Di dalam mobil menuju Rumah sakit, Arvin duduk di samping kursi kemudi, tatapannya terus tertuju pada dua orang di belakangnya.
Dia merasa lega bahwa Kevin hanya bermain tablet saja, sementara Regina memilih menatap keluar jendela, tampak ada kecemasan yang menyelimuti hati perempuan itu.
"Jangan khawatir, hasil tesnya pasti akan baik-baik saja," ucap Arvin setelah beberapa saat keheningan dalam mobil.
Regina menatap Alvin, lalu menatap pria di sampingnya, tampak 1Kevin tidak memperdulikan ucapan Arvin, pria itu hanya sibuk dengan tabletnya saja.
"Ya, terima kasih," kata Regina.
Mobil pun terus melaju sampai akhirnya mereka tiba di rumah sakit, dan begitu tiba di rumah sakit, mereka langsung disambut oleh Kepala rumah sakit dan beberapa orang dokter yang sebelumnya telah dihubungi oleh Kevin yang memberitahukan tentang kedatangan ketiga orang itu.
"Selamat datang, saya sudah dengar bahwa Tuan muda kedua juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan. Dokter Theo akan membantu tuan muda kedua melakukan pemeriksaan," ucap kepala rumah sakit.
"Silakan ikuti saya tuan muda," kata dokter Theo menunjukkan jalan pada Arvin.
Namun Arvin malah berkata, "pemeriksaan kesehatanku nanti saja, aku mau menemani adik iparku terlebih dahulu."
Kevin merasa kesal mendengar ucapan Arvin itu, sehingga dia mengulurkan tangannya menarik Regina ke rangkulannya dan berkata, "aku rasa Kau tidak perlu seperhatian itu pada istriku, aku bisa menjaganya lebih baik dari yang bisa kau lakukan!"
"Heh," Arvin tersenyum miring, "kau bisa melakukannya? Kalau begitu kita tanya saja pada Regina, dia mau aku temani atau tidak," kata Arvin sambil menatap Regina.
Regina pun hendak berbicara ketika ponsel Kevin tiba-tiba saja berdering sehingga dia menatap ke arah tangan Kevin yang melihat ponselnya dan mendapati nama Selena tertera pada pemanggil tersebut.
Jadi Regina dengan cepat melepaskan tangan Kevin yang merangkulnya dan berjalan ke samping Arvin sambil berkata, "sepertinya Selena mencari mu. Kau bisa pergi dengannya, aku akan pergi dengan Arvin."
Tanpa menunggu jawaban Kevin, Regina pun menarik Arvin pergi dari sana membuat Kevin terdiam memandangi kepergian dua orang itu.
Entah kenapa dia merasa hubungan keduanya tampak lebih dekat dari sebelumnya, bahkan sekarang Regina berani memegang tangan Arvin?
Kevin merasa kesal, namun dia segera mengabaikannya dan memilih mengangkat panggilan telepon dari Selena.
"Ya, sayang," suara Kevin melembut.
"Kau sudah sampai di rumah sakit? Bagaimana dengan Regina?" Suara lemah perempuan dari seberang telepon terdengar.
"Aku di lobby rumah sakit, sekarang akan naik ke situ, Regina akan ditangani oleh para dokter lainnya untuk mempersiapkan operasinya," ucap Kevin Seraya berjalan ke arah lift diikuti kepala rumah sakit.
"Benarkah? Kalau begitu aku akan menunggumu," panggilan telepon diakhiri oleh Selena.
Kevin menyimpan ponsel di tangannya lalu menatap kepala rumah sakit yang berdiri di sampingnya, "pastikan Arvin tidak mengetahui apapun tentang donor hati itu. Dan hari ini juga semuanya harus berjalan sesuai dengan rencana, Regina harus masuk ke ruang operasi dengan alasan biopsi dan mempersiapkan cangkok hati untuk Selena. Kalian tidak perlu khawatir soal masalah yang akan timbul setelah ini, aku akan mengatur semuanya," ucap Kevin yang sudah menyiapkan segalanya untuk memastikan cangkok hati hari ini berjalan dengan lancar.
"Tuan muda tenang saja, kami pasti akan melakukan semampu kami. Para dokter juga telah bersiap, semua telah diatur dengan baik," ucap Sang kepala rumah sakit.
"Pokoknya semuanya harus berjalan dengan lancar, jika sampai hari ini gagal, maka kalian semua akan mendapatkan konsekuensi yang tidak pernah kalian duga!" Ancam Kevin membuat kepala rumah sakit menganggukkan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Kamiem sag
luarbiasa biadabnya si Kevin kerapat !! eh . keparat maksutku
2025-02-20
0
Dew666
Othor.. Aku marah loh kalo Regina jadi donor hati 😭
2025-02-20
0