Liliana, Sang Sekretaris Pribadi
5. Ada Harga
Megan melangkah mendekati Liliana.
Megan Handoyo
Kamu fikir siapa Kamu?
Merasa setara dengan keluarga Orlando?
Menatap tajam pada Liliana.
Liliana Arishanti
Sama sekali tidak, Nona.
Liliana berdiri dari duduknya, siaga akan kemungkinan apapun yang bisa saja terjadi.
Liliana Arishanti
Hanya saja... Tuan James yang berfikir saya setara. Jika tidak... tidak mungkin beliau melamar dan mengajak saya untuk menikah.
Tuturnya lembut, tetap menjaga sikap sopan pada lawan bicaranya.
Berbeda dengan Megan yang merasa tersulut kala mendengarnya.
Megan Handoyo
Berani-beraninya kamu menjawab dan menatapku saat berbicara denganku! Dasar perempuan tidak tahu etika!
Megan Handoyo
Lepasin bodoh!
Teriaknya meronta.
Megan merasakan sakit yang luar biasa pada sendi pundak, lengan, dan pergelangan tangannya. Liliana telah memutar dan mengunci tangannya di belakang punggungnya.
Kejadian cepat dan tidak terduga itu membuat semua orang terperangah, termasuk James.
Nenek Orlando
Liliana! Lepaskan Megan!
Liliana Arishanti
Maaf, Nyonya besar. Sebelum Nona Megan meminta maaf atas ketidak sopanan-nya pada saya, tidak akan saya lepaskan.
Wajah wanita tua itu merah padam. Baru kali ini ada orang luar yang berani membantah perintahnya.
Nenek Orlando
Kamu fikir siapa kamu!?
Menunjuk wajah Liliana dengan telunjuknya yang bergetar hebat.
Nenek Orlando
Kamu hanya seorang sekretaris pribadi dari cucuku!
Kamu tidak lebih dari seorang pelayan!
Pelayan pribadi!
Mengerti!
Liliana Arishanti
Dan jangan lupakan satu hal, Nyonya besar...
Dua bulan lagi saya akan menjadi menantu di rumah ini.
Ungkap Liliana lantang penuh penekanan.
Lalu beralih pada Megan yang tengah menikmati perdebatan dirinya dengan sang Nenek Orlando.
Liliana Arishanti
Apa yang Nona Megan lakukan pada saya seakan tidak menghargai diri ini sebagai calon menantu Keluarga Orlando yang terhormat.
Nenek Orlando
Lepasin Megan, Liliana! Dasar Pelayan kasar!
Liliana Arishanti
Ayo, minta maaf!
Sentak Liliana, menambah tenaga pada kunciannya. Tidak perduli pada teriakan nenek Orlando.
Megan Handoyo
Agh!
Tidak akan!
A-aku akan melaporkanmu... yang sudah menyakitiku!
Ancamnya terbata, merasakan nyeri yang hebat pada persendiannya.
Liliana Arishanti
Laporan Nona akan berbalik menyerang Nona sendiri. CCTV di rumah ini akan menjadi bukti!
Liliana Arishanti
Cepat minta maaf!
Atau persendian Nona tidak akan lagi bisa mengikat tulang-tulang Nona satu sama lain!
Liliana mengencangkan kunciannya, ia tidak main-main dengan ucapannya.
Megan menyerah, nafasnya putus-putus menahan rasa nyeri yang semakin memuncak akibat tindakan brutal Liliana.
Spontan Liliana melonggarkan kunciannya. Dan perlahan melepaskannya.
Megan menahan amarahnya, menggerak-gerakan pelan persendiannya yang terasa nyeri.
Matanya tajam menatap Liliana, baru kali ini dirinya diperlakukan secara demikian oleh seseorang.
James Orlando
Sebaiknya kami pergi sekarang.
James berdiri dari duduknya, berjalan menghampiri Liliana.
Nenek Orlando
Setelah keributan yang dilakukan pelayanmu, kamu mau pergi begitu saja, James?!
James Orlando
Bukan Liliana yang memulai keributan. Dia hanya membela dirinya dari orang yang berlaku kasar padanya.
James Orlando
Liliana bukan pelayan, dia sekretarisku, Nenek. Dan sebentar lagi akan menjadi, Nyonya James.
Meralat ucapan sang nenek, lalu beralih pada Liliana
James Orlando
Ayo, kita pergi dari sini.
Liliana Arishanti
Baik, Tuan...
