bab 3 [honeymoon]

"Iya, dulu Vyora juga pengin banget main ke sana," ujar Elzan. Ia sudah tak kaget, karena sangat paham betapa erat persahabatan istrinya. Mereka berdua memang seperti anak kembar—selalu melakukan segalanya bersama.

"Bisa samaan gitu, ya," gumam Galaxy, heran dengan banyaknya kesamaan antara istrinya dan Vyora.

"Jadi gimana, mau dicarikan nggak tempat penginapannya?" Elzan kembali menawarkan bantuan.

"Baik banget sih... jadi malu nih mau nerima," jawab Galaxy malu-malu, sembari mendorong pelan kepala Elzan.

"Jadi mau apa nggak? Penawaran cuma berlaku satu menit, ya," tanya Elzan sekali lagi. Dalam hati, ia sebenarnya lelah melihat drama Galaxy yang sok malu-malu itu. Tapi sebagai sahabat yang baik, ia tetap sabar menunggu jawaban.

"Satu menit doang, nih? Ya udah deh, tunggu 58 detik dulu ya, baru ku jawab," Galaxy sengaja menjahili Elzan. Rasanya lucu saja melihat wajah Elzan yang kesal, karena Elzan tidak bisa marah.

"Ya udah lah, kamu hitung aja 58 detik. Ku tungguin sampai selesai," balas Elzan, mencoba bersabar.

"Gapapa nih?" goda Galaxy lagi, membuat Elzan menarik napas panjang.

"Iya, gapapa," jawab Elzan dengan sabar setelah menarik napas.

"Serius nih gapapa? Serius apa serius?" Galaxy terus menggodanya, memancing kesabaran Elzan.

"Ya Allah… liat nih ya Allah," Elzan hanya bisa pasrah, memilih mengadu ke langit.

"Ih, nggak asik ih! Ngadunya ke Allah," keluh Galaxy, mendorong pelan pundak Elzan sambil berdiri.

"Makanya jawab sekarang, Galaxy. Bercanda terus, kamu mah," Elzan ikut berdiri.

"Sebelumnya makasih banyak, ya. Tapi kayaknya aku cari sendiri aja deh. Aku tahu kok, kerjaan kamu banyak. Ini aja aku udah ngerepotin banget. Jadi kali ini biar aku yang cari sendiri ya."

"Galaxy, Elzan! Kalian lagi ngapain di rooftop?" tanya Vyora yang baru saja tiba bersama Davina.

"Lagi cari angin aja. Kalian sendiri ngapain?" tanya Galaxy balik.

"Kita bawain sesuatu loh buat kalian," ucap Davina, sembari menyembunyikan tangan di belakang pinggangnya.

"Wahh, apaan tuh?" Galaxy terlihat antusias, langsung mendekati Davina. Begitu juga Elzan, yang berjalan menghampiri Vyora.

"Taraaa! Minuman segar buat kita semua!" seru Davina dan Vyora dengan kompak, sembari memperlihatkan botol minuman yang mereka bawa.

"Wih, tahu aja nih istriku kalau suaminya lagi haus. Btw, kopi ada, sayang?" tanya Galaxy tiba-tiba, sambil merangkul pinggang Davina.

"Minum ini aja, sayang. Kopi terus nggak baik, tau," nasihat Davina, tak ingin suaminya terlalu sering minum kopi.

"Ya udah deh. Yuk, minum bareng," ajak Galaxy dengan senyum manis, masih menggandeng pinggang Davina.

"Eh, tunggu. Vyora sama Elzan mana?" tanya Davina, baru sadar mereka tak terlihat.

"Davina, Galaxy! Sini duduk!" seru Vyora dari pojok rooftop.

Ternyata mereka sudah lebih dulu duduk, dan terlihat lebih mesra daripada pasangan yang baru menikah. Melihat kemesraan itu, Davina dan Galaxy hanya bisa tertawa kecil karena merasa tersaingi.

~

Setelah hari itu, akhirnya mereka tiba di lokasi penginapan tempat honeymoon. Davina terlihat sangat gembira saat diajak ke pantai pink. Senyumnya tak henti-henti sejak turun dari kendaraan. Galaxy yang melihat senyuman bahagia sang istri, ikut merasa bahagia.

Usai membereskan barang di penginapan, mereka langsung berjalan ke pantai pink yang letaknya tak jauh.

