Bab 04. Masuk rumah Sela

Batu yang tadi siang ia dapatkan dari dalam semak sedang di pethatikan dengan seksama, apa bila sedang kena cahaya lampu maka akan lebih terang sekali dan memancarkan cahaya. Sela penasaran sekali dari mana asal batu ini, malah terbersit pula dalam pikiran nya untuk membuat kalung dengan liontin batu cantik ini.

Entah kenapa hati Sela amat tertarik dan tidak mau apa bila melepaskan nya, Amara sudah pulang ketempat kost dan Rosana sudah pulang juga kerumah di kampung. memang kalau datang tidak pernah lama atau menginap, paling datang pagi sampai sore saja, karena jarak juga dekat dan setiap minggu juga datang kesini.

"Kalau di jual tidak mungkin laku juga, mending besok aku ukir untuk gantungan kalung." batin Sela sudah berniat.

Malam ini ia akan tidur sendirian karena Amara sungguh tidak mau tidur di rumah Sela, karena sudah melihat hal yang menurut dia aneh. Amara tetap yakin bahwa malam itu memang dia sedang tidak halusinasi, mata dua yang sangat merah seperti darah, pasti dari mata sesuatu yang amat menyeramkan.

"Kok aku tumben udah ngantuk, apa aku bisa tidur cepat ya?" gumam Sela melihat jam dinding yang besar itu.

Jam dinding menunjukan pukul sebelas malam, menurut Sela itu sudah sangat cepat apa bila mengantuk di jam segitu. kalau pun bisa tidur nanti takut nya hanya akan mimpi buruk saja, semua sudah berlalu tapi bayangan nya masih tetap tidak bisa mau hilang dari mata.

Kantuk nya kali ini sungguh tidak bisa di tahan lagi dan Sela langsung merebahkan diri, hanya dalam hitungan detik sudah tertutup mata janda muda yang sangat cantik ini. sudah dua puluh tiga tahun namun sama sekali tidak ada niat menikah lagi, karena rasa menikah sudah rasakan di usia enam belas tahun.

Wuussssh.

Wuussshhhh.

Angin di luar bertiup kencang seperti akan hujan, namun Sela sama sekali tidak tau akan hal itu karena dia sudah benar benar pulas dalam tidur nya. hal yang sama sekali tidak pernah ia rasakan sebelum nya, selama hampir tujuh tahun lama nya tidak pernah Sela dapat ketenangan saat sedang tidur.

Braaaak.

Pintu rumah terbuka lebar walau tadi sudah di kunci oleh Sela, namun dengan mudah nya terbuka sehingga daun daun kering masuk kedalam rumah. bekas api unggun saat mereka tadi bakar di depan juga tertiup angin, bersama kaki berbulu lebat melangkah masuk kedalam rumah.

"Itu milik ku." desis nya menaiki tangga menuju kamar Sela di atas.

Tapak kaki di lantai meninggalkan darah segar yang agak banyak, dia tetap berjalan keatas dan menemukan Sela yang sedang tertidur pulas di atas kasur.

"Berani sekali kau mengambil milik ku, tapi kenapa kau tidak terluka saat menyentuh nya?" gumam sosok itu menjadi heran.

Batu merah masih ada dalam genggaman nya Sela, dengan cekatan ia ingin mengambil nya karena batu itu memang milik dia. sama sekali tidak ada yang kuat menyentuh nya selama ini, baru Sela yang bisa memegang erat tanpa terluka tangan kecil itu.

"Lepaskan, kenapa tangan kecil mu kuat sekali?" heran nya sambil menatap wajah cantik itu tertidur pulas.

"Dia cantik sekali." batin nya sedikit terpana melihat wajah Sela yang cantik natural.

Batu yang di genggam tetap saja tidak bisa lepas dari tangan Sela walau sudah hampir satu jam lama nya ia berusaha mengambil alih, jari lentik itu seolah sangat kuat menggenggam sehingga batu itu lengket di telapak tangan. mana pria ini pun terpana melihat Sela, jadi tidak fokus mau mengambil batu.

