Setelah memahami teknik pernapasan dari kultivasi Mengunci Langit, Long Guan duduk bersila mengambil posisi lotus. Secara perlahan menarik napas dan memfokuskan hati dan pikirannya pada energi yang bersirkulasi di dalam tubuhnya.
Sensasi perasaan nyaman mulai menyelimuti dirinya, hampir sama saat berendam di kolam energi, Long Guan merasakan letupan-letupan energi yang melompat di dalam inti energinya.
Keadaan ini berlangsung cukup lama, hingga tidak tahu sudah berapa lama ia terlarut dalam keadaan yang membuat dirinya semakin menuju batasan dirinya itu.
Hingga melewati waktu yang lama, Long Guan juga memahami Jurus 9 Gerbang Langit yang terpatri kuat di dalam ingatannya. Dalam pemahaman yang mendalam, Long Guan berusaha menyempurnakan atau mencari celah kelemahan jurus yang baru ia pelajari.
Tindakannya ini terbilang gegabah, menyempurnakan teknik orang lain sebagai pencipta adalah tindakan yang memerlukan pemikiran mendalam serta sudah memahami ribuan gerakan beladiri. Tetapi bagi Long Guan ia terus berusaha dan tidak puas dengan pencapaiannya yang sudah sangat luar biasa. Bahkan seorang Ketua Sekte sekalipun, akan memuntahkan darah jika mengetahui jalan pikiran Long Guan saat ini.
Memang tidak percuma, setelah membuka kedua matanya Long Guan seperti menemukan beberapa gerakan perbaikan yang menurutnya lebih praktis namun tidak mengurangi kekuatan dari jurus itu sendiri, bahkan dengan menyederhanakan langkah Long Guan bisa meningkatkan kekuatan jurus tersebut hingga 20 persen.
Musang Bulan yang memperhatikan kemajuan beladiri Long Guan mengangguk kepala dengan senang, wajahnya yang imut terlihat bersemangat saat merasakan pantulan energi dari tubuh Long Guan yang terus menggema dari waktu ke waktu.
Saat waktu santai tiba, She Mao menghampiri Long Guan sambil mengajak bermain dan juga membawakan buah-buahan hutan yang entah dari mana ia memetiknya.
Long Guan tidak bertanya, dengan berada di tempat seperti makam rahasia ini ia merasa tidak percuma menghabiskan waktu. Selain ilmu beladirinya yang semakin berkembang pesat, ia juga menyadari jika kekuatan di dalam tubuhnya akan kembali melampaui batasannya, lebih tepatnya ia bisa merasakan sebuah terobosan yang hanya dilapisi oleh sekat yang tipis.
Sementara itu, di Sekte Pedang Langit...
Kabar kepergian Long Guan ternyata sudah menyebar luas ke seluruh penjuru Sekte, sudah tiga hari Long Guan pergi meninggalkan Sekte tanpa kabar. Hal ini menimbulkan dugaan jika ia mengikuti jejak ayahnya untuk bergabung ke Sekte aliran sesat.
Sehingga ada ungkapan, jika buah jatuh tidak jauh dari pohon. Hal ini menggambarkan jika ayah dan anak yang sudah dibesarkan oleh Sekte Pedang Langit, pada akhirnya berkhianat dan membocorkan tentang rahasia Sekte.
Tujuh orang Tetua Paviliun tampak muram saat mendengar berita ini, meski Long Guan belum benar-benar dinyatakan sebagai murid namun selama beberapa tahun ia sudah mengetahui banyak hal yang terjadi di Sekte.
"Ketua, apakah ini berhubungan dengan Sekte Iblis Awan Hitam?" Tanya seorang Tetua saat mengadakan pertemuan ringan di Aula Utama Sekte.
"Aku tidak tahu, sejak awal menghilangnya Long Aiguo tidak ada satu pun gerakan aneh dari Sekte Awan Hitam yang merugikan kita" Jawab Li Yuan selaku Ketua Sekte Pedang Langit.
Ia dikenal cukup dekat dengan Long Aiguo, karena keduanya pernah berguru pada guru yang sama yang juga merupakan Ketua Sekte sebelumnya. Karena kedekatan itu pula, ia tidak pernah percaya jika Long Aiguo berkhianat, adapun kepergiannya terkait seorang wanita dari Sekte tersebut adalah benar.
Long Aiguo memang memiliki hubungan dengan salah seorang Putri pemimpin Sekte Awan Hitam yang dikenal sebagai gadis rubah berekor sembilan. Meski itu hanya kiasan, namun tidak ada yang berani menyangkal pesona wanita tersebut yang bernama asli Xu Yan'er.
Hubungan Long Aiguo dan Xu Yan'er memang tidak pada semestinya, bahkan akibat hubungan tersebut hanya Li Yuan yang mengetahui jika Long Guan adalah putri dari Xu Yan'er sekaligus cucu dari pemimpin Sekte Awan Hitam.
Sebagai pemimpin Sekte aliran putih, Li Yuan menjaga ketenangan dunia kultivator dengan merahasiakan hubungan tersebut. Jika tidak, ia khawatir seluruh perguruan beladiri akan menyerang Sekte Pedang Langit menuntut pertanggungjawaban.
Walau bagaimanapun Sekte Pedang Langit memiliki garis dan cita-cita yang luhur, sehingga demi menjaga citranya Long Aiguo pergi meninggalkan Sekte tersebut dan menitipkan Long Guan agar bisa hidup dengan normal seperti para cendekiawan di Dinasti Song, Benua Bintang Bersinar.
Perlakuan yang diterima oleh Long Guan selama berada di Sekte jelas diketahui oleh Li Yuan selaku pimpinan, namun secara diam-diam ia juga memerintahkan seseorang untuk menjaganya selama berada di Sekte agar tidak terjadi tindakan yang membahayakan nyawanya.
Namun tiga hari yang lalu, entah bagaimana ceritanya seseorang telah mengetahui jejak keberadaan Long Guan sebagai keturunan dari Xu Yan'er yang juga sudah meninggalkan Sekte Awan Hitam untuk memilih hidup bersama Long Aiguo di suatu tempat.
Memikirkan jika ada pengkhianat di Sekte yang dipimpinnya, Li Yuan tampak murka dan segera menanggapi hilangnya Long Guan dengan alasan pertemuan ringan antar petinggi Sekte.
Di sisi lain, di sebuah Paviliun tampak seseorang tengah berlutut memberikan laporan kepada seorang pemuda yang mengenakan pakaian berwarna biru.
"Bagaimana dengan kemajuan tugas yang aku berikan kepadamu sebelumnya?" Tanya pemuda tersebut yang bernama Luo Feng.
Ia adalah murid terbaik Sekte Pedang Langit yang juga merupakan putra Tetua Paviliun pertama, Luo Gang. Luo Gang dan Long Aiguo memiliki perselisihan panjang terkait hubungan asmara dengan wanita yang sama, Xu Yan'er. Hanya saja wanita tersebut lebih memilih Long Aiguo yang berusia lebih muda dan dari hubungan rahasia itu mereka memiliki seorang putra yang bernama Long Guan.
Tidak heran, jika sebagai ayah Luo Gang mendelegasikan dendamnya melalui Luo Feng yang memiliki kecerdikan serta kelicikan yang menyerupai dirinya.
"Lapor, tuan muda. Setelah tiga hari berada di mulut hutan mati saya tidak menemukan jejak kembalinya Long Guan. Bahkan seseorang memeriksa jejak kepergiannya hingga ke tepi jurang, berdasarkan pemeriksaan lanjut bisa dipastikan jika anak itu telah tewas jatuh ke dasar jurang yang memiliki aliran sungai deras" Ucap murid tersebut dengan serius.
"Kang Tahu, apakah kamu sudah memeriksa mayatnya?" Tanya Luo Feng dengan tatapan serius.
"Dari seseorang yang saya kirimkan di sana, terdapat jejak darah yang mengarah pada dasar sungai. Dengan kemampuan dirinya, maka bisa dipastikan ia tewas dan tenggelam terbawa arus deras dengan suhu yang dingin" Jawab murid yang bernama Kang Tahu tersebut.
"Heum.... Penjelasanmu masuk akal, sampah itu tidak memiliki kemampuan selain menyapu halaman" Ucap Luo Feng dengan analisanya.
"Baiklah, kamu boleh pergi sekarang. Namun tetap berikan laporan berkala hingga beberapa hari ke depan" Ucap Luo Feng sambil melemparkan sekantung batu energi ke arah Kang Tahu.
"Baik tuan muda, terimakasih atas kemurahan hatinya" Kang Tahu bangkit dan pergi meninggalkan Paviliun Tetua pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
CahNdablek
jangan sampai Kang Tempe melihat cerita ini karena dia tidak di libatkan dalam kisah ini
🤣🤣🤣
2025-04-19
2
Pasaribu Hengky
Wah ada Kang Tahu berarti ada juga nih Kang Tempe /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2025-04-09
0
Ndra Yoha
entar di goreng kang tahu ama kang tempe
2025-04-26
0