Sahabat Makan Teman

Farhan yang mengamuk tidak mendapatkan jika mantan istrinya tidak ada di rumahnya, kemana ia pergi dan kenapa ia tidak pergi jauh agar tidak menggangu keluarga Farhan kembali.

Sangat capek dan letih, lagi-lagi Farhan tak menyangka jika ibunya kedatangan tamu istimewa yang sekarang akan di jodohkan oleh Farhan. Sangat cocok untuk Farhan, tetapi bukankah itu Sinta sahabat karib yang selalu bersama dengan mantan istrinya.

Ibunya mencari keberadaan Farhan namun tak disangka ia sudah duduk di depan teras sambil menahan nafas yang tersengal-sengal. Ibunya begitu khawatir karena sekarang Farhan merasa ada yang aneh dirumah tersebut, dan ibunya berpikir jika Farhan menemui mantan istrinya yang mandul itu.

"Kemana saja kamu nak! pasti kamu masih kejar mantan istri kamu lagi kan, biarkan saja putri pergi. Sekarang kamu mandi ada nak Sinta bersama dengan kelurganya Farhan",ujarnya sambil tersenyum kembali kepada anaknya yang kedua.

"Baik Bu, yaudah Farhan akan segera mandi. Maafkan Farhan ya Bu, karena Farhan terus berpikir jika yang melakukan dirumah tentang teror itu pasti putri, karena niatnya itu ga terima sudah diceraikan Bu", pekik Farhan berusaha sabar dan lagi-lagi menuruti kemauan ibunya.

Walaupun hati bercampur aduk, Farhan tak mau membuat jika nanti pasangan khawatir atas yang selama ini dirasakan oleh Farhan itu sendiri. Ia akan berusaha untuk tetap bertindak apa yang diinginkan oleh mantan istrinya itu. Tidak terima dikatain mandul oleh ibunya, sementara putri sedang berbadan dua yang dirinya tak kuat karena telah mengandung anak kembar. Hidup putri penuh cobaan berkali-kali ia meminta agar suaminya dibukakan kembali hidayah kepada Allah.

Kelurga Adi Sucipto Nugroho dan ibu Kristanti telah sampai di kediaman rumah terkaya ibu Farhan. Walaupun rumah tersebut masih diingat oleh Adi Sucipto jika rumah tersebut adalah peninggalan Bapak Kusuma Diningrat Baskoro, seorang yang tengah dekat dengan Adi Sucipto kini telah mengenang banyak masa dimana mereka hidup saling melengkapi. Tetapi Adi Sucipto masih kenal dengan seorang anak yang memiliki perusahan ayahnya namun tidak disangka jika Adi Sucipto masih mengenali anak tersebut tetapi Adi Sucipto tidak tahu jika anak dari almarhum Kusuma telah menikah dengan Farhan.

Karena Adi Sucipto waktu itu masih ada sidang yang mengenai jika Adi Sucipto dinyatakan memakai narkoba bernilai sabu ditemukan di kantong celana nya pas ingin bisnis dengan temanya di acara Grammy award.

Namun tidak disangka jika akhirnya Adi Sucipto bisa bertemu kembali dengan Rumah tersebut. Ibunya Farhan tidak mengetahui jika Adi Sucipto ada niat busuk untuk segera mengambil warisan ini untuk disegerakan kepada pihak anak dari Kusuma. Karena sepeninggalan dahulu Kusuma yang berpesan kepada Adi Sucipto untuk melindungi putrinya, sedangkan putri sekarang dalam bahaya.

"Dimana nak Farhan Bu, bisakah Kami menemuinya soalnya kami ada urusan lagi di sebuah RS ada seorang yang membutuhkan kami disana",ucap Adi Sucipto yang tidak ingin berlama-lama didalam rumah tersebut.

"Ayah tidak boleh bicara seperti itu kepada ibu calonku nanti yang ada Sinta tak bisa lihat mas ganteng".

"Yaa Allah anak ibu ini, salah tingkah terus! Maafkan ucapan kelurga kami Bu. Jadi selama ini Farhan udah menikah atau belum menikah Bu, soalnya wibawanya seperti masih muda saja Bu",jawab Tanti yang amat peduli dengan sosok calon lelaki untuk putrinya.

Mau tak mau Ibunya Farhan berbohong, ia mana mungkin menautkan jika Farhan dulunya pernah menikah dengan Adelia Putri seorang wanita yang tak bisa melahirkan seorang anak bahkan sikap putri sangat manja kepada anaknya tersebut. Rela berbohong agar ibunya Farhan tak melukai hati dari anak Kristanti.

