Harus menghindar

"Kalian kehilangan dia?!!"

BRAK!

Para pengawalnya menunduk dalam.

Laki laki bule yang berumur sekitar tiga puluhan langsung meninju keras meja kayunya dengan wajah merah karena sangat marah.

Dia teringat adiknya. Setelah berbulan bulan, dia baru menemukan titik terang kematian adiknya.

Calon istri yang dicintai, tapi malah menembaknya!

Bodoh memang!

Konyol!

Supir adiknya sudah menceritakan padanya setelah menghilang beberapa bulan karena takut.

Menurut sang supir, calon istri adiknya yang menembak adik tuannya itu

Setelahnya supirnya langsung dia tembak hingga ma ti, karena dirinya terlalu marah pada supir yang malah melarikan diri, bukan menolong adiknya saat kejadian.

"Tuan Dante, tapi kami sangat yakin, kalo gadis yang bersama kakek nenek itu sekarang ada di Jakarta," ucap pengawalnya memberanikan diri.

"Gadis itu siapa?" Dante tertarik.

Ngga mungkin dia. Bukannya sudah dikubur? bantahnya dalam hati.

"Kami juga belum tau siapa gadis itu, tuan. Sedang kami selidiki."

"Bodoh amat dia siapa?! Kalo ketemu, langsung habisi!" Dendam di dalam hatinya sudah bercampur dengan aliran darahnya.

Siapa pun yang ada hubungan dengan keluarga Leonel, harus ma ti!

Hatinya masih berdarah mengingat kematian adiknya yang sangat tragis.

Dia yang sedang menyiapkan acara untuk pertunangan keduanya, mengamuk sejadi jadinya ketika mendapat kabar kalo adiknya sudah tiada.

Apalagi adiknya terkena sejumlah tembakan. Yang paling fatal di bagian vitalnya. Jantung. Adiknya-Enrico meninggal di tempat kejadian.

Calon istri ja langnya juga begitu. Di punggungnya terkena.dua tembakan yang membuatnya meninggal dunia.

Dan yang paling mengejutkan saat dia tau calon besannya Leonel bersama istrinya juga meninggal dunia di hari yang sama.

Dante terus menyelidikinya dan merasa yakin ada banyak pihak yang terlibat. Tapi kasus itu ditutup dengan sangat rapat

Dante juga yakin, ada orang kuat yang sangat berpengaruh dalam kejadian di hari itu

Setelah membu nuh kakek nenek ja-lang itu, hatinya belum juga merasa puas. Dia merasa jalan ceritanya ada yang terpotong.

Bodohnya dia tidak secara detil menanyakan pada supir ke parat itu sebelum menghabisi nya wanya.

Dia ngga tau bagaimana detil peristiwanya secara komplit

Setelah berbulan bulan lamanya, semua rekaman yang jadi bukti sudah menghilang.

*

*

*

Cassie masih terpaku mendengar ucapan pengawalnya kalo opa omanya sudah tiada

Air matanya mengalir tiada henti melewati pipinya.

Padahal mereka baru saja bertemu. Hatinya baru saja merasa sangat senang karena ternyata dia masih punya keluarga. Sekarang mereka sudah ngga ada lagi.

Terlalu singkat, batinnya sedih. Hatinya terasa hampa.

Dia pun terjebak di negeri asing tanpa siapa pun yang dia kenali. Ditambah hilang ingatan membuatnya semakin sulit mengenali orang orang yang dulu mungkin mengenalinya.

Wajahnya juga sudah berubah. Ngga ada yang bisa mengenalinya.

"Apakah aku bisa menghadiri pemakaman opa dan oma?"

Salah satu pengawalnya menghembuskan nafas perlahan sebelum menjawab.

"Jangan, nona. Saat ini mereka sedang mencari nona. Kalo nona muncul di sana malah akan terlihat menyerahkan diri," cegahnya dengan suara berat.

Tapi ini memang misi terakhirnya dan teman temannya yang tersisa.

Nonanya harus selamat dan bjsa hidup dengan baik. Jauh dari segala ancaman

"Kami akan mengirimkan video acara pemakaman. Juga akan merekam wajah terakhir mereka," ujar pengawalnya memberikan alternatif lain.

Cassie menghapus air matanya dengan punggung tangannya sambil mengangguk.

Baiklah. Tidak buruk juga.

Kemudian dia membuka tas dari omanya. Memperhatikan foto foto yang ada di sana.

Ada foto seorang gadis yang sangat mirip dengan wanita paruh baya di sampingnya.

"Ini foto siapa?" tanyanya sambil menunjukkan foto itu

Baginya saat ini hanya para pengawalnya saja yang bisa dia percaya.

"Itu nona dan ibu nona."

"Tapi kenapa wajahku sekarang berbeda."

"Nyonya dan tuan besar terpaksa melakukan sedikit operasi pada wajah nona. Karena banyak orang yang mengincar nona karena papa nona, bos kami, dulu adalah ketua mafia. Setelah tuan Leonel, papa nona tiada, mereka membu nuh semua yang berhubungan dengan tuan Leonel," jelas pengawal itu membuat Cassie mulai mengerti.

"Nona harus rajin mewarnai rambut agar warna aslinya tidak tampak," sambungnya lagi.

Cassie menatap lagi foto suami istri yang dia yakini adalah papa dan mamanya.

Juga ada foto oma dan opanya.

Hatinya berdenyut sakit.

Kenapa dia harus kehilangan mereka secepat ini? Kenangan bersama mereka juga tidak bisa dia ingat.

Kemudian tangannya meraih foto laki laki yang sempat dia temui tadi.

"Nona harus menjauhi laki laki ini." Rupanya pengawalnya masih memperhatikan foto foto yang ada di tangan Cassie.

Cassie menoleh.

"Dia sejahat itu?" tanyanya pelan. Saat bertemu tadi, rasanya timbul penyangkalan di dalam hatinya

Kedua pengawalnya saling pandang.

"Nona harus menghindarinya untuk keselamatan anda."

Cassie mengangguk mengerti. Dia tidak bertanya lagi.

Foto itu langsung dia simpan, karena semakin lama dia pandangi, rasanya hatinya semakin keras menyangkal pernyataan pengawalnya.

*

*

*

Malik yang masih melihat sampai mobil itu pergi, tersenyum ketika mendengar panggilan Deva.

"Sudah lama, ya?"

"Baru sampai."

"Syukurlah."

Tujuan dia ke stasiun karena permintaan Deva yang minta dijemput.

"Katanya mau kencan?" kekeh Deva sambil membuka pintu mobil.

Malik hanya tersenyum tipis.

Ya, dia ada kencan.

"Sekarang ngga seru, Malik. Sean udah nikah. Ziyan dan kamu sibuk ngadiri kencan buta," omelnya.

"Kenapa ngga langsung nikah aja sama Vina?" canda Malik.

Deva mendengus.

"Maunya, sih, tapi ditolak terus," kekeh Deva.

Wajarlah, siapa juga bisa percaya. Bilangnya mau ngajak nikah, tapi fotonya dengan perempuan perempuan seksi masih seliweran di medsos, batin Malik mengkritik.

"Oh iya, Malik." Deva menatap adik sepupunya dengan ragu.

"Ada apa?" Malik masih santai menjalankan mobilnya.

"Aku bertemu perempuan yang cukup mirip dengan Liliana."

Malik ngga bereaksi terus saja menjalankan.mobilnya dengan santai.

Deva cukup bersyukur karena Malik tidak melakukan rem mendadak

Kisah cinta ngga sampai Malik dan Liliana sudah trending di keluarga besar mereka.

Walaupun banyak respon negatif.

"Dia model dan tergabung dalam agensi model yang sedang dikontrak di perusahaan."

Malik masih diam. Seolah ngga peduli.

Deva mengotak atik ponselnya. Saat mobil berhenti di lampu merah, Deva segera mengangsurkan ponselnya

"Mirip, kan."

Malik melihatnya sekilas.

Cukup mirip.

"Hanya saja warna rambutnya coklat yang agak gelap, dan bola matanya hitam," komen Deva.

Malik hanya mengangguk. Teringat perempuan yang hampir menabraknya.

Warna rambutnya pirang dengan bola mata berwarna hijau bening. Sangat kontras.

Mungkin karena warna bola mata itu membuat Malik jadi mengenang Liliana. Padahal wajahnya cukup berbeda.

"Datanglah besok ke perusaahaanku. Kamu bisa melihat dia lebih dekat."

"Buat apa?"

Deva jadi bingung juga untuk memberi jawaban

Buat apa?

Ya buat apa?

"Memangnya buat apa kamu repot repot memberitau Malik?"

"Mau buat patah hatinya ngga sembuh sembuh?"

Dewa, kembarannya sudah mengingatkannya.

Tapi Deva tetap melanggar.

Dia hanya ingin memastikan usaha Om Fazza yang mencarikan jodoh buat Malik tidak sia sia..... Itu saja.

Terpopuler

Comments

Rahayu Ayu

Rahayu Ayu

Prihatin pada nasib Cassie yg sebatang kara, tanpa ada orang yg di kenal, selain pengawal setia papanya (Leonel)
hidup di tempat asing tanpa tau harus kemana , Itu si Dante salah paham harusnya si supir juga jujur kalau yg nembak duluan tuh Enrico,
apalagi Enrico sudah berani melecehkan Liliana/Cassie, ya emang harus di tembak mati, sebelum Liliana atau Malik yg mati.

2025-02-23

4

Sleepyhead

Sleepyhead

Meskipun upaya hypnotherapy keluarga Lili untuk menghapus ingatan baik nya di masa lalu, karakter Malik tetap terukir kuat dihati Lili.
Yaah semua nya tetntang waktu sih yg akan mengungkap kisah kebersamaan mereka yg tak terlupakan..
Happy Ramadhan Yak Thor 😁🙏

2025-03-03

1

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

percayalah semesta akan terus mempertemukan Malik dan Lili
DinDut Itu pacarku ngasih iklan

2025-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Setelah enam bulan
2 Menyelamatkan diri
3 Mulai menaruh curiga
4 Harus menghindar
5 Dijodohkan?
6 Yang masih tetap sama
7 Move on?
8 Pengkhianatan Om Devin
9 Siapa yang lupa ingatan?
10 Masalah baru lagi
11 Khawatir
12 Bertemu Oma Khanza
13 Curiga
14 Bersama saudara tiri
15 Semakin penasaran
16 Obat Cassie
17 Pengakuan Malik
18 Ketemu calon cucu mantu
19 masih bersama oma oma jelita
20 Ragu
21 Jadi tetangga
22 Otw ke pesta
23 Diterima dengan baik
24 Terasa asing
25 Ancaman pertama
26 Menginap di hotel?
27 Lolos?
28 Pestanya pindah ke kamar
29 Sama
30 Satu ibu
31 Membalas Dante
32 Akhir Dante?
33 Masalah baru
34 Kekesalan Harsa
35 Niat Hera
36 Dibalas dengan indah
37 Sudah mendapat restu
38 Mengingat tanpa sadar
39 Kamu sudah suka sama aku?
40 Masih berdua
41 Ingatan samar
42 Ada gangguan
43 Cemburu?
44 Mumetnya mantan player
45 Modus Malik
46 Otw mengingatmu
47 Perhatian pak bos
48 Malik dan perhatiannya
49 Malik dan keluarga besarnya
50 Sedikit terbuka
51 Belum terlihat jelas
52 Memaksa ingatan Cassie
53 Ingatan yang tertunda
54 Ingatan Cassie
55 Keputusan Cassie
56 Cara Deva melamar Vina
57 Menemui kekasih
58 Pengakuan Cassie
59 Menemui Hera
60 Mendapat balasan
61 Tentang Quin Sheren, ya
62 Masih ngobrol santai
63 Dicintai Malik
64 Kerja di Resto Cassie
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Setelah enam bulan
2
Menyelamatkan diri
3
Mulai menaruh curiga
4
Harus menghindar
5
Dijodohkan?
6
Yang masih tetap sama
7
Move on?
8
Pengkhianatan Om Devin
9
Siapa yang lupa ingatan?
10
Masalah baru lagi
11
Khawatir
12
Bertemu Oma Khanza
13
Curiga
14
Bersama saudara tiri
15
Semakin penasaran
16
Obat Cassie
17
Pengakuan Malik
18
Ketemu calon cucu mantu
19
masih bersama oma oma jelita
20
Ragu
21
Jadi tetangga
22
Otw ke pesta
23
Diterima dengan baik
24
Terasa asing
25
Ancaman pertama
26
Menginap di hotel?
27
Lolos?
28
Pestanya pindah ke kamar
29
Sama
30
Satu ibu
31
Membalas Dante
32
Akhir Dante?
33
Masalah baru
34
Kekesalan Harsa
35
Niat Hera
36
Dibalas dengan indah
37
Sudah mendapat restu
38
Mengingat tanpa sadar
39
Kamu sudah suka sama aku?
40
Masih berdua
41
Ingatan samar
42
Ada gangguan
43
Cemburu?
44
Mumetnya mantan player
45
Modus Malik
46
Otw mengingatmu
47
Perhatian pak bos
48
Malik dan perhatiannya
49
Malik dan keluarga besarnya
50
Sedikit terbuka
51
Belum terlihat jelas
52
Memaksa ingatan Cassie
53
Ingatan yang tertunda
54
Ingatan Cassie
55
Keputusan Cassie
56
Cara Deva melamar Vina
57
Menemui kekasih
58
Pengakuan Cassie
59
Menemui Hera
60
Mendapat balasan
61
Tentang Quin Sheren, ya
62
Masih ngobrol santai
63
Dicintai Malik
64
Kerja di Resto Cassie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!