Sesampainya di sana, Davina langsung girang melihat pasir pantai dan ombak kecil yang menenangkan.

Tanpa menunggu lama, ia menggenggam tangan Galaxy dan menariknya ke tepi pantai.

"Ayo sini, sayang!" ajak Davina, sambil mencipratkan air ke Galaxy. Tak terima, Galaxy membalas cipratan itu. Kini mereka pun bersenang-senang bermain air di tepi pantai.

Setelah lelah bermain, mereka memutuskan beristirahat di kursi pantai, sambil menikmati minuman yang baru saja mereka beli dari pedagang sekitar.

"Indah banget, ya," ucap Davina kagum, menatap pemandangan.

"Sayang, sini deh," kata Galaxy sambil menepuk pahanya.

"Kursinya ada dua, loh," Davina menunjuk kursi satunya.

"Tetap harus di sini. Gak ada penolakan, ya," kata Galaxy sambil menarik pelan tangan istrinya agar berpindah.

"Iya, iya," akhirnya Davina menuruti kemauan sang suami dan duduk di pangkuannya.

"Peluk," pinta Galaxy manja, sambil memeluk erat pinggang ramping istrinya.

"Utututu, bayi besar ku manja banget ya," Davina membalas pelukan itu sambil mengacak-acak rambut Galaxy dengan gemas.

"Bayi?" Galaxy mendongak menatapnya.

"Iya, bayi besar yang udah punya kumis tipis," jawab Davina sambil mengelus lembut kumis Galaxy dengan jempolnya.

"Hem… bayi besar ya. Tapi kalau nanti ada bayi kecil, bayi besarnya dilupain nggak?" tanya Galaxy tiba-tiba, membuat Davina gugup.

"Ba-bayi kecil?" gumam Davina, membuang muka.

"Iya, bayi kecil. Anak kita nanti, sayang," ucap Galaxy lembut.

"O-oh… kalau itu sih udah jelas nggak dong, sayang. Aku tetap ingat dan sayang dua-duanya."

"Beneran loh, ya. Bayi besar ngambek kalau dilupain," ujar Galaxy pura-pura merajuk.

"Iya, sayangku..."

Mereka sedang asyik bermesraan saat tiba-tiba datang seorang bocah pedagang.

"Cie cie... lagi pacaran, ya?" celetuk bocah itu, tersenyum jail.

"Siapa yang pacaran? Kita udah nikah, tau!" balas Galaxy, mempererat pelukannya.

"Loh, udah nikah ternyata? Tapi kelihatan masih muda. Kayak kakak-kakak SMA," puji bocah itu, memandangi wajah Davina dari dekat.

"Muji sih boleh, tapi nggak usah deket-deket juga, kali, cil," ketus Galaxy, cemburu istrinya diperhatikan anak kecil.

"Kakak cantik. Suami kakak galak, ya?" bisik bocah itu ke Davina, membuatnya tertawa kecil.

"Apa kamu bilang?!" seru Galaxy, kesal.

"Udah, sayang. Dia bercanda aja kok," ucap Davina, mengelus pundaknya.

"Oh iya! Kalian kan suami istri, ya. Aku punya gelang couple yang cocok banget buat pasangan cantik dan ganteng kayak kalian. Namanya gelang kerang. Cocok juga buat oleh-oleh liburan!"

Bocah itu pun menunjukkan dagangannya sambil terus menggoda dengan kata-kata manis.

"Astaga, kita udah kena marketing-nya, sayang," bisik Davina sambil tersenyum.

"Hem… boleh deh, dua. Mana yang paling bagus?" tanya Galaxy.

"Bentar ya, aku cariin dulu," jawab si bocah semangat.

"Eh, empat aja, deh. Dua lagi buat Vyora sama Elzan. Sekalian oleh-oleh," ucap Davina tiba-tiba.

"Oke oke, ditunggu ya!" balas bocah itu, makin bersemangat mencarikan gelang.

Saat mereka menunggu, tiba-tiba terdengar suara laki-laki yang sangat familiar di telinga Davina.

"Davina, apa kabar?"

...(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)...

...🙌🏻 See you again 🙌🏻...

Terpopuler

Comments

ora

ora

Bocah aja diladeni nih orang/Facepalm//Facepalm/

2025-06-27

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

nahkan, makanya lebih romantis dong/Grin/

2025-07-02

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

bener tu apa kata Davina /Scowl/

2025-07-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!