Diluar Dugaan

Aku menatapnya malas.

Hari pernikahanku jelas lebih horor

Jadi,Aku tidak akan takut dengan cerita konyol itu.

"Tolong keluarlah" pintaku sekali lagi pada pria itu.

"Baiklah.jangan lama-lama.setelah ini kita keluar,aku sudah sangat lapar!" ujarnya kemudian tidak lagi menggangguku.

Saat ku tatap bayanganku di cermin,Rizal pasti melihat wajah sembab ini.Karena dia tampak kasian tadi.

Aku malah tidak jadi berganti baju.Duduk kembali dan tercenung beberapa saat namun tidak tau apa yang sedang ku pikirkan.Hanya kehampaan hati yang kembali ku rasakan.

Tiba-tiba sekelebat bayangan entah hanya tirai yang tertiup angin atau apa tadi yang tertangkap sekilas namun dengan cepat menghilang.

Suasana kamar yang nampak biasa herannya kini membuatku bergidik bahkan cerita Rizal yang tadi,saat ini tergia di benakku hingga berhasil mempengaruhi.

Sial!

Aku lupa bahwa aku sebenarnya adalah penakut.

Segera,diriku bangkit dan menganti baju,tanpa sadar tanggan ku menyenggol sesuatu di atas meja hingga...

Pyarrr!

"AAAH,TOLONG!"teriakku kencang yang seketika yang membuat Rizal masuk memeriksa ku

Aku Bahkan tidak sadar handuk yangku kenakan sudah ku lepas karena ingin berganti baju tadi.

Sementara tatapan pria itu tak ubahnya seperti serigala lapar yang menatap domba yang akan di mangsanya " Risna..."

"Rizal,jangan....!" teriakku sudah kelimpungan tidak karuan menggapai handuk yang ku lempar di atas ranjang.

Tapi,Rizal yang sinting itu semakin membuatku takut

dengan menunjuk satu arah."Awas ada sesuatu di belakangmu!"tukasnya.

Spontan,aku melompat.

Aaargh,sial sekali,mengapa aku harus melompat ke gendongannya?

"Kenapa setakut itu?Aku tadi mau blang ada pecahan kaca di belakangmu agar kau tidak mundur ke belakang!" Rizal baru menjelaskan maksudnya sambil terkekeh.

"Lepasin aku, tidak?! Jangan kurang ajar,ya?"

Ku Jambak rambut pria mesum itu dengan kedua tanganku karena saking geramnya.

Namun,pria itu hanya nyengir dan menatapku sedikit datar,"kau yang naik ke gendonganku, kau juga yang minta di lepasin? Astaga, perempuan memang suka sekali playing victim!"

Rizal menurunkan ku di tempat tidur,mengambil bajuku yang terserak di lantai untuk menutupi tubuh polosku.sambil mengacak rambutku dia malah berkata " cepat pakai bajumu lalu keluar,ada-ada saja trikmu untuk menggodaku."

Eh,apa katanya?

Aku menggodanya?

Astaga,ketemu berapa perkara aku sampai menggoda pria sepertimu?

Sembari menggerutuk sebal,kesal dan malu akupun segera memakai pakaianku.

Ah,sudahlah.mengapa juga aku masih menanggapi

Ucapanya? Dia memang sejak dulu suka mengodaku!

****

Kriet!

Aku membuka pintu kamar lebar-lebar setelah memakai pakaian ku dengan benar dan lengkap. untuk membersihkan pecahan botol parfum yang tadi tidak sengaja kesenggol.

Ternyata cerita teman pria itu yang bunuh diri di kamar ini sukses membuat alam bawah sadarku terpengaruh untuk takut.

"Sudah biarkan saja,ini sudah siang!" Rizal menghampiriku yang berjongkok yang memunguti pecahan itu.

"Maaf ya,parfumnya jadi pecah," ujarku menyelesaikan sedikit lagi pecahan botol itu.walau bagaimana aku tidak bisa seenaknya di rumah orang lain.

"parfum bisa beli lagi,nona.Bagaimana nanti tanganmu yang lembut itu terkena pecahan kacanya.hatiku bisa ikut terluka."Si mulut penuh bualan itu kembali membuat telingaku gatal.

Ku lirik sekilas pria yang masih berdiri itu sambil hanya menatapku.Harusnya klau tidak mau aku bersusah-susah,etikanya dia ikut jongkok ke bantuin.malah lihatin saja.

"Auw!" teriaku kerana tanganku terasa perih sesaat melirik Rizal tadi.Hanya sebentar saja mengalihkan pandangan bagaimana bisa malah terkena pecahan kaca ini?darahnya mengucur segar,lagi.

"Sudah ku blang'kan?tambeng amat jadi orang klau di kasih tau,ya?" Rizal menarik lenganku dan menyeretnya keluar kamar menuju wastafel dan membersihkan lukaku.setelah dengan cetakan dia mengambil plester dengan membalut luka agar berhenti berdarah.

Sesekali ku tatap pria ini,ternyata dia perhatian juga.

"Aku tau aku ini tampan,jangan menatapku begitu nanti aku semakin jatuh cinta padamu!"

Tiba-tiba dia menangkap ku yang menatapnya

Dengan balik menatapku.Baru kali ini aku serius menatapnya.mata coklat Rizal menarik juga.Kesan urakan yang biasa aku sematkan entah sedang pindah kemana?yang kulihat memang pria ini tidak setenggil yang kiraku.dia juga~tampan.

Terhanyut sebentar saja sudah membuat pria ini kembali memanfaatkan keadaan dengan mencium bibirku.

"Umhhhh!" aku yang terkejut berusaha melepaskan diri tapi Rizal mengunci tubuhku dengan satu lengannya.sementar lengan lainnya menekan tengkuk ku agar tidak bisa menghindari ciumannya.

Sialan!

Di bahkan tidak mau melepaskan begitu saja sebelum aku benar-benar tampak lemas karena kehabisan nafas.

"Rizal!" omelanku setelah terlepas dari ciuman pria ini.

"Ini gara-gara kau membiarkan aku menciummu kemarin,Jadi aku ketagihan ingin menciummu terus!" tukas Rizal seenaknya,seolah kemarin aku sengaja membiarkan dia mencium ku.

"Kapan aku membiarkanmu menciumku?"

Namun,Rizal tidak menggubrisku,dia malah menyambar kunci mobil dan memintaku mengikutinya keluar apartemen.

Langkah kaki panjang nya itu membuatku harus setengah berlari mengejarnya.

Aku belum tau tempat ini.

Klau harus terpisah denganya takutnya malah tersesat seperti orang bodoh.

Dan begitu lift turun ke lantai dasar,aku baru melihat tempat ini bukanlah apartemen sembarang.ini adalah salah satu apartemen elit di kawasan kota besar ini!

Walaupun Rizal mengaku hanya menempati apartemen temannya,Bukankah biaya operasional harian atau bulannya akan mahal?apakah seorang supir truk seperti Rizal bisa membayar biaya-biaya itu?

"Rizal,apakah kau benar-benar supir truk?"keluhku menatap makanan-makan mewah yang sudah tersaji di depanku. harga makanan ini pastilah mahal mengingat pria ini mengajakku ke restoran bintang 5 yang elit.

" Apakah yang kau pikir?apakah kau pikir aku sebenarnya adalah seorang CEO seperti di drakor-drakor itu lalu menyamar menjadi pria miskin?"

Rizal sepertinya menerka apa yang ada di otakku.

Meski aneh,hal seperti itu bisa saja terjadi'kan?

Kutatap wajah penuh selidiki,hingga pria itu menghela nafas.

"Ya.aku memang anak seorang pengusaha kaya raya dan menyamar sebagai pemuda miskin untuk tau,siap wanita yang mau menerimaku apa adanya?"

"Tapi bohong!" sambungnya tergelak sambil mengambil makanan di meja dan mulai menyantapnya.

