Mobil kami berhenti di sebuah restaurant megah. reygan keluar terlebih dahulu lalu aku mengikuti dibelakangnya.
Kami duduk berhadapan, tidak ada ucapan yang terucap dari mulut kita satu kata pun. Hanya dentingan alat makan yang saling bersentuhan dan menimbulkan suara.
Narala Atmaja
Reygan *panggilnya
Reygan Sagara
*melihat nara setelah dia menyantap satu suap daging sapi ke mulutnya
Narala Atmaja
Kamu yakin akan menikahiku? Mm...maksudku, aku ini kan bukan wanita yang kamu cintai
Reygan Sagara
*menghela napasnya
Kamu tahukan tujuan saya menikahi kamu itu apa? untuk mendapat warisan dan jabatan yang saya inginkan
Reygan Sagara
Urusan mencintai atau tidak, itu tidak penting saat ini.
Reygan Sagara
Itu urusan akhir, saya juga tidak melarang kamu untuk mencintai saya atau tidak
Reygan Sagara
Kamu cukup bersiap diri saja mulai sekarang. Kita tidak tahu kedepannya, kita akan putus atau lanjut
Reygan Sagara
Karena tujuan saya saat ini untuk mendapatkan warisan bukan belajar mencintai kamu
*bangkit dari duduknya
•••
Saat pintu ku buka, rumah ini sangat sunyi. Ku rasa Zergan sudah tidur, karena sudah tengah malam saat ini.
Aku melangkah pelan, berusaha tidak menimbulkan suara yang akan membuatnya terbangun.
Aku mendekatinya, kemudian mengambil buku yang ada disana.
Sudah ku duga dia sedang belajar untuk masuk ke Perguruan Tinggi.
Tanpa kusadari bibirku mengulas senyum.
Narala Atmaja
Zergan
*menepuk bahunya pelan
Narala Atmaja
Zergan, tidur dikasur
Zergan Atmaja
*Matanya mengerjap lalu menyadari keberadaan nara
Narala Atmaja
Sini
Aku menyuruhnya untuk mendekati kasur, dia berjalan dengan gontai kemudian membaringkan tubuhnya dikasur empuk miliknya.
Zergan Atmaja
Kakak baru pulang?
Narala Atmaja
Iya
Zergan Atmaja
Selarut ini? Ada apa? Biasanya jam 9 malam sudah pulang?
Ku tarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang berbaring. ku menyalakan lampu tidur. Sambil berpikir apa yang harus aku katakan padanya. Tapi bersyukurlah diriku saat ini, karena Zergan sudah terlelap kembali ke dalam tidurnya.
•••
Pagi ini aku sedang memasak untuk Zergan. Jadi aku bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan untuk adikku.
Narala Atmaja
Hari ini ada les?
*meletakkan nasi diatas meja makan
Zergan Atmaja
*mengangguk
Aku pulang jam 7 malam. Makan malam nanti, kakak jangan tunggu aku
Narala Atmaja
Aku tetap akan menunggumu
Zergan Atmaja
Huh...terserah kakak saja
*melangkahkan kakinya untuk memasuki kamar mandi
Narala Atmaja
Zergan
Narala Atmaja
Kakak berangkat dulu. Sarapan yang banyak
*meraih jaketku
Zergan Atmaja
Kakak tidakk sarapan dulu?
Narala Atmaja
Sudah. Makanlah yang banyak
Narala Atmaja
Kakak akan pulang lebih awal
*melambaikan tangan pada Zergan
Aku berangkat lebih awal dari sebelumnya. Beruntungnya pagi ini tidak ada pertanyaan dari adikku itu tentang semalam.
"Nona"
Aku melebarkan pandanganku, lalu menghampiri seorang pria paruh baya yang baru saja memanggilku itu.
Supir :Nona, silahkan masuk. Saya disuruh tuan Sagara untuk menjemput anda
Narala Atmaja
Tuan Sagara?
*dahi mengernyit
Supir :Iya, silahkan masuk Nona
*membukakan pintu untuk nara
Narala Atmaja
*menurut
Pak, besok tidak perlu menjemput saya benar-benar aku tidak pantas diperlakukan seperti ini.
Supir :Maaf Nona, saya sudah dibayar tuan Sagara untuk menjemput anda setiap hari
Comments