AAAUUUUUUU.

"Hah?!" sosok ini kaget dan segera kabur dari rumah tanpa membawa batu dari tangan Sela.

Pintu rumah juga tertutup rapat lagi seolah sama sekali tidak pernah terbuka sebelum nya, namun bekas daun kering dan juga telapak kaki berdarah masih ada bekas di lantai dan juga anak tangga, sehingga pagi hari pasti bisa Sela lihat.

AAUUUUUUU...

AUUUUUUUU..

Suara serigala yang sedang melolong tinggi membuat siapa pun pasti akan ketakutan, untung nya Sela bisa tidur nyenyak sehingga dia sama sekali tidak mendengar suara itu. kalau bisa dengar maka sudah pasti ia akan takut lagi, karena suara nya yang amat seram apa bila di malam hari.

Wanita yang biasa tidur paling lama satu jam, kini bisa tidur lama padahal sudah hampir dua jam lama nya. akhir nya Sela bisa merasakan tidur walau posisi nya tetap saja kaku seolah sangat tidak luwes mau tidur, memang susah sekali apa bila tidak pernah tidur walau malam hari.

...****************...

Amara memperhatikan foto foto yang tadi di ambil oleh Sela, di perhatikan semua nya karena memang sangat bagus. bahkan saat di buat story langsung banyak yang bertanya itu di daerah mana, karena mereka memang tidak pernah tau rumah nya Sela, cuma Amara saja yang di bawa kesana.

"Eh apa ini?" Amara memperhatikan nya dengan seksama.

"Apa, Ra?" Celin bertanya karena Amara kelihatan kaget.

"Coba kamu lihat ini, memang kelihatan hewan atau cuma perasaan ku saja." Amara memberikan ponsel nya.

"Mana sih, pemandangan nya bagus banget!" Celin malah fokus dengan pemandangan nya yang sangat adem dan bagus sekali.

"Yang di balik pohon ini, kau perhatikan dan zoom." Amara sudah takut karena firasat nya memang tidak bagus.

Celin memperhatikan nya dengan seksama agar bisa melihat apa yang Amara maksud, memang benar saja bahwa itu kelihatan seperti hewan yang sedang memperhatikan Amara di balik pohon. cuma gambar nya samar, mungkin. Saja pas mau kefoto dia langsung lari.

"Anjing enggak sih ini?" Celin masih memperhatikan.

"Masa sih anjing, aku kok merasa nya ini hewan besar." Amara tidak percaya.

"Memang terlalu besar kalau ini anjing, atau ini sejenis husky kali." Celin sama sekali tidak berpikir aneh aneh karena dia memang tidak melihat langsung.

"Mungkin kah itu siluman anjing mata merah?" tebak Amara.

"Hahahaaaa...." Celin malah terbahak bahak di buat nya.

"Aku serius, sialan!" kesal Amara melihat respon teman nya.

"Otak mu itu kenapa sih? maka nya jadi orang tuh jangan penakut, biar enggak apa apa di sangkut kan sama siluman!" Celin tidak percaya dengan hal seperti itu.

"Masih ada hal seperti itu, kau saja yang tidak percaya." ketus Amara.

"Ah iya lah, itu siluman anjing yang akan mengikuti mu lalu menikahi mu." Celin masih saja tertawa.

Sedangkan Amara sudah sangat kesal akan respon teman nya, padahal malam itu Amara memang melihat mata merah di dalam semak, lalu sekarang muncul pula sesuatu mirip anjing di foto nya, cuma buram saja sehingga tidak bisa di pastikan itu apa, mau diskusi dengan teman pun respon nya malah mengejek.

