Episode 04: Petaka pun dimulai bagi Ha Rin

Saat ini Harin selesai mengajar. Harin merasa puas dan bangga karena pelajar yang diajarkannya sangat fokus belajar dan penuh semangat, tak ada satupun pelajar yang mengeluh sedikitpun, tadinya materi yang diajarkan oleh Harin.Saat sedang melewati koridor untuk menuju keruang guru, tiba tiba saja tubuhnya disiram air, oleh dua siswa yang hendak menyiram tanaman.

"Hey !!! Apa kalian tidak lihat orang Didepan? Orang sedang lewat didepan, malah disiram air! Dasar tidak punya sopan santun!

"Ibu sendiri yang salah, mengapa ibu tiba - tiba saja lewat jadi kami berdua pun tidak tahu, jika ibu sedang lewat didepan".

"Tapi setidaknya lihat dulu didepan, ada orang lewat atau tidak, cepat minta maaf kepada saya, atau saya laporkan kalian berdua kepihak guru BK." Ucap Harin sambil sedikit mengancam kepada 2 pelajar tersebut.

Bukannya meminta maaf justru 2 pelajar tersebut lebih memilih pergi meninggalkan Harin daripada meminta maaf kepada Harin terlebih dahulu.

~ Harin POV ~

Hari ini aku kesal sekali, bagaimana bisa 2 pelajar tersebut, menyiram kearah hampir sekujur tubuhku? meskipun tidak sengaja, setidaknya meminta maaflah terlebih dahulu agar terlihat lebih sopan? dasar anak zaman sekarang, tidak tahu sopan santun! terlebih lagi, malam ini aku ada jadwal kuliah. Tidak mungkin kan, aku berangkat kuliah, dalam keadaan basah kuyup? Untung saja aku membawa baju ganti untuk kuliah nanti, jadi aku tidak perlu berangkat kuliah dalam keadaan basah kuyup, ya meskipun tubuhku saat ini dalam kondisi sedikit menggigil.

~ Harin POV End ~

Sesampainya dikampus dia terlambat datang dalam waktu 1 menit. Meskipun terlambat datang hanya 1 menit, namun bagi Ha Rin itu musibah yang cukup besar. Karena menurutnya itu sangat tidak disiplin. Untung saja seorang dosen, memperbolehkan Harin untuk memasuki kelas dan Harin diperbolehkan mengikuti mata kuliah yang dijadwalkan malam ini.

Sepulang kuliah, Harin lebih memilih berjalan kaki, sebenarnya uang Harin cukup untuk membayar transportasi, tapi Harin tidak mau, karena menurut Harin berjalan kaki lebih sehat serta sambil menikmati indahnya kota Seoul dimalam hari.

Saat sedang menikmati indahnya kota Seoul dengan berjalan kaki. Tiba tiba saja, tubuhnya diserempet oleh pengendara mobil.

"Hey berhati hatilah jika menyetir" Teriak ha Rin sambil menahan rasa sakit dikakinya.

Ha Rin tidak ingin meminta ganti rugi pada pengendara mobil tersebut, percuma saja, orang tersebut pun tidak mau, apalagi uang Harin tidak cukup untuk membayar ganti rugi, karena menurut Harin percuma saja, Jika melaporkan kepihak berwajib, apalagi menempuh kejalur hukum, dirinya tidak akan menang dipengadilan, yang ada Harin malah dijebloskan kepenjara atas pencemaran nama baik, wajar saja hukum dinegara ini, tidak akan berpihak kepada orang seperti Harin.

Karena tidak ingin berlama lama disini, Harin pun menelepon ambulance dan dibawa kerumah sakit untuk diberikan pengobatan.

Beruntung menurut dokter, Harin hanya mengalami Luka ringan dan diperbolehkan untuk pulang malam ini, menurut dokter Harin lukanya akan segera cepat pulih dan besoknya dapat beraktivitas seperti biasa.

Sesampainya diapartemennya, ia tidak langsung merebahkan diri keatas kasur, ia langsung mandi untuk membersihkan dan menyegarkan tubuh, setelah mandi ia tidak langsung tidur, Melainkan membereskan buku - buku serta berkas - berkas kerjanya dimeja kerjanya.

Setelah selesai membereskan buku - buku dan berkas berkas dimeja kerjanya, ia duduk termenung dikirsi kerjanya Bagaimana ia bisa mengalami nasib sial hari ini?, mulai dari tubuhnya basah kuyup, terlambat datang kekampus meskipun hanya 1 menit, dan bahkan keserempet mobil? Sungguh nasib yang paling ingin ha Rin hindari. Karena tidak mau berlarut larut dalam masalah tersebut. Akhirnya Harin memutuskan untuk pergi tidur.

Keesokan harinya, Harin terbangun dalam kondisi tubuh yang cukup segar. Saat menggerakkan kakinya Ha Rin tidak merasakan rasa sakit dikedua kakinya, benar kata dokter, semua tubuh terutama dibagian kedua kakinya, akan cepat pulih dalam waktu yang cukup singkat, asal sedikit istirahat. Awalnya ia kurang percaya apa yang dikatakan oleh seorang dokter. Karena beberapa tahun yang lalu Harin sempat mempunyai pengalaman pahit hal yang berkaitan dengan profesi dokter. Tapi kali ini Harin harus percaya dengan profesi dokter, karena menurut Harin, janganlah menyalahkan profesi tetapi perilakunya.

