Pagi hari tiba saat itu Fatimah ingin ke dapur dia tanpa sengaja menabrak tubuh Naim, yang saat itu keluar dari dapur.
"Bruk" tubuh mereka menabrak 1sama lain.
"Aw," ringis Fatimah yang sudah terjatuh ke lantai.
"Jadi cewe lemah banget sih,"kata Naim yang mulai tadi kesal karena sesuatu.
"Maaf, aku engga sengaja,"kata Fatimah sambil menunduk kan kepalanya.
"Hem," ujar Naim sembari berjalan meninggal Fatimah yang masih terduduk di lantai.
Setelah itu Naim menghentikan langkah nya lalu berbalik badan.
"Oh ya, aku ingin bicara dengan mu nanti,"sambung Naim lalu berjalan kembali
Keesokan pagi nya Naim pun bertemu Fatimah di sebuah taman tepat nya di halaman rumah orang tua Fatimah.
"Apa aku boleh bicara jujur pada mu,"ucap Naim nada dingin seraya menatap Fatimah.
"Jujur tentang apa?"tanya Fatimah dengan nada bicara yang sopan.
"Aku menikahi karena ingin semua Fasilitas ku kembali, bukan berati pernikahan ini didasari dengan cinta," terang Naim dengan nada dingin nya sambil melihat ke arah Fatimah.
"Baik lah,"ucap Fatimah lalu pergi dari hadapan Naim dengan perasaan yang tidak bisa dia katakan.
Ayah Naim pun menelpon istrinya untuk mempersiapkan pernikahan mereka berdua.ibu ya pun menyiapkan apa yang di perlukan seperti gedung dan lain nya.
Kembali ke Fatimah dan Naim.
"Aku tidak akan menyentuh pun sedikit pun," ucap Naim dengan dingin sambil menatap ke arah Fatimah dengan tajam.
"Baiklah,"ucap Fatimah dengan sopan seraya menatap Naim.
"Aku ada syarat untuk mu jika kamu menikah dengan ku," ujar Naim dengan Nada dingin sambil menatap ke arah Fatimah.
"Apa syarat ya?" tanya Fatimah dengan ekspresi penasaran
"Pertama kita tidak tidur sekamar berdua,kedua kita tidak akan berhubungan layak nya suami istri,ketiga kita walau hidup satu atap, tapi kita hidup secara masing-masing semua dengan keinginan kita,ke empat jangan marah saat aku membawa siapa pun kerumah,"ucap Naim dengan semua syarat itu.
"Baik lah," bales Fatimah dengan nada sopan.
setelah melakukan pengajuan syarat itu Naim dan Fatimah pun kembali ke ruang keluarga.
"Nak kita akan kembali ke jakarta besok nak," ucap Ayah Naim sambil menatap Naim yang berada tepat duduk di depan nya.
"Baik ayah," bales Naim dengan tersenyum ke arah Ayah nya.
"Fatimah kamu ikut kami ke jakarta nya," ucap Ayah Naim sambil menetap ke arah Fatimah.
"Baik om," balas Fatimah dengan lembut dan sopan.
Keesokan hari nya mereka semua pun pergi ke Jakarta untuk melangsungkan acara Akad nikah minggu depan. Sesampai nya di jakarta Ibu Naim menyambutnya di depan pintu.
"Selamat datang kalian semua,"ucap Ibu Naim sambil melihat ke arah mereka semua yang berjalan ke arah nya.
"Terimakasih sudah menyambut kami ya Ibu Naim," ucap ibu Fatimah sambil memeluk teman itu.
Kebetulan Ibu Fatimah dan Ibu Naim mereka adalah teman satu pondok saat sekolah begitu juga dengan Suami mereka berdua juga sama.
"Silahkan masuk," ajak Ibu Naim yang mempersilahkan masuk.
Ibu Naim pun melihat ke Arah Fatimah dan dia tersenyum.
"Kamu udah besar saja nak," ucap Naim dengan tersenyum lembut.
"Apa kamu tau saat aku ke sana kamu masih kecil tapi sekarang kamu sudah besar cantik lagi," sambung ibu Naim sambil tersenyum.
"Oh ya, nati kapan-kapan kita jalan-jalan ya," ucap ibu Naim ke pada ibu Fatimah.
"Iya,"kata ibu Fatimah sambil tersenyum.
Namun secara tiba-tiba datang seorang perempuan yang berpura-pura sebagai pembawa acara pernikahan untuk minggu depan siapa lah sosok perempuan itu dan apakah ini ada hubungan dengan Naim dan apa alasan dia untuk menyamar.
Akan kah ada sesuatu yang membuat mereka terkejut setelah hari acara pernikahan tunggu bab berikutnya.
Bye
BERSAMBUNG.....♡♡♡♡♤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
✿🅼🅾🅼 🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿
ini salah satu kata-kata laki yang tidak bisa di pengan./Panic/.
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓
2025-04-03
0
Abu Yub
lanjut dek. tetap semangat/Rose/
2025-05-25
0
Pena dua jempol
wah jadi penasaran nih
2025-05-08
0