Liliana mengangguk hormat pada semua keluarga besar Orlando, lalu bergegas menyusul tuannya.
Nenek Orlando
Kami tidak akan merestuimu bila menikahi perempuan itu!
Teriak nenek Orlando dengan nadanya yang berapi-api.
Wajahnya terlihat begitu kesal.
James tetap berjalan terus meninggalkan ruang keluarga tanpa menoleh, menyisakan ketegangan yang masih berlanjut.
Megan Handoyo
Sebaiknya, aku juga pergi dari sini, Nenek.
Nenek Orlando
Sayang, kamu tidak boleh pergi dengan situasi hati seperti ini...
Nenek Orlando mendekati cucu sahabatnya.
Megan Handoyo
Aku ingin menenangkan diri...
Tegasnya, menatap sekilas satu persatu anggota keluarga Orlando.
Nyonya Abigail
Sebaiknya sopir yang mengantarmu pulang, Megan.
Lembut ibu dari James, yang sedari tadi tidak bersuara.
Megan Handoyo
Ah, tidak perlu, Nyonya. Terima kasih...
Megan memaksakan senyumnya. Ia kecewa, tidak seorangpun berusaha membelanya tadi selain Nenek Orlando.
Megan Handoyo
Tadi aku bawa mobil sendiri saat kemari...
Masih memaksakan senyumnya, meraih tasnya lalu berpamitan sebelum pergi.
Jenny Orlando
Aku suka gaya sekretaris Lily
Jenny Orlando
Tegas, pemberani... dan tidak mudah ditindas oleh kak Megan, termasuk Nenek...
Sangat pantas jadi isteri kak James!
Jenny tertawa, setelah Megan tidak tampak lagi di ruang keluarga.
Nenek Orlando mendelik, kesal.
Kakek Orlando
Jenny benar, Sayang. Isteri James memang harus memiliki sifat seperti sekretaris Lily.
Tuan Josefh
Maafkan aku Ibu, sepertinya kali ini aku harus setuju dengan Jenny dan Ayah.
Josefh, ayah James ikut bersuara.
Suara Nenek Orlando bergetar, merasa geram. Lalu menatap sang menantunya dengan penuh penekanan.
Nenek Orlando
Lalu kamu, Abigail? Apa kamu juga setuju dengan mereka?
Nyonya Abigail
Supaya aman... Alangkah baiknya aku satu suara dengan Jenny, Ayah, dan Papinya James, Ibu.
Abigail bisa melihat sorot kekecewaan dari ibu mertuanya. Biasanya, dirinya selalu berpihak pada ibu mertuanya itu.
Nyonya Abigail
Maaf Ibu...
Bila boleh jujur, Megan terlalu manja, dan mudah tersulut emosi. Sedikit-sedikit, mengancam melaporkan pada Papanya.
Menghadapi sekretaris Lily saja, dia sudah kalah telak.
Nilai Abigail. Malam ini, dirinya begitu terkesan pada apa yang dilakukan oleh sekretaris pribadi putranya itu.
Nenek Orlando
Cukup!
Aku tidak mau dengar!
Nenek Orlando bergegas pergi meninggalkan ruang keluarga membawa kekesalannya.
Di basement bangunan apartemen Liliana...
James Orlando
Terima kasih untuk malam ini.
Melirik ke arah Liliana yang sedang melepaskan sabuk pengamannya.
Liliana Arishanti
Bukan hanya ucapan terima kasih, Tuan. Saya juga butuh uang.
Liliana menggesek jarinya di udara.
Liliana Arishanti
Jangan lupa transfer dana ke rekening saya.
Apa yang telah saya lakukan malam ini tidak gratis, ada harganya... melepaskan Tuan dari perempuan itu.
James Orlando
Tentu, saya tidak lupa itu.
Liliana Arishanti
Saya yakin, Tuan bisa memperkirakannya...
Saya pamit.
Liliana meninggalkan mobil James.
Pria itu memandangi langkah sekretaris pribadinya sampai menghilang memasuki lift.
Detik berikutnya, ia meraih ponselnya, mengetik sederet angka, lalu mengirimkannya pada nomor rekening Liliana.
Comments
nowitsrain
Kirim ke aku juga James. Nanti aku DM no rekening ya
2025-04-04
1
Teteh Lia
Ya baguslah.... James bela Liliana. kukira bakal bela keluarganya.
2025-03-31
1
Zenun
Baguslah hanya nenek yang ada di pihak Megan
2025-04-01
1