Apa Yang Kamu Sukai

"Jadi kapan acara pertunangan nya?" Tanya Tiffany antusias, setelah ayahnya menandatangani perjanjian.

"A...aku perlu persiapan." Arelia berusaha tersenyum. Benar-benar berusaha keras, putranya tercinta bagaimana bisa datang ke tempat ini, untuk makhluk penggoda seperti ini.

"Martin, kamu yakin? Dia sepertinya bukan wanita baik-baik. Tipikal wanita penggoda yang hanya ingin uang." Bisik sang ibu pada putranya.

"Wanita penggoda? Aku tergoda." Ucap Martin penuh senyuman tengil. Membuat sang ibu tidak dapat berkata-kata.

"Sebenarnya kakakku memiliki kekasih. A...aku tidak tau perasaan kakak pada Beno. Jadi..." Meira tertunduk, ingin mempersulit hidup Tiffany. Walaupun akan merawat pria cacat seumur hidup, tapi harus dibenci oleh keluarga calon suaminya.

"Kamu punya pacar?" Tanya Arelia.

"Hatinya sudah direbut oleh Meira. Karena itu pipi Meira bengkak karena tamparanku. Astaga! Aku ingin menamparnya lagi." Tiffany menghela napas.

Sedangkan Arelia memijit pelipisnya sendiri. Memiliki menantu seperti ini sudah pasti akan membuatnya migren.

Martin menahan tawanya."Terimakasih Meira, sudah membuat pacar Tiffany jatuh cinta padamu."

"A...aku tidak, kakak salah paham. Mungkin mereka---" Kalimat Meira disela.

"Banyak bacot! Aku sudah bilang ambil sampahku. Martin 3000 kali lipat lebih baik daripada Beno." Geram Tiffany pada Meira. Sejenak kemudian menatap genit ke arah Martin."Iya kan sayang..."

Martin hanya tertawa, tidak dapat berkata-kata di hadapan gadis kecil yang lebih muda 5 tahun dari usianya. Berusaha menetralkan dirinya menghela napas kasar.

"Tolong jaga Tiffany baik-baik. Masalah kontrak kita bicarakan lebih lanjut di kantor. Jangan sampai dia terluka sedikitpun." Tegas Martin membuat Yahya menelan ludah.

Dirinya cukup mengetahui wajah yang kini tersenyum ramah itu, tidak pernah berbelas kasih. Tidak boleh ada sedikit pun celah kesalahan dalam kerjasama.

"Tiffany! Kemari!" Panggil Martin.

Tiffany menelan ludah, segera mendekat. Kala itulah Martin menarik tangannya cukup kencang. Membuat dirinya terjatuh di pangkuan Martin.

Menelan ludah menahan rasa gugupnya. Sebelum waktu terulang, dirinya hanya pernah sekali bertemu dengan Martin. Sebab dirinya menolak perjodohan dengan tegas. Kemudian segera pergi ke kamarnya karena mengganggap Beno segalanya. Bersamaan dengan Martin yang pergi pada akhirnya.

Apa yang dilakukan pemuda yang memiliki selisih usia 5 tahun dengannya ini?

Ketika wajah itu semakin mendekat, dirinya menelan ludah. Memejamkan matanya bersiap untuk menerima ciuman pertama.

Tapi tidak ada yang terjadi, malah lehernya terasa dingin. Perlahan mengintip membuka matanya, Martin ternyata tengah mengenakan kalung pada lehernya.

Mengamati fitur wajah itu dari dekat. Begitu rupawan, begitu indah, membuat dirinya menelan ludah.

"Bukankah itu pink diamond?" Safira terdiam sejenak, mengamati permata pada kalung yang dipakaikan Martin.

"Pink diamond?" Tanya Meira pada ibunya.

