Chapter 5: Harga Sebuah Tugas dan Awal Bencana Aliansi

Suasana di aula pernikahan yang awalnya megah kini hancur lebur. Dinding-dinding retak, lantai berlumuran darah, dan mayat para penjaga kerajaan bergelimpangan di berbagai sudut. Dimas berdiri dengan wajah datar, seolah semua kekacauan itu bukan apa-apa baginya. Ia hanya seorang supir truk di dunia asalnya, tapi sekarang… sekarang dia adalah seorang pemilik kekuatan fisik naga, walaupun hanya satu persen dari tubuh naga yang sejati.

Di depannya, Pangeran Wu Xian terkapar dengan mata melotot tak percaya. Pedang pusaka kerajaan Wu telah hancur berkeping-keping, dan tubuhnya penuh luka parah. Darah segar mengalir deras dari sudut bibir Wu Xian, napasnya tersengal-sengal, mencoba bertahan.

Namun Dimas tidak menunjukkan belas kasihan.

“Maaf, bro,” ucap Dimas datar. “Gue juga nggak mau burung gue dipotong.”

Dengan satu hentakan tangan, Dimas menghantam dada Wu Xian. Suara keras crack! terdengar, menandakan tulang dada pangeran itu remuk. Wu Xian sempat menyeringai getir, seolah ingin mengatakan sesuatu, sebelum akhirnya nafasnya berhenti sepenuhnya. Tubuhnya jatuh ke tanah tanpa nyawa.

[Selamat! Anda telah berhasil menyelesaikan tugas pertama!]

[Hadiah: Kultivasi Ranah Nascent Soul telah diaktifkan!]

[Hadiah: Pedang Pembunuh Dewa telah diterima!]

[Hadiah: Pill Kecantikan telah diterima!]

Telinga Dimas bergetar mendengar suara sistem yang tiba-tiba bergema di kepalanya. Wajahnya yang biasa saja langsung berubah lega, terutama ketika membaca deskripsi hadiahnya.

[Gunakan Pill Kecantikan kepada Putri Alexa Leonhart untuk memberikan kesan pertama yang indah! Jangan lupa berikan gombalan agar Putri Alexa tersipu malu!]

Dimas nyengir kecut. “Ini sistem dewa naga atau sistem cinta-cintaan sih?” gerutunya pelan. Tapi mau tidak mau, ia sadar bahwa ini bagian dari misinya. Dia menatap Alexa yang sedari tadi menyaksikan semua pertarungan itu dengan ekspresi campur aduk—antara terkejut, takut, dan juga… ketertarikan.

Dia melangkah pelan mendekati Putri Alexa. Dengan tangan yang masih berlumur darah, ia mengeluarkan sebuah pil kecil yang bersinar samar.

“Ini buat kamu,” kata Dimas sambil tersenyum, mencoba terlihat santai. “Katanya, biar kecantikanmu makin sempurna… walaupun menurut gue, tanpa ini pun kamu udah sempurna.”

Kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya, meskipun awalnya dia sendiri agak geli. Namun efeknya di luar dugaan.

Pipi Alexa langsung memerah. Tatapan tajamnya berubah jadi tatapan malu-malu. Ia menerima pil itu tanpa berkata-kata, tapi dari wajahnya sudah jelas, ada rasa ketertarikan yang makin dalam pada sosok Dimas.

Namun, sebelum Dimas sempat melanjutkan aksi rayuannya, suara langkah kaki berat dan siulan sihir memenuhi aula yang hancur itu. Aura tekanan spiritual yang sangat kuat menyelimuti ruangan, membuat Putri Alexa langsung panik dan mundur. Dimas pun memasang wajah serius.

Dari sisi gerbang utama yang sebelumnya hancur karena pertarungan, sekelompok orang dengan pakaian kebesaran kerajaan muncul. Di antara mereka, dua orang tua berambut putih, tubuhnya masih tegak meski usia mereka jelas sudah ratusan tahun. Mata mereka tajam seperti elang yang siap mencabik mangsa. Di belakang mereka, tampak dua orang lelaki mengenakan jubah kebesaran kerajaan Wu dan Leonhart.

Mereka adalah para leluhur keluarga kerajaan.

