Wanita berhati malaikat

"bi darimana saja ?" suara nyonya Vanya terddenhar diujung pintu penghubung antara ruang temgah dengan dapur rumah mewah itu, bi Wati terlihat berjengkit karena tergaket mendengar suara istri dari tuan rumah.

"dari pavilion belakang nyonya, sepertinya Nala sedikit tidak enak badan jadi saya mengeceknya sebentar" jawab bi Wati sedikit tidak enak karena sudah membiarkan sayur - sayur yang belum dicuci tergelatk begitu saja di atas wastafel meja dapur.

"Nala sakit ? apa dia sudah meminum obatnya ?" tanya nyonya Vanya sedikit khawatir terdengar jelas dari suaranya "sudah nyonya" jawab bi Wati yang diikuti anggukkan dari nyonya Vanya.

nyonya vanya berjalan menuju pavilion dan berjalan mecari kamar Nala ingin melihat anak gadis yang telah ia temukan menangis didepan rumahnya 19 tahun yang lalu, pertama kali nyonya Vanya melihat Nala yang kala itu masih berusia dua tahun menangis kebingungan membuatnya ibah dan dia berjanji di dalam hatinya akan merawat anak perempuan itu.

namun sangat disayangkan mertuanya tidak setuju jika Nala masuk ke dalam keluarga Alvaro dan menyandang nama keluarga besar itu dibelakang nama Nala, nama Nala juga pemberian dari nyonya Vanya karna saat dia mennyakan nama Nala kepada si pemilik nama dia hanya terus menangis.

saat Nala sudah mulai tenang dia menanyai sekali lagi siapa nama Nala dan dimana orang tuanya Nala hanya meracau tidak jelas menandakan bahwa Nala belum lancar berbicara.

Nyonya Vanya kemudian memberikanya Nala Arzeta, nama Nala memiliki arti yang indah bagi nyonya Vanya. Nala yang berarti jantung hati dan Arzeta yang berarti bunga mawar harapan nyonya Vanya Nala diberi nama ini agar dia tidak menganggap bahwa dirinya tidak berharga karena orang tuanya membuangnya dia adalah jantung hati bagi orang yang terkasih, sedangkan untuk Arzeta karna paras Nala kala masih kecil sangat cantik agar dia menjadi pribadi yang kuat seperti bunga mawar cantik tetapi berduri.

"Nala apa kamu sudah baik - baik saja?" suara nyonya Vanya membuat Nala terperanjat kaget pasalnya ia tengah melamun didepan laptopnya untuk memperbaiki skripsinya yang sempat revisi "ah nyonya, saya baik - baik saja" jawabnya sambil bangkit dadi tempat tidurnya untuk berdiri sejajar dengan nyonya Vanya.

nyonya Vanya mengkerutkan dahi heran "tadi kata bi Wati kamu sedang tidak enak badan" jelas nyonya Vanya dan Nala tau arah pembicaraan bi Wati "Nala sudah baik - baik saja nyonya, apa yang membuat nyonya Vanya kemari ? apa ada yang harus Nala kerjakan ?" tanya Nala kembali dengan wajah polos cantiknya.

nyonya Vanya menyentuh dahi dan pipi Nala kemudian menggekeng kecil sembadi tersenyum "tidak ada Nala kamu bisa melanjutkan aktivitasmu agar cepat selesai skripsimu dan kamu bisa berwisuda bulan ini" tegasnya membuat Nala merasa sangat beruntung telah ditemukan oleh nyonya Vanya sewaktu balita.

Nala hanya tersenyum dan mengangguk, tak lama nyonya Vanya beringsut pergi keluar dari kamar Nala dan menuju rumah utama "haaaaa" hembusan nafas kasar yang keluar dari mulut Nala menandakan si pemilik tubuh sedang merasa lelah.

lelah akan takdir yang tuhan berikan kepadanya, dari kecil dia tidak mengenal siapa orang tuanya hingga tuhan dengan baik hati memgirimkan seorang nyonya vanya yang sangat baik hati menerimanya menyayanginya menganggap seperti anaknya.

namun lagi - lagi ingatan kejadian yang menghancurkan separuh dunianya kembali lagi membuatnya sedih kembali, Nala tau apapun yang dia alami dia harus bisa menerimanya karena dunia akan terus berjalan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!