Pujaan 5, Permainan gila

"Keluargaku pasti akan berisik, baru juga selesai sidang cerai, masa sudah mau nikah lagi, nanti mereka curiga kalo aku yang selingkuhin Kak Izz" ucap Adel sambil merebahkan kepalanya diatas dada pria yang usianya lima tahun lebih muda darinya.

"Tapi love, aku benar-benar mencintaimu. Sampai menyusun rencana diluar nalar demi memperjuangkan cinta ini" jawab Kenzie sambil mencium kepalanya Adel berkali-kali.

"Iya sayang, percaya kok. Aku ini milikmu selamanya, jangan khawatir" kata Adel sambil mengangkat kepalanya dan sekarang wajahnya berhadapan dengan wajahnya Kenzie yang tak kalah rupawan dari Izz.

"Aku ga sabar mengucapkan akad didepan Papamu, terus kita punya anak-anak yang lucu. Kita bangun keluarga yang sempurna dan penuh cinta. Sampai seluruh manusia di dunia ini iri sama kekuatan cinta kita" ucap Kenzie pelan sambil mengusap rambutnya Adel.

Keduanya makin mendekat dan akhirnya berpagutan dua bibir penuh gejolak. Semakin lama keduanya makin terbakar asmara. Di ranjang mewah yang terletak disebuah Apartemen mewah, menjadi saksi keduanya sudah memutuskan hidup bersama meskipun belum menikah.

Ketika masih berstatus istrinya Izz, Adel kerap datang kesini berdua Kenzie, meluangkan waktu dengan kekasih gelapnya. Apalagi jika Izz ada pekerjaan diluar kota, mereka pasti akan menginap disini selama beberapa hari.

Apartemen ini milik Adel pribadi, hasil kerja kerasnya dari semua bisnis yang ia jalani selama ini, ada juga uang pemberian Izz sebagai nafkah bulanan yang jumlahnya amat sangat memadai. Izz dan keluarga tidak ada yang tau keberadaan tempat ini, hanya Kenzie yang mengetahuinya.

Saat Adel memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai, dia beralasan ke orang tuanya butuh waktu sendiri. Dia juga memutuskan keluar dari rumah bersamanya dengan Izz. Membawa barang-barangnya dan meletakkannya disini. Hanya satu pesan orang tua Adel, jangan pernah mencoba menghabiskan nyawanya karena masalah perceraiannya.

Adel dan Kenzie masih menyembunyikan hubungan terlarangnya dari semua orang. Sangat rapih memang. Hubungan perselingkuhan sekitar setahun yang lalu ini belum ada yang tau, termasuk Izz. Hanya memang ada beberapa orang yang pernah bertemu saat keduanya keluar bersama.

"Terima kasih love, pelayanan kamu selalu memuaskan. Nanti kalo kita sudah menikah, tetap menggigit seperti ini ya" bisik Kenzie nakal yang membuat Adel seperti terbang ke langit.

"Apapun akan kulakukan sayang, selama itu membuatmu senang. Aku ini milikmu dan kamu milikku. Janji ya.. jangan pernah berpaling" kata Adel tak kalah mesra.

"Ga mungkin lah love. Tapi ya.. Pak Izz itu normal ga sih? tubuh kamu selegit ini kok jarang disentuh" ucap Kenzie sambil memasukkan jarinya ke lubang kenikmatan milik Adel.

Adel mendesah kegelian.

"Sayang... ga usah bahas dia lagi ya.." pinta Adel.

Kenzie makin meningkatkan intensitas gerakannya. Membuat Adel kembali terbuai.

"kamu ga pernah puas ya sayang .. tapi aku suka dengan permainannya. Kamu selalu bisa membuatku jadi bergairah.. Ga monoton" puji Adel sambil mengecup pipinya Kenzie.

"Ga nyesel kan pisah sama Pak Izz? orang sekaku dia mana bisa membuat wanita terpuaskan di ranjang" pamer Kenzie.

"Iya sayang... Aku ga menyesal. Ketika kita mulai dekat, kemudian memutuskan untuk menjalin kasih, sejak itu aku selalu beralasan tidak mau melayani suami lagi. Apalagi setelah peristiwa itu, kupastikan seratus persen terumbu karang ini hanya dimasuki oleh perkututmu yang kekar itu sayang..." Adel meyakinkan Kenzie.