"Pink diamond dengan warna alami, harganya dimulai dari 100.000 dollar (1,6 milliar) per karat. Itu harga minimalnya, dengan bentuk dan warna seperti itu, ibu yakin mencapai jutaan dollar." Safira menghela napas, wajahnya tersenyum penuh rasa lega."Walaupun tidak dapat berjalan, tapi mungkin Martin akan dapat membahagiakan Tiffany."

Sedangkan Meira berusaha tersenyum."Iya..." ucapnya.

Dirinya membenci ini, apa begitu tinggi status sosial Martin? Tapi walau bagaimanapun hanya pemuda lumpuh. Apa kelebihannya? Tetap saja Meira tidak sudi memiliki suami cacat. Walaupun kalung pink diamond itu terlihat begitu cantik. Membuat dirinya menelan ludah berkali-kali. Kalung yang tidak pantas dikenakan oleh Tiffany sama sekali.

"Kamu punya selera pakaian yang unik. Besok aku akan mengirim pakaian dengan warna merah yang kamu sukai. Jangan memakai gaun ini lagi, selain di hadapanku. Mengerti?" Kalimat mengintimidasi yang begitu mendebarkan, mengingat gaun yang dikenakannya memang terlalu terbuka. Membuat Tiffany tidak dapat berkata-kata. Martin...apa yang sebenarnya ada dalam otak orang ini?

Dengan cepat dirinya turun dari pangkuan Martin. Tidak tau harus apa, salah tingkah, panas dingin, segala macam kegelisahan ada dalam benaknya.

"A...aku, terimakasih Martin yang paling tampan." Ucap Tiffany cepat, dirinya tidak tau berapa harga kalung ini. Yang jelas Martin akan dapat melindunginya bukan?

Martin hanya tersenyum kemudian berucap."Kamu tidak pernah berubah."

Aura ketampanan yang membuatnya meleleh. Tidak! Semua pria adalah pengkhianat, cepat atau lambat mereka akan jatuh cinta pada Meira.

"Maaf, aku harus mengirim pesan untuk guruku. Karena minggu depan aku akan mengikuti olimpiade Geologi." Ucap Meira mengutak-atik handphonenya, mengirimkan pesan asal. Dirinya harus terlihat lebih baik daripada Tiffany.

"Olimpiade? Kamu hebat." Ucap Arelia kagum.

"Benar! Meira kami memang berprestasi dari kecil. Dia anak kebanggaan kami." Safira merangkul bahu Meira yang duduk di sampingnya.

"Ibu, jangan terlalu memuji. Masih banyak yang lebih pintar dariku." Meira tertunduk bagaikan malu.

"Ketika dewasa nanti, Roy dan Meira akan menjadi ujung tombak perusahaan keluarga kami." Yahya ikut membanggakan putrinya.

"Adikku memang selalu cerdas." Ucap Roy penuh senyuman.

Sedangkan Tiffany terlihat acuh, mungkin sudah terbiasa dengan situasi ini. Dapat dikatakan telah mati rasa. Gadis yang selalu dibanding-bandingkan. Tidak akan ada cinta untuknya di dunia ini...

Sedangkan Martin hanya menatap ke arahnya. Wajah ramah itu tetap tersenyum."Aku lebih menyukai Tiffany yang ceria, menyimpan banyak hal, seperti bintang fajar."

Pria ini benar-benar pandai merayu. Membuat perhatian semua orang kembali teralih pada Tiffany. Apa dari awal Martin orang yang seperti ini?

Cinta? Hatinya sudah membeku untuk hal yang bernama cinta."Martin sayang, jangan memuji. Aku kan jadi malu." Ucap Tiffany tengil.

***

Mobil melaju meninggalkan kediaman Wiratmaja. Kaca jendela mobil terbuka, menampakkan wajah Martin yang terkena belaian angin. Mengeluarkan tangannya dari jendela mobil yang melaju. Merasakan sedikit angin kebebasan.

"Martin." Panggil sang ibu.

Martin menatap ke arah ibunya. Kemudian tersenyum, kembali menutup jendela mobil.