Raja Wu dan Raja Leonhart juga tampak di sana, wajah mereka merah padam menahan amarah. Di belakang mereka, puluhan prajurit elit dan tetua kuat berdiri berjajar, masing-masing dengan wajah tegang, memancarkan niat membunuh yang luar biasa besar.

Dimas menghela napas. “Yaelah, apalagi nih…”

Salah satu tetua Leonhart maju selangkah.

“Beraninya kau membunuh Pangeran Wu Xian di wilayah kami! Tahukah kau apa akibat dari perbuatan ini?!”

Dimas hanya diam, menatap mereka santai. Di dalam hatinya, dia sadar semua ini gara-gara tugas sistem. Kalau saja dia nolak, burungnya bakal dipotong. Jadi, mau nggak mau… dia harus jalanin semua ini.

“Dia mati karena dia nyerang gue dulu,” kata Dimas dengan tenang. “Gue cuma membela diri.”

Raja Wu meraung marah.

“Dia adalah pewaris takhta kerajaan Wu! Kematian Wu Xian adalah penghinaan terhadap seluruh klan Wu! Dan itu terjadi di wilayah Leonhart! Ini penghinaan besar!”

Raja Leonhart juga tampak murka, tapi jelas lebih pada situasi politiknya yang runyam. Ia mencengkeram tangan kursinya erat-erat.

“Aliansi kami dengan kerajaan Wu seharusnya diperkuat dengan pernikahan Putri Alexa dan Wu Xian! Karena kau, aliansi itu batal! Dan yang lebih parah, kau telah mencoreng kehormatan Leonhart di depan seluruh dunia!”

Dimas hanya mengangkat bahu.

“Gue nggak ada niat ngancurin aliansi siapa pun. Gue cuma… lewat.”

Dia menoleh ke Putri Alexa yang diam saja, wajahnya penuh kebingungan dan kekhawatiran.

“Eh, Putri. Lo ikut gue kan?”

Alexa hanya mengangguk pelan, meskipun terlihat gugup. Ia berjalan mendekat ke sisi Dimas, lalu berdiri di belakangnya. Pil Kecantikan yang tadi diberikan Dimas sudah ia telan tanpa pikir panjang, entah karena takut atau karena percaya.

Tiba-tiba, suara sistem bergema lagi.

[Misi Baru: Lindungi Putri Alexa Leonhart hingga keluar dari wilayah kerajaan Leonhart!]

[Hadiah Tambahan: Armor Sisik Naga Lv.1]

Dimas melirik sekeliling. Tatapan membunuh dari semua orang itu jelas. Mereka tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. Dan yang lebih parah, mereka adalah orang-orang yang jauh lebih kuat dari para penjaga yang ia hajar sebelumnya.

Raja Wu mengangkat tangan.

“Siapkan pasukan! Tangkap orang itu hidup atau mati! Bawa kepala Putri Alexa jika dia memilih membangkang!”

Raja Leonhart juga mengangguk berat, meskipun ada sedikit keraguan di matanya. Namun harga dirinya sebagai raja tidak membiarkannya diam saja.

Leluhur klan Leonhart maju, aura kultivasinya meledak keluar.

“Anak muda… mati di sini adalah harga dari kesombonganmu.”

Dimas hanya menghela napas.

“Kenapa sih semua orang maunya ribet?”

Leluhur klan Wu juga maju, mengeluarkan pedang spiritual tingkat tinggi. Aura dingin menyelimuti aula itu, membuat suhu ruangan menurun drastis.

Melihat semua itu, Dimas sedikit mengencangkan cengkeramannya pada gagang Pedang Pembunuh Dewa yang baru ia dapatkan.

“Yah… burung gue udah aman, tapi sekarang nyawa yang taruhan.”

Putri Alexa di belakangnya meraih lengan Dimas dengan tangan gemetar.

“K-kita harus pergi sekarang…”

Dimas tersenyum santai.

“Tenang aja. Gue nggak bakal biarin mereka nyentuh lo.”

Begitu semua tetua dan pasukan kerajaan mulai bergerak serentak, Dimas mengambil satu langkah ke depan. Pedang Pembunuh Dewa ditarik, sinar merah darah langsung memenuhi aula.

“Ayo sini… siapa duluan?”

 

BERSAMBUNGGG....

