masih bersama oma oma jelita

Malik tersenyum melihat tatapan kaget Cassie yang ngga menyangka kedatangannya

Ketiga omanya tersenyum senang melihat kedatangan Malik.

Malik yang memberitau Oma Khanza kalo Cassie ada di restoran yang sekarang mereka datangi.

"Nanti kamu datang, kan?" tanya Oma Khanza via telpon.

"Ya, oma. Tapi agak telat."

"Pokoknya oma bakalan nunggu sampai kamu datang," kekeh Oma Khanza sebelum memutuskan sambungan telponnya.

Cassie masih bengong sampai Malik duduk di sampingnya. Oma Adeeva sampai menggeser duduknya untuk Malik dengan senyum manis di bibirnya.

"Ka kamu mau pesan apa?" tanya Cassie pada Malik, bermaksud akan pergi, menghindari hal yang menurut pengawalnya Harsa berbahaya untuknya.

"Sudah. Pegawaimu nanti yang akan mengantarkannya," sahut Malik kalem.

"Tenang, jangan gugup," senyum Oma Adeeva yang melihat kecanggungan Cassie.

Ngga lama kemudian seorang pegawai Cassie datang membawa berbagai macam dimsum. Ada dimsum kepiting, dimsum udang dan dimsum ayam dengan sambal asam manisnya.

"Kamu suka dimsum, ya?" tanya Oma Zayra ketika melihat pesanan Malik yang datang.

Cassie mengangguk. Dia penasaran, bagaimana Malik tau kesukaannya? Menu di restorannya cukup banyak.

"Apa aja suka, sih, oma."

Ketiga oma yang masih jelita itu tersenyum sama lebarnya.

"Seneng dengarnya manggil oma," ucap Oma Zayra lembut.

"Ayo, kita makan ramennya," ucap Oma Khanza.

"Oke, aku udah ngga sabar mencoba ramen viral ini," sahut oma Adeeva sambil menjepit mie ramennya dengan sumpit.

"Kita makan dimsumnya," bisik Malik sambil menyodorkan tusukan dimsum ke arah Cassie.

Ketiga omanya saling lirik dengan senyum di bibir.

"Oma ngga lihat," canda Khanza.

Zayra dan Adeeva tergelak pelan.

"Em.... Aku bisa makan sendiri."

"Santai saja."

"Iya, santai saja, Cassie," timbrung Oma Adeeva sambil mengedipkan sebelah matanya. dengan raut menggoda.

Terdengar kekehan tertahan Oma Khanza dan Oma Zayra membuat paras cantik Cassie semakin merah padam.

Hampir satu jam kemudian, Mereka sudah menghabiskan hidangan yang ada di atas meja.

"Makanannya memang enak. Pantasan viral. Kamu yang membuat resepnya?" tanya Oma Khanza.

"Bukan, oma. Saya sudah punya tim kokinya." Itu yang dia tau dari omanya sebelum beliau tiada.

Omanya yang mengatur semuanya untuk dia kelola. Dia hanya terima beres saja.

"Oooh... Kamu punya tim koki yang hebat," puji oma Adeeva kagum.

"Kamu hebat, bisa menghandle tiga restoran dengan sukses," puji Oma Zayra tulus.

"Betul. Padahal kamu masih sangat muda." Oma Adeeva ikutan memuji.

"Hidup sendirian di negara yang masih asing, kamu sangat hebat, Cassie," tambah Oma Khanza.

Mendapat pujian yang bertubi tubi membuat Cassie tambah malu dan salah tingkah. Rona merah di wajahnya juga ngga hilang hilang.

Tapi di lubuk hatinya yang terdalam dia ingin menangis. Dia jadi kangen oma opanya.

"Kalo kamu sudah jadi bagian keluarga kami, kamu ngga akan merasa sendiri dan terasing lagi." Oma Zayra menyahut, seakan bisa menyelami perasaan Cassie.

DEG

Jantung Cassie rasanya mau melompat keluar.

Maksudnya? Cassie melirik Malik yang tampak mengetikkan pesan di layar ponselnya.

Dia kirim pesan dengan siapa?

Dengan perempuan lain, kah? batinnya agak menuduh. Hatinya jadi kesal.

"Tentu," balas Oma Khanza antusias.

"Oh ya, Malik, nanti malam kamu akan pergi dengan Cassie, kan?" tanya Oma Adeeva

Pergi kemana? batin Cassie bingung. Malik ngga mengatakan apa apa. Laki laki itu datang dan pergi seenaknya saja.

"Iya, Oma."

Mendengar jawabannya membuat Cassie kembali menatap Malik yang tersenyum tipis padanya sebelum melarikan tatapan matanya ke arah layar ponselnya

Sebenarnya apa yang dia lihat, sih? Cassie merasa semakin kesal karena diabaikan.

"Oma bertiga sudah memilihkan dres, sepatu dan tas ini buat kamu, sayang. Semoga kamu suka, ya," ucap Oma Zayra sambil mengulurkan tiga buah paper bag pada Cassie.

"Terimakasih, oma." Cassie merasa terharu dengan perhatian ketiga oma Malik.

Sebenarnya omanya ada berapa, ya?

Pasti banyak yang menyayanginya, batin Cassie lagi. Dia merasa Malik sangat beruntung.

"Sama sama, cantik," sahut Oma Zayra. Oma Adeeva dan oma Khanza saling melempar senyum.

Sementara itu Malik masih sibuk berbalas pesan dengan pengawalnya.

Dia masih tidur?

Balasan pengawalnya datang dengan cepat.

Masih tuan.

Segaris senyum terukir di bibir Malik.

Malik akan lebih mudah mengajak Cassie karena pengawal gadis itu masih terlelap.

Kemarin malam dan tadi pagi Malik mengawasi gadis itu

Ternyata gadis itu hanya pulang dan pergi bersama supirnya saja.

Dia juga sudah membuat pengawal itu mengirim pesan untuk tidak membuat nonanya khawatir dengan ketakhadirannya.

*

*

*

"Nanti malam kita kemana?" tanya Cassie setelah mereka tinggal berdua saja.

"Putri salah satu sahabat daddy baru ditemukan. Nanti malam mau diumumkan."

"Acara besar, ya?" tebak Cassie. Dia sudah melihat isi di dalam paper bag yang merupakan barang barang dari brand terkenal.

"Iya."

"Dandan yang cantik, ya, nanti malam aku jemput."

Malik dan Cassie saling berhadapan.

Tubuh Malik mendekat membuat Cassie terpaku karena jarak mereka yang makin terkikis.

Malik melewati wajah Cassie dan bibirnya berhenti di dekat telinga gadis itu.

"Dandan yang cantik, ya," bisik Malik dengan senyum miringnya yang melihat Cassie masih ngefreeze.

Kemudian dia berbalik pergi meninggalkan ruangan gadis itu.

Jantung Cassie masih berdebar keras bahkan sampai Malik sudah benar benar pergi.

Kedua tangannya kini memegang dadanya

Untung Harsa pamit pergi selama tiga hari, batinnya lega.

Jadi ngga ada yang mengingatkannya lagi kalo harus menjauhi Malik.

*

*

*

Dante tersenyum melihat gadis yang sedang dia targetkan untuk memuluskan jalannya demi mendapatkan informasi kematian adiknya ada di parkiran mobil di dekatnya berada

"Halo, sexy," sapa Dante sambil memainkan kunci mobilnya.

Hera menoleh. Dia yang akan membuka bagasi mobilnya menoleh sebentar, tapi kemudian mengacuhkannya.

Masih kesal karena laki laki ini sudah berbohong.

"Loh, kok, marah?" Dante menatap bingung.

"Wajarlah marah. Kamu bohongin aku...!" marah Hera sambil memasukkan belanjaannya di dalam bagasi mobil.

Dia akan menemui keluarga adopsinya dan memberikan belanjaannya agar mereka bisa datang malam ini dalam keadaan wah.

"Bohong?" Dante mengerutkan keningnya.

"IYA!"

"Bohongnya dimana, sexy?"

"Mereka ngga ada hubungan apa apa. Sotoy loh," kecam Hera masih marah.

Setelah mengerti, Dante tergelak.

"KENAPA TERTAWA?" Wajah Hera terlihat marah.

"Kamu dibohongin." Setelah mengatakan hal itu Dante langsung pergi dengan tawanya yang masih terdengar.

Hera menghentakkan kakinya kesal .

Dasar pembohong aneh! Makinya dalam hati semakin kesal.

Hatinya bertambah tambah kesal karena rumah orang tuanya kosong. Saat ditelpon ternyata mereka sedang berada di rumah nenek yang mendadak sakit.

"Tenang, papa, mama dan adik adik kamu pasti datang."

"Janji, ya, pa."

"Iya....."

Setelah memutuskan telponnya, Hera melajukan mobilnya lagi ke perusahaan calon suami adik tirinya.

Dia iri dengan keberuntungan nasib Vina.

Jika saja dia cepat ditemukan, dia pasti akan memiliki calon suami dari salah satu bosnya itu.

Hera menghembuskan nafas kasar.

Langkahnya terhenti di ujung pantri yang tumben sepi.

Dia mendengar suara Vinayabv sedang menelpon.

"Oooh, Hera menanyakannya pada papi?"

"......................."

"Ya, aku akan merahasiakannya, pi."

DEG

Jantung Hera berdegup sangat keras.

Apa maksudnya?

Dante benar. Dia sudah dibohongi.

"Oooh.... Malik akan membawa kekasihnya yang baru nanti malam?"

Hera langsung lemas

Laki laki yang dia incar sudah

punya kekasih? Si-alan!

Ngga akan dia biarkan laki laki itu melupakan saudaranya secepat itu, tekatnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Rahayu Ayu

Rahayu Ayu

Karna sifat iri ,dengkinya Hera, dia akan di jadikan alat untuk balas dendam oleh Dante.

2025-03-05

2

Sleepyhead

Sleepyhead

Kali ini Oma² nya yg memegang kendali🤭 melihat apa yg pernah terjadi sebelumnya pada Malik, membuat para Oma nya sedikit aware decisions....
kalau sudah para suhu yg maju appointment bakal di ACC Malik dan Claire 😅
Kalo kata Oma²nya, Take it easy Malik, we're on your side 😎🥰

2025-03-07

1

Sleepyhead

Sleepyhead

Memang bener ya, ketika kita sedang dlm situasi seperti ini, para tetua seolah tau apa yg ada dlm pikiran kita.. humm entah mungkin suatu kebetulan atau jam terbang mereka yg sudah melewati fase yg kita sebut pengalaman hidup.

2025-03-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!