Episode 05

Nemopun segera menuju kamarnya. Dia sangat senang sekaligus bahagia karena keinginan nya dipenuhi. Dia berpikir untuk mengerjai sahabatnya.

"Tok-tok" Nemo mengetuk pintu dengan tidak semangat.

"Masuk, tidak dikunci" ucap Rara dengan sedikit berteriak.

"Bagaimana hasilnya Mo" ucap mereka serempak.

"Teman-teman, orangtuaku...." sambil menunduk dan wajah yang sedih.

"Sabar, Mo. Pasti kita akan bantu kamu untuk berbicara kepada om dan tante Wijaya. Jika kamu ingin mengejar cita-cita kamu" ucap mereka dengan menggenggam tangan Nemo.

"Benarkah? kalian memang sahabat the best" jawab Nemo dengan senyum.

"Tenang, hehehe tapi bohong" mereka sambil tertawa sampai terbahak-bahak.

"Maksud kamu? kenapa tertawa Mo?" tanya Rara.

" Ayah dan Bunda sudah mengijinkan aku. Selain itu ayah ternyata mendapat tawaran bekerja di Bali. Jadi sekolah aku akan pindah kesini secepatnya. Mungkin minggu depan aku sudah pindah dan berpisah dengan kalian" ucap dengan nada sendu.

" Memang berat bagi kita Nemo, tapi ini demi kebaikan semua pihak antara kamu, anak panti, Akbar dan Chelin" jawab Kayla dengan mantap.

"Benar kata Kay, Mo. Kalau kamu harus berjuang. Buktikan pada mereka meskipun kamu anak seorang nelayan, tetapi bisa membuat cita-cita tercapai ucap Dara.

"Iya buktikan meskipun dalam keterbatasan kamu bisa mewujudkan tanpa mengandalkan kekuasaan orang lain. Jadi orang yang berdiri dengan kaki sendiri tanpa mencelakakan orang lain dan tetap semangat. Walaupun kita jauh kita bisa berkomunikasi dengan hp. Setelah kita lulus, akan menyusul kamu dan kuliah di Universitas Udayana juga" jawab Rara dengan tersenyum.

"Benarkah kalian akan berkuliah di Universitas Udayana, tapikan kalian akan ke Universitas Indonesia? tanyaku.

"Kami sudah memikirkan itu Mo, jika kita akan berkuliah di Universitas yang sama dengan mu dan mengambil jurusan yang sama pula. Kita akan selalu bersama dalam menghadapi rintangan di depan kita. Yang terpenting kita selalu yakin, terbuka dan berdoa kepada Allah.Semoga apa yang kita dambakan bisa terwujud dengan ridho Allah SWT" jawabnya.

"Aamiin ya rabbal alamiin" ucapnya sambil mengusap keduanya tangannya kewajah.

"Aku senang sekali karena memiliki sahabat seperti kalian yang suka maupun duka menemani aku" sambil berpelukan seperti teletubis.

"Ya sudah, sekarang segera tidur. Jangan sampai kita besok kita terlambat untuk melihat sunrise. Karena aku ingin sekali menikmati keindahan ciptaan Allah SWT" ucap Kay dengan tersenyum lebar.

Mereka tidur dengan lelap. Karena semua keinginan mereka sudah terjawab.

Waktu menunjukkan sepertiga malam. Seperti biasa Nemo selalu sholat malam. Dia mengikuti anjuran kedua orang tuanya. Jika kita melakukan sholat malam, maka hati kita akan lebih tenang, dengan mencurahkan kegundahan kita hanya kepada Allah SWT. Setelah selesai tidak lupa Nemo mengaji meskipun hanya beberapa ayat suci Al-Quran.

Waktu menunjukkan pukul 04.30, Nemo membangun ketiga sahabat nya untuk menjalankan kewajiban sebagai umat Islam sholat subuh. Mereka melakukan dengan khusyu'.

Mereka berberes tempat tidur. Selain itu mereka mandi secara bergantian. Mengingat kamar mandinya hanya satu.

Setelah mereka rapi, semua pergi ke kamar orangtua Nemo. Karena mendapat pesan jika. sudah siap segera ke kamar beliau. Kamipun mengetuk pintu.

"Tok-tok, masuk sayang tidak dikunci" ucap bunda.

