Bullet & Butterflies (LingOrm)
Lari dari bayangan
Langkah kaki mereka terdengar cepat di jalanan gelap Bangkok. Orm masih merasakan adrenalin berdegup kencang, namun dia berusaha untuk tetap tenang. Lian berjalan di depannya, langkahnya mantap, seolah tahu betul apa yang harus dilakukan. Mereka berdua tahu bahaya mengintai mereka di setiap sudut.
Orm Oraya Narongchai
Jadi... lo kira kita bakal aman setelah ini?
Lian Kaew
Ini baru permulaan, Orm.
Orm Oraya Narongchai
Great... jadi lo nggak punya rencana nyelamatin kita, ya?
Lian Kaew
Lo cuma perlu ikut aja, Orm. Gue tahu apa yang gue lakuin.
Orm Oraya Narongchai
Tapi gue nggak ngerti kenapa lo bisa tetap tenang banget dalam situasi kayak gini. Kalau gue...gue udah ngelakuin semua hal gila buat kabur dari kejaran mereka.
Lian Kaew
Mungkin karena gue udah biasa. Kalau lo ingin hidup lebih lama, lebih baik lo ikutin aja. Jangan banyak tanya.
Orm merasa ada sedikit tekanan, tapi dia juga bisa melihat keteguhan dalam diri Lian. Perasaan ragu-ragu tadi mulai menghilang, berganti dengan rasa percaya meski sedikit.
Orm Oraya Narongchai
Lo bilang lo udah biasa... Jadi... lo udah pernah ngadepin situasi kayak gini sebelumnya?
Lian Kaew
Lo nggak perlu tahu.
Orm Oraya Narongchai
Wah, gue jadi makin penasaran sama masa lalu lo...
Tempat Perlindungan Sementara, 01:45
Lian membuka pintu gudang kecil yang tersembunyi di antara bangunan-bangunan kosong. Udara di dalam terasa pengap, namun cukup aman untuk sementara waktu. Mereka berdua masuk, dan Lian segera menutup pintu dengan hati-hati.
Lian Kaew
gue cek alat komunikasi
Orm Oraya Narongchai
Lo... Lo yakin bakal aman di sini?
Lian Kaew
Dari mereka, iya
Orm Oraya Narongchai
Jadi kita... kita bakal nunggu di sini sampe mereka pergi, ya?
Lian Kaew
Gue udah punya rencana untuk kabur.
Orm Oraya Narongchai
Lo yakin rencana lo nggak bakal bikin gue mati muda?
Lian tidak langsung menjawab, melainkan mengaktifkan alat komunikasi rahasia dan memeriksa keadaan dari pihak Juno. Sementara Orm, yang sedikit khawatir, melangkah menuju jendela kecil dan mencoba melihat ke luar.
Orm Oraya Narongchai
Lo pernah dikejar seumur hidup lo?
Orm Oraya Narongchai
Dan lo nggak ngerasa capek?
Orm Oraya Narongchai
Maksud gue... lo nggak pernah berpikir buat berhenti sebentar?
Lian Kaew
Capek? Tentu aja capek. Tapi hidup nggak berhenti, Orm.
Lian berbalik dan menatapnya dengan serius.
Lian Kaew
Lo bisa berhenti, tapi hidup lo bakal berhenti di situ juga.
Orm terdiam, mendengar ketegasan dalam suara Lian. Untuk pertama kalinya, dia merasakan betapa seriusnya situasi ini bagi Lian, dan dia mulai merasakan ada yang lebih dari sekadar keinginan untuk bertahan hidup di balik semua ini.
Orm Oraya Narongchai
Mungkin lo bener...
Orm Oraya Narongchai
Lo takut?
Lian Kaew
Tentu, tapi takut bukan alasan buat berhenti.
Lian mematikan alat komunikasi, menatap Orm dengan tatapan yang tak bisa dibaca. Ketegangan semakin terasa, dan Orm merasakan ada sesuatu yang lebih besar yang sedang menanti mereka di luar sana.
Orm Oraya Narongchai
Lo beneran nggak pernah takut, ya?
Lian Kaew
Gue takut... Tapi gue nggak bisa biarin lo jatuh.
Comments