Malvin menekan tombol yang ada pada kursi roda listrik nya itu , dengan begitu kursi roda tersebut, malvin dapat mulai bergerak maju menuju ruangan David.
Dia tidak akan membiarkan tangan kotor pria itu menyentuh tunangan nya.
Tak lama kemudian, datanglah bodyguard nya yang bernama Sam. Membuat Malvin menggerakkan kursi roda nya sedikit mundur agar Sam dapat dengan mudah mendobrak pintu ruangan David.
Malvin yang sudah kehilangan kesabaran, langsung menerobos masuk saat setelah pintu berhasil di dobrak oleh Sam.
Netra nya melihat dengan jelas jika tubuh Elena bersandar pada sandaran kursi sofa dengan tak sadar kan diri.
Sementara David telah mendekatkan diri nya pada Elena.
Pria itu mencondongkan tubuh nya di atas tubuh Elena.
Rahang tegas Malvin dapat di lihat dengan jelas dan menunjukkan jika pria itu tengah marah saat ini. " Berani nya kau menyentuh gadis ku ?".
FLASHBACK OFF.
Para bodyguard Malvin masuk ke dalam ruangan dan menyudutkan anak buah David.
Di saat yang sama, David yang baru saja akan bersenang senang dengan mangsa baru nya merasa kesal karena datang nya pengganggu.
Belum menyadari siapa yang telah menyambangi ruangan nya.
Pria itu mengepalkan tangan nya. " siapa yang telah berani menganggu waktu ku untuk bersenang - senang , hah? Apa kalian tidak tahu siapa aku ?" David kembali menegakkan tubuh nya, lalu berbalik badan dan mata nya terbelalak saat melihat pria yang telah menerobos masuk ke ruangan pribadi nya .
Itu tidak lain dan tidak bukan adalah Malvin Kevlar Narendra!.
Raja di dalam dunia bisnis. David tau jika selama ini pria itu berada di luar negeri, tapi siapa yang tidak tahu tentang reputasi pria itu yang di kenal sangat kejam?.
Dengan kesusahan menelan saliva nya, David buka suara. " T— tuan muda, betapa baik nya anda mengunjungi tempat saya". Kata nya dengan kegugupan yang terlihat jelas pada raut wajah nya.
David lalu melirik ke arah Elena dan baru menyadari jika tadi Malvin menyebut jika gadis itu adalah milik nya..
Perasaan takut merayapi diri nya dengan cepat pria itu menjelaskan. " Maaf tuan muda, saya tidak tau jika dia adalah milik anda. Saya akan segera mengembalikan nya pada anda". Lagi, pria itu kembali buka suara dengan penuh ketakutan.
Malvin menyeringai dingin. " mengembalikan dia pada ku ? Menurut mu hanya itu saja yang perlu kau lakukan? Apa yang sedang kau coba lakukan pada nya ?". Tanya pria itu menggertak.
Terlihat butiran keringat dingin memenuhi dahi David. Dan pria itu merasa jika tenggorakan nya terasa kering. " Tidak ada tuan, aku tidak melakukan apa pun. Dia hanya tertidur".
" Apakah kau akan menyentuh nya setelah membius nya ?"
Degh!
Pertanyaan yang Malvin lontarkan mampu membuat tubuh nya merinding.
" Berani kau mencoba untuk menyentuh tunangan ku ". Sergah Malvin penuh emosi.
Malvin memang menggunakan kursi roda, tetapi pria itu tetap terlihat mendominasi seperti biasa.
David mengambil langkah mundur saat jantung berdegup kencang.
Punggung nya juga di penuhi oleh keringat dingin saat dia melihat keadaan Elena yang tak sadarkan diri, karena ulah dari perbuatan nya.
'Wanita itu adalah tunangan Malvin?'. Gumam nya kembali mengingat.
Pada saat itu, David mengutuk Richard dalam hati karena telah mengirim Elena pada nya.
Apakah pria itu ingin mencoba menghabisi nya ? Malvin juga di kenal karena dia tidak mudah memberi ampunan pada siapa pun yang berani berurusan dengan nya.
