Bab 04. Harus Menikah

Ditempat yang sangat terpencil jauh dari pemukiman, tepatnya di kaki Gunung Bora. Ini masih berada di Kota yang sama dengan kediaman Smith. Tempat ini seperti tidak memiliki kehidupan, sunyi bahkan mencengkam. Tapi ada bangunan mirip Kastil tua yang entah sejak kapan dibangun, walau terlihat tua dan usang tapi bangunan itu berdiri dengan sangat kokoh.

Mata tajam Alfred menyapu sekitar, tidak ada bangunan lain di sana selain pepohonan tinggi nan rimbun.

Mereka benar-benar membuangku....

  Sudah ada tiga orang paruh baya di bangunan mirip kastil itu. Bibi pelayan, penasehat, dan tukang kebun. Mereka yang akan menemani Alfred selama di pengasingan yang entah sampai kapan.

''Selamat, datang Tuan Muda,'' tiga penghuni menundukkan kepala penuh hormat. Menyambut orang yang akan menjadi abdinya, dilanjut dengan memperkenalkan diri.

Alfred membuang wajahnya, kehormatan ini justru Alfred anggap sebagai ledekan. Hatinya masih kritis, dia tidak mempercayai siapapun saat ini.

          "Tuan, saya antar Anda ke kamar," Bibi pelayan yang bernama Imel, membantu mendorong kursi roda Alfred.

"Saya bisa sendiri, tunjukkan saja dimana kamarnya?" menganggap niat baik Bibi Imel sebuah kepalsuan, dengan suara dingin Alfred menolak.

Bibi Imel terdiam sejenak, yang dia dengar, Tuan Muda Alfred pemuda yang ramah dan lembut. Setelah melihat, dia jadi tahu kabar itu tidak benar.

"Disebelah sana, Tuan," kata Bibi Imel, menunjuk satu kamar utama, yang berada dilantai dasar, dia tidak berani melihat mata lelaki itu. Sorotnya sangat menakutkan.

.....

        Kediaman utama Smith. Guru Donna, pria tua yang selama ini mengajari Alfred mendatangi keluarga terhormat ini. Sudah dua minggu sejak Alfred diasingkan, dia baru datang.

      ''Ini yang terbaik, dan semua sudah menyetujuinya,'' kata Marion, tidak ingin memberi penjelasan lebih, saat Guru Donna mempertanyakan Alfred.

Pria itu hanya mengangguk, dia tahu peraturan di keluarga itu.

"Apa guru ingin bertemu, Alfred?" tanya Marion.

"Tidak!"

Guru Donna cukup mengenal anak didiknya itu, Alfred, tidak mau guru melihat dirinya yang tidak berdaya.

Guru Donna memanggil pemuda yang datang bersamanya, pemuda yang tampan dan gagah, dia menunggu diluar. Saat guru Donna melambaikan tangan dengan gesit ia menghampiri, "Iya, paman!"

Guru Donna, mendekap kedua pundak pemuda itu dan mendorongnya sedikit maju, pada Marion, "Ini Arthur."

"Arthur!" Marion sedikit bingung karena tidak mengerti, untuk apa anak yang bernama Arthur diperkenalkan padanya?

"Izinkan Arthur, menemani Alfred. Saya pastikan dia akan setia," kata guru Donna, yakin, menjawab kebingungan Marion.

Pemuda yang bernama Arthur langsung menundukkan kepalanya, "Tuan, saya Arthur, jika Anda memberi saya kesempatan saya berjanji tidak akan mengecewakan tuan muda."

Ayunda yang mendengar langsung merespon dengan mengatakan, "Ya, saya memberikan kamu kesempatan."

Semua menoleh pada wanita yang baru datang itu.

"Ayunda!"

"Pa, aku setuju jika Arthur, menemani Alfred, disana."

Marion tidak mau gegabah, seharusnya ini didiskusikan terlebih dahulu bila perlu melibatkan para tetua.

"Ayunda, kamu tidak bisa mengambil keputusan sepihak, ada kakek Roma, dia yang berhak mengambil keputusan."

"Kakek Roma! Lalu, apa kamu pikir aku tidak berhak mengambil keputusan untuk putraku, pa! Aku mengalah, membiarkan kalian mengasingkan putraku, aku juga mengalah saat kalian menghalangiku yang ingin menemani Alfred. Bahkan aku masih mengalah saat kalian tidak mengizinkan aku menjenguknya," Ayunda yang tidak tahan meneteskan air mata, sudah dua minggu dia tidak melihat Alfred, bahkan untuk menghubungi lewat sambungan telepon pun, tidak diizinkan.

Ayunda menarik nafasnya dalam-dalam, dan kembali berkata, "Terserah! kakek Roma akan menghukum ku seperti apa aku akan menerimanya, tapi Arthur akan menjadi teman Alfred."

Kali ini, untuk pertama kalinya Ayunda mengambil keputusan atas pilihan dari hatinya sendiri. Alfred butuh teman yang setia dan Ayunda yakin, Arthur orang yang tepat meskipun dia belum mengenal pemuda itu. Guru Donna yang membawa Arthur, dia tahu apa yang terbaik untuk Alfred.

