Danu kepada pelayan tersebut

" Baik tuan"

Rissa menatap kearah Darius, dia berharap semuanya hanya mimpi.

" Papa" panggil Rissa dengan nada sedihnya

Darius menatap kearah Rissa.

" Papa tidak ingin mendengar penolakanmu Rissa" sahut Darius membuat Farrel semakin kesal

Farrel mendekat kearah Darius, namun hal yang tidak disangka kini terjadi.

Bugk!

" Farrel" teriak Ferry

" Kakak" teriak Rissa

Farrel memukul Darius, betapa terkejutnya dia bahwa dipukul oleh Farrel. Kini Ferry langsung menghampiri Farrel dan mencoba menahannya.

" Farrel, kau gila? Dia Papa kita" ucap Ferry menenangkan Farrel

" Kali ini aku tidak mengakuinya, karena dia sudah keterlaluan jika Mama masih ada mungkin dia akan sedih dan kecewa melihat tingkahnya Papa" teriak Farrel

Bugk!

Darius membalas pukulannya Farrel sehingga membuatnya sedikit termundur. Namun itu tidak membuat Farrel merasa sadar tetapi semakin membuatnya marah.

" Jangan membawa Mamamu" teriak Darius membuat suasananya menjadi tegang sekali" Gara-gara Rissa Mamamu pergi untuk selamanya, jika dia waktu itu tidak melahirkan Rissa mungkin sampai sekarang dia masih ada bersama Papa" sambung Darius

Dug!

Jantung Rissa berdebar sangat kencang sekali saat mendengar ucapannya Darius, air matanya langsung mengalir dipipinya dia tidak menyangka bahwa Darius menyalahkannya atas kematian Marina.

" Papa, jadi Papa menyalahkan Rissa atas kematian Mama?" tanya Rissa dengan nada menangisnya

" Rissa" ucap kedua kakaknya

Darius langsung menatap kearah Rissa dengan wajah yang tidak bersalah sekali.

" Benar, itu semua karena kamu Rissa, Mamamu pergi saat melahirkanmu, jika bukan karena kedua kakakmu mungkin Papa sudah membawamu ke panti asuhan" jelas Darius

Air mata Rissa semakin mengalir dia benar-benar tidak menyangka dengan hal apa yang diucapkan oleh Darius.

Kini tibalah Elwin dengan pelayan itu, dimana awalnya Elwin menolak untuk keluar dari kamarnya jadi pelayan itu harus membujuknya dulu.

Dan setelah pelayan itu mengucapkan nama Rissa entah mengapa Elwin langsung menoleh dan berdiri dari duduknya.

Hal itu benar-benar membuat Pelayan itu yakin bahwa Elwin sudah mulai menyukai Rissa. Dan saat dia tiba diruang tengah.

Betapa terkejutnya Elwin saat melihat Rissa menangis, rasa hatinya paling dalam begitu sakit sekali entah itu mengapa ini untuk pertama kalinya dia merasakan seperti itu.

" R-rissa" panggil Elwin dengan gaya yang tidak normal

Rissa langsung menoleh kebelakang saat mendengar suara Elwin, dimana Rissa langsung menghapus air matanya padahal Elwin sudah melihatnya.

" Kamu sudah disini?" tanya Rissa dengan berusaha tersenyum

Bukannya Elwin bertanya namun dia kembali bertanya.

" K-kenapa k-kamu menangis?" tanya Elwin membuat semuanya menatap kearahnya

Begitu juga Danu, dia merasa terkejut dengan rasa ibanya Elwin kepada Rissa saat melihatnya menangis.

Danu yakin bahwa Elwin mulai menyukai Rissa sehingga membuatnya seperti itu.

Terpopuler

Comments

Aditya hp/ bunda Lia

Aditya hp/ bunda Lia

waah, ... si Darius gak punya iman harus di ruqyah ni orang dasar bapak luknut 😠

2025-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!