"Ide gila yang akhirnya membuat kita bisa tinggal bareng dan bebas waktu melakukan kapanpun kita mau. Ga mencuri waktu seperti dulu.. Hehehe" kata Kenzie yang meremas bagian pribadinya Adel dibagian atas hingga Adel makin menggila.

"Sayang.. owh.. hmmm... teruskan sayang. I love you Kenzie.. " desah Adel yang membuat Kenzie makin mengintensifkan rabaannya.

Keduanya kerap melakukan hubungan terlarang itu tidak hanya seronde. Kenzie selalu mampu membuat Adel rileks dan tidak lelah menjalani durasi yang panjang.

Setelah keduanya lelah, mereka menghentikan buaian asmara dan tidur bersisian.

"Pak Izz curiga atas penolakan kamu di ranjang?" tanya Kenzie.

"Pakai berbagai alasanlah, bisa haid atau capek, bahkan pura-pura tidur" jawab Adel.

"Ternyata ga semua orang kaya itu pinter ya, masa gampang banget dibohongin" ledek Kenzie penuh kemenangan.

"Dia kan bucin abis sama aku sayang, jadi selalu ngalah" lanjut Adel.

Keduanya memandang kearah langit-langit kamar.

"Pinter banget, apalagi setelah peristiwa itu, kamu pura-pura trauma saat berdekatan sama lelaki, termasuk sama aku. Bisanya acting ga mau disupirin lagi, padahal aku tunggu di tikungan dekat rumah.. Hahaha" sahut Kenzie sambil mencubit pipinya Adel.

"Ya iyalah sayang... kamu tau apa yang kubutuhkan. Memang dulu diratukan, apapun dipenuhi oleh Kak Izz. Tapi dia ga seromantis kamu. Menurutnya wanita hanya perlu uang. Padahal aku juga bisa cari uang sendiri" ucap Adel tanpa beban.

"Itulah kenapa aku memilihmu love. Masa depanku akan cerah dan bahagia. Kini bayangan itu semakin nyata" ujar Kenzie.

"Oh ya sayang .. kenapa kamu punya aturan pakai kata aku kamu? formal banget, kok kesannya kaya abege baru kasmaran" tanya Adel.

"Love.. Aku.. kamu .. Kedengarannya mesra kan? Kaya ada ikatan lebih mendalam. Kita juga harus tetap berjiwa abege. Romantis ga berbincang dengan bahasa seperti ini?" jawab Kenzie.

"Kamu memang pandai merayu sayang" ucap Adel sambil tersenyum puas.

"Love ... andai kita ketemunya lebih awal. Pasti sudah punya banyak anak sekarang. Dan aku bisa menikmati tubuhmu sebelum disentuh lelaki lain" ujar Kenzie.

"Jadi nyesel ga dapat perawan? Malu berhubungan sama janda?" kata Adel ngambek.

Kenzie langsung memeluk Adel dari samping.

"Love.. kamu tau kan kalo aku ingin sekali menikahimu sesegera mungkin. Tapi kan kamu yang ga mau. Kalo nyesel, pasti sekarang kita ga akan seperti ini. Kamu itu sudah kuanggap sebagai istri Love. Buku nikah hanya selembar kertas, yang penting hati dan ragaku selalu setia padamu. Coba Love pikir, aku masih dua puluh tiga tahun, ganteng, macho.. Berapa banyak wanita yang suka tapi aku tolak, itu karena kamu love..." rayu Kenzie sambil mencium pipinya Adel.

Adel selalu berhasil dibujuk rayu oleh Kenzie. Memang agak diluar akal sehat, seorang Adel yang berasal dari keluarga kaya raya, berpendidikan tinggi pula, bisa terpikat oleh Kenzie, yang notabene dari keluarga kurang mampu. Kenzie adalah supir kantornya Izz yang kemudian dipindahtugaskan menjadi supir pribadinya Adel karena bisnis Adel yang makin besar, sehingga perlu mobilitas yang tinggi.

🌸

Jam dua dini hari, Izz terbangun. Tubuhnya penuh peluh padahal kamarnya ber AC. Mimpi buruk kembali menghantuinya.