...

"Tolong berikan ini pada Alfred, katakan padanya aku selalu mendukung dan menyayanginya. Sampaikan juga maafku pada Alfred, yang belum bisa menemuinya," Ayunda memberikan sebuah bungkusan dari kain putih, pada Arthur.

Arthur yang sebenarnya belum diberitahu jika Tuan Muda tidak tinggal dikediaman utama, sedikit bingung. Ia bertanya pada guru Donna, lewat tatapan mata.

"Tuan Muda, di kaki Gunung Bora."

Kaki Gunung Bora...apa tidak salah!

...

Benar saja, Tuan Muda yang akan ia dampingi tinggal di kaki Gunung Bora.

Sungguh ini diluar ekspektasi Arthur.

"Kenapa sebelumya, paman tidak mengatakan jika tuan muda tinggal ditempat ini," gumam Arthur kecewa. Dia berasal dari tempat terpencil dan kini harus tinggal di tempat yang sama pula. Huh...tidak adil.

...

"Aku tidak membutuhkan teman, atau Asisten dan apapun itu," inilah yang Alfred katakan saat penasehat, memperkenalkan Arthur, yang datang seorang diri.

"Tapi, Tuan Muda..."

"Usir dia!" Alfred memberi perintah dengan angkuh, dan ia sudah menggerakkan kursi rodanya, hendak pergi.

"Guru Donna!" ucap Arthur, yang langsung membuat Alfred menghentikan pergerakan kursinya, "Beliau yang memberi saya perintah untuk datang dan menemani, Anda," sambungnya yang kini berhasil menarik perhatian Alfred.

"Apa kehebatanmu?" tanya Alfred, dia sebenarnya bukan bertanya, tapi meremehkan

Arthur mengulas senyum percaya diri, dia tahu apa yang dipikirkan Tuan Muda, "Apapun, segala perintah yang Anda berikan saya akan melakukannya dengan hebat dan baik."

"Kau, terlalu percaya diri," decak Alfred, masih dengan tatapan sinis, meremehkan Arthur.

"Terima kasih atas pujiannya, Tuan."

Hasil dari pertemuan ini, Arthur menjadi satu-satunya orang yang bisa berbicara dengan Alfred lebih dari 5 menit.

Dia menorehkan rasa percaya akan Arthur. Memutuskan menerima pemuda itu sebagai pendampingnya.

...

Hari berganti minggu, bulan pun sudah banyak dilalui. Alfred sudah sangat terbiasa dengan kehidupannya ditempat sunyi itu.

Dan kini! sebelas tahun sudah, Alfred berdiam di Kastil kaki Gunung Bora, tanpa indahnya dunia yang dulu sangat mengagumi dirinya.

...

"Tuan, ini sudah hampir berada dibatas waktu yang ditentukan," kata Arthur yang kini sudah dewasa dan tampan, sangat setara dengan Tuannya.

"Maksudmu?"

"Satu bulan lagi usia Anda genap dua puluh delapan tahun. Saya sudah menjelaskan ini sebelumnya." Ini sesuatu yang sangat ditunggu Alfred, Arthur harus mengingatkannya.

Alfred berpikir.

"Anda harus segera menikah, jika tidak! Tuan Muda kedua, yang selama sebelas tahun ini menduduki posisi Anda, akan disahkan sebagai tuan muda Sesungguhnya."

Alfred baru ingat! Pelantikan sementara saudaranya sebelas tahun yang lalu, baru akan dipatenkan setelah dirinya berusia 28 tahun dan pengesahan itu akan mutlak jika Alfred tidak menikah di usia ini. Itu artinya... jika dia tidak menikah, Saudara tirinya akan resmi menjadi Tuan Muda yang sesungguhnya Keluarga Smith

Menikah...itu artinya dia harus segera menikah, kan!

Setelah mengetahui kecurangan saudara dan Selir Ayahnya, Alfred tidak terima jika mahkotanya di serahkan pada adiknya.

"Apa kau mempunyai rencana?"

"Anda harus mencari gadis, yang bisa Anda nikahi, dalam minggu ini."

Gadis.... Mendengar ini seketika Alfred mengingat Milea, kekasih yang telah meninggalkannya.

"Aku membenci, semua wanita terkecuali Ibuku," ucap Alfred, dengan tangan yang terkepal kuat, sorot matanya begitu gelap namun dalam, menandakan isi hatinya yang begitu keruh. Tidak ada yang tahu dendam dan kebencian seperti apa yang ada dihati lelaki itu jika mengingat masa lalu.

"Tuan, tidak ada pilihan lain. Anda harus menikah dengan seorang gadis."

"Cari cara lain, yang bisa membatalkan pengesahan itu."

"Tidak ada, ini satu-satunya cara, dan kita hanya mempunyai waktu kurang dari satu bulan."

Alfred yang kesal, melempar vas bunga. Pecahan berserakan, sampai mengenai kaki seorang pria tua yang secara bersamaan memasuki ruangan.

