Bab 4 Wanita simpanan.....

Al tiba di Cafe dan langsung menuju ruangan Arfan, dia akan menyiasati agar Safira bisa menjadi miliknya seutuhnya.

"Giliran masalah Safira langsung gercep. "

sindir Arfan saat sahabatnya datang langsung tidak lama dari dia menghubunginya.

"Kamu tahu kan jarak kampus kesini hanya lima menit, mau aku pecat kamu. "

ancam Al dan Arfan hanya berdecak kesal mendengarnya.

"Kamu sensi sekali sih Al. "

kesal Arfan dan Al hanya diam lalu duduk di sofa sambil terdiam entah apa yang dia rencanakan.

"Aku kasih ide ke kamu, kalau Safira menurutinya nanti kamu akan aku beri imbalan besar, bagaimana kamu mau?? "

jelas Al saat sudah menemukan ide yang pas.

Arfan langsung mendekat dan mendengarkan setiap penjelasan dari Al, Arfan terdiam sebentar setelah Al selesai menjelaskannya.

"Aku gak yakin dia mau menerima ide dari kamu. "

ucap Arfan dan Al hanya menghela nafasnya.

"Pokonya kamu datangi dia dan jelaskan semuanya, aku yakin dia akan setuju karena dia saat ini membutuhkan biaya besar, memangnya gaji dari cafe ini bisa memenuhi semuanya. "

ucap Al yakin karena dia emang tahu masalah yang menimpa Safira.

"Yasudah aku akan mencobanya, kamu sana masuk ke ruangan dulu karena aku mau memanggil Safira untuk merencakan keinginan kamu. "

ucap Arfan dan Al langsung beranjak menuju ruangan tempat istirahat yang ada di dalam ruangan Arfan.

Arfan menarik nafasnya dan menghubungi bagian kasir untuk memanggil Safira agar masuk kedalam ruangannya dan hanya menunggu beberapa menit ternyata Safira memasuki ruangan.

"Cepat sekali kamu sampainya?? "

tanya Arfan saat Safira membuka pintu ruangan kerjanya.

"Memang di luar sedang sepi Pak dan saya sedang dekat meja kasir. "

jawab Safira dan Arfan mengiyakannya.

"Begini Safira, ini hanya sebuah penawaran saja untuk kamu, mau setuju silahkan mau gak juga gak masalah, ini mengenai pinjaman kamu. "

jelas Arfan saat begabung duduk di kursi yang ada di ruangannya.

"Penawaran bagaimana Pak maksudnya?? "

tanya Safira dan Arfan tersenyum mendengarnya.

"Kamu membutuhkan uang dalam jumlah banyak dan harus segera dapat, masalahnya saya takut kamu nantinya malah kesusahan membayar pinjamannya karena potongan di upah kamu juga tentunya akan besar, belum lagi biaya keseharian kamu juga harus di penuhi, intinya saya menawarkan sesuatu sama kamu Safira, teman saya butuh wanita untuk menjadi simpanannya dan bukan saya merendahkan kamu, ini jalan pintas agar kamu bisa bebas hutang dan semua kebutuhan kamu terpenuhi, bahkan keuangan kamu juga akan sangat aman. "

jelas Arfan sambil menatap wajah Safira dan berhasil membuat Safira melototkan matanya.

"Intinya saya jual diri dong Pak kalau begitu. "

ucap Safira dan Arfan menggelengkan kepalanya.

"Bukan jual diri juga Safira, bahasa zaman anak sekarang tuh istilahnya sugar Babby dan bukan masuk jual diri tapi saling membutuhkan. "

ralat Arfan dan Safira langsung terdiam.

"Fikirkan baik baik Safira, kamu jangan khawatir karena semua rahasia kamu akan aman tanpa orang tahu, semua masalah keuangan kamu akan terpenuhi juga dan kamu akan hidup lebih mudah. "

jelas Arfan kembali dan Safira langsung mematung mendengarnya.

Safira langsung diam seribu bahasa, dia memang membutuhkan uang dan kalau dia meminjam uang gaji nya gak akan menutupi kebutuhan sehari hari kalau harus bayar hutang dan saat ini Safira juga harus membayar biaya kuliahnya setiap bulan dan biayanya pun sangat mahal perbulannya.