Izz mengambil botol air mineral yang tergeletak diatas meja. Kemudian menenggak habis.

"Gw harus ke psikolog.. Ya gw harus berobat. Ga bisa kaya begini terus. Adanya gw malah tambah sakit..." Izz bicara seorang diri.

Di kamarnya masih tergantung foto preweddingnya bersama Adel. Foto yang diambil didepan kampus, sebagai simbol hubungan mereka kearah yang lebih serius lagi. Karena disinilah Izz melamar Adel untuk pertama kali.

Izz memandang kearah foto yang belum sempat ia turunkan (semua foto pernikahan, keluarga dan Adel sendiri, sudah diturunkan sejak Adel meninggalkan rumah ini).

"Del.. Apa kurangnya gw selama ini? dari SMA kita berkomitmen. Apa ga cukup Del? Apa ikatan cinta kita ga sekuat itu? gw bilang berkali-kali kalo gw akan terima Lo apapun keadaannya" Izz mulai berteriak.

⬅️

Sekitar jam satu malam, Izz baru pulang ke rumah. Tidak ada yang mencurigakan. Dia naik ke lantai tiga (satu lantai ini khusus kamar pribadi, dilengkapi mini pantry, ruang kerja dan ruang santai). Akses ke lantai tiga ini hanya Izz dan Adel yang bisa, memakai sistem sidik jari. Jika ada yang mau membersihkan ruangan, harus sepengetahuan diantara keduanya. Jika keduanya tidak ada, ada kode password yang akan diberikan ke security untuk mengawasi orang yang naik ke lantai tiga.

"Adel belum pulang apa ya? Kok gelap banget" gumam Izz sambil menyalakan lampu.

Dia menuju mini pantry untuk mengambil air mineral dingin. Kemudian meneguknya hingga bersisa setengah botol.

Setelahnya dia masuk kamar. Lampu di kamar pun mati semua, hanya ada seberkas sinar yang masuk dari tepi jendela.

"Hei... Siapa kamu?" teriak Izz begitu melihat Adel tengah diruda*paksa.

Sosok lelaki memakai topeng segera menaikkan celananya. Kemudian menghindar dari Izz.

Izz mencoba menahan, tapi Adel sekuat tenaga berteriak ditengah kondisi mulutnya yang ditutup pakai slayer miliknya.

Tidak tega dengan kondisi Adel yang tanpa selembar benang pun dan tangan terikat, membuat dia langsung berlari kearah Adel. Sebelumnya dia juga memencet tombol emergency dimana alarm rumahnya akan berbunyi sebagai tanda bahaya.

Izz melepaskan ikatan tangannya Adel, serta membuka slayer dimulutnya Adel. Kemudian memakaikan baju piyama miliknya.

Security menghubungi Izz.

"Ada penyusup masuk ke kamar. Periksa semua sisi rumah. Kamu ngapain aja sampai bisa lolos begini?" teriak Izz lewat sambungan telepon.

Orang-orang seisi rumah sontak terbangun. Mereka membantu security mencari sosok yang dimaksud oleh Izz.

"Are u okay?" tanya Izz pelan.

Adel menangis histeris dengan wajah awut-awutan.

"Lepaskan... Lepaskan..." teriak Adel.

"Tenang... ini minum dulu" pelan-pelan Izz memberikan air ke Adel.

Adel menepis air tersebut hingga jatuh membasahi karpet Turki yang baru saja dibeli oleh Izz.

"Kakak mau lapor polisi dulu. Tenangkan diri kamu.." ujar Izz.

"Jangan... Jangan... " Adel makin histeris.

Izz berdiri terdiam disalah satu sisi ranjang.

"Jangan lapor polisi. Adel akan makin stress. Mereka pasti memeriksa dan menanyakan berbagai pertanyaan. Ini aib Kak, semua orang akan tau apa yang terjadi malam ini. Adel mohon Kak... Biar ini jadi rahasia kita berdua" pinta Adel disertai isak tangisnya.

Adel berlari menuju Izz kemudian duduk bersimpuh di kakinya Izz.

