Pernyataan yang membinggungkan

"bibi akan percaya padamu" ucap bi Wati sambil mengusap air mata Nala yang dengan senonohnya mengalir dikedua pipi Nala "katakan Nala siapa ayah dari bayi itu ?" serga bi Wati sekali lagi.

Nala memejamkan matanya menghela nafas panjang sambil menutup kedua matanya menyakinkan diri untuk bercerita, lambat laun semuanya pasti akan terbongkar jadi tetap saja jika dia tidak memberitahukan kepada bi Wati saat ini suatu saat bi Wati juga pasti akan tau bagaimana bom waktu bagi Nala.

"tuan muda Gavin" ucapnya sembari membuka mata perlahan melihat reaksi bi Wati dan disiti bi Wati menggeleng kepala tidak percaya "plaak" suara tamparan keras terdengar dipenjuru ruang dapur rumah megah bak istana itu.

"perempuan jalang, bagaimana bisa kamu menggoda anak dari majikanmu sendiri ? dimana otakmu Nala ??" suara bi Wati sedikit meninggi seperti bentakan, sehingga mendatangkan pak yamin selaku tukang bersih - bersih taman menghampiri mereka berdua.

"ada apa bi ? kenapa ribut - ribut ? ini kasih pagi" serga pak Yamin membuat Nala segera mempalingkan wajah dan mengusap air matanya sama halnya dengan bi Wati yang segera mengusap air matanya.

"tidak ada hanya Nala melakukan kesalahan sedikit" jawab bi Wati kemudian berlalu pergi ke arah kompor untuk menyiapkan sarapan bagi tuan dan nyonya Alvaro.

Nala hanya tersenyum pada pak Yamin dan berjalan berlalu pergi ke arah pavilion belakang tempat para pekerja beristirahat, pak Rendra memberikan mereka tempat yang layak dan bisa diktakan sangat mensejahterakan para pekerja dirumahnya, Sehingga pak Rendra membangunkan rumah kusus bagi pekerjaannya yang terdapat beberapa kamar bagi tempat mereka beristirahat karena penat seharian bekerja.

"pembicaraan kita belum selesai Nala, kau cepat sarapan dan pergi ke kampus. setelah pulang dari kampus kita bicara kembali" tegas bi Wati yang melihat Nala diambang pintu penghubung antara dapur dan pavilion.

Nala menghentikan langkahnya dan melihat punggung bi Wati, suara bi Wati sangat dingin selama Nala tinggal di rumah kediaman Alvaro bi Wati tidak pernah sekalipun marah kepadanya jangankan memukul membentak saja tidak pernah tapi kali ini berbeda.

bi Wati sungguh sangat marah kepada Nala "apa yang harus aku lakukan tuhan" ucapnya setelah berada di dalam kamarnya "kenapa aku dangan ceroboh membuat bi Wati mengetahui ini semua" gumamnya dengan sangat cemas dan bibirnya ia gigiti sampai berdarah.

disudut ruang makan terlihat kelurga Alvaro sedang berkumpul untuk menyantap sarapanya, tak lama hanya terdengar dentingan piring dan sendok memecah keheningan di ruangan tersebut "bi dimana kopiku ?" tanya Gavin dengan suara datar seperti biasa.

"ah iya tuan muda akan bibi buatkan" jawab bi Wati sembari menuagkan air minum disamping nyonya Vanya "mungkin Nala lupa membuatnya, apa dia sudah berangkat ke kampus bi ?" tanya nyonya Vanya penasran kepada bi Wati.

"sepertinya sudah nyonya, dan tadi terlihat buru - buru mungkin itu yang membuatnya lupa untuk menyiapkan kopi untuk tuan muda gavin" jawab bi Wati tersenyum lembut, dia tidak ingin seluruh keluarga Alvaro mengetahui apa yang telah terjadi tadi pagi sebelum sarapan.

"tumben sekali" jawab nyonya Vanya dan diangguki oleh Tuan Rendra "aku sudah selesai" ucap Gavin sembari mengelap bibirnya dan meminum air sedikit "loh kopimu bagaimana?" tanya nyonya Vanya "tidak perlu" singkat padat dan jelas.

itulah Gavin yang sangat cuek dan dingin sampai orang lain menganggapnya membosankan namun sifat Gavin yang seperti itu adalah turunan dari ayahnya yaitu tuan Rendra "ya tuhan anak itu" ucap nyonya Vanya dengan gemas "apa anak itu tidak bisa sopan sedikit dan berbicara dengan tersenyum sedikit dengan kita"

tuan Rendra yang mendengar celotehan istrinya hanya tersenyum simpul kemudian menggelengkan kepalanya geli melihat istrinya pagi - pagi sudah membeo.

