Persiapan

Bu Tere sibuk selama beberapa bulan ini. Mulai dari membeli pakaian bayi baru, juga mulai berjualan makanan kecil seperti risol, donat dan es buah yang dititip ke rumah sekolah serta di warung terdekat. Hasilnya cukup lumayan untuk menambah biaya tambahan belanja untuk bayi akan akan segera lahir.

"Wah, lumayan juga loh. Baju bayi baru sudah 3 lusin dibeli, ditambah dengan baju Joni dan Doni yang lama yang masih bagus kondisinya, ada sekitar 6 lusin. Kain bedong bayi juga sudah ada 2 lusin, dengan yang lama ada 4 lusin. Kaus kaki dan sarung tangan bayi juga ada 2 lusin yang baru." hitung bu Tere sembari melihat catatan belanjaan yang diperlukan.

"Sepertinya masih kurang minyak kayu putih, sabun dan shampoo bayi deh kak." sambung Mita mengingat-ingat keperluan Doni dahulu.

Ya, Mita sekarang telah tamat SMA, tapi masih belum dapat pekerjaan yang cocok. Mita terlalu malu dan tidak bisa berada di bawah tekanan. Sehingga banyak pekerjaan yang tidak cocok untuk dirinya. Tapi Mita anak yang lembut dalam menghadapi anak-anak.

"Ya, bulan depan kita beli. Sekalian juga mulai beli susu bayi 2 minggu sebelum kelahiran." Lanjut bu Tere mulai mencatat keperluan yang akan dibeli lagi.

" Biaya nya lumayan ya kak. Sedikit seperti ini saja harganya sudah lumayan." Mita melihat-lihat harga pakaian bayi dan menghitung di luar kepala nya.

"Yah, keperluan bayi memang mahal. Tapi jenis kainnya juga bagus, menyerap keringat dan tidak membuat gatal. Makanya pakaian bayi sangat mahal jika dibandingkan dengan pakaian dewasa. Kulit bayi sensitif jadi lebih baik memilih bahan yang aman." Jelas bu Tere.

"Iya, bagaimana dengan tempat mandi bayi kak? Juga alas tidur bayi nya?" Lanjut Mita membongkar dus pakaian bayi Joni dan Doni dulu.

"Keluarkan saja, nanti akan dicuci dan disetrika dahulu, baru kita letakkan di keranjang baju khusus bayi ini." Terang bu Tere sambil menunjuk keranjang pakaian baru yang sudah dibeli dan dicuci bersih.

"Baiklah, aku akan pilah juga kak. Ada beberapa yang sudah tidak bagus, seperti kain popok ini, ada yang sudah bernoda. Apakah kakak sudah membeli yang baru?" tanya Mita sembari mengangkat kain popok yang agak sedikit menguning.

"Oh ya, sebaiknya dibeli baru saja. Lebih aman pakai yang baru. Jangan yang lama itu." Bu Tere menambahkan tulisan ke buku catatannya.

Mereka sibuk mempersiapkan semuanya di kala Joni dan Doni sekolah. Karena berita besar ini akan menjadi kejutan bagi anak-anak nanti. Jadi sengaja dikerjakan semua di saat anak-anak sekolah.

Bu Tere sendiri sebenarnya sudah kerepotan mengurus jualan sendirian, tapi demi mengumpulkan biaya untuk si jabang bayi, semua dilakukan dengan sukacita.

......................

Waktu berlalu dengan cepat. Pagi hari pukul 06.10 WIB pintu rumah bu Tere diketok oleh pak Randy. Kebetulan itu adalah Senin, jadi semua sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, dan kerja. Bu Tere juga sudah bangun dari subuh tadi.

"Bu Tere, aku dapat berita." Ujar pak Randy bersamaan dengan bu Tere yang membukakan pintu.

"Ada apa pak Randy?" Tanya bu Tere terkejut.

"Ema sudah melahirkan tengah malam tadi." Jelas pak Randy sembari memelankan suaranya takut menganggu tetangga mereka yang juga adalah keluarga bu Tere dan pak Guntur.

"Benarkah?" Tanya bu Tere dengan berbinar dan bersemangat.

"Ya, anaknya juga sehat dan tidak ada yang kurang dari tubuhnya." jelas pak Randy lagi.

"Di rumah sakit mana dia melahirkan?" tanya bu Tere lagi.

"Di bidan yang agak jauh dari rumah pak Simon. Kau tahu kan? " ucap pak Randy tidak lagi melanjutkan jawabannya.

"Oh, baiklah. Apakah pak Randy tau tempatnya? Kita akan ke sana setelah anak-anak berangkat ke sekolah." cecar bu Tere.