"Please Kak, Adel sudah terguncang.. Adel bisa gila... Apa nanti Kak Izz ga malu nama kita akan jadi bahan gunjingan orang? Adel akan dipandang sebagai wanita kotor dan hina .. Please Kak..." mohon Adel sambil memeluk kakinya Izz.

Suami mana yang tak tersayat hatinya, melihat kondisi istri tercintanya terguncang secara mental.

Izz ikut bersimpuh diatas karpet.

Memeluk istrinya.

"Ini akan jadi rahasia, kita akan lewati ini berdua" janji Izz yang tidak tega melihat Adel.

Adel melepaskan pelukannya Izz.

"Malam ini Adel mau sendiri. Adel masih trauma Kak" pinta Adel.

"Kakak temani ya .. " ujar Izz.

"Bisa kasih ruang buat Adel sendiri? Janji deh ga akan melakukan hal-hal bodoh" harap Adel.

"Oke.. Kakak ada diluar. Kamu bisa telepon kapanpun" ucap Izz.

Izz keluar dari kamar dan menutup pintu. Dia langsung jatuh terduduk didepan pintu kamar.

Menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Bahkan dia masih memakai baju kerja lengkap dengan sepatunya.

Otaknya sudah membeku, tak mampu mengirimkan pesan keseluruh anggota tubuhnya untuk melakukan tindakan apapun.

Hanya ada buliran air mata mulai menetes membayangkan kondisi Adel yang terlihat trauma karena kasus ruda*paksa.

Rasa cintanya yang besar secara perlahan legowo menerima peristiwa pahit ini sebagai cobaan biduk pernikahan mereka. Izz hanya tidak mau kehilangan Adel. Baginya Adel adalah cinta pertama dan cinta terakhirnya.

➡️

Fathan kembali berjualan sendiri, Ibunya masih mengurus sang suami yang belum sehat juga. Fathan masih dagang sampai malam hari. Kay membantu sepulang kerja.

"Kita usaha apa lagi ya Kay? Kalo ngandelin dari dagang gini doang hasilnya sekedar buat makan sama bayar kontrakan. Kapan kita bisa majunya?" kata Fathan.

"Apa ya Bang? Kaga ada ide. Kay juga jadi cleaning service di Salon, beda gaji sama yang di kantoran. Gajinya ya standar salon aja, bukan UMR. Daripada nganggur kan mending kerja" ujar Kay.

"Abang pengen banget cari kerjaan, biar kita ga ngeblangsak terus kaya gini. Tapi ntar siapa yang bantuin Ibu?" tanya Fathan.

"Yang sabar deh Bang, kali aja nanti ada kesempatan yang lebih baik" harap Kay.

"Apa hidup kita bakalan kaya gini terus? Ga ada gitu kesempatan jadi orang kaya?" keluh Fathan.

"Semua orang juga pengen kaya Bang, tapi gimana caranya coba? Usaha masih sekecil ini, buat penuhin kebutuhan hidup cukup aja udah bagus. Keluarga kita udah tujuh turunan juga belum ada yang kaya" sahut Kay.

