3. Tidur dengan Adik Ipar

Di sebuah lobby apartemen, seorang pria sedang membopong seorang pria lainnya yang sangat mabuk. 

"Hah,,, Tuan Kenapa minum begitu banyak sih? Padahal baru saja pulang setelah kembali dari luar negeri, tapi malah pergi menghabiskan waktunya minum-minum di bar terlebih dahulu," ucap sang pria sambil memasuki lift membopong Arvin yang tengah mabuk berat. 

Arvin seolah-olah bisa mendengar apa yang dikatakan oleh asistennya, sehingga dia dengan kesal menjawab, "kau belum pernah jatuh cinta, jadi jangan bicara apapun!"

"Hah,,," sang asisten menghela nafas, "kalaupun Aku jatuh cinta, Aku tidak akan mencintai perempuan yang menjadi istri kakakku!" Gerutu sang asisten yang meski dia hanyalah asisten Arvin, namun mereka berdua sudah menjadi orang yang sangat dekat, bahkan segala urusan pribadi Arvin diketahui oleh asistennya itu. 

Arvin tidak menjawab lagi sampai lift terbuka lalu mereka tiba di depan apartemen dan sang asisten dengan cepat menekan PIN apartemen itu. 

Ketika asisten itu berpikir untuk mengantar Arvin masuk rumah, Arvin malah mendorongnya keluar dari kamar, "kau pulanglah, besok tidak perlu bekerja, cari seorang perempuan dan rasakan bagaimana rasanya jatuh cinta!" Tegas Alvin menutup pintu apartemen membuat sang asisten dia mematung di depan pintu. 

Dia juga minum beberapa teguk hari ini, namun hanya beberapa saja untuk mencegah dirinya mengalami mabuk karena dia tahu dia harus mengantar bosnya kembali ke apartemen. 

Tapi tak menyangka sang bos yang dalam keadaan mabuk pun akan tetap membicarakan masalah cinta dan bahkan terdengar masuk akal. 

Meski begitu, sang asisten tetap tenang karena mendapat libur sehari setelah lelah bekerja keras selama 1 bulan di luar negeri. 

Sementara Arvin yang berada dalam rumahnya, pria itu langsung berjalan ke kamar sambil melepaskan satu persatu pakaiannya dan membiarkan pakaian-pakaian miliknya terhambur di lantai yang ia lalui menuju kamar. 

Clek!

Arvin membuka pintu kamar dan mendapati suasana kamar benar-benar pas untuk langsung tidur Karena hanya ada cahaya remang-remang yang menghiasi kamar itu. 

Namun ketika ia semakin mendekat ke ranjang, dia mengerjapkan matanya beberapa kali melihat seorang perempuan cantik tidur di tempat tidur miliknya. 

"Siapa,,,," Arvin mendekatkan wajahnya untuk melihat perempuan itu dan mengenalinya sebagai kakak iparnya. 

Arvin tersenyum mengejek, dia sudah sering membayangkan ini setiap kali mabuk dan kembali ke rumah, akan membayangkan bertemu dengan Regina, orang yang ia cintai. 

Jadi Arvin hanya naik ke tempat tidur dan memeluk perempuan itu seolah-olah memeluk bayangan. 

"Ah,,, kali ini terasa begitu nyata," kata Arvin akhirnya menaiki tubuh Regina dan memandangi kecantikan tak terperi yang ada di bawahnya. 

Beberapa saat menikmati keindahan wajah Regina yang merupakan mahakarya Tuhan, akhirnya Arvin menundukkan kepalanya dan mencium Regina dengan hati-hati. 

Lembut dan hangat, ada rasa kenyal dan rasa manis yang tidak pernah dirasakan sebelumnya membuat Arvin benar-benar terbuai dan akhirnya entah bagaimana, dia benar-benar telah berbuat di luar batasnya. 

Dalam mimpi Regina, dia tiba-tiba digerayangi oleh seseorang namun Regina tidak ingin bangun dari mimpi, dia merasa lebih baik terjebak dalam mimpi buruk itu daripada bangun ke dunia nyata merasakan bagaimana suaminya mencintai perempuan lain dan membawa perempuan lain ke rumah pernikahan mereka. 

Namun semakin lama Regina menahan mimpi buruk itu, tiba-tiba ada sesuatu yang panas menyeruak untuk masuk ke dalam dirinya, membuatnya menahan rasa sakit dan berpegangan pada sebatang pohon kayu yang terasa hangat di lautan dingin itu. 

"Mhhh... Sakkit!" Regina merintih dalam rasa sakitnya sampai akhirnya letusan gunung Merapi terasa begitu menghangatkan di dalam tubuhnya seketika memberikan rasa sejuk yang menenangkan dan kenikmatan yang entah berasal dari mana terus membanjiri seluruh tubuh Regina yang terombang-ambing di lautan dingin dan hanya berpegangan pada sepotong kayu yang terasa hangat.  

Mimpi yang luar biasa itu pun segera berlalu dengan cepat dan Regina bisa melanjutkan tidurnya dengan nyaman. 

Rasanya kamar yang dari tadi terasa sedikit dingin menjadi lebih hangat, tetapi Regina menikmati kehangatan itu dan memejamkan matanya untuk berharap ada hari yang lebih baik di keesokan harinya. 

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

Regina
bisa ya begitu
rasanya tak mungkin tak menyadari jejadian itu apalagi dia bukan janda yg sudah beranak

2025-02-19

0

Dew666

Dew666

Langsung hamil biar gak bisa donor hati

2025-02-17

1

Retno Palupi

Retno Palupi

kok g bangun sama sekali ya?

2025-02-17

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!