Ditempat yang sangat terpencil jauh dari pemukiman, tepatnya di kaki Gunung Bora. Ini masih berada di Kota yang sama dengan kediaman Smith. Tempat ini seperti tidak memiliki kehidupan, sunyi bahkan mencengkam. Tapi ada bangunan mirip Kastil tua yang entah sejak kapan dibangun, walau terlihat tua dan usang tapi bangunan itu berdiri dengan sangat kokoh.
Mata tajam Alfred menyapu sekitar, tidak ada bangunan lain di sana selain pepohonan tinggi nan rimbun.
Mereka benar-benar membuangku....
Sudah ada tiga orang paruh baya di bangunan mirip kastil itu. Bibi pelayan, penasehat, dan tukang kebun. Mereka yang akan menemani Alfred selama di pengasingan yang entah sampai kapan.
''Selamat, datang Tuan Muda,'' tiga penghuni menundukkan kepala penuh hormat. Menyambut orang yang akan menjadi abdinya, dilanjut dengan memperkenalkan diri.
Alfred membuang wajahnya, kehormatan ini justru Alfred anggap sebagai ledekan. Hatinya masih kritis, dia tidak mempercayai siapapun saat ini.
"Tuan, saya antar Anda ke kamar," Bibi pelayan yang bernama Imel, membantu mendorong kursi roda Alfred.
"Saya bisa sendiri, tunjukkan saja dimana kamarnya?" menganggap niat baik Bibi Imel sebuah kepalsuan, dengan suara dingin Alfred menolak.
Bibi Imel terdiam sejenak, yang dia dengar, Tuan Muda Alfred pemuda yang ramah dan lembut. Setelah melihat, dia jadi tahu kabar itu tidak benar.
"Disebelah sana, Tuan," kata Bibi Imel, menunjuk satu kamar utama, yang berada dilantai dasar, dia tidak berani melihat mata lelaki itu. Sorotnya sangat menakutkan.
.....
Kediaman utama Smith. Guru Donna, pria tua yang selama ini mengajari Alfred mendatangi keluarga terhormat ini. Sudah dua minggu sejak Alfred diasingkan, dia baru datang.
''Ini yang terbaik, dan semua sudah menyetujuinya,'' kata Marion, tidak ingin memberi penjelasan lebih, saat Guru Donna mempertanyakan Alfred.
Pria itu hanya mengangguk, dia tahu peraturan di keluarga itu.
"Apa guru ingin bertemu, Alfred?" tanya Marion.
"Tidak!"
Guru Donna cukup mengenal anak didiknya itu, Alfred, tidak mau guru melihat dirinya yang tidak berdaya.
Guru Donna memanggil pemuda yang datang bersamanya, pemuda yang tampan dan gagah, dia menunggu diluar. Saat guru Donna melambaikan tangan dengan gesit ia menghampiri, "Iya, paman!"
Guru Donna, mendekap kedua pundak pemuda itu dan mendorongnya sedikit maju, pada Marion, "Ini Arthur."
"Arthur!" Marion sedikit bingung karena tidak mengerti, untuk apa anak yang bernama Arthur diperkenalkan padanya?
"Izinkan Arthur, menemani Alfred. Saya pastikan dia akan setia," kata guru Donna, yakin, menjawab kebingungan Marion.
Pemuda yang bernama Arthur langsung menundukkan kepalanya, "Tuan, saya Arthur, jika Anda memberi saya kesempatan saya berjanji tidak akan mengecewakan tuan muda."
Ayunda yang mendengar langsung merespon dengan mengatakan, "Ya, saya memberikan kamu kesempatan."
Semua menoleh pada wanita yang baru datang itu.
"Ayunda!"
"Pa, aku setuju jika Arthur, menemani Alfred, disana."
Marion tidak mau gegabah, seharusnya ini didiskusikan terlebih dahulu bila perlu melibatkan para tetua.
"Ayunda, kamu tidak bisa mengambil keputusan sepihak, ada kakek Roma, dia yang berhak mengambil keputusan."
"Kakek Roma! Lalu, apa kamu pikir aku tidak berhak mengambil keputusan untuk putraku, pa! Aku mengalah, membiarkan kalian mengasingkan putraku, aku juga mengalah saat kalian menghalangiku yang ingin menemani Alfred. Bahkan aku masih mengalah saat kalian tidak mengizinkan aku menjenguknya," Ayunda yang tidak tahan meneteskan air mata, sudah dua minggu dia tidak melihat Alfred, bahkan untuk menghubungi lewat sambungan telepon pun, tidak diizinkan.
Ayunda menarik nafasnya dalam-dalam, dan kembali berkata, "Terserah! kakek Roma akan menghukum ku seperti apa aku akan menerimanya, tapi Arthur akan menjadi teman Alfred."
Kali ini, untuk pertama kalinya Ayunda mengambil keputusan atas pilihan dari hatinya sendiri. Alfred butuh teman yang setia dan Ayunda yakin, Arthur orang yang tepat meskipun dia belum mengenal pemuda itu. Guru Donna yang membawa Arthur, dia tahu apa yang terbaik untuk Alfred.
...
"Tolong berikan ini pada Alfred, katakan padanya aku selalu mendukung dan menyayanginya. Sampaikan juga maafku pada Alfred, yang belum bisa menemuinya," Ayunda memberikan sebuah bungkusan dari kain putih, pada Arthur.
Arthur yang sebenarnya belum diberitahu jika Tuan Muda tidak tinggal dikediaman utama, sedikit bingung. Ia bertanya pada guru Donna, lewat tatapan mata.
"Tuan Muda, di kaki Gunung Bora."
Kaki Gunung Bora...apa tidak salah!
...
Benar saja, Tuan Muda yang akan ia dampingi tinggal di kaki Gunung Bora.
Sungguh ini diluar ekspektasi Arthur.
"Kenapa sebelumya, paman tidak mengatakan jika tuan muda tinggal ditempat ini," gumam Arthur kecewa. Dia berasal dari tempat terpencil dan kini harus tinggal di tempat yang sama pula. Huh...tidak adil.
...
"Aku tidak membutuhkan teman, atau Asisten dan apapun itu," inilah yang Alfred katakan saat penasehat, memperkenalkan Arthur, yang datang seorang diri.
"Tapi, Tuan Muda..."
"Usir dia!" Alfred memberi perintah dengan angkuh, dan ia sudah menggerakkan kursi rodanya, hendak pergi.
"Guru Donna!" ucap Arthur, yang langsung membuat Alfred menghentikan pergerakan kursinya, "Beliau yang memberi saya perintah untuk datang dan menemani, Anda," sambungnya yang kini berhasil menarik perhatian Alfred.
"Apa kehebatanmu?" tanya Alfred, dia sebenarnya bukan bertanya, tapi meremehkan
Arthur mengulas senyum percaya diri, dia tahu apa yang dipikirkan Tuan Muda, "Apapun, segala perintah yang Anda berikan saya akan melakukannya dengan hebat dan baik."
"Kau, terlalu percaya diri," decak Alfred, masih dengan tatapan sinis, meremehkan Arthur.
"Terima kasih atas pujiannya, Tuan."
Hasil dari pertemuan ini, Arthur menjadi satu-satunya orang yang bisa berbicara dengan Alfred lebih dari 5 menit.
Dia menorehkan rasa percaya akan Arthur. Memutuskan menerima pemuda itu sebagai pendampingnya.
...
Hari berganti minggu, bulan pun sudah banyak dilalui. Alfred sudah sangat terbiasa dengan kehidupannya ditempat sunyi itu.
Dan kini! sebelas tahun sudah, Alfred berdiam di Kastil kaki Gunung Bora, tanpa indahnya dunia yang dulu sangat mengagumi dirinya.
...
"Tuan, ini sudah hampir berada dibatas waktu yang ditentukan," kata Arthur yang kini sudah dewasa dan tampan, sangat setara dengan Tuannya.
"Maksudmu?"
"Satu bulan lagi usia Anda genap dua puluh delapan tahun. Saya sudah menjelaskan ini sebelumnya." Ini sesuatu yang sangat ditunggu Alfred, Arthur harus mengingatkannya.
Alfred berpikir.
"Anda harus segera menikah, jika tidak! Tuan Muda kedua, yang selama sebelas tahun ini menduduki posisi Anda, akan disahkan sebagai tuan muda Sesungguhnya."
Alfred baru ingat! Pelantikan sementara saudaranya sebelas tahun yang lalu, baru akan dipatenkan setelah dirinya berusia 28 tahun dan pengesahan itu akan mutlak jika Alfred tidak menikah di usia ini. Itu artinya... jika dia tidak menikah, Saudara tirinya akan resmi menjadi Tuan Muda yang sesungguhnya Keluarga Smith
Menikah...itu artinya dia harus segera menikah, kan!
Setelah mengetahui kecurangan saudara dan Selir Ayahnya, Alfred tidak terima jika mahkotanya di serahkan pada adiknya.
"Apa kau mempunyai rencana?"
"Anda harus mencari gadis, yang bisa Anda nikahi, dalam minggu ini."
Gadis.... Mendengar ini seketika Alfred mengingat Milea, kekasih yang telah meninggalkannya.
"Aku membenci, semua wanita terkecuali Ibuku," ucap Alfred, dengan tangan yang terkepal kuat, sorot matanya begitu gelap namun dalam, menandakan isi hatinya yang begitu keruh. Tidak ada yang tahu dendam dan kebencian seperti apa yang ada dihati lelaki itu jika mengingat masa lalu.
"Tuan, tidak ada pilihan lain. Anda harus menikah dengan seorang gadis."
"Cari cara lain, yang bisa membatalkan pengesahan itu."
"Tidak ada, ini satu-satunya cara, dan kita hanya mempunyai waktu kurang dari satu bulan."
Alfred yang kesal, melempar vas bunga. Pecahan berserakan, sampai mengenai kaki seorang pria tua yang secara bersamaan memasuki ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Mak Lyly
kirain cerita alfred di hapus ternyata ganti judul lanjut kak author tetap semangat
💪💪💪
2025-04-22
1
AFM
Mulai seruuu..... lanjut
2025-04-22
0
AFM
peraturan keluarga yang keji
2025-04-22
0