Terpopuler

Comments

༄ ᗰᗩᖇ ˢᴵᗰEᒪOᗯ ❀

༄ ᗰᗩᖇ ˢᴵᗰEᒪOᗯ ❀

darah manis sela ,
yang lahir di Selasa Kliwon
yg banyak di cari kaum iblis ,
hemm....
mungkin kah ,memang berjodoh dgn mustika merah itu ,
siluman apa kau ,buluu buluuu
😅😅

2025-02-28

3

Yulay Yuli

Yulay Yuli

srigala kayanya y, sesuai yg difoto sampul y thour😅 sotoy

2025-02-28

2

imau

imau

karena batu itu kah Sela bisa tidur nyenyak?

2025-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Rumah di tengah hutan
2 Bab 02. Masih mata merah
3 Bab 03. Batu merah
4 Bab 04. Masuk rumah Sela
5 Bab 05. Menemukan orang
6 Bab 06. bertemu Dion
7 Bab 07. Mengajak nikah
8 Bab 08. Menjilat darah
9 Bab 09. Bastian mau datang
10 Bab 10. Sela pasang gips
11 Bab 11. Mimpi buruk Sela
12 Bab 12. Mimpi
13 Bab 13. Di usir Sela
14 Bab 14. Di labrak
15 Bab 15. Korban
16 Bab 16. Siapa otong?
17 Bab 17. Menemukan mayat
18 Bab 18. Di pecat
19 Bab 19. Perbuatan mata merah
20 Bab 20. Ajakan menikah lagi
21 Bab 21. Muntah darah
22 Bab 22. Duda keren
23 Bab 23. mau menikah
24 Bab 24. Rosana datang
25 Bab 25. Agak debat
26 Bab 26. Mencari rumah Sela
27 Bab 27. Resmi
28 Bab 28. Menemukan cakar hewan
29 Bab 29. Malam pengantin baru
30 Bab 30. Sop jari
31 Bab 31. Mau menjual rumah
32 Bab 32. Di hubungi Bastian.
33 Bab 33. Ervan kecewa
34 Bab 34. Ervan datang
35 Bab 35. Amara merasa takut
36 Bab 36. Ada hantu
37 Bab 37. Bertemu pasangan lama
38 Bab 38. Ervan berhasil kabur
39 Bab 39. Kodam Davin
40 Bab 40. Kecemasan keluarga Bara
41 Bab 41. Pertarungan
42 Bab 42. Ibu yang jadi korban
43 Bab 43. Sela bertemu Dion
44 Bab 44. Minta tolong Purnama
45 Bab 45. Kodam janda pirang
46 Bab 46. Ervan cari bantuan
47 Bab 47. Mencari di alam ghaib
48 Bab 48. Bertemu lagi
49 Bab 49. Bara terluka
50 Bab 50. Mendatangi rumah Lukas
51 Bab 51. Melihat Handoko
52 Bab 52. Berbicara dengan Lukas
53 Bab 53. Sela heran
54 Bab 54. Di temui Arya
55 Bab 55. Malah bertemu Ratu
56 Bab 56. Di datangi lagi
57 Bab 57. Bersembunyi
58 Bab 58. Jualan rokok
59 Bab 59. Arya curiga
60 Bab 60. Arka datang
61 Bab 61. Di intai
62 Bab 62. Di ambang kematian
63 Bab 63. saling bertemu
64 Bab 64. Saling kenalan
65 Bab 65. nama nya Sela
66 Bab 66. Arya juga datang
67 Bab 67. Perasaan Rosana
68 Bab 68. mengintai
69 Bab 69. Bara tertangkap
70 Bab 70. Tamu malam
71 Bab 71. Naksir Purnama
72 Bab 72. Bara di keroyok
73 Bab 73. Di tempeleng
74 Bab 74. Rosana datang
75 Bab 75. Mengambil satu persatu
76 Bab 76. Memang jadi hantu
77 Bab 77. Melihat keadaan Sela
78 Bab 78. Bastian marah
79 Bab 79. gun ingin menyerah
80 Bab 80. Menyayat punggung
81 Bab 81. sudah di keluarkan
82 Bab 82. Di kerjai Nana.
83 Bab 83. Handoko musnah