Episodes
1 Pagi yang mendung
2 Pernyataan yang membinggungkan
3 seakan omong kosong
4 Dia harus bertanggung jawab
5 Wanita berhati malaikat
6 Paras ayunya
7 Garis dua
8 pagi yang mengejutkan
9 Diskusi atau Menghakimi
10 Sungguh Menyakitkan
11 Gadis kecil yang tidak disukai
12 Twins Alvaro
13 satu orang lagi
14 Serupa tapi tak sama
15 Perjodohan
16 Pelukan Impian
17 Binggung
18 Kejutan Pagi Hari
19 Titah sang Papa
20 Lagi - lagi ketahuan
21 Tidak Pulang
22 Koneksi Batin
23 Keraguan
24 Perdebatan Kecil
25 Apa Aku Sebuah Penyesalan
26 Sindiran keras untuk Nala
27 Telur Balado
28 Permintaan maaf
29 Sedikit Curiga
30 Berdekatan
31 Keterkejutan Nala
32 Siapa Erina ??
33 Mood Yang Buruk
34 Masih dengan mood yg buruk
35 Pernyataan yg mengejutkan
36 Singapura
37 Pagi yang mengejutkan
38 Morning kiss
39 Aku bumi dan kamu langitnya
40 Sangat dekat
41 Terulang kembali
42 Wanita hamil sangat sensitif
43 Kiss mark Gavin
44 Tubuh seksi itu
45 Teka - teki bagi Nala
46 aku apa bagimu ?
47 Nala membangunkan macan tidur
48 Apa dia akan dingin kembali ?
49 Sia sia memasak
50 Apa Gavin menganggapku Istri ?
51 Anatara kecewa dan rasa kagum
52 Urusan apa ?
53 Ralda ?
54 Ada apa dengan Nala ?
55 Apa lagi yang harus dibicarakan
56 Pernyataan macam apa ini
57 Gavin sudah mulai bermanja
58 Bagaimana mereka tau ?
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Pagi yang mendung
2
Pernyataan yang membinggungkan
3
seakan omong kosong
4
Dia harus bertanggung jawab
5
Wanita berhati malaikat
6
Paras ayunya
7
Garis dua
8
pagi yang mengejutkan
9
Diskusi atau Menghakimi
10
Sungguh Menyakitkan
11
Gadis kecil yang tidak disukai
12
Twins Alvaro
13
satu orang lagi
14
Serupa tapi tak sama
15
Perjodohan
16
Pelukan Impian
17
Binggung
18
Kejutan Pagi Hari
19
Titah sang Papa
20
Lagi - lagi ketahuan
21
Tidak Pulang
22
Koneksi Batin
23
Keraguan
24
Perdebatan Kecil
25
Apa Aku Sebuah Penyesalan
26
Sindiran keras untuk Nala
27
Telur Balado
28
Permintaan maaf
29
Sedikit Curiga
30
Berdekatan
31
Keterkejutan Nala
32
Siapa Erina ??
33
Mood Yang Buruk
34
Masih dengan mood yg buruk
35
Pernyataan yg mengejutkan
36
Singapura
37
Pagi yang mengejutkan
38
Morning kiss
39
Aku bumi dan kamu langitnya
40
Sangat dekat
41
Terulang kembali
42
Wanita hamil sangat sensitif
43
Kiss mark Gavin
44
Tubuh seksi itu
45
Teka - teki bagi Nala
46
aku apa bagimu ?
47
Nala membangunkan macan tidur
48
Apa dia akan dingin kembali ?
49
Sia sia memasak
50
Apa Gavin menganggapku Istri ?
51
Anatara kecewa dan rasa kagum
52
Urusan apa ?
53
Ralda ?
54
Ada apa dengan Nala ?
55
Apa lagi yang harus dibicarakan
56
Pernyataan macam apa ini
57
Gavin sudah mulai bermanja
58
Bagaimana mereka tau ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!