Nayla masih sulit menerima kenyataan bahwa dirinya telah dijodohkan. malam itu, ia memutuskan untuk mencari tahu sendiri siapa sebenarnya Reihan aditya baskara
Dengan cepat, ia membuka ponselnya dan mengetik:
"Reihan aditya baskara – baskara Group"
Puluhan artikel muncul. foto-foto seorang pria dengan jas mahal, wajah dingin, dan mata tajam yang penuh wibawa terpampang di berbagai media bisnis.
Nayla memutuskan untuk mendatangi salah satu restoran mewah di pusat kota, tempat yang sering dikunjungi oleh para pebisnis elite. Ia berharap bisa melihat sosok Revan secara langsung.
Saat ia melangkah masuk ke restoran itu, seorang pelayan menegurnya,
pelayan
Selamat datang, nona Nayla. pak bagas sudah menunggu nona di dalam
Nayla arashinta wijayakusuma
Nayla mengerutkan kening. "Ayah ada di sini?
Dengan hati-hati, ia mengikuti pelayan menuju ruangan VIP. begitu pintu dibuka, jantungnya hampir berhenti.
Di sana, duduk berhadapan dengan ayahnya, seorang pria berjas hitam dengan tatapan tajam yang langsung mengunci pandangannya.
Reihan aditya baskara
Pria itu tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Ia hanya menatap nayla sekilas sebelum kembali memandang ke arah sang ayah.
Bagas adinata wijayakusuma
Nayla, duduklah
Nayla masih terpaku di tempatnya. Ini bukan rencana yang ia bayangkan. Ia hanya ingin mengintip sosok Revan dari kejauhan, bukan malah bertemu langsung!
Dengan ragu, ia akhirnya duduk.
Revan mengamati nayla dengan tenang sebelum akhirnya berbicara untuk pertama kalinya.
Reihan aditya baskara
Jadi… ini calon istriku?
Nada suaranya terdengar datar, seperti pernyataan tanpa emosi.
Nayla terkejut dengan cara revan berbicara. alih-alih ramah atau mencoba mengenalnya, pria itu terdengar dingin dan tak tertarik
Nayla arashinta wijayakusuma
Ia mengangkat dagunya, berusaha tidak terlihat lemah. “Aku juga baru tahu bahwa aku akan menikah dengan pria asing.
Reihan aditya baskara
Revan menyeringai tipis, lalu menyesap kopinya. “Aku juga tidak tertarik dengan pernikahan ini. tapi tampaknya kita tidak punya pilihan.
Nayla arashinta wijayakusuma
Nayla mengepalkan tangannya di bawah meja. "pria ini benar-benar menyebalkan! gumam pelan nayla
Bagas adinata wijayakusuma
Nayla, Reihan Pernikahan ini bukan hanya tentang kalian berdua, tapi juga tentang masa depan keluarga kita
Nayla arashinta wijayakusuma
Nayla tidak tahan lagi. Ia menatap ayahnya tajam. “Jadi, Ayah mau aku menikah dengan pria yang bahkan tidak ingin menikah denganku?
Reihan aditya baskara
Revan tertawa kecil, tapi tidak terdengar hangat. “tenang saja. Aku juga tidak berencana jatuh cinta padamu.
Kata-kata itu menampar hati Nayla
Nayla arashinta wijayakusuma
Tanpa berpikir panjang, ia berdiri dan menatap reihan dengan tajam. “bagus, karena aku juga tidak ingin menikah dengan pria yang ini hanya sebagai transaksi bisnis!
Lalu, tanpa menunggu reaksi siapa pun, Nayla melangkah pergi.
Comments