Queen 05

"Baginda, kita belum izin ini sampai wilayah Vasilica."

"Cih, buat apa harus izin. ini kan juga bagian dari Ravenloft. Lapi pula aku cuma mengambilnya satu atau dua ekor saja. Dan kau Heros, sudah ku bilang jangan memanggilku begitu. Panggil saja aku Loyd kalau sedang diluar. Nah itu mangsaku."

Loyd Esteban Ravenloft, dia adalah seorang kaisar dari kekaisaran Ravenloft yang merupakan satu diantara empat kekaisaran besar. Kerjaannya adalah kabur-kaburan karena selalu di desak untuk menikah. Usianya yang sudah 30 tahun membuatnya terus disuruh untuk segera memiliki istri dan pewaris.

Jleeb

"Dapat!"

"Anda seperti baru sekali ini mendapatkan hewan buruan. Lagi pula itu hanya seekor ayam hutan. Tapi sepertinya Anda senang sekali."

'Cih, kau benar-benar tidak suka melihatku senang ya, Heros."

Srak

Srak

"Sialan! Siapa yang mengambil mangsaku!"

Loyd tersentak ketika mendengar suara seorang perempuan. Dia lalu berjalan mendekat ke arah sumber suara sambil membawa ayam yang berhasil ia bidik dengan panah. Ketika melihat wanita itu, Loyd langsung tahu bahwa wanita tersebut bukanlah wanita biasa.melihat dari kuda yang ditungganginya dan juga pakaian yang terlihat bagus, dia yakin bahwa wanita tersebut adalah wanita bangsawan.

Hanya saja Loyd merasa takjub, jarang sekali wanita bangsawan yang memiliki hobi berburu seperti ini. Ya setidaknya itu lah yang dia lihat di ibu kota kekaisaran Ravenloft.

"Maaf Lady, apa ini yang Anda maksud dengan mangsa Anda? Saya sungguh menyesal karena lebih dulu mendapatkannya."

Esme Mengerutkan alisnya, dilihat dari tampilannya dua orang yang ada di depannya itu jelas bukan orang biasa. Mereka berdua tampak seperti seroang bangsawan. Namun bangsawan dari mana itu, Esme tidak tahu. Itu berarti dua pria itu bukan berasal dari Vasilica. Jika mereka adalah bangsawan dari Vasilica, pasti Esme mengenalnya dengan jelas.

"Tidak masalah, Tuan. Silakan ambil saja, saya bisa mendapatkan yang lainnya. Tapi maaf, apakah Anda sudah mendapat izin untuk berburu di hutan ini?"

Eh?

Loyd langung melihat ke arah Heros. Apa yang dikatakan tadi oleh kesatria pribadi sekaligus tangan kanannya itu ternyata benar adanya. Mereka harus izin lebih dulu.

Sedangkan Heros, dia hanya membuang nafasnya kasar. Dia sudah menduga bahwa hal sepeti ini pasti akan terjadi. Dan ternyata waktunya begitu cepat.

"Maafkan kami, Lady. Kami belum meminta izin," ucap Heros mewakili tuannya.

Hmmm

Esme bergumam, ia lalu melihat ke arah Paul. Tapi tak lama kemudian Esme mengalihkan pandangannya ke arah dua pria asing itu.

"Kalau begini, ini bawa saja bros milik saya. Saya yakin itu akan memudahkan Anda nantinya jika ada petugas pemeriksaan."

"Bag ah maksud ku Es. Kau tak bisa memberikan barang itu. Itu ..."

"Tenang saja paul, lagi pula itu tidak lama lagi akan hilang dari tanganku."

Loyd tampak berpikir ketika melihat perdebatan kecil antara pria dan wanita itu. Dia bisa tahu kalau si pria tidak memperbolehkan atau bisa dikata keberatan saat si wanita hendak memberikan brosnya. Dan kata-kata si wanita seolah-olah benda itu tidak ada artinya sama sekali nanti.

"Tidak perlu Lady, saya tidak bisa menerima itu," ucap Loyd pada akhirnya.

"Tidak masalah, nah terima ini Tuan. Anda berdua akan mendapatkan akses mudah saat membawa ini selama berkeliling di Vasilica ini. Kalau begitu permisi, saya ingin mencari hewan buruan saya. Selamat menikmati perburuan Anda."

Hiyaaa

Esme dan Paul meninggalkan Loyd yang masing bengong dengan bros yang ada di telapak tangannya. Pria itu tengah berpikir sebenarnya siapa wanita tersebut. Apa kedudukannya sehingga hanya dengan bros saja bisa memudahkan akses berkeliling negera ini.

