Setelah pembicaraannya saat itu dengan bundanya, esok sorenya pun Mentary langsung berangkat ke jakarta.
" Bun aku pergi dulu yah jaga diri bunda baik-baik jangan sampai telat makan bunda harus sehat terus ok." ucap tary dengan mata berkaca-kaca.
" Kamu juga jaga kesehatan jangan sampai telat makan jangan tinggalkan sholat ingat selalu pesan bunda yah nak." ucap bunda lirih menahan tangis.
" kalau gitu aku pergi dulu bun assalamualaikum." ucap tary setelah melepaskan pelukan sang bunda dan masuk kedalam mobil travel yang ia pesan.
" Waalaikumsalam nak ." jawab bunda dengan tangis lirihnya, setelah mobil perlahan meninggalkan pekarangan rumah bunda pun masuk ke dalam warung.
Diperjalanan Tary menyumpal telinganya dengah headset sambil mendengarkan lagu kesukaannya.
Sekitar setengah lima subuh tary pun sampai di depan kontrakan yang ditempati oleh sahabatnya Clara. Lalu tary keluar dari mobil dan mengeluarkan barang bawaannya dari mobil dan membayarnya.
Setelahnya Tary berjalan ke arah gerbang yang terbuka disitu dia meliat sahabatnya sudah berdiri menunggunya.
" Gimana perjalan lo, mabok gak lo." ucap Clara.
" Gak lah emang lo, kalau naik mobil suka mabok." jawab Tary.
" Dah ah masuk yo diluar dingin njir demi lo nie gue tungguin depan gerbang."
" utututu temen gue yang paling cantik makasih yah ." ujar Tary sambil mengandeng lengan sahabatnya, sesampainya dikamar tary meletakkan tasnya di samping tempat tidur dan ia pun langsung merebahkan badannya yang pegal karena semaleman duduk.
" Besok lo mau langsung masuk kerja atau besoknya lagi." tanya Clara ikut merebahkan tubuhnya disamping Tary.
" Langsung aja lah lagian masih ada waktu buat istirahat sampe besok pagi, emang jam berapa berangkatnya?" tanya Tary.
" Jam setengah delapan dari kontrakan sih soalnya kalau jalan kaki butuh waktu 15 menit lah buat sampai toko."
" Ok lah masih banyak waktu buat istirahat sekarang aja baru jam empat."
" Ya udah tidur gih gue juga mau tidur lagi."
Mereka berdua pun lanjut tidur dan bangun saat alarm di hp Clara bunyi.
" hoamm" Tary menguap sambil membuka kedua matanya lalu membangunkan Clara.
" Ra bangun oi udah jam setengah tujuh, gue mandi duluan yah ." lalu tari beranjak pergi ke kamar mandi untuk mandi, beberapa menit kemudian Tary pun keluar dari kamar mandi dan Clara masih tidur.
" Ra bangun ih udah jam tujuh lewat entar telat loh masuk kerjanya." ujar Tary.
" Hoamm jam berapa emang." tanya Clara sambil menguap lalu beranjak duduk ditepi kasur.
" etdah udah gue bilang jam setengah tujuh lewat buruan ih mandi."
" Iya bawel." katanya berdiri dan melangkah kearah kamar mandi.
Lima belas menit kemudian Clara pun usai mandi lalu melangkah ke arah lemari mengambil baju untuk ia kenakan, setelahnya Clara menghampiri tary yang sudah duduk di depan teras rumah kontrakan mereka.
" Kuy lah jalan sarapannya nanti beli dijalan aja, lo mau sarapan apaan?" tanya Clara.
" Bubur ayam kayanya enak tuh ada kang bubur." ucap Tary.
" hmmm."lalu mereka berdua pun menghampiri tukang bubur ayam tersebut.
" mang buburnya dua yah yang satu pake sate ati mang, lo mau pake apa?" tanyanya pada Clara.
" Punya saya sate usus aja mang." ucap Clara kepada tukang buburnya.
" Siap neng gelis sakedap deui ." jawab si tukang bubur.
Sambil menunggu pesanan di buat mereka mengobrol sambil memainkan ponsel, lima menit kemudian pesanan mereka bedua pun diantar ke meja mereka.
" mangga tuang heula neng." ujar si penjual bubur dan beranjak pergi.
" etdah ini bubur suruh dituang dimana, bukannya disuruh makan lah disuruh tuang." ucap tary bingung.
" Eh dodol maksud si mang bubur itu suruh dimakan bukan dituang ." kata Clara sambil menoyor kepala Tary.
" Ye mana gue tau orang dia bilang mangga tuang heula neng, kan gue jadi salah tanggap dah lah gue mau makan." ujar Tary langsung memakan bubur ayam tersebut.
" serah lo deh yang waras ngalah."ujarnya lalu ikut menikmati bubur ayam tersebut.
Lima menit kemudian usai menghabiskan bubur ayam itu mereka pun beranjak dan menghampiri si penjual bubur untuk membayar.
" Jadi berapa mang dua porsi sama sate usus dan sate hatinya satu" tanya tary ke si penjual bubur ayam.
" Dua puluh enam rebu neng." katanya.
Tary pun memberikan uang tiga puluh ribu, saat penjual akan memberi kembaliannya Tary pun berucap.
" Kembaliannya ambil aja mang, nggak usah di kembaliin. Ucap Tary.