Episodes
1 Pujaan 1, Problematika
2 Pujaan 2, Nasib yang sama
3 Pujaan 3, Semrawut
4 Pujaan 4, Perjuangan cinta
5 Pujaan 5, Permainan gila
6 Pujaan 6, Dunia makin gila
7 Pujaan 7, Salah pergaulan
8 Pujaan 8, Terlahir kembali
9 Pujaan 9, Terkurung rindu
10 Pujaan 10, Tersentak kenyataan
11 Pujaan 11, Sedih yang tersisa
12 Pujaan 12, Asa itu ada
13 Pujaan 13, Dirundung masalah
14 Pujaan 14, Disapa kesempatan
15 Pujaan 15, Pembicaraan tak penting
16 Pujaan 16, Melawan Kenyataan
17 Pujaan 17, Perubahan
18 Pujaan 18, Keluarga
19 Pujaan 19, Terkuak
20 Pujaan 20, Ada kemajuan
21 Pujaan 21, Bucin atau bego?
22 Pujaan 22, Perbincangan
23 Pujaan 23, Penawar kesemrawutan
24 Pujaan 24, Pancaran bahagia
25 Pujaan 25, Tidak terima
26 Pujaan 26, Kepalsuan baru
27 Pujaan 27, Obrolan bertiga
28 Pujaan 28, Zia dan masalahnya.
29 Pujaan 29, Penat jiwa.
30 Pujaan 30, Malam yang kelabu
31 Pujaan 31, Tidak terbiasa.
32 Pujaan 32, Harus kuat
33 Pujaan 33, Kebakaran
34 Pujaan 34, Kamu ketahuan
35 Pujaan 35, Menyesali kebodohan
36 Pujaan 36, Eksperimen cinta
37 Pujaan 37, Menyentuh perasaan
38 Pujaan 38, Pertemuan yang tidak diharapkan
39 Stetoskop 39, Dalam perjalanan
40 Pujaan 40, Bincang malam
41 Pujaan 41, Sesi curhat
42 Pujaan 42, Problemnya Adel
43 Pujaan 43, Perbincangan hangat
44 Pujaan 44, Cemburu
45 Pujaan 45, Berjumpa lagi
46 Pujaan 46, Bertiga
47 Pujaan 47, Bahaya tengah mengintai
48 Pujaan 48, Sarapan penuh perbincangan
49 Pujaan 49, Bertemu masalah lagi
50 Episode 50, Curhat
51 Pujaan 51, Cinta Keluarga
52 Pujaan 52, Luapan emosi
53 Pujaan 53, Akhirnya ketahuan
54 Pujaan 54, Menghilangkan stress
55 Pujaan 55, Derita menjadi hidayah
56 Pujaan 56, Sunat
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Pujaan 1, Problematika
2
Pujaan 2, Nasib yang sama
3
Pujaan 3, Semrawut
4
Pujaan 4, Perjuangan cinta
5
Pujaan 5, Permainan gila
6
Pujaan 6, Dunia makin gila
7
Pujaan 7, Salah pergaulan
8
Pujaan 8, Terlahir kembali
9
Pujaan 9, Terkurung rindu
10
Pujaan 10, Tersentak kenyataan
11
Pujaan 11, Sedih yang tersisa
12
Pujaan 12, Asa itu ada
13
Pujaan 13, Dirundung masalah
14
Pujaan 14, Disapa kesempatan
15
Pujaan 15, Pembicaraan tak penting
16
Pujaan 16, Melawan Kenyataan
17
Pujaan 17, Perubahan
18
Pujaan 18, Keluarga
19
Pujaan 19, Terkuak
20
Pujaan 20, Ada kemajuan
21
Pujaan 21, Bucin atau bego?
22
Pujaan 22, Perbincangan
23
Pujaan 23, Penawar kesemrawutan
24
Pujaan 24, Pancaran bahagia
25
Pujaan 25, Tidak terima
26
Pujaan 26, Kepalsuan baru
27
Pujaan 27, Obrolan bertiga
28
Pujaan 28, Zia dan masalahnya.
29
Pujaan 29, Penat jiwa.
30
Pujaan 30, Malam yang kelabu
31
Pujaan 31, Tidak terbiasa.
32
Pujaan 32, Harus kuat
33
Pujaan 33, Kebakaran
34
Pujaan 34, Kamu ketahuan
35
Pujaan 35, Menyesali kebodohan
36
Pujaan 36, Eksperimen cinta
37
Pujaan 37, Menyentuh perasaan
38
Pujaan 38, Pertemuan yang tidak diharapkan
39
Stetoskop 39, Dalam perjalanan
40
Pujaan 40, Bincang malam
41
Pujaan 41, Sesi curhat
42
Pujaan 42, Problemnya Adel
43
Pujaan 43, Perbincangan hangat
44
Pujaan 44, Cemburu
45
Pujaan 45, Berjumpa lagi
46
Pujaan 46, Bertiga
47
Pujaan 47, Bahaya tengah mengintai
48
Pujaan 48, Sarapan penuh perbincangan
49
Pujaan 49, Bertemu masalah lagi
50
Episode 50, Curhat
51
Pujaan 51, Cinta Keluarga
52
Pujaan 52, Luapan emosi
53
Pujaan 53, Akhirnya ketahuan
54
Pujaan 54, Menghilangkan stress
55
Pujaan 55, Derita menjadi hidayah
56
Pujaan 56, Sunat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!