EPS 4

Tak berapa lama,.orang yang tengah di tunggu akhirnya datang. Jonathan, Mikaila dan kedua putra, putri mereka sudah sampai. Arumi dan juga Michelle segera masuk kedalam mobil. Michelle sangat senang karena liburan kali ini dirinya bisa bermain bersama dengan Kaka sepupunya tersebut.

"bagaimana dek?" tanya Mikaila mencoba bertanya dengan adik iparnya tersebut.

"menurut kakak bagaimana? Aku juga nggak mau bertahan lebih lama lagi. aku hanya takut nanti mental anak aku yang menjadi taruhan jika aku tetap bertahan di rumah itu" jawab Arumi meminta solusi.

"apa kamu masih ingin mempertahankan rumah tangga kamu dek?" tanya Jonathan pada adik nya tersebut.

"Tidak, lagian apa yang mau di pertahankan. Toh selama ini mas Nicolas tidak pernah sekalipun berusaha untuk dekat dengan anaknya. Michelle juga sudah terbiasa aka hal itu" ujar Arumi dengan jujur tanpa ada yang di tutupinya.

"kamu punya alasan apa untuk segera menggugat cerai Nicolas?" tanya Jonathan pada adiknya.

"aku belum punya mas. Selama ini meskipun Nicolas tidak memihak padaku, dia juga tidak melakukan kekerasan fisik. Sehingga aku cukup sulit untuk menggugatnya. Jika nafkah, dia selalu memberikannya. Walaupun terkadang masih kurang" ujar Arumi bingung.

"kalau begitu mulai sekarang kamu jangan mau membantu di rumah mertuamu lagi. bawa juga tuh si Neni buat nemenin Michelle saat kamu lagi kerja. Untuk urusan makan Michell dan Neni, nanti biar kakak yang selalu anterin di jam makan mereka" ujar Mikaila memberikan saran.

"itu ide yang bagus dek. Dengan begitu mereka pasti akan mulai mencari gara gara dengan kamu. Mereka tidak akan terima akan hal itu. Dan kamu akan dengan mudah nantinya mencari bukti untuk mengajukan cerai" ujar Jonathan pada adik satu satunya itu.

"Baiklah, aku manut apa kata kalian. Maaf ya, karena dulu aku tak percaya sama kalian" jawab Arumi sedikit sendu.

"tak masalah, kakak juga akan meminta teman kakak yang bosnya Nicolas untuk selalu memantau pria tersebut. Takut takut nanti dia malah main api di belakang kamu" ujar Jonathan membuat Arumi sakit.

"apa Nicolas masih belum tahu jika perusahaan tersebut milik teman Kaka?"

"belum" jawabnya singkat.

"baiklah, kalau begitu aku akan ikut semua perintah kakak mulai saat ini. aku minta tolong bantu aku ya kak. Agar segera terlepas dari keluarga edan itu" ujar Arumi meminta pertolongan dari kakak dan kakak iparnya.

"pasti,"

"tentu sayang" jawab keduanya bersama.

Sedangkan saat ini keluarga Nicolas masih menunggu seseorang yang memang sengaja mereka ajak untuk berlibur bersama. Dia adalah orang yang saat ini tengah dekat dengan Nicolas. seorang perempuan yang begitu amat di sayangi oleh Bu Sartika dan juga pak Abraham. dia adalah anak dari teman Bu Sartika saat masih SMA dulu. Siska putri Wijaya. Putri tunggal dari Rama Wijaya dan juga Herlina Wijaya.

"lama banget sih nih anak!" ujar Monica yang sudah tak sabar.

pesawat mereka akan take off 30 menit lagi. Tapi, Siska belum juga terlihat batan hidungnya. Padahal semalam Bu Sartika sudah menghubungi dan memberitahu jika mereka akan bertemu di bandara 30 menit sebelum keberangkatan.

"sabar Monic, mungkin dia masih bersiap" ujar Bu Sartika mencoba membela Siska. Mau bagaimanapun Siska adalah anak dari teman nya. Tak mungkin dia kasar atau bagaimana, dia akan merasa sungkan.

"nah, itu dia. Akhirnya datang juga. Ayok lebih baik kita menuju ke pesawat sekarang. Biarkan Nicolas yang menunggu Siska di sini" ujar pak Abraham pada semua. Mereka semua hanya manut dan mengikuti langkah pak Abraham.

"kenapa kamu lama sekali sayang?" tanya Nicolas pada Siska.

"maaf, tadi macet sedikit di jalan. Makanya aku sedikit lambat datangnya. Pasti tadi mbak Monic kesal ya mas, aku datang terlambat." jawab Siska yang mulai mengikuti jalanya Nicolas.