"Kamu yakin Tiffany orang yang kamu sukai? Dia seperti wanita murahan. Ibu tidak menyukainya." Keluh Arelia.

"Apa pilihanku pernah salah?" Tanya Martin pada ibunya.

"Tapi kali ini---" Kalimat Arelia disela.

"Jika bukan karenanya, aku tidak akan hidup. Dia penyelamatku, aku sudah berjanji akan menikah dengannya, saat dia dewasa nanti." Martin hanya tersenyum. Tidak mengatakan apapun lagi. Namun, dirinya hanya dapat tertawa lepas di hadapannya."Senang rasanya dia tidak memiliki kekasih."

"Bukannya tidak memiliki kekasih. Tapi putus dengan pacarnya hanya untukmu. Tiffany begitu materialistis, berbeda dengan Meira yang begitu pintar, baik dan mulia." Komat-kamit Arelia mengomeli putranya.

"Gaun terbuka yang dikenakan Tiffany, bukan miliknya. Itu milik Meira, bahkan sepatunya, itu juga milik Meira." Martin menyandarkan punggungnya.

"Bagaimana kamu tau." Tanya sang ibu tidak mengerti.

"Tiffany sempat duduk di pangkuanku. Ukuran gaunnya tidak pas di bagian dada. Begitu juga dengan sepatunya yang begitu sempit, hingga bagian kulitnya menonjol. Gaun dan sepatu dipesan khusus satu set, karena desainnya hampir 100% sama. Jika gaun tidak pas di bagian dada, karena dada Tiffany sedikit terlalu besar, itu dapat dimaklumi. Tapi bagian kaki, bagaimana seseorang dapat memakai sepatu yang tidak nyaman untuk dikenakan." Ucap Martin, begitu tenang berucap.

"Gaun itu milik Meira yang dipinjamkan untuk Tiffany. Bagaimana bisa keluarga Wiratmaja tidak memperhatikan putri kandungnya. Benar-benar orang tua durhaka." Martin menghela napas kasar.

"Jadi kamu suka dadanya?" Tanya sang ibu.

"Aku menyukainya." Jawaban dari sang anak tersenyum tenang.

Terpopuler

Comments

M.az

M.az

Mantap kali si abang, bisa seakurat itu memperhatikan kesayangannya 🤗🥰🥰😚😚. smoga teguh pendirian memperjuangkan mempertahankan tiffany 🤗🤗

2025-04-28

4

Erchapram

Erchapram

Jika Martin suka dada Tiffany, aku lebih suka imajinasi Othor yang tidak pernah gagal. Detail dan sangat jelas.

2025-04-28

4

Senjaa💞

Senjaa💞

hadirrrrrr thorrrrr...btw,apakah Martin itu Mars????krn dia sangat mengenal tiffani...karena tiffani bilang ada mars temannya di panti🤔