"Baik-baik, aku akan menunggu. Sepertinya aku duduk di teras rumah mu saja. Susah bolak balik ke rumahku lagi" ujar pak Randy

"Sekalian saja sarapan disini. Aku juga masak banyak nasi goreng pagi ini." ajak bu Tere menarik tangan pak Randy masuk.

Ya, pak Randy memang sudah seperti saudara bagi bu Tere. Mereka tetangga sejak lama dan sudah banyak bantuan pak Randy ke keluarga bu Tere.

"Masuklah pak Randy, makan disini dulu." ajak pak Guntur.

Pak Guntur sudah mendengar sedikit pembicaraan mereka tadi di depan pintu dan memilih untuk tidak bertanya lagi.

"Wah, ada Om Randy" ujar Doni si kecil.

"Tumben om datang pagi-pagi?" tanya Doni lagi penasaran.

"Kebetulan om dan ibu ada sedikit urusan nanti. Makanya om datang menjemput ibu." Jelas pak Randy.

"Ooo. kalau begitu makan dulu om, nanti sakit perut loh kalau tidak sarapan." lanjut Doni sembari menyiapkan kursi untuk pak Randy.

"Terimakasih Doni, memang anak hebat ya. Hai Joni, apa kabarmu?" tanya pak Randy melihat Joni baru keluar dari kamar selesai memakai seragam sekolah.

"Baik om." jawab Joni pendek dan menyalim tangan pak Randy.

Mereka akhirnya sarapan bersama di pagi itu. Bu Tere terlihat sangat bersemangat pagi itu.

Begitu selesai sarapan dan semua sudah berangkat, Bu Tere cepat-cepat mencuci semua peralatan dapur dan piring-piring kotor.

"Baiklah pak Randy, ayo kita ke sana." Ujar bu Tere selesai menyuci piring dan melap tangannya.

Mereka pun berangkat menggunakan motor pak Randy menuju ke tempat bersalin Ema.

......................

"Permisi" ujar pak Randy dan bu Tere bersamaan di depan pintu kamar Ema.

Bidan disini cukup peduli dengan privacy keluarga juga, dia memiliki kamar sendiri-sendiri bagi ibu bersalin, jadi ada sedikit privacy bagi keluarga.

"Ya, silakan masuk" jawab Pak Simon dan bu Dini istrinya.

"Bagaimana kondisi Ema?" tanya bu Tere berbasa-basi.

"Ema sehat dan bayi nya juga sehat" jelas pak Simon.

"Apakah benar kamu bisa mengambil bayi ini Tere?" tanya bu Dini lagi, merasa tidak enak hati.

"Bisa bu Dini. Semua sudah kami anggarkan dan kami yakin bisa membesarkan anak ini" Jelas bu Tere mencoba menenangkan bu Dini.

" Terimakasih banyak ya Tere. Maaf, kami jadi menyusahkan kalian sekeluarga. Seandainya Ema tidak bodoh dalam bertindak, mungkin hal begini tidak akan terjadi." isak bu Dini.

"Jangan berterimakasih kepadaku bu Dini. Aku juga sudah lama merindukan seorang anak, jadi ini juga jawaban doaku." Jelas bu Tere lagi.

"Semoga kalian selalu dilimpahi berkah sekeluarga ya. Dan semoga anak ini akan jadi anak yang berbakti kepada kalian." Terang bu Dini lagi.

"Amin, semoga anak ini akan jadi anak yang baik kelak dan berakhlak." jawab bu Tere meng-amini.

"Kapan Ema bisa pulang?"tanya bu Tere lagi.

"Sepertinya besok sudah bisa pulang." terang pak Simon.

"Baiklah, kalau begitu biar besok kita urus semua. Biarlah Ema istirahat dulu untuk hari ini. Aku akan pulang dan mempersiapkan semuanya." Jelas bu Tere.

...****************...

Bu Tere kembali ke rumah dengan penuh semangat. Harapan masa depan yang indah ceria dan keluarga yang lengkap adalah doa bu Tere. Ya, dia dulu jarang disayang orangtua nya. Jadi dia ingin anak perempuan yang dilimpahi kasih sayang.