" Assalamu'alaikum ayah bunda" ucap kami serentak.

"Waalaikusalam warahmatullahi wabarakatu, sayang semua sudah rapi jam segini" sambil melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan.

"Bunda, lupa ternyata" sambil menunduk.

"Astaga sayang, bunda lupa. Jika tadi ayah yang mengakabari kalian jika sudah siap kita akan melihat sunrise bersama-sama" sambil memijit dahi.

"Bunda tidak asyik" jawabku dengan sedih.

"Maaf sayang, ya sudah bunda siap-siap dahulu. Kalian nonton TV dulu sambil menunggu ayah dan bunda. Tenang bunda dan ayah akan cepat" sambil menuju kamar mandi.

"Yah cepatan, anak-anak sudah menunggu kita"ucap bunda.

"Iya Bun, ini sudah selesai sambil memegang dagu dan mengecup dahi bunda" sambil tersenyum.

"Ayah, ada anak-anak malu bunda" pipinya merona.

" Sudah bunda cepetan mandinya, keburu habis nanti subrisenya. Nanti mereka kecewa sama kita" ucapnya sambil memakai pakaian.

" Iya yah" ucap bunda sambil masuk kemar mandi .

Beberapa menit kemudian, ayah dan bunda sudah rapi. Mereka menghampiri Nemo dan sahabatnya.

"Ayo my angel, berangkat" sambil tersenyum.

"Baik ayahku sayang" ucap Nemo.

Mereka semua menuju pantai untuk melihat sunrise. setelah beberapa menit. Sampai lah di tepi pantai. Sudah banyak wisatawan yang ingin melihat sunrise juga.

"Subhanallah, sungguh indah ciptaan Allah SWT itu" ucap Nemo dengan kagum.

"Iya nikmat mana yang kau dusta" sergah Rara.

"Benar-benar membuat hati kita tenang dan bersyukur kepada Allah SWT" ucap Dara.

"Iya sayang, kalian jangan pernah menduakan Allah. Selalu ingat bahwa Allah menciptakan alam semesta untuk manusia, oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikan. Jangan sampai kita merusaknya. Karena bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Coba kita introspeksi diri, misalnya tidak ada pepohonan kita akan kehilangan sumber oksigen. Padahal kita memperoleh oksigen dengan gratis tanpa harus membeli. Bayangkan jik kita membeli berapa uang yang harus kita keluarkan. Oleh sebab itu kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita. Allah hanya menyuruh kita menjalankan sebuah perintah dan menjauhi segala larangan-nya. Hanya itu sayang" ucap bunda dengan semangat.

"Iya bunda, terimakasih atas nasihat yang diberikan" ucap kami serentak.

Setelah menikmati keindahan pantai di pagi hari. Mereka melanjutkan untuk lari pagi di sekitar pantai. Bunda hanya duduk bersama ayah. Sedangkan Nemo bersama sahabatnya lari sampai empat kali bolak-balik. Setelah itu mereka ikut duduk-duduk di tepi pantai. Selain itu meskipun mereka sudah SMA tapi tetap saja seperti anak kecil, karena bermain pasir dan membuat istana pasir.Setelah itu mereka memutuskan untuk kembali ke penginapan untuk bersih-bersih.

Sesampai di penginapan mereka masuk kamar masing-masing.

"Mo, kamu yang mandi dulu sana. Kami mau menghubungi kedua orang tua kami terlebih dahulu" ucap Dara sambil memegang gadget nya.

"Siap" sambil mengambil handuk.

Nemopun mandi terlebih dahulu. Selang beberapa menit Nemo sudah tampak rapi dan wangi.

"Ayo buruan, siapa yang mau mandi?" tanya Nemo.

"Aku, ini aku sudah selesai memberi kabar kepada orang tuaku" jawab Rara.

"Buruan Ra" ucap Dara dan Kayla.

"Iya, pastinya aku akan cepat" jawabnya sambil menutup pintu.

Kemudian mereka semua sudah kelihatan rapi. Selanjutnya mereka menuju restoran penginapan untuk melakukan sarapan. Di sana sudah ada ayah dan bundanya Nemo.

Mereka sudah memesan makanan kesukaan mereka. Mereka makan dengan lahap. Setelah selamat makan mereka akan berwisata di Pulau Dewata ini selama seminggu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!