Terpopuler

Comments

Mak Lyly

Mak Lyly

kirain cerita alfred di hapus ternyata ganti judul lanjut kak author tetap semangat
💪💪💪

2025-04-22

1

AFM

AFM

Mulai seruuu..... lanjut

2025-04-22

0

AFM

AFM

peraturan keluarga yang keji

2025-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Takdir Tuan Muda
2 Bab 02. Dia Lumpuh, Tidak Sesempurna Dulu
3 Bab 03. Diasingkan
4 Bab 04. Harus Menikah
5 Bab 05. Calon Istri Untuk Tuan Muda
6 Bab 06. Menerima, Tawaran Arthur
7 Bab 07. Perjanjian Dengan Tuan Muda
8 Bab 08. Pernikahan Yang Seperti Hari Berkabung
9 Bab 09. Dia Jadi Kejam Setelah Kecelakaan Itu
10 Bab 10. Hari Pertama, Sudah Membuat Kesalahan
11 Bab 11. Malam Pertama Di Tamam Belakang
12 Bab 12. Tugas Tambahan Dari Tuan Muda
13 Bab 13. Sosok Penyusup
14 Bab 14. Undangan Makan Malam
15 Bab 15. Menyambut Kembalinya Alfred
16 Bab 16. Alfred Terlambat
17 Bab 17. Dia Tidak Seperti Yang Dulu
18 Bab 18. Status Pernikahan Mengembalikan Tahta Tuan Muda
19 Bab 19. Menunggu Suami Pulang
20 Bab 20. Sosok Dibalik Tembok Kastil
21 Bab 21. Tuan Muda Terluka
22 Bab 22. Mulai Memainkan Perannya
23 Bab 23. Jonas Bertemu Ariel
24 Bab 24. Sandiwara Pasangan Saling Mencintai
25 Bab 25. Dia Ceroboh
26 Bab 26. Bertemu Sosok Misterius
27 Bab 27. Merahasiakan Sosok Misterius
28 Bab 28. Keanehan Alfred
29 Bab 29. Pentingnya Berbaik Sangka Terlebih Dahulu
30 Bab 30. Dekat Dengan Lelaki Hutan
31 Bab 31. Datang Ke Kediaman Utama
32 Bab 32. Sambutan Untuk Ariel
33 Bab 33. Gadis Bermata Bulat, Kakak Iparku...
34 Bab 34. Alfred Tidak Boleh Tahu
35 Bab 35. Tidak Bisakah, Kau Tetap Menganggapku Ada?
36 Bab 36. Jauhi Ariel
37 Bab 37. Milea Kekasih Alfred
38 Bab 38. Aku Akan Menggantikan Posisinya
39 Bab 39. Alfred Yang Aneh
40 Bab 40. Jonas Mengantar Ariel
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Bab 01. Takdir Tuan Muda
2
Bab 02. Dia Lumpuh, Tidak Sesempurna Dulu
3
Bab 03. Diasingkan
4
Bab 04. Harus Menikah
5
Bab 05. Calon Istri Untuk Tuan Muda
6
Bab 06. Menerima, Tawaran Arthur
7
Bab 07. Perjanjian Dengan Tuan Muda
8
Bab 08. Pernikahan Yang Seperti Hari Berkabung
9
Bab 09. Dia Jadi Kejam Setelah Kecelakaan Itu
10
Bab 10. Hari Pertama, Sudah Membuat Kesalahan
11
Bab 11. Malam Pertama Di Tamam Belakang
12
Bab 12. Tugas Tambahan Dari Tuan Muda
13
Bab 13. Sosok Penyusup
14
Bab 14. Undangan Makan Malam
15
Bab 15. Menyambut Kembalinya Alfred
16
Bab 16. Alfred Terlambat
17
Bab 17. Dia Tidak Seperti Yang Dulu
18
Bab 18. Status Pernikahan Mengembalikan Tahta Tuan Muda
19
Bab 19. Menunggu Suami Pulang
20
Bab 20. Sosok Dibalik Tembok Kastil
21
Bab 21. Tuan Muda Terluka
22
Bab 22. Mulai Memainkan Perannya
23
Bab 23. Jonas Bertemu Ariel
24
Bab 24. Sandiwara Pasangan Saling Mencintai
25
Bab 25. Dia Ceroboh
26
Bab 26. Bertemu Sosok Misterius
27
Bab 27. Merahasiakan Sosok Misterius
28
Bab 28. Keanehan Alfred
29
Bab 29. Pentingnya Berbaik Sangka Terlebih Dahulu
30
Bab 30. Dekat Dengan Lelaki Hutan
31
Bab 31. Datang Ke Kediaman Utama
32
Bab 32. Sambutan Untuk Ariel
33
Bab 33. Gadis Bermata Bulat, Kakak Iparku...
34
Bab 34. Alfred Tidak Boleh Tahu
35
Bab 35. Tidak Bisakah, Kau Tetap Menganggapku Ada?
36
Bab 36. Jauhi Ariel
37
Bab 37. Milea Kekasih Alfred
38
Bab 38. Aku Akan Menggantikan Posisinya
39
Bab 39. Alfred Yang Aneh
40
Bab 40. Jonas Mengantar Ariel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!