Hari ini tidak ada jadwal mengajar disekolah internasional school maupun jadwal kuliah, jadi Harin bisa lebih santai untuk pagi ini.

Karena bosan, akhirnya pagi ini Harin memutuskan untuk lebih memilih pergi ke perpustakaan kota untuk mencari materi bahasa Mandarin untuk diajarkan besok. Saat sedang memilih buku - buku, Harin ingin mengambil sebuah buku yang paling atas. Namun, nasib kurang beruntung, Harin sedikit kesulitan mengambilnya karena rak bukunya terlalu tinggi. Saat hendak berjinjit untuk berusaha mengambil buku, tiba tiba saja seorang pria mengambil buku, dan menyerahkannya kepada Ha Rin.

"ini, kau ingin mengambil buku ini?" tanya pria tersebut didepan Ha Rin.

Ha Rin jadi salah tingkah, Pasalnya pria yang mengambil buku tersebut, ternyata sangat tampan dan baik hati. Dan jangan lupakan, bahwa orang yang mengambil buku untuk Ha Rin adalah orang yang sama saat mengikat tali sepatu Ha Rin 11 tahun yang lalu.

"Eh kau yang dulu itu kan, yang mengikat tali sepatuku waktu 11 tahun yang lalu." Kata Harin mencoba meyakinkan.

"Saya kurang yakin, Pasalnya sudah lama sekali, sudah 11 tahun yang lalu." tanya pria tersebut dengan sedikit kebingungan.

"Sudahlah, meskipun kau ingat tidak ingat, tapi terima kasih sudah mengikat sepatuku dan pastinya Terima kasih banyak, sudah membuat hidupku lebih baik." Ucap Ha Rin dengan mata berbinar - binar.

"Oh begitu kah, apa aku benar berkat aku, hidupmu lebih baik, padahal kita baru pertama kali bertemu disini dan hidupmu lebih baik bukan karena aku, tapi karena sikap gigih dan pantang menyerahmu." Ucap pria tersebut panjang lebar.

"Tapi apapun itu, pokoknya terima kasih banyak, lain kali aku akan mentraktirmu makan malam direstoran langgananku." Ucap Ha Rin dengan sedikit tersipu malu.

"Terima kasih kembali, kalau bisa Bagaimana jika Kita mengobrol disana? Daripada mengobrol disini, malu banyak orang yang lalu lalang, nanti dikira kita berdua tidak sopan lagi?" Ucap pria tersebut sambil menunjuk kearah bangku pengunjung.

Pada akhirnya, Ha Rin dan pria tersebut memutuskan untuk pergi ketempat duduk pengunjung yang ditunjuk oleh pria tersebut.

"maaf sebelumnya, kalau boleh tahu, kau bekerja sebagai apa dikota ini?" Ucap pria tersebut dengan sedikit hati - hati.

"Aku guru bahasa Mandarin disalah satu sekolah internasional school disini." Ucap Harin sambil menunjukkan sekolah lewat google milik ponsel Ha Rin.

"Jika begitu sama, aku juga bekerja sebagai guru disekolah tersebut, tapi aku bekerja sebagai guru sejarah, bukan guru bahasa asing, disekolah tersebut." Ucap pria tersebut dengan bahagia.

"Maaf jika ini lancang, jika boleh tahu, nama anda siapa? Dan mohon maaf, jika perkataan saya sedari tadi tidak sopan." Ucap Harin sambil menundukkan diri.

"Tidak masalah, santai saja, ini diluar jam kerja koq, jadi tidak usah formal, namaku Kang Seul Ho atau kau bisa memanggilku pak kang atau guru sejarah kang atau mungkin Seul Ho saja Jika diluar jam kerja." Ucap Seul Ho sambil membanggakan diri.

"Kalau begitu, nama saya Ha Rin Seo Ha Rin, anda bisa memanggilku Ha Rin, Bu seo, atau guru Bahasa Mandarin seo jika dalam jam kerja, jika diluar jam kerja, anda bisa memanggilku Ha Rin saja." Ucap Harin.

"Pantas saja, aku sering melihatmu, meskipun hanya sekilas disekolah." Ucap Seul Ho.

"Sama denganku juga, aku sering melihatmu saat disekolah meskipun cuma sekilas, kukira ada orang lain yang mirip denganmu disekolah tersebut." Ucap Harin terus terang.

"Kau bisa saja, oh ya sudah siang, aku pamit dulu aku ada urusan sebentar, sampai jumpa." Ucap Seul Ho pamit.

"Aku juga, ini sudah menjelang siang, sudah waktunya untuk pulang, sampai ketemu lagi dilain waktu." Ucap Harin pamit juga.

Baik Seul Ho dan Ha Rin meminjam buku sebanyak 3 buah, karena memang peraturan di perpustakaan setempat. Bahwa meminjam buku, diperbolehkan Maksimal 3 buah.

Sesampainya diapartemennya, Harin memutuskan makan siang karena perut sudah kerongkongan, beruntung sisa sisa bahan makanan masih ada didalam kulkas, jadi Harin Hanya tinggal memasak saja bahan bahannya untuk dimakan hari ini. Seusai makan siang, ia langsung mencuci piringnya. Setelah selesai mencuci piring, ia kemudian duduk sebentar disofa, betapa bahagianya ia tadi pagi saat bertemu pria yang ia cari, ternyata pria tersebut guru sejarah, tempat yang sama ditempat ia bekerja dan berharap Ha Rin bisa lebih Seul Ho suatu hari nanti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!