Bagian Ketiga

Seminggu kemudian...

Ayuna hari ini tidak bekerja karena dia mendapatkan jadwal libur gantian dengan rekan kerja lainnya. Dia berencana akan pergi ke mall bersama Rere dan ia bersiap-siap untuk berangkat.

"Kamu mau ke mana?" tanya Mida ketika Ayuna meminta izin kepada dirinya.

"Aku mau pergi dengan temanku, Bu." Jawab Ayuna seraya mengikat tali sepatunya.

"Oh," ucap Mida.

"Aku pergi, ya, Bu!" Ayuna meraih tangan ibu mertuanya dan menempelkannya di kening.

"Ayuna, apa kamu punya uang lagi?" tanya Mida.

"Buat apa, Bu?" Ayuna balik bertanya.

"Buat belanja bahan masakan," jawab Mida.

"Bukankah aku sudah memberikan uang bulan ini, Bu?" tanya Ayuna lagi, karena dia sudah menyetorkan jatah bulanan kepada ibu mertuanya.

"Tidak cukup, Yuna."

Ayuna mengernyitkan dahinya, tak biasanya ibu mertuanya meminta uang dua kali dalam sebulan. Seluruh anggota keluarga suaminya semua mendapatkan jatah masing-masing. Ya, 30 persen gajinya dibagikan kepada kedua mertuanya dan 3 adik iparnya.

"Bulan ini Romi tidak memberikan uang kepada ibu," kata Mida.

"Memangnya kenapa Mas Romi tidak memberi uang bulan ini, Bu?" tanya Ayuna.

"Katanya toko tempat dia bekerja lagi sepi, jadi bonusnya tak keluar," jawab Mida.

Ayuna yang mendengarnya tak percaya.

"Ibu tidak mungkin memaksa Romi untuk memberikan uang, kasihan dia!" kata Mida.

Ayuna yang iba dengan mertuanya, membuka tas dan mengeluarkan 2 lembar uang berwarna merah. "Cuma segini, enggak apa-apa 'kan, Bu?"

"Tidak apa-apa, Yuna. Terima kasih!" Mida meraih uang yang disodorkan menantunya.

Ayuna pun berangkat ke rumah temannya Rere menggunakan ojek online.

-

Malam harinya Ayuna pulang pukul 9 malam karena terlalu asyik mengobrol dengan Rere yang sudah lama tak bertemu semenjak dirinya menikah.

Begitu sampai Ayuna tak menemukan suaminya di rumah, Ayuna lalu bertanya kepada ayah mertuanya, "Di mana Mas Romi, Yah?"

"Dia tadi keluar di jemput temannya," jawab Anton.

"Pantas saja motornya ada di depan," ucap Ayuna.

"Yuna, Ayah mau beli rokok. Minta uang!" Anton menengadahkan tangan kanannya.

"Aku 'kan sudah memberi Ayah uang seratus ribu," kata Ayuna.

"Sudah habis, tadi Ayah minta dengan Romi tapi dia bilang enggak ada uang," ucap Anton lagi.

"Memangnya Mas Romi tidak memberikan uang kepada Ayah?" tanya Ayuna.

"Katanya gaji bulan ini kecil, semua diberikan kepadamu," jawab Anton.

Ayuna semakin bingung karena gaji yang ia dapat hanya 300 ribu, tidak mungkin suaminya hanya mendapatkan gaji segitu.

"Iya, Kak Ayuna. Kami juga tidak mendapatkan uang bulan ini. Biasanya dia memberikan aku seratus ribu," sahut Rino tanpa menoleh karena fokus menatap layar ponselnya.

"Aku hanya diberi tiga ratus ribu," kata Ayuna.

"Tidak mungkin Kak Ayuna cuma diberi segitu, biasanya ibu mendapatkan lima ratus ribu dari Kak Romi!" sahut Mayang.

"Memang benar, Mayang. Kakak kamu paling besar hanya beri uang lima ratus ribu," ucap Ayuna.

"Kami tidak percaya, jangan-jangan Kak Ayuna yang sudah menahan gaji Kak Romi sehingga kami tidak mendapatkan jatah bulanan!" sahut Rani yang sangat membenci Ayuna.

"Astaghfirullah, buat apa aku berbohong. Aku juga ikhlas dia membagi gajinya dengan kalian!" ujar Ayuna tak mau disalahkan.

"Dari sebelum menikah, Romi selalu membagi gajinya jadi kamu jangan harap menguasai uangnya," timpal Mida.

"Aku tidak menguasai uangnya, gajiku juga lebih...." Ayuna menghentikan sejenak ucapannya. "Gajiku pun juga ada," lanjutnya.

"Jadi uang Romi ke mana? Tidak mungkin dia membohongi kami sebagai orang tua," ujar Anton.

"Coba saja Ibu dan Ayah tanyakan lagi, mungkin dia ingin menabung dan terpaksa berbohong agar kalian tidak meminta uangnya lagi," sindir Ayuna.