" Hatur nuhun neng." ucap si penjual.
" Sama-sama mang do'ain saya cepet dapet jodoh yang kaya raya ya mang, biar saya nggak usah capek- capek kerja tinggal ongkang-ongkang kaki aja." ucap tari sambil cekikikan.
" Amin mamang do'ain semoga neng cepet dapet jodoh yang kaya raya." kata si penjual bubur.
" Etdah mang nggak usah ditanggepin temen saya mah kurang seons obatnya abis belum beli lagi." ucap Clara.
" Enak aja kurang seons, lo tuh yang kurang seons." sewot Tary lalu beranjak meninggalkan kedai bubur ayam, dan di ikuti oleh Clara.Sedangkan si penjual bubur hanya geleng- geleng kepala melihat tingkah kedua pelanggannya.
Lima belas menit kemudian mereka bedua pun sampai di toko roti, dan langsung masuk karena pintu toko sudah dibuka oleh teman mereka yang memang diberi amanat untuk memegang kunci toko roti itu.
" Kak Linda, kak sisil kenalin teman aku yang mau kerja disini namanya Mentary biasa dipanggil Tary." ucap Clara memperkenalkan sahabatnya kepada kedua teman kerjanya.
" Kenalkan nama aku Tary kak mohon kerja samanya yah kak." ucap Tary.
" Hai nama aku sisil salam kenal juga." ucap perempuan berambut pendek.
" Hai kalau nama aku Linda kamu bisa panggil aku kak Linda kayanya saya lebih tua dari kamu ." ucap perempuan satunya yang berhijab.
" Kalau gitu aku ajak Tary ganti baju dulu yah kak Linda kak Sisil." ucap Clara lalu mengajak Tary untuk berganti baju seragam kerja mereka karena ditoko roti ini pekerjanya mendapatkan baju seragam.
" Ok ." jawab keduanya kompak.
" Oh iya btw mereka bedua itu dibagian yang buat kue yah Ra ." tanya Tary.
" Iya mereka bedua yang buat roti-roti yang dijual disini ada lagi kak Lia bagian keuangan tapi belum Dateng kayanya deh " katanya sambil mengganti baju ke seragam kerjanya.setelah itu mereka pun keluar dari ruang ganti dan menuju kedepan untuk menyusun roti yang sudah siap untuk di pajang di etalase.
" Pagi Ra." sapa Lia. " ini teman kamu yang katanya mau kerja." lanjut Lia bertanya.
" Iya kak kenalin nama aku mentary biasa dipanggil Tary." Tary memperkenalkan dirinya.
" Hai juga nama saya Lia kamu bisa panggil saya kak Lia kaya Clara dan yang lain, yaudah kalau gitu saya masuk ruangan saya dulu ok selamat bekerja." kata Lia dan beranjak menuju ruangannya.
" Iya kak" Jawa keduanya bersamaan.
Siang itu toko roti pun rame pelanggan sampe aku pun bergantian makan siang dengan Clara,karena toko benar-benar sedang ramai.Usai makan siang kita lanjut menjaga toko yang masih lumayan ramai, saat pengunjung mulai berkurang pemilik toko tersebut datang dan menghampiri mereka bedua.
" Selamat siang Bu Nina." sapa Tary dan Clara bersamaan.
" Siang, ini teman kamu yang kamu bilang itu ,udah mulai kerja hari ini." tanya sang pemilik toko roti.
" Iya Bu ini teman saya namanya Mentary ." jawab Clara.
" Hallo Bu perkenalkan nama saya Mentary biasa dipanggil Tary, makasih karena ibu udah izinin saya buat bekerja di toko ibu ." ucap Tary dengan sopan.
" Sama-sama saya Nina pemilik toko roti ini kamu bisa panggil saya ibu Nina seperti yang lain, semoga kamu betah kerja disini yang rajin yah kerjanya."ucap si pemilik toko roti.
" Iya Bu saya janji bakal rajin kerjanya." jawab Tary.
" Ya udah kalau begitu saya tinggal keruangan saya, semangat kerjanya kalian bedua." ucap Bu Nina lalu melangkah meninggalkan kedua pegawainya dan memasuki ruangannya.
" Eh Bu Nina kelihatannya orangnya baik yah Ra." kata Tary.
" Emang Bu Nina tuh bos yang baik banget suka ngasih bonus kalau omset lagi tinggi, bonusnya lumayan lagi makanya gue betah kerja disini." jawab Clara.
Obrolan mereka pun berakhir karena pelanggan berdatangan silih berganti, sampai malam pun toko ini ramai pelanggan. Tepat pukul sembilan toko pun tutup, mereka pun mulai bersiap untuk menutup toko dan pulang ke rumah masing-masing.
" Akhirnya nemu kasur juga badan gue pegel semua anjir dari pagi mondar mandir terus gila tuh toko rame terus kaya gitu Ra tiap hari." tanya Tary kepada Clara.
" Ya gitu lah emang toko roti Bu Nina selalu rame cabangnya juga banyak di beberapa kota." jawab Clara dan berlalu menuju kamar mandi untuk menyegarkan badannya yang lengket karena sudah seharian bekerja.
" Mandi gih udah malem." ucap Clara, Tary pun beranjak dari kasur dan masuk ke kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
ciara_UwU
Terima kasih penulis hebat
2025-04-02
0