Padahal jika Loyd mengatakan identitasnya pun dirinya akan bisa melakukan apa saja yang dia inginkan di sini. Dia adalah kaisar yang mana Vasilica masuk ke dalam bagian dari Ravenloft. Itu berarti bisa dibilang bahwa Vasilica pun merupakan miliknya.

"Ini bukan bros biasa kan ya,Heros?"

"Ya benar, tapi sepertinya saya familiar dengan wajah wanita tadi, Yang Mulia."

(Di sini Heros kadang memanggil Loyd dengan sebutan baginda atau yang mulia. Intinya suka-suka Heros)

Heros mencoba berpikir tentang wanita yang mereka temui tadi. Wajahnya sungguh tidak asing, tapi Heros tetap tidak bisa tahu siapa Esme. Sedangkan Loyd, dia malah sama sekali tidak mengenali Esme. Terlebih dia memang selalu enggan untuk menghadiri rapat kenegaraan. Dia juga sudah beberapa tahun ini enggan untuk mendatangi undangan pesta. Baginya tidak ada yang menarik dengan acara demikian.

"Tck, jangan sok kenal. Sudah ayo cari penginapan. Aah tapi malas, kita buat tenda saja di sini."

"Baginda Kaisar Loyd Esteban Ravenloft yang terhormat. Apakah Anda sangat tidak cukup dengan menyiksa saya tidur di hutan selama satu minggu ini."

"Tidak, aku tidak menyiksamu kok. Tapi aku sedang melatih ketahanan tubuhmu hidup di alam bebas."

Heros hanya bisa membuang nafasnya kasar. Entah mau sampai kapan Loyd akan bermain-main seperti ini. Dia sangat khawatir faksi bangsawan akan menggulingkannya jika dia tidak segera kembali.

Loyd, sudah menjadi kaisar sejak usianya 5 tahun. Dia mewarisi tahta dari ayahnya yang sudah meninggal di medan perang. Sang ibu pun oun menyusul tak lama setelahnya. Sejak saat itu hidup Loyd sangat tidak bebas. Dia dikungkung di bangunan besar. Anak sekecil itu harus bertarung dengan keadaan dan juga kesejahteraan banyak negara dan warga yang bernaung di bawah kekaisaran yang dimilikinya.

Dan saat ini yakni beberapa tahun yang lalu, Loyd merasa lelah dengan segalanya. Dia menepi dan mereka mengatakan kabur-kaburan. Loyd tidak pernah menghadiri undangan, mengadakan jamuan pesta ataupun rapat kenegaraan. Ia menyerahkan tugas itu kepada perdana mentri nya. Algar Detrian, dia adalah sepupu jauh dari Loyd.

Terkadang faksi bangsawan membujuk Algar untuk mengambil alih tahta, namun Algar menolak keras. Baginya pemilik tahta dari Ravenloft adalah orang yang memiliki darah Ravenloft. Dan dirinya sama sekali tidak memiliki hak untuk itu.

Lagipula, Algar merasa tidak mampu untuk menjadi seorang kaisar. Baginya menjadi kaisar itu sangat tidak mudah. Keputusan yang diambil, kemampuan yang dimiliki haruslah mumpuni, dan semua itu hanya Loyd yang memilikinya.

Meskipun terkesan slengekan, tapi percayalah Loyd sangat kompeten di dalam posisinya. Janga lupakan kemapuan bertarung dan berpedangnya. Sword master di usia muda, dia memiliki itu. Diusianya yang baru 8 tahun, Loyd sudah berhasil mengeluarkan aura pedang.

Koaaaak

Seekor elang mendekat, dari tampilannya Heros sudah langsung tahu bahwa itu adalah kiriman dari Algar.

"Pesan dari Algar, Anda diminta pulang."

"Ya, nanti. Aku masih ingin di sini. Aku masih harus berterimakasih dan mengembalikan bros ini kepada pemiliknya. Katakan pada Algar seperti itu."

"Haaah, baik Yang Mulia Kaisar Yang Agung dan tak terbantahkan."

TBC

Terpopuler

Comments

@haerani-d

@haerani-d

eh othor ku tersayang, baru Nemu nih salah satu karyamu daku mampir dan langsung maraton /Chuckle/

2025-04-29

0

Ai Shiteru

Ai Shiteru

ceritanya makin seru, jadi pingin terus baca, ayo kak othor, yg banyak up nya. makasih. semangat

2025-04-12

0

Tini Nurhenti

Tini Nurhenti

sabar heroes, biar dadanya tmbh lebar spti namamu pejuang kesabaran /Joyful//Joyful//Tongue/

2025-04-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!