Pagi hari di kampus tempat Safira menimba ilmu, Safira memakai rok di bawah lutut dan juga kaos putih yang pas di tubuhnya dia memakai pakaian santai hari ini karena dia sedang malas memakai pakaian yang ribet menurutnya.
"Tumbenan pake rok, ada hujan angin yaa semalam di rumah kamu. "
sindir sahabat nya saat Safira duduk di sampingnya.
"Bukan hujan angin lagi tapi hujan badai, Dosen kita pagi ini siapa?? "
jawab Safira dan membuat sahatnya cekikikkan mendengar kekesal Safira.
"Mata kuliah nya Pak Al. "
jawab Maya dan Safira hanya mengiyakannya.
"Kemarin lusa aku bolos mata kuliahnya Pak Al, kira kira dapat toleransi kejar nilai gak yaa?? "
ucap Safira dan Maya hanya mengangkat bahunya tanda tidak tahu menahu.
Safira hanya mendelik melihat respon sahabatnya dan dia memilih menyiapkan catatan nya untuk mencatat pelajarannya.
Hanya menunggu lima menit akhirnya Dosen memasuki kelas setelah mengucap salam terlebih dahulu.
"Aku merasa Pak Al lihatin ke arah kamu deh. "
bisik Maya saat sang dosen sedang menyiapkan kertas kertas nya.
"Ngarang..... sudah jangan ngobrol nanti di minta keluar dan aku gak mau. "
ucap Safira dan Maya hanya mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban sahabatnya itu.
Dosen Al begitu santai menjelaskan setiap penjelasannya dan begitu di mengerti oleh Safira dan tidak dengan teman sekelas lainnya malah fokus dengan wajah sang Dosen yang begitu tampan rupawan walaupun auranya sangat dingin.
"Semua pertanyaannya harap di jawab, lalu kumpulkan ke depan. "
titah Dosen Al saat meminta salah satu muridnya membagikan kertas berisi soal.
Safira membaca soalnya saat kertas ada di tangannya dan ternyata soalnya begitu mudah di jawabnya bahkan Safira tersenyum saat melihatnya.
Al terus memperhatikan Safira yang begitu enjoy dengan kertas soalnya, Safira bahkan begitu cuek dan berbeda dari teman sekelasnya yang selalu mencari cara untuk mengobrol dengannya.
Sepuluh menit kemudian soal selesai di kerjakan dan Dosen langsung meminta menyimpan semua nya walaupun soal belum di di kerjakan oleh muridnya.
"Safira Navia, kamu gak masuk di pelajaran saya kemarin lusa dan kamu harus ke ruangan saya untuk mengerjakan soal yang tertinggal dan sekalian bawa kertas soalnya. "
titah Sang dosen dan Safira langsung mengangguk menjawabnya.
Safira langsung meminta semua teman sekelasnya mengumpulkan kertas soalnya, setelah terkumpul dia langsung menuju ruangan Dosen yang memanggilnya.
Safira mengetuk pintunya dan mendengar sahutan dari dalam lalu segera membuka pintunya, Safira mengangguk dan masuk kedalam ruangan Sang dosen.
"Permisi Pak, ini kertas soalnya dan saya mau menanyakan perihal kemarin lusa saya tidak mengikuti kelas. "
ucap Safira saat menyerahkan kertas soalnya di atas meja.
"Silahkan duduk dulu Safira. "
ucap sang Dosen dengan nada dingin nya dan Safira langsung duduk di kursi secepat mungkin.
Safira memperhatikan sekitar ruangan Dosennya, baru kali ini dia masuk keruangan Dosen dan ternyata gak seburuk seperti orang bicarakan, biasanya yang masuk keruangan Dosen itu adalah orang yang bemasalah dan ternyata saat ini Safira yang bermasalah.
"Kamu tahu kan kesalahan apa yang kamu lakukan hingga saya memanggil kamu ke ruangan ini. "
ucap Dosen dan Safira mengiyakannya.
"Saya sangat tahu kesalahan saya dan maaf karena saya membolos, tanpa ada keterangan ke pihak kampus. "
jawab Safira dan Dosen pun mengangguk.