Episodes
1 37 tahun lalu
2 Keinginan Hati?
3 Antara iya dan tidak
4 Persiapan
5 Kejutan!
6 Ada apa ini?
7 Kaget!!
8 Sungkan
9 Memulai lagi
10 Pengorbanan
11 Langkah awal
12 Kemudahan
13 Salah siapa?
14 Pertengkaran pertama
15 Keraguan menggelitik
16 Waktu berlalu
17 Pergolakan pertama
18 Emosi
19 Kekesalan
20 Kacau
21 kebenaran
22 Porak-poranda
23 Sudah ku Duga
24 Sudah Kuduga 2
25 Tidak disangka
26 Lalu?
27 Gawat
28 Demi keluarga
29 Mundur selangkah
30 Taktik Hidup
31 Mundur selangkah
32 Diam dulu
33 Pagi menegangkan
34 Ya atau tidak
35 Tersandung
36 Makin terjebak
37 Rencana dilaksanakan
38 Makin jauh
39 Manisnya Masa Muda
40 Siasat Baru
41 Mengejutkan
42 Makin Sippp
43 Kebahagiaan 1
44 Kebahagiaan 2
45 Awal mula setan menggoda
46 Godaan itu memang asik
47 Curiga
48 Langkah awal
49 Sah pacaran
50 Berjuta rasanya.
51 Pintar
52 Saling menipu
53 Ahlinya
54 Sentilan
55 Kesempatan
56 Izin
57 Pesan
58 Bahagia
59 Bahagia 1
60 Bahagia 2
61 Bahagia 3
62 Bahagia 4
63 Bahagia 5
64 Bahagia 6
65 Bahagia 7
66 Bahagia 8
67 Bahagia 9
68 Bahagia 10
69 Bahagia 11
70 Bahagia 12
71 Bahagia 13
72 Bahagia 14
73 Bahagia 15
74 Bahagia 16.
75 Kisah si Pencuri
76 Kisah si Pencuri 2
77 Makan terakhir
78 Bersiap Pulang
79 Perjalanan Pulang
80 Terungkap
81 Drama
82 Badai kembali menghampiri
83 Sekolah baru
84 Strategi baru
85 Langkah selanjutnya
86 Insting ibu
87 Cemburu
88 Awal bencana
89 Taktik berhasil
90 Semakin terjerat
91 Tidak menyesal
92 Pil aneh
93 Kedua kalinya
94 Hampir
95 Strategi baru
96 Tempat lain
Episodes

Updated 96 Episodes

1
37 tahun lalu
2
Keinginan Hati?
3
Antara iya dan tidak
4
Persiapan
5
Kejutan!
6
Ada apa ini?
7
Kaget!!
8
Sungkan
9
Memulai lagi
10
Pengorbanan
11
Langkah awal
12
Kemudahan
13
Salah siapa?
14
Pertengkaran pertama
15
Keraguan menggelitik
16
Waktu berlalu
17
Pergolakan pertama
18
Emosi
19
Kekesalan
20
Kacau
21
kebenaran
22
Porak-poranda
23
Sudah ku Duga
24
Sudah Kuduga 2
25
Tidak disangka
26
Lalu?
27
Gawat
28
Demi keluarga
29
Mundur selangkah
30
Taktik Hidup
31
Mundur selangkah
32
Diam dulu
33
Pagi menegangkan
34
Ya atau tidak
35
Tersandung
36
Makin terjebak
37
Rencana dilaksanakan
38
Makin jauh
39
Manisnya Masa Muda
40
Siasat Baru
41
Mengejutkan
42
Makin Sippp
43
Kebahagiaan 1
44
Kebahagiaan 2
45
Awal mula setan menggoda
46
Godaan itu memang asik
47
Curiga
48
Langkah awal
49
Sah pacaran
50
Berjuta rasanya.
51
Pintar
52
Saling menipu
53
Ahlinya
54
Sentilan
55
Kesempatan
56
Izin
57
Pesan
58
Bahagia
59
Bahagia 1
60
Bahagia 2
61
Bahagia 3
62
Bahagia 4
63
Bahagia 5
64
Bahagia 6
65
Bahagia 7
66
Bahagia 8
67
Bahagia 9
68
Bahagia 10
69
Bahagia 11
70
Bahagia 12
71
Bahagia 13
72
Bahagia 14
73
Bahagia 15
74
Bahagia 16.
75
Kisah si Pencuri
76
Kisah si Pencuri 2
77
Makan terakhir
78
Bersiap Pulang
79
Perjalanan Pulang
80
Terungkap
81
Drama
82
Badai kembali menghampiri
83
Sekolah baru
84
Strategi baru
85
Langkah selanjutnya
86
Insting ibu
87
Cemburu
88
Awal bencana
89
Taktik berhasil
90
Semakin terjerat
91
Tidak menyesal
92
Pil aneh
93
Kedua kalinya
94
Hampir
95
Strategi baru
96
Tempat lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!