84 Bab 84. di kerumuni batu merah
85 Bab 85. Mama Lindah musnah
86 Bab 86. Dapat penawar
87 Bab 87. di temui Halim
88 Bab 88. sudah di obati
89 Bab 89. ingin imbalan
90 Bab 90. Sudah menikah
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 01. Rumah di tengah hutan
2
Bab 02. Masih mata merah
3
Bab 03. Batu merah
4
Bab 04. Masuk rumah Sela
5
Bab 05. Menemukan orang
6
Bab 06. bertemu Dion
7
Bab 07. Mengajak nikah
8
Bab 08. Menjilat darah
9
Bab 09. Bastian mau datang
10
Bab 10. Sela pasang gips
11
Bab 11. Mimpi buruk Sela
12
Bab 12. Mimpi
13
Bab 13. Di usir Sela
14
Bab 14. Di labrak
15
Bab 15. Korban
16
Bab 16. Siapa otong?
17
Bab 17. Menemukan mayat
18
Bab 18. Di pecat
19
Bab 19. Perbuatan mata merah
20
Bab 20. Ajakan menikah lagi
21
Bab 21. Muntah darah
22
Bab 22. Duda keren
23
Bab 23. mau menikah
24
Bab 24. Rosana datang
25
Bab 25. Agak debat
26
Bab 26. Mencari rumah Sela
27
Bab 27. Resmi
28
Bab 28. Menemukan cakar hewan
29
Bab 29. Malam pengantin baru
30
Bab 30. Sop jari
31
Bab 31. Mau menjual rumah
32
Bab 32. Di hubungi Bastian.
33
Bab 33. Ervan kecewa
34
Bab 34. Ervan datang
35
Bab 35. Amara merasa takut
36
Bab 36. Ada hantu
37
Bab 37. Bertemu pasangan lama
38
Bab 38. Ervan berhasil kabur
39
Bab 39. Kodam Davin
40
Bab 40. Kecemasan keluarga Bara
41
Bab 41. Pertarungan
42
Bab 42. Ibu yang jadi korban
43
Bab 43. Sela bertemu Dion
44
Bab 44. Minta tolong Purnama
45
Bab 45. Kodam janda pirang
46
Bab 46. Ervan cari bantuan
47
Bab 47. Mencari di alam ghaib
48
Bab 48. Bertemu lagi
49
Bab 49. Bara terluka
50
Bab 50. Mendatangi rumah Lukas
51
Bab 51. Melihat Handoko
52
Bab 52. Berbicara dengan Lukas
53
Bab 53. Sela heran
54
Bab 54. Di temui Arya
55
Bab 55. Malah bertemu Ratu
56
Bab 56. Di datangi lagi
57
Bab 57. Bersembunyi
58
Bab 58. Jualan rokok
59
Bab 59. Arya curiga
60
Bab 60. Arka datang
61
Bab 61. Di intai
62
Bab 62. Di ambang kematian
63
Bab 63. saling bertemu
64
Bab 64. Saling kenalan
65
Bab 65. nama nya Sela
66
Bab 66. Arya juga datang
67
Bab 67. Perasaan Rosana
68
Bab 68. mengintai
69
Bab 69. Bara tertangkap
70
Bab 70. Tamu malam
71
Bab 71. Naksir Purnama
72
Bab 72. Bara di keroyok
73
Bab 73. Di tempeleng
74
Bab 74. Rosana datang
75
Bab 75. Mengambil satu persatu
76
Bab 76. Memang jadi hantu
77
Bab 77. Melihat keadaan Sela
78
Bab 78. Bastian marah
79
Bab 79. gun ingin menyerah
80
Bab 80. Menyayat punggung
81
Bab 81. sudah di keluarkan
82
Bab 82. Di kerjai Nana.
83
Bab 83. Handoko musnah
84
Bab 84. di kerumuni batu merah
85
Bab 85. Mama Lindah musnah
86
Bab 86. Dapat penawar
87
Bab 87. di temui Halim
88
Bab 88. sudah di obati
89
Bab 89. ingin imbalan
90
Bab 90. Sudah menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!