2025-04-28

3

lihat semua
Episodes
1 Tanpa Harapan
2 Take
3 Dibawah Standar
4 Secret
5 Apa Yang Kamu Sukai
6 Tidak Cinta Lagi
7 Prestasi
8 Easy
9 Kenal
10 Langka
11 Musuh
12 Kotor
13 Budak
14 Pengakuan
15 Hadiah Balasan
16 Menjadi Adik
17 Andai
18 Date
19 Fall
20 Go To Party
21 Save
22 Penemuan
23 Wanita Simpanan
24 Kejutan
25 Asli Dan Palsu
26 Teman
27 Keluhan
28 Katak Laboratorium
29 Cinta
30 Buket Bunga
31 Rain
32 Apple
33 Anggapan
34 Mantan Terindah
35 Marionete
36 Tantangan
37 Planing
38 Merah
39 Sampah
40 Pacarku
41 Nakal
42 Hidden
43 Rumor
44 How?
45 Itik Buruk Rupa
46 Menantu?
47 Mellow Drama
48 Genetik
49 Kasat Mata
50 Pecah?
51 Topeng
52 Poison
53 Menyingkap
54 Fake
55 Pacar Baru
56 Tipu Daya
57 Malaikat
58 Perhiasan
59 Setia
60 Serupa
61 Tertangkap
62 Damai
63 Next Level
64 Dimana
65 Ganjil
66 Jalan
67 I am Yours
68 First
69 Pulang
70 Aku Pergi
71 Mendadak Terkenal
72 Tiara Punya Peliharaan
73 Tidak Peduli
74 Penasaran
75 Lebih Darimu
76 Patah Hati
77 Ayah Baru
78 Change
79 Perangkap
80 Pria Tampan
81 Kakak Tampan
82 First
83 Nasi Sudah Menjadi Bubur Ayam
84 Perubahan Kecil
85 Kostum
86 More
87 Cut
88 Menjatuhkan
89 Menendang Lawan
90 Berbeda
91 Bohong
92 Pilihan
93 Jujur
94 Ayah Baru
95 Bibi Sayang Keponakan
96 Waktu
97 Cara
98 Twins
99 Sensasi
100 Tanpa Harapan
101 Kemarau
102 Hoax
103 Papan Catur
104 Safe
105 Terserah Kamu Saja
106 Kabar Baik
107 Mine
108 With Me
109 Nominasi
110 Negeri Dongeng
111 It's Show Time
112 Bunga Kematian
113 To Be Next Level
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Tanpa Harapan
2
Take
3
Dibawah Standar
4
Secret
5
Apa Yang Kamu Sukai
6
Tidak Cinta Lagi
7
Prestasi
8
Easy
9
Kenal
10
Langka
11
Musuh
12
Kotor
13
Budak
14
Pengakuan
15
Hadiah Balasan
16
Menjadi Adik
17
Andai
18
Date
19
Fall
20
Go To Party
21
Save
22
Penemuan
23
Wanita Simpanan
24
Kejutan
25
Asli Dan Palsu
26
Teman
27
Keluhan
28
Katak Laboratorium
29
Cinta
30
Buket Bunga
31
Rain
32
Apple
33
Anggapan
34
Mantan Terindah
35
Marionete
36
Tantangan
37
Planing
38
Merah
39
Sampah
40
Pacarku
41
Nakal
42
Hidden
43
Rumor
44
How?
45
Itik Buruk Rupa
46
Menantu?
47
Mellow Drama
48
Genetik
49
Kasat Mata
50
Pecah?
51
Topeng
52
Poison
53
Menyingkap
54
Fake
55
Pacar Baru
56
Tipu Daya
57
Malaikat
58
Perhiasan
59
Setia
60
Serupa
61
Tertangkap
62
Damai
63
Next Level
64
Dimana
65
Ganjil
66
Jalan
67
I am Yours
68
First
69
Pulang
70
Aku Pergi
71
Mendadak Terkenal
72
Tiara Punya Peliharaan
73
Tidak Peduli
74
Penasaran
75
Lebih Darimu
76
Patah Hati
77
Ayah Baru
78
Change
79
Perangkap
80
Pria Tampan
81
Kakak Tampan
82
First
83
Nasi Sudah Menjadi Bubur Ayam
84
Perubahan Kecil
85
Kostum
86
More
87
Cut
88
Menjatuhkan
89
Menendang Lawan
90
Berbeda
91
Bohong
92
Pilihan
93
Jujur
94
Ayah Baru
95
Bibi Sayang Keponakan
96
Waktu
97
Cara
98
Twins
99
Sensasi
100
Tanpa Harapan
101
Kemarau
102
Hoax
103
Papan Catur
104
Safe
105
Terserah Kamu Saja
106
Kabar Baik
107
Mine
108
With Me
109
Nominasi
110
Negeri Dongeng
111
It's Show Time
112
Bunga Kematian
113
To Be Next Level

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!