"Ibu curiga kamu yang mencoba mengatur keuangannya dan berpura-pura memberikan kami uang padahal dari uangnya Romi," tuding Mida.

"Astaghfirullah, aku tidak seperti itu, Bu. Lagian apa yang aku katakan benar. Aku hanya menerima gaji bulan ini tiga ratus ribu darinya!" Ayuna menegaskan kata-katanya.

"Ya sudah, nanti kita tanyakan saja. Awas saja, kalau kamu ikut campur dalam urusan keuangan Romi!" Mida memberikan peringatan.

"Aku juga memberikan kalian uang," ucap Ayuna.

"Anggap saja sebagai bayaran karena Kak Ayuna menumpang di rumah ini!" cetus Rani.

"Aku bukan orang lain juga memberikan uang kepada ayah dan ibu, apa aku juga dikatakan menumpang?" singgung Mayang melirik adiknya yang selalu mendapatkan keuntungan.

Rani terdiam.

"Bahkan aku memberikan separuh gajiku untuk keperluan rumah ini," lanjut Mayang menyinggung.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Keluarga toxic 😡

2025-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian Pertama
2 Bagian Kedua
3 Bagian Ketiga
4 Bagian Keempat
5 Bagian Kelima
6 Bagian Keenam
7 Bagian Ketujuh
8 Bagian Kedelapan
9 Bagian Kesembilan
10 Bagian Kesepuluh
11 Bagian Kesebelas
12 Bagian Keduabelas
13 Bagian Ketigabelas
14 Bagian Keempatbelas
15 Bagian Kelimabelas
16 Bagian Keenambelas
17 Bagian Ketujuhbelas
18 Bagian Kedelapanbelas
19 Bagian Kesembilanbelas
20 Bagian Keduapuluh
21 Bagian Keduapuluhsatu
22 Bagian Keduapuluhdua
23 Bagian Keduapuluhtiga
24 Bagian Keduapuluh empat
25 Bagian Keduapuluhlima
26 Bagian Keduapuluhenam
27 Bab Keduapuluhtujuh
28 Bab Keduapuluhdelapan
29 Bab Keduapuluhsembilan
30 Bab Ketigapuluh
31 Bab Ketigapuluhsatu
32 Bab Ketigapuluhdua
33 Bab Ketigapuluhtiga
34 Bab Ketigapuluhempat
35 Bab Ketigapuluhlima
36 Bab Ketigapuluhenam
37 Bab Ketigapuluhtujuh
38 Bab Ketigapuluhdelapan
39 Bab Ketigapuluhsembilan
40 Bab Keempatpuluh
41 Bab Keempatpuluhsatu
42 Bab Keempatpuluhdua
43 Bab Keempatpuluhtiga
44 Bab Keempatpuluhempat
45 Bab Keempatpuluhlima
46 Bab Keempatpuluhenam
47 Bab Keempatpuluhtujuh
48 Bab Keempatpuluhdelapan
49 Bab Keempatpuluhsembilan
50 Bab Limapuluh
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bagian Pertama
2
Bagian Kedua
3
Bagian Ketiga
4
Bagian Keempat
5
Bagian Kelima
6
Bagian Keenam
7
Bagian Ketujuh
8
Bagian Kedelapan
9
Bagian Kesembilan
10
Bagian Kesepuluh
11
Bagian Kesebelas
12
Bagian Keduabelas
13
Bagian Ketigabelas
14
Bagian Keempatbelas
15
Bagian Kelimabelas
16
Bagian Keenambelas
17
Bagian Ketujuhbelas
18
Bagian Kedelapanbelas
19
Bagian Kesembilanbelas
20
Bagian Keduapuluh
21
Bagian Keduapuluhsatu
22
Bagian Keduapuluhdua
23
Bagian Keduapuluhtiga
24
Bagian Keduapuluh empat
25
Bagian Keduapuluhlima
26
Bagian Keduapuluhenam
27
Bab Keduapuluhtujuh
28
Bab Keduapuluhdelapan
29
Bab Keduapuluhsembilan
30
Bab Ketigapuluh
31
Bab Ketigapuluhsatu
32
Bab Ketigapuluhdua
33
Bab Ketigapuluhtiga
34
Bab Ketigapuluhempat
35
Bab Ketigapuluhlima
36
Bab Ketigapuluhenam
37
Bab Ketigapuluhtujuh
38
Bab Ketigapuluhdelapan
39
Bab Ketigapuluhsembilan
40
Bab Keempatpuluh
41
Bab Keempatpuluhsatu
42
Bab Keempatpuluhdua
43
Bab Keempatpuluhtiga
44
Bab Keempatpuluhempat
45
Bab Keempatpuluhlima
46
Bab Keempatpuluhenam
47
Bab Keempatpuluhtujuh
48
Bab Keempatpuluhdelapan
49
Bab Keempatpuluhsembilan
50
Bab Limapuluh
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!