"Hmm, Farhan itu masih muda loh Bu. Mungkin Farhan cari jodoh yang pas dengan selera nya. Ia tidak mungkin cari yang ugalan. Ga bisa kasih keturunan, apalagi yang ga bisa mengurus rumah tangga, iya kan nak Sinta".

"Iya Tante itu betul, Sinta jadi penasaran dengan wajah wibawa mas Farhan Bu".

Sinta yang manut saja tanpa memikirkan jika dirinya belum mahir dalam memasak, mengurus rumah tangga saja susah apalagi dengan sikap ibu Farhan yang mengutamakan kepentingan kelurganya. Bisa-bisa Sinta bisa di cap sebagai seorang istri yang tak pandai mengurus rumah tangga, apa jadinya jika temanya pada tahu jika dirinya dijodohkan dengan kedua orangtuanya dari orang terpandang sukses.

Tak lama kemudian sosok Farhan datang, terlihat gagah dari sebelumnya. Menggunakan jas hitam serta dibalut dengan kemeja putih seperti orang kantoran. Rambut yang keren sesuai Farhan inginkan bila menemui tamu yang akan datang. Senyum nya menggoda siapa hati akan langsung jatuh cinta melihatnya, tak terkecuali jika Sinta langsung melongo begitu saja dengan kehadiran farhan yang langsung menciumi punggung kedua orangtua Sinti dengan sopan.

Pikiran Sinta melayang hebat, ia tak menyangka jika di foto yang selama Sinta lihat beda dengan yang aslinya. Sinta yang melihat jika dirinya akan segera menikah dengan pujaan hatinya yang selama ini Sinta idamkan. Terlebih lagi, jika harapan Sinta sangat nyata, pantesan jika temanya itu juga suka dengan Farhan.

Sinta akan memamerkan kejutan ini untuk sahabat nya yaitu Putri, seorang mantan istrinya yang dibuang begitu saja. Andai sahabat nya tahu jika menikah dengan Farhan sangat kasar, ia lelaki yang hanya memikirkan untuk uang dan uang. Istrinya Matian pergi mencari kerja hanya untuk kebutuhan keluarganya namun sayang jika tahu kebenaran mungkin Sinta akan langsung minta cerai dengan Farhan. Tak akan terjadi, bagaimana cinta Sinta lebih besar daripada cintanya Farhan.

"Udah dari tadi om datang."

"Iya nak Farhan, gimana dengan perusahan kamu kayaknya semakin lama semakin melejit perusahan kamu. Maaf kalau om hanya dengar-dengar dari anak om ini, ayo Sinta kenalin dirimu untuk Farhan. Farhan ini anaknya yang tangung jawab, dan ia bisa melindungi mu dari orang-orang yang jahat".

"Terimakasih banyak om! Tapi biasa aja om, lagian Farhan memang segitu cara kerjanya. Semoga perusahan om juga semakin berjaya ya om!"

Rasanya Sinta malu-malu untuk berjabat tangan dengan sosok yang berdiri mengandeng tangan Sinta. Deg-degan untuk memulai darimana. Farhan yang serius mengajak mengobrol untuk diluar bukan didalam bersama kedua orangtua mereka.

"Bagaimana kalau kita mengobrol di luar saja, apakah dek Sinta siap jika mengobrol didepan saja. Maafkan mas Farhan ya".

"Gpp kok mas, lagian kalau itu mau mas Sinta siap kok".

Sinta mengikuti ajakan Farhan, mengobrol masa depan. Kedua dari orangtua mereka sangat nyaman dan tak lama lagi secepatnya akan menikahi kedua putra-putri mereka. Tidak ingin berlama-lama menunda pernikahan karena kedua anaknya saling mencintai satu dengan yang lainya.

Tak menyangka jika Putri yang sedang berjalan sehabis berbelanja tak sengaja melihat jika mantan suaminya tengah duduk dengan seorang wanita yang amat putri kenal, ia kaget bukan kepalang Wanita yang bersama dengan Farhan ialah sahabat dekatnya. Putri menangis, dan kenapa mas Farhan tega kepada istrinya selama ini.

Putri tidak ingin suaminya itu menikah lagi, tapi nyatanya ia berusaha melupakan putri sebagai istri pertamanya, sakit sekali melihat pemandangan yang seharusnya Farhan bersyukur untuk kembali kepada putri.

Akankah Putri ingin bertindak dan berpikir jika dirinya ingin kembali, ataukah putri ingin pergi rasanya urat syaraf sudah putus tak menghiraukan mantan suaminya kembali?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!