"kalau kakinya sudah tidak apa apa pak, tapi sekarang hatinya yang terluka, dia melihat Arya calon menantu kita ada diantara warga yang bergosip, dan dia tidak menghiraukan Alia sedikit pun, sepertinya dia termakan kata kata adikmu itu.
"Astaghfirullah, bu, kasihan anak kita sudah terjatuh tertimpa tangga pula, kita pasrah saja ya Bu dengan apa yang terjadi, semoga nak Arya tidak percaya dengan segala gosip gosip itu Bu, balas pak madi dengan wajah sedih.
"iya pak, Bu saida mendesah, rasanya tak sanggup membayangkan apa yang terjadi nanti, "Allah maha tahu dan pasti ada hikmah di balik ini semua.
setelah beristirahat dan terlelap beberapa menit karena pengaruh obat dari pak mantri, Alia terbangun, badannya sudah agak baikan dan kakinya pun sudah tidak terasa sakit lagi diapun berjalan hendak keluar.
"Bu, pak, Alia ke warung dulu ya sabun mandi sudah habis, pamitnya.
"hati hati nak, ucap Bu saida kuatir
"ke warung ini koq.
setelah membeli sabun mandi Alia hendak melangkah pulang namun sayup-sayup didengarnya suara orang tertawa, suara yang sangat dikenalnya diapun menoleh, tak jauh dari rumah Bu Sinta pemilik warung dia dapat melihat dengan jelas siapa sosok itu.
Alia mengucek ucek matanya seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya, sosok lelaki yang sangat dikenalnya duduk di teras Bu sari bertiga dengan Rania, mereka kelihatan begitu bahagia.
dialah Arya seorang lelaki ganteng, anak pak Satrio juragan sapi dikampung mereka rumah kostnya ada ratusan bahkan diluar kampung itu, Arya memang belum bekerja dia baru saja menyelesaikan pendidikan S1 di sebuah universitas ternama di kota ini, dan pekerjaan bukan masalah buatnya yang notabene ayahnya kaya raya.
Alia pun berjalan mendekat ingin rasanya dia berteriak melihat apa yang terjadi.
"mas Arya...!, suara Alia membuat lelaki itu menoleh padanya.
"Walah...kamu, berani sekali kamu menunjukkan mukamu kemari, tidak punya malu ya, asal kamu tahu siapapun tidak akan mau berhubungan dengan pencuri, ucap Bu sari dengan sinisnya.
"Al... maaf ya Al aku..., suara mas Arya menggantung.
Alia menatap dengan raut wajah tak percaya, apa ini ya Allah, dia pun berlari meninggalkan tempat itu dengan air mata yang tak kuasa dibendungnya, mengapa setegah itu orang yang selama ini begitu dicintainya tak ada kata kata apapun, berpaling begitu saja tanpa ada penjelasan sedikit pun.
Alia terus berlari tak dihiraukannya kakinya yang masih sakit, sesampai di rumah dia segera masuk ke kamarnya mengunci pintu dan menumpahkan segalanya diatas guling.
sementara kedua orangtuanya hanya menatap heran kelakuan anaknya, namun dibiarkannya mungkin saat ini dia butuh sendiri untuk menenangkan diri.
sementara itu di rumah Bu sari.
"eh nak Arya, sekarang semua warga pada tahu siapa Alia itu, walaupun keponakan tapi kalau salah tidak mungkin Tante bela, seandainya cuma sekali, ini sudah berkali-kali loh hanya Tante sembunyikan.
"masa tante..?, ucap arya sekenanya.
"janganlah nak Arya itu dibutakan oleh cinta, gimana nanti kehormatan keluarga pak Satrio apa dia mau bermantukan pencuri, ceplos Bu sari.
"tapi Tan,...belum selesai Arya bicara sudah di potong lagi.
"eh nak Arya bukannya Tante ngompor ngomporin ya, coba kamu lihat Rania anak Tante, jauh... jauh lebih cantik, lebih ber akhlak dan yang pasti lebih berada, celoteh Bu sari lagi.
"ibu apa apaan sih, celetuk sang anak, "mas saya dan Alia bersahabat dari kecil, kalau memang mas cinta sama Alia perjuangkan mas atau kalau memang ingin putus sebaiknya bicara baik baik.