"Kamu bisa gantikan nilai kamu yang kosong dengan menjawab pertanyaan yang saya buat di ruangan ini sebelum jam makan siang. "
jelas sang Dosen dan Safira mengiyakannya.
Safira melototkan matanya saat melihat soal yang begitu banyak dan harus selesai sebelum makan siang.
"Pak Al...... ada keringan gak yaa?? ini banyak sekali soalnya dan otak saya kan gak banyak, sangat susah mengerjakan dalam waktu singkat. "
tanya Safira dan Dosen nya hanya mengangkat bahu lalu beranjak menuju kursi kerjanya.
"Kerjakan sekarang Safira, waktu kamu gak banyak sekarang. "
jawab Sang Dosen dan Safira mendelik mendengarnya.
Safira langsung mengerjakan soalnya dengan sangat teliti dan dia gak sadar kalau Al sedang memperhatikannya, Al senang karena Safira bisa ada di hadapannya dan lagi lagi Al merasa aneh karena Safira malah sibuk dengan soalnya, beda dengan murid lain pasti akan merayu Al yang berakhir dengan sebuah ketidak harusan.
Saat Safira sedang asik dengan mengerjakan soalnya ternyata handphone nya berdering ternyata panggilan dari rentenir yang Safira pinjami uang.
Safira langsung mengangkatnya dan dia langsung mematung mendengarnya, wajah Safira langsung sendu setelah panggilan berakhir dan Safira kembali melanjutkan pengerjaan soalnya.
"Pak Al ini sudah saya kerjakan semuanya, boleh saya pamit?? "
ucap Safira dan Al menerima nya lalu memberi isyarat agar Safira keluar dari ruangannya.
Tujuan Safira saat keluar dari kampusnya adalah menuju cafe dan ke ruangan manajernya, dia akan menerima tawaran untuk meminjam uang karena rentenir tadi meminta melunasi bunga pinjamannya.
"Ya Tuhan...... rentenir itu benar benar bikin aku pusing, katanya bisa di cicil tapi apaan ini malah harus di lunasi sekarang. "
gerutu Safira sambil berjalan tergesa menuju gerbang utama kampusnya.
Sedangkan di ruangan nya saat ini Al sedang kesal sekali karena Safira ternyata bisa mengerjakan soal darinya padahal sangat banyak dan sulit tapi semua jawabannya benar.
"Harus dengan cara apa lagi aku menjerat kamu Safira, kamu benar benar terlampau cuek. "
kesal Al yang baru selesai menilai pekerjaan Safira dan saat kekesalan nya itu memuncak ternyata handphone nya berdering.
"Kalau bukan berita baik aku gantung kamu Arfan dan gak akan aku kasih ampu. "
gerutu Al saat panggilan handpone nya di angkat olehnya.
Al langsung tersenyum saat Arfan mengabarinya berita baik dan dia akan datang ke cafe saat ini juga.
"Kamu yang datang langsung ke dalam genggaman saya Safira dan gak akan pernah saya lepas. "
gumam Al sambil merapihkan mejanya dan bersiap menuju cafe nya.
Di cafe tempat Safira bekerja saat ini......
"Kamu boleh lanjutkan pekerjaannya sekarang, nanti saya akan panggil kalau pengajuan pinjaman kamu sudah di setujui. "
ucap Arfan saat sudah mendapatkan jawaban dari telephone nya.
Safira langsung mengiyakannya lalu segera keluar dari ruangan untuk memulai pekerjaannya, Safira bernafas lega karena dia tidak kebingunan dengan pinjaman uangnya.
"Biarlah nanti kalau urusan kuliah, sekarang yang penting bayar dulu hutangnya, padahal uangnya sepuluh juta tapi kenapa sih malah minta di lunasi dan tidak di cicil. "
gumam Safira dengan nada lirihnya yang melangkah menuju meja kasir untuk mengambil catatan pemesanan makanan.
Cafe baru buka dan hanya ada beberapa orang yang berkunjung, Safira memilih menuju dapur untuk makan karena perutnya keroncongan saat ini.......
.
.
.
Bersambung.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
renteeniry berganti nama jd Al
2025-04-13
1