David menjatuhkan tubuh nya, dan berlutut di depan Malvin. " Maaf tuan Malvin, aku tidak tahu jika dia adalah tunangan mu. Aku berjanji, hal ini tidak akan terulang kembali". Pinta nya memelas dengan menyatukan ke dua tangan nya.
" Tentu saja, hal ini tidak akan terulang. Aku tidak akan memberi mu kesempatan untuk menyakiti wanita lagi". Aura yang terpancar pada pria itu terlihat sangat pekat. Hingga David pun bergidik ngeri menatap nya.
Malvin menoleh pada salah satu bodyguard yang berdiri di dekat kursi roda nya. " Patahkan lengan nya dan keb-ri milik nya! ". Perintah Malvin tak bisa terbantahkan.
" Apa ?" David terkejut juga panik . " Kau tidak boleh melakukan hal ini pada ku! Aku dulu pernah bekerja pada ayah mu, Tuan muda ". David berteriak histeris saat bodyguard Malvin berjalan mendekat, menghampiri nya.
" Bukan kah ilegal jika kamu memperk--a semua wanita itu? Seseorang harus memberikan mereka keadilan, bukan ?. Balas Malvin acuh tak acuh.
Tanpa belas kasihan sedikit pun, Malvin menatap David. " memotong milik mu, itu agar kau tidak dapat mengulangi nya lagi dan memotong tang-- mu itu karena kau telah berani menyentuh gadis ku ".
" Tidak, kumohon... aku akan memberikan apa pun yang kau mau, kumohon jangan lakukan ini pada ku ". Pinta nya merintih, memohon belas kasihan dari Malvin.
" Aaaahhhhgghh".
Semua nya sudah terlambat, karena Malvin tak pernah bermain - main dengan perkataan nya sendiri.
Pria itu kembali menggerakkan kursi roda listrik nya, mendekati Elena.
Dia membiarkan para bodyguard nya melakukan hal seperti apa yang telah di perintahkan oleh nya.
Karena yang ada di dalam pikiran Malvin saat ini hanya Elena.
Malvin menyentuh lengan Elena. Kulit gadis itu terasa dingin dan mungkin ini karena faktor obat bius yang sebelum nya tak sengaja Elena minum.
Dengan perlahan namun pasti, Malvin mencoba mengangkat tubuh Elena, meski fakta nya diri nya sedikit kesulitan. Tetapi Malvin tetap berusaha melakukan nya.
Hingga pada akhir nya Malvin berhasil memindahkan tubuh mungil Elena dari kursi sofa ke atas pangkuan nya, tanpa bantuan siapa pun.
Melihat hal itu, Johan berjalan mendekat. " Izinkan saya membantu anda untuk menggendong nya tuan...".
Namun, kata - kata Johan terhenti ketika Malvin melemparkan tatapan tajam pada nya. " Apa menurut mu, aku tidak bisa menggendong tunangan ku ?".
" Tidak, tuan. Maksud saya kaki anda sedang sakit....".
" Aku baik - baik saja ". Balas Malvin dengan raut wajah datar nya, sebelum akhir menekan tombol pada kursi roda nya dan meninggalkan ruangan David dengan para bodyguard yang telah selesai melakukan tugas mereka.
***
Satu jam kemudian, Elena tersadar. Gadis itu bingung mendapati diri nya tengah terbaring di tempat tidur berukuran king size dengan seprei berwarna putih yang terasa lembut.
Namun tiba - tiba Elena panik saat kembali teringat mengenai David yang mencoba mengambil keuntungan dari nya, tetapi kemudian ia mendengar suara pria yang begitu familiar yang pernah ia dengar.
' apa aku sedang bermimpi ? Bagaimana dengan bajingan itu? '.
Elena meneteskan air mata nya saat berfikir, mungkin David telah berhasil mengambil kesucian dari nya.
Saat air mata terus mengalir dan Elena terfokuskan dengan pikiran nya yang entah kemana.
Terasa sebuah gelas kaca menyentuh bibir nya dan membuat Elena membuka mata nya.
" Minum ini dulu! ".
Mata nya tertuju pada Malvin, dia duduk di kursi roda nya, di samping tempat tidur. Tangan nya memegangi gelas dan hal itu mampu membuat Jantung Elena berdebar tak karuan .
Apalagi dapat melihat ketampanan pria itu dari dekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments