Invasi angkatan Militer

Bella dan para penjaga nya itu mengantarkan ku ke sebuah kamar khusus, guna menjadi tempat peristirahatan ku selama dalam perjalanan.

"Pak arnold, mulai dari sini, anda di butuhkan, tugas anda sudah di mulai"

Ucap bella berbicara kepadaku saat aku menata tas bawaan ku.

"Ibu bella, bagaimana aku akan bertugas, jika peralatan ku dilarang kau bawa.?"

Protes ku kepadanya karena ia melarang ku membawa senjata.

"Ikuti saya!! "

Bella mengajak ku pergi ke sebuah ruangan, ruangan itu berisikan berbagai macam senjata, lalu bella mengambil laras panjang dan melemparkan nya kepadaku.

"AK , anda bisa gunakan itu, alasan kami melarang anda membawa senjata dari apartemen itu, karena akan sangatlah merepotkan jika kita bertemu beberapa petugas kepolisian saat dalam perjalanan ke dermaga".

Lalu kami beranjak pergi menuju dek kapal. Dan bersiaga di sana.

Sejujurnya aku memang tidak tahu, apa yang sebenarnya mereka bawa, apa lagi baru pertama kali nya aku benar benar berjaga sepanjang waktu, seolah mereka semua takut akan ada serangan dadakan.

Setelah berlayar hingga berjam jam, hari semakin gelap, angin mulai semakin kencang, langit terasa semakin tak terlihat, kecuali bintang bintang yang bersinar.

Aku bersandar di dinding-dinding kapal itu, sedangkan bella tetap berdiri dan fokus melihat ke arah lautan.

Tiba tiba kami berdua di kejutkan dengan suara tembakan dari tengah laut.

Kami berlari menuju arah tembakan itu, ternyata mereka dari kesatuan angkatan laut, mereka semua menyerang kapal kami.

Saat itu juga kami memberikan perlawanan, aku terus memberikan serangan balik kepada mereka, dan mereka mulai berjatuhan satu persatu.

Karena kehabisan amunisi, aku berlari ke ruang senjata, dan mengambil satu bazoka, dengan bidikan yang tepat, aku langsung menghantam kapal militer itu, hingga kapal nya tenggelam.

Akhirnya kejaran mereka terhenti di tengah lautan, saat aku melihat navigasi, ternyata kami telah memasuki wilayah asing, kami sudah memasuki wilayah kekuasaan australia.

"Aku sangat lelah, dan mulai merasakan kantuk"  Ucapku kepada bella yang sedang berdiri di depan ku.

"Anda istirahat saja dulu pak arnold, biar aku yang berjaga, setelah itu maka kita akan bergantian, mengingat perjalanan kita masih panjang, itulah guna nya aku ada di sini".

Ucap bella dengan rasa percaya dirinya itu,

Lalu aku bergegas pergi, menuju kamarku dan beristirahat.

Entah kenapa saat terlelap, aku merasakan suhu yang sangat dingin sekali, aku menggigil. Lantas membuat ku terbangun.

Ku lihat arah jendela kapal, ternyata kami tiba di lautan Antartika.

Dengan parka yang tebal, aku berjalan menuju dek kapal, ku lihat bellla masih dengan pakaian awalnya, meski ia tetap saja melipat kedua tangannya ke tubuh.

"Buk bella, Rolling denganku, anda bisa istirahat", tanpa berkata apa apa, bella bergegas ke dalam kapal.

Aku jadi berpikir, jika memang Meksiko, mengapa kami harus jauh jauh melawati antartika, bukan kah ini sudah sangat berlebihan.

Saat aku berdiri menatap Gunung gunung es itu, aku melihat  satu kapal kecil yang melintasi kapal kami.

Mereka seperti memberikan Navigation untuk team kapal petikemas.

Dengan cepat!, kapal kecil itu melaju.

Aku semakin curiga, ketika aku membuka kompas Navigation milik ku, kapal kami semakin mendekati benua antartika.

Lalu, aku pergi bergegas menuju ruang navigasi kapal. Di sana ternyata telah ku temukan bella dan para kru kapal.

Aku berdiri di depan pintu, dan mereka semua seperti mematung melihat kedatangan ku.

"Bella, apa maksud semua ini?,  kemana arah kita sebenarnya? "

Tanya ku dengan nada yang sangat tajam.

Lalu bella berjalan ke arah ku, dan ia berhenti "karena anda telah tenggelam kan satu kapal perang milik Australia, maka kami yakin Australia akan mengirim pasukan-pasukan susulan, demi menghindari itu, kami sengaja memutar kapal menjauh dari rute Australia".

" Maksud ku, ada apa dengan daratan ini? Bukankah kita terlalu dekat? "

Tanyaku semakin curiga.

Bella menarik ku keluar dari ruang navigasi, lalu ia membawa ku ke dek kapal, di sana hanya ada kami berdua.

"kapal ini telah di intai, jika memang terjadi sesuatu, kita akan dekat dengan daratan, dan mudah melarikan diri, pak arnold, kau itu pemain lama, masa iya hal kayak gini aja anda tidak peka".

Jelas bella Yang kesal denganku.

" Lalu, bagaimana dengan barang bawaannya?"

Tanyaku kepada bella terkait tugasnya.

"Jika kapal ini hancur dan tenggelam, apa lagi yang akan kita antar, justru hanya akan membuat kita di buru dari dua sisi,

Bumi Alam Citra Dan Meksiko."

Ucap bella menjelaskan dengan wajah yang serius.

"Oh, jadi kiita harus lari dari kejaran mereka dalam waktu yang  panjang".

Ucap ku mulai memahami situasi itu sekarang.

" Yes"  Angguk bella.

"Bella, kapal cepat tadi?, siapa mereka?"

Tanya ku yang penasaran.

Lalu bella berbisik "mereka angkatan laut dari 10 negara, mereka berpatroli di sini, anda tahu pak arnold, kita harus membayar keamanan di lautan ini membayarnya dengan 2 peti barang bawaan kita". Mimik wajah nya teersenyum tipis mempermainkan ku.

Aku semakin kesal dengan bella, bella sepertinya berputar-putar menerangkan problematik kapal kepadaku.

Aku tak mau lagi bertanya, aku cukup diam dan tetap berdiri di dek kapal, dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tak lama-lama, terdengar suara tembakan peringatan, tembakan di atas langit.

Terdengar suara panggilan, speakernya cukup kencang.

"Kalian yang ada di dalam kapal, hentikan kapal kalian sekarang juga!!!!!!, ini peringatan!!!"

Sekelompok pasukan militer angkatan laut memasuki kapal kami,  para kru dan kapten kapal meninggalkan ruang navigasi mereka, dan berkumpul di dek kapal.

Lalu salah satu petinggi pasukan itu, berdiri dengan gagah, terlihat sangat tegas.

"Kalian memasuki wilayah lautan tanpa izin sah,artinya ini adalah expedisi yang ilegal!!!!!".

Mereka semua menunduk ketakutan, sepertinya mereka tidak berani berkata apa apa.

Bella mencoba menjelaskan sesuatu, "kami mengalamai lost Navigation saat melakukan perjalanan, hingga kami tersesat di jalur ini".

Petinggi itu mendekati bella, dengan santay ia berkata "Alasan anda sangat tidak masuk akal nona, itu terdengar seperti bocah ingusan".

Aku tidak bisa mengatakan apapun, tugasku hanya mengawal barang itu sampai pada tujuan nya, sedangkan tujuan itu kini benar benar samar.

Yang bisa aku lakukan, hanya diam dan terus menyimak dengan seksama. Kemana arah alur mereka semua.

Lalu salah satu petinggi itu memerintahkan salah satu kru nya untuk mengambil alih jalur kapal.

Bella sempat melakukan perlawanan nya, tapi petinggi itu berkata

"Apakah kalian pikir di depan sana kalian akan aman?, stelah kapal militer Australia kalian tenggelamkan?. "

Kami semua terdiam, berita pertempuran itu sudah sampai ke Antarktika, yang artinya, Australia atau sekutu nya memang stand di benua itu.

Aku melangkah mendekati mereka berdua, "Tuan, bisakah kru mu segera memandu kapal kami ?"

Pinta ku dengan nada yang halus.

Lalu segera kru kapal memasuki ruang mereka dengan kawalan pasukan itu.

Bella yang tidak terima dengan keputusanku itu merasa marah, ia berpikiran kalau aku sudah menjadi penghianat klien.

"Pak arnold!!!!!!, apa maksud nya ini, anda tahu kan, tujuan kita?".   Ucap bella yang marah dan menarik aku ke sudut kapal.

" Apa kau pikir kita ada pilihan lain ?, ibu bella."

Yah, memang tak ada pilihan lain selain mengikuti alur mereka, jika tidak, maka kapal akan tenggelam dan misi kami akan gagal.

Dengan sangat kesal dan manja, bella lantas pergi meninggalkan ku di dek kapal.

Aku tetap santai menikmati sebatang rokok yang ku hisap di udara yang sangat dingin itu.

Ku lihat, arah kapal mulai berubah haluan, para kapal angkatan laut mulai mengawal expedisi kami...

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

AK 47..senjata buatan Rusia.

2025-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!