Episodes
1 Chapter 1 - Awal Mula
2 Chapter 2: Tugas Pertama dan Pilihan Mematikan
3 Chapter 3: Pedang Wu Xian Hancur, Takluknya Sang Pangeran
4 Chapter 4: Ketertarikan Putri Alexa dan Pertarungan yang Makin Gila
5 Chapter 5: Harga Sebuah Tugas dan Awal Bencana Aliansi
6 Chapter 6: Perang Tanpa Ampun, Tapi Tetap Ada Batasannya
7 Chapter 7 - Penginapan
8 Chapter 8 - Orang dari kerajaan Wu
9 Chapter 9 - Pertarungan Kerajaan Wu
10 Chapter 10 - Kehancuran Kerajaan Wu
11 Chapter 11 - Ling Yuan
12 Chapter 12 - Hutan Roh
13 Chapter 13 - Aura Naga
14 Chapter 14 - Bandit
15 Chapter 15 - Pertarungan
16 Chapter 16 - Kota Manggang
17 Chapter 17 - Malam Di kota Manggang
18 Chapter 18 - Petir Merah Dan Portal Reruntuhan Kuno
19 Chapter 19 - Reruntuhan Kuno
20 Chapter 20 - Rahasia Reruntuhan Kuno
21 Chapter 21 - AK - 47
22 Chapter 22 - Formasi
23 Chapter 23 - Lorong
24 Chapter 24 - Long Bing
25 Chapter 25 - KAISAR DEWA
26 CHAPTER 26 - Raja Leonhart
27 CHAPTER 27 - Kerajaan Abbysia menyerang.
28 CHAPTER 28 - Utusan Kaisar Dewa
29 Chapter 29 - Pertarungan
30 CHAPTER 30 - PRIA BERJUBAH PERAK
31 Chapter 31 - Pewaris Penjaga Dunia
32 Chapter 32 - Warisan Lan Mu dan Awal di Kota Batu Hitam
33 Chapter 33 - Sekte Pedang Jiwa
34 Chapter 34 - Sekte Pedang Jiwa menghilang
35 Chapter 35 - Sebuah Ponsel dan Lembah Yama
36 Chapter 36 - Lembah Yama
37 Chapter 37 - Sebuah Kuali
Episodes

Updated 37 Episodes

1
Chapter 1 - Awal Mula
2
Chapter 2: Tugas Pertama dan Pilihan Mematikan
3
Chapter 3: Pedang Wu Xian Hancur, Takluknya Sang Pangeran
4
Chapter 4: Ketertarikan Putri Alexa dan Pertarungan yang Makin Gila
5
Chapter 5: Harga Sebuah Tugas dan Awal Bencana Aliansi
6
Chapter 6: Perang Tanpa Ampun, Tapi Tetap Ada Batasannya
7
Chapter 7 - Penginapan
8
Chapter 8 - Orang dari kerajaan Wu
9
Chapter 9 - Pertarungan Kerajaan Wu
10
Chapter 10 - Kehancuran Kerajaan Wu
11
Chapter 11 - Ling Yuan
12
Chapter 12 - Hutan Roh
13
Chapter 13 - Aura Naga
14
Chapter 14 - Bandit
15
Chapter 15 - Pertarungan
16
Chapter 16 - Kota Manggang
17
Chapter 17 - Malam Di kota Manggang
18
Chapter 18 - Petir Merah Dan Portal Reruntuhan Kuno
19
Chapter 19 - Reruntuhan Kuno
20
Chapter 20 - Rahasia Reruntuhan Kuno
21
Chapter 21 - AK - 47
22
Chapter 22 - Formasi
23
Chapter 23 - Lorong
24
Chapter 24 - Long Bing
25
Chapter 25 - KAISAR DEWA
26
CHAPTER 26 - Raja Leonhart
27
CHAPTER 27 - Kerajaan Abbysia menyerang.
28
CHAPTER 28 - Utusan Kaisar Dewa
29
Chapter 29 - Pertarungan
30
CHAPTER 30 - PRIA BERJUBAH PERAK
31
Chapter 31 - Pewaris Penjaga Dunia
32
Chapter 32 - Warisan Lan Mu dan Awal di Kota Batu Hitam
33
Chapter 33 - Sekte Pedang Jiwa
34
Chapter 34 - Sekte Pedang Jiwa menghilang
35
Chapter 35 - Sebuah Ponsel dan Lembah Yama
36
Chapter 36 - Lembah Yama
37
Chapter 37 - Sebuah Kuali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!