Kenny Rahardian, pria tampan dan juga kaya raya. Namun, kejam dengan siapa saja yang mencari masalah kepadanya. Ia, tidak akan mengampuni siapapun.
Pria bertubuh atletis, cool, memiliki badan yang kekar. Ia, seorang Ceo di Rahardian Group. Mempunyai sifat dingin, kasar, dan juga kejam. Ia, berusia 27 tahun. Ia, juga memiliki kekasih bernama Shella yang sedang mengisi job nya disalah satu kota. Shella, memiliki profesi sebagai model tersexy dan tercantik.
Shella selalu menolak ajakan Kenny untuk menikah, ia mengatakan bahwa dirinya belum siap untuk menikah. Apalagi, untuk memiliki anak.
Permintaan orangtua Kenny dan permintaan Shella bertolak belakang. Orangtua Kenny, ingin segera Kenny menikah untuk secepatnya memberikan mereka cucu. Sedangkan, Shella berkata. Ia, belum siap untuk memiliki anak. Ia, takut badannya tidak sebagus saat ini.
Dengan terpaksa, Kenny membawa Gladis pulang. Dan, memintanya untuk menjadi istri Kenny. Kenny, hanya ingin Gladis untuk melahirkan cucu untuk orangtua nya.
*****
Kenny sedang duduk didalam ruangannya, setelah mengatakan hal tadi kepada Gladis. Ia, memikirkan bagaimana jika Shella kekasihnya mengetahui ia menikah. Apa Shella, akan meninggalkannya.
Kenny mengambil ponselnya, dan memencet nomor asisten Zoe.
"Hallo tuan, ada yang bisa saya bantu?." jawab Zoe disebrang telepon.
"Siapkan semua kebutuhan pernikahanku besok, buat acara secara diam-diam saja. Jangan, ada media sampai tau. Kau mengerti." perintah Kenny.
"Baik tuan, sesuai perintahmu." ucap Zoe.
"Oh iya, jangan lupa. Undang Mahendra dalam pernikahan putrinya besok." ucap Kenny.
"Baik tuan." ucap Zoe.
Kenny langsung memutuskan sambungan secara sepihak. Kemudian, ia menekan nomer Shella. Namun, sayang. Operator lah yang menjawab teleponnya.
"Ah kemana sih dia? Kenapa ponselnya tidak aktif." ucap Kenny, merasa kesal.
Kenny beranjak dari tempat duduknya. Dan, berjalan menuju kamarnya. Ia, ingin segera membersihkan dirinya yang sudah lengket.
*****
Malam harinya,
Gladis terbangun lagi-lagi karena suara ketukan kamar.
"Iya, sebentar." jawab Gladis, ia beranjak membukakan pintu.
"Selamat malam nona, silahkan turun kebawah.! Tuan, sudah menunggu anda untuk makan malam bersama." ucap pelayan itu.
"Apa? Sudah malam? Astaga.. Aku sampai melupakan waktu. Matilah aku, aku telah membuat macan marah." batin Gladis, ia bergidik saat membayangkan Kenny marah.
"Ah iya bi, duluan saja. Saya, akan cuci muka dulu sebentar." ucap Gladis, sambil tersenyum. Bibi, mengangguk. Kemudian, melenggang meninggalkan kamar.
"Ya tuhan.. Tolong selamatkan aku, dari amukan macan jantan itu." gumam Gladis, sambil mengadahkan tangannya keatas. Ia, menutup pintu kembali. Dan, secepat mungkin mencuci wajahnya.
*****
"Dimana dia? Lama sekali?." tanya Kenny, ia mulai jengah menunggu.
"Maaf tuan, nona baru bangun tidur. Dan, nona bilang nona akan mencuci wajah terlebih dahulu." jawab pelayan itu.
"Baiklah, kau boleh pergi.! Jangan ada yang masuk kesini, selagi kami makan. Kau, mengerti.!" bentak pria itu.
"B-baik tuan, saya permisi." ucap bibi gugup, ia berlalu meninggalkan meja makan.
"Selamat malam tuan, maaf membuatmu menunggu." ucap Gladis, ia menundukkan wajahnya.
"Sudah tau, kenapa masih membuatku menunggu. Dasar bodoh." ucap Kenny jengkel.
"Sekali lagi maafkan aku tuan, aku ketiduran." ucap Gladis, keringat dingin sudah mulai membasahi dahinya.
"Sepertinya kau sangat nyaman tinggal dirumahku, tapi bagaimana? Apa tidurmu nyenyak ha? Sampai-sampai kau tidur tidak ingat waktu begini? Dasar, tidak tau sopan santun." ucap Kenny.
"Maaf.. " ucap Gladis, ia mengigit bibir bawahnya. Agar, tidak menangis.
"Diamlah.! Aku bosan mendengar maafmu terus. Jangan, buat selera makanku hilang." ucap Kenny, ia mengambil makanan untuk dirinya.
Gladis, duduk didepan Kenny. Lalu, makan dalam keaadan hening. Mereka, sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Tuan, apa boleh selesai makan. Kita berbicara sebentar? Ada yang ingin ak sampaikan?." tanya Gladis, disela-sela makannya.
"Cepat kau habiskan makananmu.! Ak tidak suka ada yang berbicara ketika makan. Kau, mengerti?." ucap Kenny. Gladis menangguk cepat. Ia, kembali melahap makananya.
•Bersambung•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Aisyah Basariah
lanjut
2020-11-03
1