BAB 5 Teralihkan

"Boleh,istriku.Kau minta ambilkan bulan saja aku ambil,kok!"

Meskipun tampak bercanda,ucapan santai Rizal membuatnya tak enak.

Jujur,Aku tidak bermaksud menyingung Rizal dengan masih menanyakan sesuatu yang berkait calon suamiku itu.

Tapi,Aku ingin semua clear agar aku bisa menjalani hidupku ke depannya dengan baik.

Untungnya,sepanjang perjalanan Rizal tetap santai.

Hanya saja ketegangan itu sementara.

Tepat ketika mobil Rizal masuk perantara rumahnya,Teriak tante Ana sudah menggema begitu kencang.

"Jangan parkir di depan rumahku.mobil buntut mu itu tidak pantas sekali nongkrong disana!"

"Aku tidak akan lama.Aku hanya mengantar istriku menemui mu!"

Tante Ana tampak marah dengan ucapan Rizal.

Namun lagi-lagi,pria itu tetap santai.

Rizal bahkan menunggu santai di dalam mobil setelah membuka kan pitu mobil untuku.

Kini, aku menarik napas panjang.Bersiap untuk "Berperang"

Hanya saja,Baru turun dari mobil,aku menemukan mobil mewah yang tak jauh dari mobil pick up Rizal.

DEG!

Apakah mobil itu yang di maksudkan adik mas Genta?

"Mau apa lagi"?

Pertanyaan tante Ana sontak menyadarkan ku dari lamuan." Kita masuk dan bicara ya,tante.Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan," ajak ku.

"Disini saja,Aku sudah mau pergi ini!"

Aku menghela napas.

Daripada tidak kelar-kelar,segera ku tanyakan apa yang harus ku tanyakan."Apa yang tante minta dari keluarga mas Genta hingga mereka lebih memilih menggagalkan pernikahan kami kemarin?"

Tante Ana tersenyum sinis sembari memeriksa kuku-kuku cantiknya."Hanya meminta mengantikan biaya hidup selama menumpang di rumahku,biaya sekolah, biaya pesta,dan juga sedikit uang terima kasih karna aku sudah membesarkan mu."

"Bagi keluarga kaya seperti mereka,seharusnya itu bukan masalah,kan?"

Mata ku sontak membelalak,Ya Allah.Tante.kenapa tante begitu,sih?"

"Eh,jangan sok nyalahin,ya?Gara-gara pembatal itu,aku juga 'kan yang rugi?Uang pesta yang harusnya ada yang bantu,jadi aku sendiri yang nombokin"

"Apa tante juga meminta mobil itu?"

Tanyaku menunjukan mobil yang terlihat mewah itu.

"Kenapa memangnya? cuma dp doang aku juga 'kan yang lanjut cicilannya!"

"Tapi itu sangat tidak etis,tante.Tante benar-benar membuat mereka berpikir aku wanita matre yang ingin hartanya saja."

Aku menangis tidak tahan dengan sikap keras kepala istri pamanku ini.Bagaimana bisa berbuat demikian tanpa memberi tahuku?

"Ngapain kamu menangis?orang kamu sudah punya suami 'kan? Sudah sana pergi sama suami melaratmu itu.Jangan lagi menginjakan kaki di rumah ini.Bisa ketularan melarat aku" tante Ana membalikan badan.

"Toh,nasibmu memang apes.Bukannya membanggakan keluarga dengan menikah pria kaya,nyatanya malah menikahi pria miskin itu!"

Tangan ku mengepal.

Aku tidak berniat berlama-lama di tempat ini hanya mendengar caci maki tante Ana.

Kakiku pun berjalan cepat menuju ke mobil Rizal.

Dan tanpa kata,pria itu langsung melajukan mobilnya pergi dari rumah itu.

***

Sebal dengan tingkah tante ana,aku sedang duduk di ayunan tak melepaskan pandanganku dari hamparan laut biru yang luas.

Ya,seolah tahu dengan kesedihanku,Rizal tadi membawaku ke pantai.

"Rizal,bisakah kau biarkan aku sendiri dulu,"pintaku pada akhirnya.

Bukanya menjawab,Rizal justru mendorong ayunan yang kududuki." pegang yang erat!"

Reflek,aku memegangi tali ayunan."Rizal hentikan! "teriak ku,panik.

Namun,pria berstatus suamiku itu malah mendorong semakin kuat. " Apa?aku tidak dengar,tolong teriak yang lebih kencang!"

Sekali lagi,aku berteriak dengan sekencang-kencangnya agar pria itu menghentikan kanya.

Cukup lama, sampai aku merasa suaraku rasanya habis dan perlahan ayunan mulai berhenti.

"Asik bukan,bisa teriak-teriak?"

Bersama dengan pertanyaan itu,Aku bisa melihat tampang Rizal sama sekali tidak merasa berdosa.

"Asik apanya?!Bagaimana jika aku jantungan dan mati mendadak karena ulahmu?" kesal ku.

Segera saja,aku bangkit dan mencoba meninju lengannya.

Namun belum sempat kulakukan,pria itu sudah berlari."Haha,Nasibmu pasti sama dengan temanku,Gentayangan!" Ejeknya sambil tertawa.

"Rizal!!"

Aku sontak mengejarnya untuk menuntaskan kesal ku.

Namun,pria itu malah menggendongku ke bibir pantai dan menyiramku air laut.

Seketika saja,kami justru berbalas menyiram air.

Tidak perduli baju sudah sama-sama basah.

Entah mengapa,hatiku merasa lega.Apakah Rizal sengaja melakukan semua ini agar aku teralih dari kesedihanku?

"Sudah Rizal,capek......"

Aku duduk meyelonjorkan kakiku dan membiarkan ombak menyapu beberapa kali.

Toh,sudah kepalang basah.

Namun tiba-tiba saja,Rizal juga duduk di belakang merangkulku.Aku coba menolak,tetapi seperti biasa tidak akan mudah melepaskan diri dari pria ini.

"Dengar Risna,kau adalah istriku sekarang.aku tidak akan membiarkanmu bersedih karna pria itu lagi," tukasnya tepat di samping telingaku.

DEG!

Aku menoleh kearahnya.

Mengapa kata-katanya begitu terkesan posesif?

Belum sempat berprotes,tiba-tiba saja Rizal menciumku.

Emmmmph...!

Aku mencoba melepaskan ciumannya.

Namun,entah mengapa tubuhku menghianati pikiranku.

Tanpa sadar ,aku juga menikmati ciuman Rizal yang sialnya terasa memabukan itu...

