Kehilangan Jejaknya

Melihat keseriusan di wajah Carla, hati Esson panas seketika. Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba Carla memutuskan hubungan, padahal pelaminan sudah di depan mata.

"Kenapa? Bukankah selama ini kita baik-baik saja?" tanya Esson dengan perasaan yang tak menentu. Rasanya masih seperti mimpi Carla akan meninggalkannya, mengingat lima tahun ini hubungan mereka amat sangat manis.

"Ya, kita memang baik-baik saja. Tapi, itu sampai kemarin malam. Setelahnya hubungan kita sudah tidak baik."

Esson mengernyitkan kening, masih tak mengerti dengan jawaban Carla. Memangnya ada apa dengan kemarin malam, perasaan dia tidak melakukan kebohongan ataupun pengkhianatan.

"Kamu tidak ada perhatian lagi, Esson! Kamu tahu mobilku masih di bengkel. Kamu berjanji akan mengantarku pulang sebelum berangkat ke bandara, tapi nyatanya apa? Kamu lebih memilih menemui relasi dan membiarkanku pulang sendirian!" lanjut Carla, memberikan gambaran yang lebih jelas.

 Intonasi suaranya meninggi, tetapi juga tertahan dan sedikit gemetaran, seolah sedang menahan sesuatu yang menyesakkan.

"Aku sedang ada proyek dengan relasi itu, Carla. Harus menunggu satu bulan lagi jika tidak menemuinya kemarin malam. Aku—"

"Kamu tahu aku sedang lembur sampai jam sembilan. Selarut itu kamu membiarkanku pulang sendirian dengan taksi. Kamu tega, Esson! Tega!" pungkas Carla dengan nada suara yang lebih tinggi, jauh berbeda dengan tutur sapa Carla sebelumnya.

Esson merasa heran. Tak biasanya Carla seperti ini. Sebelumnya Carla adalah wanita yang sangat bijak dan pengertian, tidak akan menuntut dan mengedepankan emosi jika menyangkut tentang pekerjaan. Karena Esson sendiri memang tidak pernah menomorduakan Carla, kecuali pekerjaan itu memang tidak bisa ditinggalkan.

Buktinya, hari ini. Begitu dia kembali dari Singapura, langsung menemui Carla setelah membersihkan diri beberapa menit saja. Dia tidak beristirahat lebih dulu meski tubuhnya cukup lelah, dan semua itu Esson lakukan demi Carla.

"Alasanmu konyol, Carla, aku tidak percaya. Kemarin malam kamu tidak protes apa-apa, bahkan kamu masih baik-baik saja dan menyuruhku berhati-hati sebelum ke bandara. Lalu kenapa sekarang harus menjadi masalah sampai sejauh ini, Carla?"

Carla berpaling, enggan membalas tatapan Esson yang lekat dan tajam.

"Katakan, Carla, apa yang sebenarnya terjadi? Kamu punya masalah apa?" tanya Esson, masih mengejar kejujuran Carla.

Namun, Carla langsung menggelang dengan cepat, sebagai jawaban bahwa tidak ada alasan lain, selain yang ia sebutkan barusan.

"Aku tidak percaya. Alasanmu terlalu kekanak-kanakan, Carla. Aku—"

"Kamu mau percaya atau tidak terserah, yang penting aku sudah berterus terang." Carla kembali memotong ucapan Esson, bahkan kini sambil bangkit dari duduknya.

Melihat sang kekasih berdiri, Esson pun turut beranjak.

"Carla ...."

"Hubungan kita sudah selesai, Esson. Ke depannya jangan menggangguku lagi!" ucap Carla dengan tegas. Lantas, tanpa basa-basi langsung hengkang dari hadapan Esson.

Akan tetapi, Esson tidak membiarkannya begitu saja. Ia tahan lengan Carla agar tidak pergi. Esson masih tak rela kehilangan Carla, terlebih dengan alasan yang sama sekali tidak masuk akal.

"Lepas, Esson! Aku bukan siapa-siapamu lagi, jadi jangan menyentuhku!" bentak Carla seraya menarik tangannya dengan kasar. Khusus hari ini, tak ada lagi keanggunan dalam diri Carla.

"Aku tidak bisa menerima keputusanmu, Carla. Kita tetap akan menikah!"

"Tidak! Tidak, Esson! Sampai kapanpun aku tidak akan menikah dengan lelaki kejam sepertimu! Aku benci kamu, Esson! Aku benci!"

Carla berteriak dengan emosi yang tak bisa lagi dikontrol. Untungnya mereka ada di dalam private room, jadi tidak ada pengunjung lain yang melihat keributan itu.

"Carla," batin Esson dengan tubuh yang terpaku di tempat.

Barusan ia melihat air mata Carla berderai ketika mengucapkan kebenciannya. Gestur wajah menampilkan perasaan sedih, kecewa, dan hancur. Entah karena apa, Esson benar-benar tak yakin jika alasannya sesederhana yang Carla ucapkan.

Setelah tersadar dari keterkejutannya, Esson pun keluar ruangan dengan langkah cepat. Ia edarkan pandangan secara liar, mencari keberadaan Carla di halaman restoran. Namun, nihil. Tak ada sosok Carla di sana. Tak tahu ke mana, mengapa cepat sekali menghilangnya.

Karena gagal menemukan Carla di area restoran, Esson memutuskan untuk mengejar Carla sampai ke rumah.

"Carla! Carla! Carla! Buka pintunya, Carla!" teriak Esson sambil menggedor pintu.

Namun, tak ada sahutan dari dalam. Bahkan sampai Esson menunggu beberapa menit, tetap tak ada tanggapan dari dalam.

"Tuan Esson, Anda mencari siapa? Rumah ini sudah dijual oleh Nona Carla. Katanya, pemilik barunya akan pindah ke sini minggu depan. Apa Nona Carla tidak memberi tahu Anda?"

Satpam komplek yang sangat mengenal Esson, tiba-tiba mendekat dan memberitahukan kabar mencengangkan. Demi apa, Esson tak tahu bahwa Carla telah menjual rumahnya, dan entah dengan alasan apa.

"Carla belum mengatakan apa-apa. Memangnya kapan dia menjual rumah ini?" tanya Esson.

"Waduh, kalau soal itu saya juga kurang tahu, Tuan. Tapi, Nona Carla baru tadi pagi mengatakannya kepada saya."

Tanpa menyahut ucapan satpam, Esson langsung kembali ke mobil dan mengemudikannya tak tentu arah. Dia tak tahu harus mencari Carla ke mana, sementara nomor wanita itu mendadak tidak bisa dihubungi.

Carla, kamu di mana?

Apa yang terjadi dengan dirimu?

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

Apa yng terjadi kenapa Carla meninggalkan Esson , pasti bukan karena alasan yng seperti dia katakan
Ada hal lain yang membuat Carla pergi

2025-04-27

2

Apriyanti

Apriyanti

masih JD teka-teki knp Carla hrs memutuskan sepihak

2025-04-28

2

Aditya hp/ bunda Lia

Aditya hp/ bunda Lia

kayaknya Carla dilecehkan deh sama sopir taksi nya mungkin ????

2025-04-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!