J
Senja
Flo apa menurutmu aku menyerah saja?
Flora yang sejak tadi masih fokus melepaskan cincin yang tersemat di jari manisnya pun langsung menatap wajah Senja.
Gadis itu sedikit menegakkan tubuhnya ketika ia sadar, bahwa apa yang akan mereka bahas itu sangatlah penting.
Flora
Jujur saja, aku sudah sangat malas untuk menceramahi mu mengenai hal ini.
Flora
Aku sudah sangat sering memperingati mu mengenai Alaska, tapi kau tetap bersikeras dengan mempertahankan perasaan mu.
Senja
Aku tak bisa mengendalikan diri
Senja
aku tetap menyukai orang ini, sebrengsek apapun dia.
Flora
Yaa, itulah letak tololnya seorang Senja.
Flora mengangkat kedua tangannya, benar menandakan bahwa ia menyerah akan bagaimana perasaan Senja pada pria itu.
Flora
Kalau kau tetap keras kepala dengan mempertahankan perasaan mu itu
Flora
Itu artinya kau harus siap sakit hati berkali-kali atas sikap Alaska.
Senja
Aku bahkan sudah lebih dari siap
Senja
Bukankah selama ini kau jadi saksinya
Flora
Iya, dan aku sangat menyayangkan ketololan mu.
Mendengar itu, Senja langsung mengerucutkan bibirnya.
Senja
Oh iya, Flo bukankah kau sudah berteman lama dengan Alaska?
Senja
Kau pasti mengenal baik dia kan?
Senja
Menurut mu aku harus bagaimana?
Mendapatkan pertanyaan itu, Flora berpikir sejenak.
Flora
Kau tinggal bilang saja kalau kau menyukainya
Flora
Sesimpel itu Senja!
Senja
Tapi keadaan nya tidak sesimpel itu Flo.
Flora
Apa yang membuat mu berpikir demikian?
Senja
Alaska itu seorang pemain, selain itu____
Senja
Selain itu aku takut Alaska tak menerima perasaan ini dan malah ilfeel lalu menjauhi ku.
Flora
Penolakan itu salah satu resikonya Se.
Flora
Gak semua harus sesuai dengan harapan mu.
Senja
Maka dari itu aku lebih baik memendam nya, lagipula aku sudah nyaman dengan status pertemanan kami ini.
Flora
Lalu mau sampai kapan kau terus memendam perasaan mu itu?
Flora
Sampai kapan Senja? Aku yakin itu sangat menyakitkan.
Senja
Entahlah, aku hanya ingin tetap bersamanya.
Flora
Bersamanya dengan perasaan yang terpendam, kau hanya akan menambah rasa sakit mu jika kau tetap bersikeras untuk berada di sekitarnya.
Senja
Yaa, itu tak masalah. Aku tak punya cara lain lagi, aku hanya ingin tetap bersamanya.
Senja
Itu saja sudah cukup.
Flora berdecak kesal seraya menghempaskan tangannya sendiri.
Tapi tak lama kemudian ia kembali fokus pada benda yang masih tersangkut di jari manisnya.
Flora
Sialan, kenapa masih tak bisa dilepaskan?
Pria itu datang secara tiba-tiba di antara mereka, Senja dan juga Flora
Flora yang terkejut refleks memukul pria itu dengan sedikit keras.
Flora
Apa-apaan kau ini sialan?
Flora
Bisa tidak kalau datang itu tidak mengejutkan orang lain?
Alaska mengerucutkan bibirnya, sedih karena habis kena marah Flora.
Di sisi lain, Senja yang duduk di samping Alaska, kali ini terlihat berfokus pada buku yang dibacanya.
Alaska
Apa sih gitu aja marah, dasar Mak Lampir!
Flora
Kau mengejutkan ku bodoh!
Alaska
Yayaya, aku minta maaf.
Alaska
Sekarang sebaiknya kau berikan padaku nomor ponsel milik Jonathan.
Senja yang juga mendengar itu, seketika mengerutkan keningnya, tak mengerti.
Flora pun tampak menatap aneh pria dihadapannya ini.
Flora
Ada apa dengan Jonathan?
Flora
Tiba-tiba saja meminta kontaknya?
Alaska
Aku ingin memacari nya, siapa tau dia ingin menjadi boty kuuhhh #kedip-kedip
Flora
Sebaiknya kau segera tobat, mentang-mentang seluruh gadis di kampus ini sudah habis kau incar, kini kau mengincar yang lain?
Flora menepuk keningnya sendiri, kesal sendiri dan rasanya ingin menenggelamkan pria yang ada di hadapannya ini.
Sementara itu Alaska melirik ke arah tangan Flora.
Ternyata benar saja yang dirumorkan orang-orang, sepertinya pria itu sudah melamar Flora.
Alaska
Beraninya bocah tengil itu melamar Flo #batinnya.
Entah kenapa rasanya Alaska kesal sekali setelah tau kebenaran itu.
Flora
Berhentilah menatap ku seperti itu!! #marah.
Alaska
Cepat berikan nomor nya.
Alaska
Berikan nomor Jonathan, aku ada perlu lain dengan nya, ini penting #ucapnya datar
Flora
Kenapa kau tak minta pada Julia, dia kan adiknya Jonathan, kau juga berteman dengan gadis itu.
Alaska
Sudah, dan dia tak memberikan nomonya padaku.
Flora
Kalau begitu berhenti!
Alaska
Berhenti untuk apa? #memicingkan sebelah alisnya.
Flora
Berhenti meminta nomor nya #melotot
Flora tampak memejamkan matanya, meredam kesal yang ada dan berharap ketenangan menyelimuti nya setelah ini.
Karena lamanya Flora terdiam, kini Alaska beralih pada Senja.
Alaska
Senja ku sayang, bantu aku ya, si Flora dan Fauna itu pelit sekali.
Senja meliriknya sekilas, lalu berkata.
Senja
Jelas saja dia pelit, Jonathan kan calon suaminya.
Senja
Mungkin dia takut kau akan meniduri pria nya.
Alaska
Hey! Aku masih normal ya sialan!
Alaska
Ehh tapi tunggu dulu?
Senja mengangguk kecil seraya menunjuk ke tangan Flora.
Senja
Lihat saja cincin yang ada di jari manisnya.
Senja
Tiga hari yang lalu Jonathan melamarnya.
Alaska
Ahh, sialan. Saingan ku bertambah lagi! #batinnya.
Alaska
Bagus sekali, akhirnya singa betina kita laku juaaaaa!! #pekiknya.
Alaska
Jadi kau sungguh menerima lamaran pria itu?
Entah sejak kapan, dada Alaska bergemuruh hebat, dan ada sedikit rasa sakit di sana.
Comments