"woy bang , gue mau tanya kenapa gue sampai bisa masuk rumah sakit ? " tanya echa karena di dalam novel tidak ada adegan tentang echa masuk rumah sakit. atau eka melangkahi bab tapi ia yakin kalau tidak melangkahi 1 bab sekalipun.
bang bagas mengehela nafas, selepas echa sadar sikap nya berubah biasanya ia bersikap lembut sekarang boro boro bersikap lembut yang ada bar bar bicaranya.
"abang gak tau. kakak di telfon bok jum bahwa lo jatuh dari tangga. kakak belum sempat tanya tentang kejadian gimana, karena kakak waktu itu fokus sama kamu" ujar kak bagas. echa menganggukkan kepalanya tandanya mengerti
"oiya bang. kok keluarga yang lain gak ke sini sih. apa mereka gak khawatir sama gue? " tanya echa padahal ia sudah tahu bahwa keluarga yang lain tidak menyukai nya.
"kamu beneran lupa? huff mereka..mereka" kak bagas bingung mau mengatakan apa, ia takut adik nya akan bersedih.
echa menaikkan satu alis nya. echa penasaran dengan jawaban abang kandung si pemilik tubuh ini.
"mereka apa bang? jawab nya jangan setengah setengah dong. "kesal echa.
"mereka memang gak ke sini dek. hanya kenzi yang mampir ke sini. sudah Jangan di fikirin kan masih ada kakak" ucap sendu kak bagas mengelus rambut sang adik perempuan.
echa sangat geram kepada keluarga pemilik tubuh ini. kenapa merekan bodoh anak kandungnya gak di perhatikan sedangkan sepupunya di sayang sayang .
"bang kapan echa pulang? echa sudah gak betah lama lama di sini" tanya echa menatap sang kakak
"huff besok aja ya dek, kamu kan baru siuman. abang khawatir takut terjadi kenapa napa nanti " bujuk kak bagas.
"no no. echa mau sekarang pulang nya titik. gak ada bantahan" tegas echa menatap tajam kak bagas. bagas menelan ludah nya dengan kasar.
"sejak kapan adek gue bisa tegas. biasanya bicaranya sangat lembut seperti tisu basah" batin bagas
tak ada pilihan. akhirnya bagas mengalah. bagas mengurus semua kepulangan sang adik. ia juga tidak memberitahukan kepada orang rumah. toh mereka gak akan perduli.
"ayo dek, kita pulang abang sudah minta ijin juga" ucap kak bagas
"ayo.. lets go" seru echa
"kita akan liat drama novel versi aslinya. let's play" batin echa tersenyum miring
Setelah mengurus semuanya dan mengemas barang milik adiknya. bang bagas dan echa berjalan keluar menuju mobil milik bagas. Di perjalanan echa memandangi jalan karena echa harus mengafal jalan di dunia antah berantah ini.
hanya membutuhkan 30 menit di perjalanan mereka memasuki kawasan perumahan elit.
"waw ini rumah gue. eh maksudnya rumah si echa. gede banget. ini mah gedung, bisa bawa sekampung " batin echa
Mobil yang dikendarai bagas dan echa berhenti. bagas melirik sang adik yang bengong.
"dek. woy dek kok bengong ayok kita turun" ajak bang bagas. echa kaget mendengar suara kakak nya. ia menoleh dan menatap sinis kakaknya.
"bisa gak sih, panggilnya yang halus. kan echa yang cantik ini jadi kaget" gerutu echa mengelus dadanya. sedangkan bagas memutar bola matanya dengan malas.
"cantik dari mana? , gue mau bilang kalau adik gue jelek takut dia marah. tapi kan faktanya memang bener, aishh ini gara gara mama dan papa gak ngasik uang lebih agar perawatan. ehhh malah anak orang yang di biayain sepenuhnya. " batin bagas menatap sendu adik nya.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments