Bab 05. Menemukan orang

Pagi hari Sela bangun hampir kesiangan dan dia sama sekali tidak menyangka bahwa akan bisa tidur semalaman, mulai dari jam sebelas malam hingga pagi hari dan sekarang dia harus buru buru kerja pula karena hari ini sudah masuk, tapi dia masih terpana karena tidak biasa nya pula ia begini saat malam.

Hari hari biasa nya ia lalui dengan waktu kurang tidur, malah sekarang mendadak saja bisa tidur dengan nyenyak karena memang begitu mengantuk sekali mata ini. ternyata sampai pagi pula baru ia bangun dan sama sekali tidak ada mimpi buruk apa pun yang hinggap dalam tidur nya, Sela pun tidak tau karena apa.

"Ah untung nya aku hari ini bisa kerja dari rumah saja." Sela menepuk jidat nya saat ingat dia bisa kerja dari rumah.

Sela memang bisa kerja santai, namun dia. Tidak betah dan sudah merencanakan untuk berhenti saat akhir bulan nanti. merasa usaha jual beli baju nya secara online juga menguntungkan, maka Sela pun memutuskan untuk istirahat dan nanti nya saat ada pekerjaan yang pas baru lah dia mau kerja lagi.

Di satu sisi Sela juga mengakui bahwa dia sebenar nya bukan tidak nyaman dengan pekerjaan nya, melainkan dengan orang otang yang baru ia temui. secara pribadi Sela memang sekarang sangat susah untuk bertemu orang baru, karena dia merasa orang orang tidak suka pada nya.

"Alhamdulilah aku bisa tidur nyenyak, semoga malam nanti juga bisa." Sela menguap dan turun setelah meletakan batu di atas meja rias.

"Lah kok banyak sekali daun kering ini?" heran Sela ketika sampai di bawah.

Memang daun kering berserakan di atas lantai rumah, bukan cuma sepuluh dua puluh saja banyak nya. saat pintu terbuka tadi malam, daun kering itu masuk semua kedalam rumah sehingga sebagian rumah sudah penuh dengan daun kering, Sela tentu saja heran karena hal ini memang sama sekali tidak pernah terjadi sebelum nya.

"Kenapa sangat aneh, padahal sore itu sama sekali tidak ada daun yang masuk! semua sudah ku sapu." heran Sela membuka pintu.

"Kok banyak juga yang bagian sini, apa angin memang sangat luar biasa?" Sela tak habis pikir melihat teras nya juga penuh dengan daun kering serta bekas abu abu bakaran.

Cepat Sela mengambil sapu dan juga serok sampah agar teras rumah segera bersih dan tidak banyak banyak daun, namun dia mendadak sadar bahwa ada sesuatu di atas daun yang ada di teras rumah. maka dengan hati hati Sela segera mengambil nya, yakin seratus persen bahwa itu adalah darah yang sudah tidak segar lagi alias mau kering.

Ketika di teliti darah itu juga sampai di dalam rumah, Sela terus mengikuti nya karena penasaran. jantung janda muda ini jadi bergetar kencang akibat rasa takut yang tidak bisa di bendung lagi, berarti sesuatu yang berdarah ini masuk kedalam rumah nya dan sampai di lantai atas pula.

"Apa ini, Ya Allah?" Sela mematung karena dia mulai cemas.

"Baru saja aku bisa tidur nyenyak, tapi sekarang malah ada jejak darah!" gumam Sela sedikit ragu akan keselamatan nya.

"Aku pasti datang menikahi muuuu!"

"Tidak mungkin, dia sudah musnah!" Sela cepat menyangkal ucapan Aryo yang selalu di dengar dalam mimpi nya.

Demi memastikan apa benar ini sesuatu yang tidak benar, Sela keluar mengikuti jejak nya dari luar rumah dan terus berjalan sambil membawa kayu panjang apa bila nanti ada sesuatu yang ia temui dan itu berbahaya, maka sudah ada senjata yang bisa ia pakai untuk melindungi diri.

"Dari sana, ada suara nya juga!" batin Sela setelah masuk kedalam semak.

Dari arah semak itu memang ada suara seperti sedang merintih kesakitan, maka Sela pun bersiap memegang kayu di tangan nya untuk menghantam apa bila itu memang hewan berbahaya. namun bisa di pastikan bahwa itu memang suara nya manusia, bukan suara hewan.

"Hah, orang!" Sela kaget karena di hadapan nya ada manusia yang sedang merintih kesakitan.

"Jangan pukul aku." pria itu mengangkat tangan nya.

"Kau siapa?" Sela masih waspada pada orang asing.

"Aku berburu kesini sejak tadi malam, namun aku di terkam babi hutan sehingga kaki ku koyak." jawab pria tampan ini.

"Apa kau berburu sendirian?" tanya Sela masih belum percaya.

"Iya, aku memang biasa berburu sendiri di hutan ini. sebab hutan nya juga tidak besar!" jelas nya lagi.

"Itu luka mu parah seperti nya, kenapa tidak menghubungi tsman atau keluarga mu?" Sela agak ngeri melihat nya.

"Aku tidak punya keluarga." jawab nya pelan dan terdengar menyedihkan.

"Tunggu! kau yang masuk kedalam rumah ku ya?" Sela langsung tanya.

"Rumah mu yang sana itu kan, aku memang masuk sana dan masuk karena pintu nya terbuka! lalu aku masuk kedalam, malah ku lihat kau sedang tidur di sana." jelas pria ini panjang lebar.

Sela menarik nafas berat karena dia tidak tau harus bagai mana pula sekarang, mau di tinggal tapi kasihan pula melihat nya sendirian menahan luka di kaki yang sangat lebar itu. tapi Sela juga kesal, karena pria ini masuk kedalam rumah nya hingga membuat rumah jadi kotor.

"Aku bukan nya mau lancang masuk kedalam rumah, ku kira itu kosong karena pintu nya terbuka." jelas nya lagi.

"Lalu kenapa kau keluar lagi?" tanya Sela pelan karena mulai iba.

"Karena ku lihat ada kau, aku berpikir mungkin saja kau lupa menutup pintu sehingga terbuka begitu saja." jelas pria ini.

"Astaga, ya sudah lah ayo kerumah ku biar bisa di obati luka mu ini." ajak Sela akhir nya kasihan juga melihat orang yang terluka.

"Sungguh? kau mau mengobati aku!" kaget pria ini agak tidak menyangka.

"Cepat lah, sebelum aku berubah pikiran juga!" Sela membuang kayu yang dia bawa tadi untuk jaga jaga.

Sebab pria ini tidak bisa bangun maka Sela pun membantu nya untuk berdiri agar bisa berjalan masuk kedalam rumah, jarak nya agak jauh juga dan tubuh pria ini pun sangat tinggi jangkung sehingga Sela sangat susah untuk menolong nya berjalan masuk kedalam rumah.

"Ini perlu di jahit lah kaki mu, atau mau langsung kerumah sakit?" tawar Sela.

"Nanti malam saja lah kalau bisa, aku orang nya agak susah apa bila bertemu dengan orang baru dan juga ramai." jawab pria ini.

Sela yang punya sifat begitu jadi nya langsung paham, dia tau rasa nya sangat tidak nyaman apa bila bertemu dengan banyak orang baru dan orang itu menatap dengan sejuta pertanyaan pula.

Selamat menjalankan ibadah puasa pertama ya guys.

Terpopuler

Comments

nara

nara

selamat hari pertama puasa kak thor'tapi ditaiwan hilal nya blum muncul

2025-03-01

2

Serli Agustina

Serli Agustina

jangan² yang hewan berbulu malam itukan,

2025-03-01

2

imau

imau

selamat menjalankan ibadah puasa juga othor kesayangan dan teman-teman online semua 🥰

2025-03-01

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Rumah di tengah hutan
2 Bab 02. Masih mata merah
3 Bab 03. Batu merah
4 Bab 04. Masuk rumah Sela
5 Bab 05. Menemukan orang
6 Bab 06. bertemu Dion
7 Bab 07. Mengajak nikah
8 Bab 08. Menjilat darah
9 Bab 09. Bastian mau datang
10 Bab 10. Sela pasang gips
11 Bab 11. Mimpi buruk Sela
12 Bab 12. Mimpi
13 Bab 13. Di usir Sela
14 Bab 14. Di labrak
15 Bab 15. Korban
16 Bab 16. Siapa otong?
17 Bab 17. Menemukan mayat
18 Bab 18. Di pecat
19 Bab 19. Perbuatan mata merah
20 Bab 20. Ajakan menikah lagi
21 Bab 21. Muntah darah
22 Bab 22. Duda keren
23 Bab 23. mau menikah
24 Bab 24. Rosana datang
25 Bab 25. Agak debat
26 Bab 26. Mencari rumah Sela
27 Bab 27. Resmi
28 Bab 28. Menemukan cakar hewan
29 Bab 29. Malam pengantin baru
30 Bab 30. Sop jari
31 Bab 31. Mau menjual rumah
32 Bab 32. Di hubungi Bastian.
33 Bab 33. Ervan kecewa
34 Bab 34. Ervan datang
35 Bab 35. Amara merasa takut
36 Bab 36. Ada hantu
37 Bab 37. Bertemu pasangan lama
38 Bab 38. Ervan berhasil kabur
39 Bab 39. Kodam Davin
40 Bab 40. Kecemasan keluarga Bara
41 Bab 41. Pertarungan
42 Bab 42. Ibu yang jadi korban
43 Bab 43. Sela bertemu Dion
44 Bab 44. Minta tolong Purnama
45 Bab 45. Kodam janda pirang
46 Bab 46. Ervan cari bantuan
47 Bab 47. Mencari di alam ghaib
48 Bab 48. Bertemu lagi
49 Bab 49. Bara terluka
50 Bab 50. Mendatangi rumah Lukas
51 Bab 51. Melihat Handoko
52 Bab 52. Berbicara dengan Lukas
53 Bab 53. Sela heran
54 Bab 54. Di temui Arya
55 Bab 55. Malah bertemu Ratu
56 Bab 56. Di datangi lagi
57 Bab 57. Bersembunyi
58 Bab 58. Jualan rokok
59 Bab 59. Arya curiga
60 Bab 60. Arka datang
61 Bab 61. Di intai
62 Bab 62. Di ambang kematian
63 Bab 63. saling bertemu
64 Bab 64. Saling kenalan
65 Bab 65. nama nya Sela
66 Bab 66. Arya juga datang
67 Bab 67. Perasaan Rosana
68 Bab 68. mengintai
69 Bab 69. Bara tertangkap
70 Bab 70. Tamu malam
71 Bab 71. Naksir Purnama
72 Bab 72. Bara di keroyok
73 Bab 73. Di tempeleng
74 Bab 74. Rosana datang
75 Bab 75. Mengambil satu persatu
76 Bab 76. Memang jadi hantu
77 Bab 77. Melihat keadaan Sela
78 Bab 78. Bastian marah
79 Bab 79. gun ingin menyerah
80 Bab 80. Menyayat punggung
81 Bab 81. sudah di keluarkan
82 Bab 82. Di kerjai Nana.
83 Bab 83. Handoko musnah
84 Bab 84. di kerumuni batu merah
85 Bab 85. Mama Lindah musnah
86 Bab 86. Dapat penawar
87 Bab 87. di temui Halim
88 Bab 88. sudah di obati
89 Bab 89. ingin imbalan
90 Bab 90. Sudah menikah
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 01. Rumah di tengah hutan
2
Bab 02. Masih mata merah
3
Bab 03. Batu merah
4
Bab 04. Masuk rumah Sela
5
Bab 05. Menemukan orang
6
Bab 06. bertemu Dion
7
Bab 07. Mengajak nikah
8
Bab 08. Menjilat darah
9
Bab 09. Bastian mau datang
10
Bab 10. Sela pasang gips
11
Bab 11. Mimpi buruk Sela
12
Bab 12. Mimpi
13
Bab 13. Di usir Sela
14
Bab 14. Di labrak
15
Bab 15. Korban
16
Bab 16. Siapa otong?
17
Bab 17. Menemukan mayat
18
Bab 18. Di pecat
19
Bab 19. Perbuatan mata merah
20
Bab 20. Ajakan menikah lagi
21
Bab 21. Muntah darah
22
Bab 22. Duda keren
23
Bab 23. mau menikah
24
Bab 24. Rosana datang
25
Bab 25. Agak debat
26
Bab 26. Mencari rumah Sela
27
Bab 27. Resmi
28
Bab 28. Menemukan cakar hewan
29
Bab 29. Malam pengantin baru
30
Bab 30. Sop jari
31
Bab 31. Mau menjual rumah
32
Bab 32. Di hubungi Bastian.
33
Bab 33. Ervan kecewa
34
Bab 34. Ervan datang
35
Bab 35. Amara merasa takut
36
Bab 36. Ada hantu
37
Bab 37. Bertemu pasangan lama
38
Bab 38. Ervan berhasil kabur
39
Bab 39. Kodam Davin
40
Bab 40. Kecemasan keluarga Bara
41
Bab 41. Pertarungan
42
Bab 42. Ibu yang jadi korban
43
Bab 43. Sela bertemu Dion
44
Bab 44. Minta tolong Purnama
45
Bab 45. Kodam janda pirang
46
Bab 46. Ervan cari bantuan
47
Bab 47. Mencari di alam ghaib
48
Bab 48. Bertemu lagi
49
Bab 49. Bara terluka
50
Bab 50. Mendatangi rumah Lukas
51
Bab 51. Melihat Handoko
52
Bab 52. Berbicara dengan Lukas
53
Bab 53. Sela heran
54
Bab 54. Di temui Arya
55
Bab 55. Malah bertemu Ratu
56
Bab 56. Di datangi lagi
57
Bab 57. Bersembunyi
58
Bab 58. Jualan rokok
59
Bab 59. Arya curiga
60
Bab 60. Arka datang
61
Bab 61. Di intai
62
Bab 62. Di ambang kematian
63
Bab 63. saling bertemu
64
Bab 64. Saling kenalan
65
Bab 65. nama nya Sela
66
Bab 66. Arya juga datang
67
Bab 67. Perasaan Rosana
68
Bab 68. mengintai
69
Bab 69. Bara tertangkap
70
Bab 70. Tamu malam
71
Bab 71. Naksir Purnama
72
Bab 72. Bara di keroyok
73
Bab 73. Di tempeleng
74
Bab 74. Rosana datang
75
Bab 75. Mengambil satu persatu
76
Bab 76. Memang jadi hantu
77
Bab 77. Melihat keadaan Sela
78
Bab 78. Bastian marah
79
Bab 79. gun ingin menyerah
80
Bab 80. Menyayat punggung
81
Bab 81. sudah di keluarkan
82
Bab 82. Di kerjai Nana.
83
Bab 83. Handoko musnah
84
Bab 84. di kerumuni batu merah
85
Bab 85. Mama Lindah musnah
86
Bab 86. Dapat penawar
87
Bab 87. di temui Halim
88
Bab 88. sudah di obati
89
Bab 89. ingin imbalan
90
Bab 90. Sudah menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!