Mungkin suasana sunset yang syahdu dan gelombang ombak lembut menerpa tubuh kami

Episodes
1 Bab 1 Pernikahan yang di gagalkan
2 Bab2 pengantin pria
3 Diluar Dugaan
4 BAB 5 Teralihkan
5 Bab 6 meminta pemahaman
6 BaB 7 tidak sengaja menguping
7 BAB 8 Curhat
8 mencari tahu
9 karma
10 cari tahu
11 kenyataan yang kejam
12 pesta teman Rizal
13 dalam pengaruh alkohol
14 mulai menerima
15 Tidak menolak
16 17 digigit
17 salah lihat
18 pertemuan di butik
19 tidak terima
20 perkara kebaya
21 menyumpal kesombongan
22 Rizal Pratama
23 Nama suami Sendiri Tidak Tau
24 tersisih
25 persiapan wisuda
26 karna macet
27 tidak Semua Sama
28 kebaya KW
29 kedatangan ibu
30 nasihat ibu
31 Berita viral
32 di hujat
33 kedatangan Paman
34 ditinggal kerja
35 suara familiar
36 Teror panggilan
37 Tamu
38 Membalas Pesan
39 menyanggupi
40 pertemuan
41 penjelasan
42 Tawaran dari Genta
43 kepergok
44 Rindu habis
45 perkelahian di kafe
46 Goresan Luka di tangan, Rizal
47 kena tipu
48 tante gak tahu malu
49 Jangan libatkan Aku
50 izin menumpang
51 mengungkit biaya pernikahan
52 seseorang yang bernama manis
53 Rencana Liburan
54 voucher liburan
55 Rencana busuk apa lagi?
56 keresahan
57 Liburan
58 Menyiapkan Nama Anak
59 terusik panggilan
60 Tidak percaya
61 Takut di campakan lagi
62 Paman jatuh sakit
63 bertemu Genta
64 mengrebek
65 harus pergi ke mana?
66 Meguak tentang Rizal
67 tidak pantas di ratapi
68 menolak
69 saran Sheena
70 paman meninggal
71 di pemakaman
72 kembali ke rumah Rizal
73 minta dipeluk
74 Seperti tak terjadi apapun
75 masih tidak percaya
76 kecemasan ibu
77 jatuh pingsan
78 seminggu berlalu
79 sudah tidak perduli
80 Gugatan Cerai
81 Di tabrak anak kecil
82 Hamil
83 Bed rest
84 kembali
85 mendebat Genta
86 pria yang megerikan
87 mencoba menghubungi Rizal
88 kabar duka
89 Draft
90 tentang Rizal dan Genta
91 Di balik cerita sopir truk
92 penilaian yang salah
93 Sudah tidak percaya
94 keputusan pergi
95 kabar mengejutkan
96 periksa kehamilan
97 Bayi kembar
98 Akza & Manda
99 Bukan Orang Yang sama
100 ibu jatuh sakit
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan yang di gagalkan
2
Bab2 pengantin pria
3
Diluar Dugaan
4
BAB 5 Teralihkan
5
Bab 6 meminta pemahaman
6
BaB 7 tidak sengaja menguping
7
BAB 8 Curhat
8
mencari tahu
9
karma
10
cari tahu
11
kenyataan yang kejam
12
pesta teman Rizal
13
dalam pengaruh alkohol
14
mulai menerima
15
Tidak menolak
16
17 digigit
17
salah lihat
18
pertemuan di butik
19
tidak terima
20
perkara kebaya
21
menyumpal kesombongan
22
Rizal Pratama
23
Nama suami Sendiri Tidak Tau
24
tersisih
25
persiapan wisuda
26
karna macet
27
tidak Semua Sama
28
kebaya KW
29
kedatangan ibu
30
nasihat ibu
31
Berita viral
32
di hujat
33
kedatangan Paman
34
ditinggal kerja
35
suara familiar
36
Teror panggilan
37
Tamu
38
Membalas Pesan
39
menyanggupi
40
pertemuan
41
penjelasan
42
Tawaran dari Genta
43
kepergok
44
Rindu habis
45
perkelahian di kafe
46
Goresan Luka di tangan, Rizal
47
kena tipu
48
tante gak tahu malu
49
Jangan libatkan Aku
50
izin menumpang
51
mengungkit biaya pernikahan
52
seseorang yang bernama manis
53
Rencana Liburan
54
voucher liburan
55
Rencana busuk apa lagi?
56
keresahan
57
Liburan
58
Menyiapkan Nama Anak
59
terusik panggilan
60
Tidak percaya
61
Takut di campakan lagi
62
Paman jatuh sakit
63
bertemu Genta
64
mengrebek
65
harus pergi ke mana?
66
Meguak tentang Rizal
67
tidak pantas di ratapi
68
menolak
69
saran Sheena
70
paman meninggal
71
di pemakaman
72
kembali ke rumah Rizal
73
minta dipeluk
74
Seperti tak terjadi apapun
75
masih tidak percaya
76
kecemasan ibu
77
jatuh pingsan
78
seminggu berlalu
79
sudah tidak perduli
80
Gugatan Cerai
81
Di tabrak anak kecil
82
Hamil
83
Bed rest
84
kembali
85
mendebat Genta
86
pria yang megerikan
87
mencoba menghubungi Rizal
88
kabar duka
89
Draft
90
tentang Rizal dan Genta
91
Di balik cerita sopir truk
92
penilaian yang salah
93
Sudah tidak percaya
94
keputusan pergi
95
kabar mengejutkan
96
periksa kehamilan
97
Bayi kembar
98
Akza & Manda
99
Bukan Orang Yang sama
100
ibu jatuh sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!