"Aku ragu ran, sebenarnya dari dulu orang tuaku tidak setuju atas pertunangan kami, tapi aku bersikeras karena kupikir Alia pantas di perjuangkan, tapi sekarang aku jadi hilpil, apa masih pantas Alia untukku, pasti orang tuaku malu, terlepas dia melakukannya atau tidak, masyarakat sudah mencapnya sebagai pencuri, malu aku ran.
"nak Arya gak apa-apa, kamu bisa mempertimbangkan kata kata Tante ini, coba liat dong anak Tante.
Arya menatap Rania yang duduk di seberangnya, iya Rania kecantikannya tidak kalah dengan Alia, mereka hampir mirip, kulit yang putih mulus, bulu mata yang lentik hidung yang mancung, sempurna, dan yang pasti ayahnya tidak akan menolak, karena ayah Rania kan seorang pegawai di kantor perpajakan, gajinya lumayan besar, walaupun ayah Rania pulang sebulan sekali namun kebutuhannya terpenuhi dan mereka bisa hidup mapan. tapi apa semudah itu ia berpaling.
"gimana mas mau aku bantu bicara dengan Alia, tawar Rania.
"gimana ya, aku kaya'nya sudah malas ketemu nama dia, seorang pencuri malu aku ran, jawab Arya kemudian.
"tapi kan mas pertunangan sudah terjadi gimana kalau Alia masih berharap.
"nanti aku bicarakan dengan orang tuaku gimana baiknya, tapi yang pasti pertunangan ini harus di batalkan, aku pikir walaupun miskin dia punya ahlak yang baik, tapi ternyata di balik kebaikan dan paras cantiknya tersimpan sifat buruk, mungkin Tuhan tidak mengizinkan Kami bersama ran, dan sebelum semuanya terlanjur, sebaiknya semua kami akhiri dan aku akan menata hidupku dengan orang lain.
mendengar itu Bu sari tersenyum sendiri dibalik pintu kemudian mengepalkan tangannya kebawah, YESS... ucapnya bahagia.
sebenarnya inilah hari yang sudah sejak tiga tahun lalu dinantikan oleh Bu sari, saat awal kebencian itu bermula, dulu sebelum kebencian itu hadir dia menganggap Alia seperti anaknya sendiri, bahkan sering membelikan baju yang sama dengan Rania, sungguh lucu baginya melihat keponakan dan anaknya itu seperti anak kembar karena memiliki wajah yang mirip.
hari itu kebencian tiba tiba merasuki dadanya saat melihat kedekatan antara Arya dan Alia, pemuda yang selama ini didambakan untuk menjadi menantunya, siapa yang tidak iri jika bersanding dengan Arya pemuda tampan, baik hati dan yang pasti kaya raya, Arya adalah anak satu satunya pewaris kekayaan pak Satrio yang berlimpah, bahkan tidak akan habis tujuh turunan.
selain sawah berhektar-hektar, rumah kost yang ratusan petak, pak Satrio juga memiliki puluhan mobil kontener yang dioperasikan oleh para sopir yang pemasukannya tidak sedikit, lalu apa salah jika seorang ibu sari menjadi iri dan benci melihat pertunangan mereka.
apapun akan dilakukan untuk menghancurkan hubungan mereka dan ternyata nasib baik berpihak padanya, dan hari ini adalah hari kemenangan baginya, baginya yang pantas bersanding dengan Arya itu adalah Raina anaknya bukan Alia walaupun Alia adalah keponakannya sendiri.
sekarang sakit hati dan kebenciannya sedikit terobati, namun dia harus terus mendekatkan anaknya dengan Arya, tak boleh lengah sedikit pun karena bisa saja Alia akan kembali membujuk Arya untuk kembali.
" tidak akan kubiarkan itu terjadi, bisiknya lalu berjalan masuk ke kamar dengan tawa penuh kemenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Jati Putro
Bi sari jahat Krn matre
2025-04-25
0
Wanita Aries
Cerita yg bagus thor
Suka bacanya
2025-04-28
0
Muliati Sherina
makasih udah mampir
2025-04-23
0