Ck!

Ketengilan pria ini hampir saja membuatku melemparkan sendok ke mukanya karena sudah memancing emosi saja.

Ingin sekali ku sumpal mulut pria ini dengan Makanan-makanan yang tersaji di meja karena sekali lagi membuatku kesal dan sebal.

Aku menatapnya malas.

Kenapa aku menikahi pria ini,shi?

"Klau memang kau bukan orang kaya,jangan sok-sokan mengajakku ke restoran mahal ini. Juga tinggal di rumah apartemen mu yang berhantu itu.Aku bukan orang yang menyukai semua hal tapi semua hanya fake belakang.malu klau nanti orang lihat sebenarnya siap diri kita yang miskin ini!" omelku panjang lebar setelah menyelesaikan sarapan itu.Bukan sarapan,tapi makan siang mengingat ini

sudah siang hari.

Rizal hanya nyengir lalu mengatakan " uangku banyak.jangan khawatir dengan hidupmu klau kau mau beli restoran ini pun aku akan membelinya untukmu."

Aku memutar bola mataku saat mendengarnya membual lagi.setelah ini apa lagi yang akan di katakan nya?Jangan-jangan dia juga akan mengaku sebagai anak presiden.

Baiklah,anggap saja ada lawak gratis pengalihan kesedihanku.

"Aku ke belakang dulu ." Rizal meminta diri.

Aku melanjutkan makananku beberapa saat kemudian sepertinya aku mendengar suara yang tidak asing dari tempatku.Kutoleh ke belakang dan melihat seseorang

sambil mengobrol santai dan tertawa lepas.

"Marsha?" spontan aku memangilnya,setengah terkejut bertemu dengan wanita itu di tempat ini.

Kemarin aku berusaha menghubunginya,tapi tidak di angkatnya.Sekarang aku melihat wanita itu tertawa begitu bahagia.Hatiku jadi geram.

"Oh.Hai,Risna?" menanggapinya santai.

Aku bangkit dan menghampirinya dengan tidak sabar aku langsung menanyakan tentang kakaknya,"Dimana kakakmu?kenapa seharian kemarin bahkan kalian seperti di telan bumi?Marsha,jelaskan padaku semua ini padaku?apa yang terjadi?"

"Risna,jaga sikapmu.ini tempat umum."Marsha memoloti ku dan berbicara lirih dan suaranya menekan.

" Maaf marsha,tapi katakan padaku mengapa mas Genta tega sekali padaku?"aku tau sikapku akan mempermalukannya.Tapi,wanita ini tahu rasa malunya ini tidak sebanding dengan rasa maluku karena ketidak kehadiran kakaknya?

Urusanmu dengan kakakku,Risna.Bukan denganku.Jangan ganggu privasiku!"

Grab!

Marsha menyeret lenganku menjauh dari banyak tatapan mata.Dia sepertinya sangat terganggu dengan keberadaan ku disini.

Biar saja,aku juga punya hak bertanya atas kekacauan yang terjadi kemarin'kan?

"Marsha,kau harus memahamiku.kakakmu sudah membatalkan pernikahan sepihak.Ini sudah keterlaluan sekali'kan?!"ujarku

" Keluargamu lah yang sudah keterlaluan,Risna!"

DEG!

"Apa maksudmu? Jelas-jelas,akulah yang di permalukan,Sa"

"Dengar!Kak ku memutuskan tidak jadi menikahi mu

Karna kau miskin dan tidak tau malu.Tantemu itu belum-belum sudah mengintimidasi kami dengan mahar yang di luar nalar.klau tiba-tiba keluargaku membatalkan pernikahan,salahkan keluargamu itu!"

"Apa!"tanyaku tak percaya dengan apa yang ku dengar

Memang apa yang sudah tante Ana minta sampai keluarga mas Genta tega mempermalukan kami?

" Sa,aku sama sekali tidak tahu akan hal itu.Aku...!

"Jangan sok tidak tahu kamu.pergi dan tanyakan pada tantemu itu.Dia bahkan sudah Dp mobil mewah dari uang dari kakakku.Masih kurang?"

"Risna?" Panggil Rizal dan pria itu sedang menghampiriku. Mungkin mendapati aku tidak lagi di dalam makanya dia mencari ku.

"Hahahaa......sok suci sekali dirimu.baru kemarin lho gagal nikah sekarang sudah mencari mangsa lainnya. Goodluck,Risna" tukas marsha yanh tidak tau bahwa Rizal adalah pria yang telah menggantikan kakaknya menikahi ku.

Wanita bergegas meninggal dan melewati Rizal.Mereka hanya saling melirik saat berpapasan.

Aku masih mengatur diriku dalam kebingungan atas apa yang disampaikan marsha.

Apa itu benar?Bahwa tante ana yang menjadi alasan keluarga mas Genta menggagalkan pernikahan?

"Siapa,Risna?"

"Adiknya mas genta," tukas ku lemah.

Rizal menghela nafas lalu menarik lenganku untuk pergi dari tempat itu.

"Mereka ada di dalam kota lalu dengan begitu saja membatalkan pernikahan kalian.sudah di datangi ke rumahnya namun tidak ada yang bisa di temukan hanya sekedar memberikan alasan yang jelas,pria seperti itu tidak usah dipikirkan lagi,Risna!" Rizal ngedumel sepanjang jalan. Dia tidak terlihat suka saat aku masih sedih karena ulah pria itu.

Aku terdiam.lalu teringat lagi alasan yang di dikemukan marsha.

"Dia blang, keluarga mas Genta membatalkan pernikahan itu karna kesal tanteku banyak mintanya."

Rizal terkekeh dan hanya menggelengkan kepalanya seolah merasa alasan itu lucu.

"Bukankah dia pria kaya raya?kenapa masih hitung-hitungan dengan calon istrinya?"

Aku terdiam.

Hanya saja,ada satu hal yang kulakukan sekarang.

"Rizal,apakah kita bisa mampir ke rumah tanteku.Aku ingin memastikan sesuatu."

Terpopuler

Comments

Fushito UwU

Fushito UwU

Makin penasaran dengan kelanjutannya!

2025-04-28

2

Winindra Herawati

Winindra Herawati

siapaksh sebenarnya rizal itu bikin pinisirin

2025-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan yang di gagalkan
2 Bab2 pengantin pria
3 Diluar Dugaan
4 BAB 5 Teralihkan
5 Bab 6 meminta pemahaman
6 BaB 7 tidak sengaja menguping
7 BAB 8 Curhat
8 mencari tahu
9 karma
10 cari tahu
11 kenyataan yang kejam
12 pesta teman Rizal
13 dalam pengaruh alkohol
14 mulai menerima
15 Tidak menolak
16 17 digigit
17 salah lihat
18 pertemuan di butik
19 tidak terima
20 perkara kebaya
21 menyumpal kesombongan
22 Rizal Pratama
23 Nama suami Sendiri Tidak Tau
24 tersisih
25 persiapan wisuda
26 karna macet
27 tidak Semua Sama
28 kebaya KW
29 kedatangan ibu
30 nasihat ibu
31 Berita viral
32 di hujat
33 kedatangan Paman
34 ditinggal kerja
35 suara familiar
36 Teror panggilan
37 Tamu
38 Membalas Pesan
39 menyanggupi
40 pertemuan
41 penjelasan
42 Tawaran dari Genta
43 kepergok
44 Rindu habis
45 perkelahian di kafe
46 Goresan Luka di tangan, Rizal
47 kena tipu
48 tante gak tahu malu
49 Jangan libatkan Aku
50 izin menumpang
51 mengungkit biaya pernikahan
52 seseorang yang bernama manis
53 Rencana Liburan
54 voucher liburan
55 Rencana busuk apa lagi?
56 keresahan
57 Liburan
58 Menyiapkan Nama Anak
59 terusik panggilan
60 Tidak percaya
61 Takut di campakan lagi
62 Paman jatuh sakit
63 bertemu Genta
64 mengrebek
65 harus pergi ke mana?
66 Meguak tentang Rizal
67 tidak pantas di ratapi
68 menolak
69 saran Sheena
70 paman meninggal
71 di pemakaman
72 kembali ke rumah Rizal
73 minta dipeluk
74 Seperti tak terjadi apapun
75 masih tidak percaya
76 kecemasan ibu
77 jatuh pingsan
78 seminggu berlalu
79 sudah tidak perduli
80 Gugatan Cerai
81 Di tabrak anak kecil
82 Hamil
83 Bed rest
84 kembali
85 mendebat Genta
86 pria yang megerikan
87 mencoba menghubungi Rizal
88 kabar duka
89 Draft
90 tentang Rizal dan Genta
91 Di balik cerita sopir truk
92 penilaian yang salah
93 Sudah tidak percaya
94 keputusan pergi
95 kabar mengejutkan
96 periksa kehamilan
97 Bayi kembar
98 Akza & Manda
99 Bukan Orang Yang sama
100 ibu jatuh sakit
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan yang di gagalkan
2
Bab2 pengantin pria
3
Diluar Dugaan
4
BAB 5 Teralihkan
5
Bab 6 meminta pemahaman
6
BaB 7 tidak sengaja menguping
7
BAB 8 Curhat
8
mencari tahu
9
karma
10
cari tahu
11
kenyataan yang kejam
12
pesta teman Rizal
13
dalam pengaruh alkohol
14
mulai menerima
15
Tidak menolak
16
17 digigit
17
salah lihat
18
pertemuan di butik
19
tidak terima
20
perkara kebaya
21
menyumpal kesombongan
22
Rizal Pratama
23
Nama suami Sendiri Tidak Tau
24
tersisih
25
persiapan wisuda
26
karna macet
27
tidak Semua Sama
28
kebaya KW
29
kedatangan ibu
30
nasihat ibu
31
Berita viral
32
di hujat
33
kedatangan Paman
34
ditinggal kerja
35
suara familiar
36
Teror panggilan
37
Tamu
38
Membalas Pesan
39
menyanggupi
40
pertemuan
41
penjelasan
42
Tawaran dari Genta
43
kepergok
44
Rindu habis
45
perkelahian di kafe
46
Goresan Luka di tangan, Rizal
47
kena tipu
48
tante gak tahu malu
49
Jangan libatkan Aku
50
izin menumpang
51
mengungkit biaya pernikahan
52
seseorang yang bernama manis
53
Rencana Liburan
54
voucher liburan
55
Rencana busuk apa lagi?
56
keresahan
57
Liburan
58
Menyiapkan Nama Anak
59
terusik panggilan
60
Tidak percaya
61
Takut di campakan lagi
62
Paman jatuh sakit
63
bertemu Genta
64
mengrebek
65
harus pergi ke mana?
66
Meguak tentang Rizal
67
tidak pantas di ratapi
68
menolak
69
saran Sheena
70
paman meninggal
71
di pemakaman
72
kembali ke rumah Rizal
73
minta dipeluk
74
Seperti tak terjadi apapun
75
masih tidak percaya
76
kecemasan ibu
77
jatuh pingsan
78
seminggu berlalu
79
sudah tidak perduli
80
Gugatan Cerai
81
Di tabrak anak kecil
82
Hamil
83
Bed rest
84
kembali
85
mendebat Genta
86
pria yang megerikan
87
mencoba menghubungi Rizal
88
kabar duka
89
Draft
90
tentang Rizal dan Genta
91
Di balik cerita sopir truk
92
penilaian yang salah
93
Sudah tidak percaya
94
keputusan pergi
95
kabar mengejutkan
96
periksa kehamilan
97
Bayi kembar
98
Akza & Manda
99
Bukan Orang Yang sama
100
ibu jatuh sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!