"Tidak juga. Mbak Monica hanya tidak mau terlambat saja naik pesawat. karena mungkin uang tiket akan hangus jika kita ketinggalan pesawat. Sayang kan uang segitu banyaknya Jika hangus" jelas Nicolas dengan sangat lembut. tak seperti dengan sang istri. dirinya yang sellau terlihat ketus dan cuek, membuat Arumi semakin enggan bertahan dengannya.

"makasih yah mas. Kamu udah mau ajak aku liburan bareng keluarga. padahal kamu kan bisa ajak anak istri kamu. Kenapa kamu malah ajak aku?" tanya Siska mencoba mencari alasan yang sebenarnya sudah dia ketahui.

"kamu itu, ya jelas mas ajak kamu lah sayang. Kamu kan calon istri aku, sedangkan Arumi. Mungkin sebentar lagi, aku akan menceraikannya. Lagi pula aku sudah tak ada perasaan apapun dengan nya. Jadi, untuk apa juga aku bertahan dengan perempuan udik macam Arumi" ujar Nicolas yang dengan sengaja menjelekkan sang istri di depan Siska.

Padahal, jika di lihat dengan seksama. Arumi dan Siska jauh berbeda, Arumi jauh lebih cantik secara alami ketimbang Siska yang lebih suka berdandan. Hanya saja, sekarang Arumi terlihat sedikit kusam karena kurang nya waktu untuknya beristirahat atau bahkan untuk merawat diri. Waktunya habis untuk membersikan rumah, bekerja dan mengurus anak nya. sedangkan sang suami tak pernah barang sekalipun membantu ataupun menanyakan bagaimana keadaan anak perempuannya. Itu.

"makasih ya mas. Aku jadi nggak sabar deh ingin cepat menikah dengan kamu" ujar nya dengan penuh kemanjaan.

akhrinya pesawat yang mereka tumpangi take off juga. Nicolas mendapatkan gemoy duduk tepat berdampingan dengan Siska. Sedangkan yang lainnya sedikit lebih jauh dan berjarak. sehingga Nicolas dan Siska bisa lebih leluasa jika mereka akan bermesraan. Tidak peduli dimana posisi mereka. Yang terpenting mereka bisa saling bercium*n dan juga berpelukan.

kembali ke Arumi dan kelurga Jonathan. Kakak beradik itu memilih untuk berlibur ke vila. Sebenarnya keluarga Arumi sendiri memiliki vila pribadi mereka. termasuk Arumi yang memang memiliki baka lebih dari 2 villa di daerah puncak sana. bahkan Arumi juga memiliki beberapa usaha yang tidak di ketahui oleh keluarga suaminya.

dia sebelumya memang di larang oleh kakak serta papanya. Hanya untuk berjaga jaga jika suatu saat terjadi hal yang tidak pernah di perkiraan. Dan ternyata semua perkataan Papa dan kakaknya benar. Perlakuan keluarga sang suami dan suaminya pun tak sebaik saat pertama kali mereka kenal dan dekat.

"syukurlah, semua aset yang aku miliki tak seorang pun mengetahuinya" gumam Arumi tapi masih bisa di dengar oleh kak Mikaila. mereka saat ini sudah berada di villa pribadi milik keluarga Jonathan.

"masih bagus dulu kamu dengerin perkataan Kakak sama Papa. coba saja jika kamu tidak nurut untuk yang satu itu. Bisa bisa kamu hanya di jadikan ATM pribadi untuk mereka. apalagi saat mendengar cerita kamu jika, nafkah yang di berikan oleh Nicolas bukan hanya untuk kamu dan putrimu saja. Melainkan untuk seluruh anggota keluarga" ujar Mikaila sedikit menyindir adik iparnya.

"iya kak, aku ngaku salah deh. Mungkin jika dulu aku dengerin apa kata kakak sama Papa. Mungkin hidup ku juga tidak akan separah ini. Menikah dengan orang yang tidak bertanggung jawab. Dan hanya memprioritaskan keluarganya saja. tanpa melihat seperti apa kesulitan yang di alami istrinya" jelasnya kembali sendu.

"duh, sudah sudah. Jangan sedih sedih lagi. Mulai sekarang kamu harus bangkit. Buat mereka merasa jika tanpa kamu mereka tidak bisa berbuat apa apa. Di tambah mereka hanya bisa memerintah kan. Jadi, buat mereka mengingat jika mereka hanyalah orang yang tak berguna tanpa adanya kamu" ucap kak Mikaila pada Arumi.

Arumi yang mendengar nasehat dari kakak iparnya tersenyum senang. meskipun mereka akan selalu berdebat setiap kali bertemu. Tapi sebenarnya mereka saling menyayangi dan saling memberikan perhatian satu sama lain.

Terpopuler

Comments

Bridget

Bridget

🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.

2025-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!