"Boleh saya minta waktu gak Pak buat memikirkan semuanya?? "

tanya Safira dan Arfan mengiyakannya.

"Silahkan kamu fikirkan selagi saya menunggu keputusan pemilik cafe atas permintaan pengajuan pinjaman kamu. "

jawab Arfan dan Safira menghela nafasnya.

"Memangnya belum ada jawaban dari pinjaman saya Pak?? "

tanya Safira dan Arfan menggelengkan kepalanya.

"Belum ada karena pemilik cafe nya kan sibuk, lagian pengajuan pinjaman kamu itu lumayan besar sepuluh juta. "

jawab Arfan dan Safira hanya mengangguk.

"Boleh saya minta waktu satu jam di kerjaan saya untuk merenung gak Pak?? "

tanya Safira dan Arfan mengiyakannya.

"Silahkan hanya satu jam yaa Safira, karena dua jam kedepan cafe akan sangat ramai saat jam makan siang, setelah itu saya harap sudah ada keputusan dari kamu. "

jawab Arfan yang menyetujui permintaan Safira.

Safira langsung keluar ruangan menuju halaman belakang cafe yang terasa jauh dari kata damai karena ada jalanan di hadapannya sebagai pemandangan, dia langsung duduk di kursi sambil memandang jalanan yang sedang padat sekali siang ini.

Ternyata Al merencanakan membuat Safira menjadi miliknya, entah apa alasan nya kenapa Al ingin menjerat Safira padahal selama ini Al selalu memanggil wanita malam untuk sekedar menemaninya.

.

.

.

Safira selesai dengan merenung semuanya, dia gak punya pilihan selain menerima tawaran dari teman nya Pak Arfan.

"Gak ada jalan lain, semoga aku bisa menjalani semua dan semua terbaik untuk aku, hidup di zaman sekarang sangat sulit. "

ucap Safira sambil beranjak dan membalikkan tubuhnya menuju ruangan Manajernya kembali.

Sedangkan di dalam ruangan Arfan saat ini, Al sudah mewanti wanti pada Arfan agar tidak memberitahukan kalau dia pemilik cafe nya dan Al langsung keluar dari ruangan menuju area keluar karena siang ini dia ada meeting.

Tidak melesat sedikitpun, tak lama Al keluar ternyata Safira masuk ke ruangan Arfan dan membuat Arfan bernafas lega.

"Saya menerima tawaran dari teman nya Pak Arfan, saya gak ada pilihan lain soalnya. "

ucap Safira langsung pada intinya dan Arfan langsung tersenyum mendengarnya.

"Saya akan bicarakan pada teman saya dulu kalau kamu setuju, mudah mudahan dia bisa kesini hari ini juga dan kamu jangan takut karena semua nya akan aman, kamu juga pasti terjamin semuanya. "

jelas Arfan dan Safira menganggukkan kepalanya.

"Batas pembayaran bunga hutang saya itu besok Pak, semoga teman Pak Arfan tidak memperlambatnya. "

ucap Safira dengan nada sedikit sedihnya dan Arfan hanya tersenyum.

"Jangan takut karena saya yakin dia akan menepati janji dan akan segera membantu kamu, lanjutkan pekerjaan kamu dan fokus jangan sampe ada kesalahan karena di luar sudah mulai ramai pengunjung. "

ucap Arfan dan Safira langsung pamit menuju area cafe.

Arfan langsung mengirim rekaman percakapannya pada Al agar Al bisa mendengar permintaan Safira dan Al bisa datang hari ini ke Restoran.

"Gadis sebaik dan sepolos kamu Safira harus menjalani semua permasalahan ini, andai saya orang kaya raya pasti akan membantu kamu sampai tuntas tanpa ada embel embel juga syarat yang merugikan kamu juga, semoga semua ini terbik untuk kamu karena Al begitu menginginkan kamu menjadi miliknya selamanya. "

gumam Arfan saat Safira menutup pintu ruangannya dan sangat terlihat raut wajah sendunya.

.

.

.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

jd simoanan Al tp hrs mau di nikahin dulu safira

2025-04-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!