Tiba saatnya untuk berangkat ke Bali.
Pagi itu di kediaman Wijaya Ahmad setelah sarapan, mereka bersiap siap untuk berangkat menuju bandara.
“Sayang segera turun, ini mau berangkat ke bandara,” ucap Mommy setengah berteriak kepada Syeila yang masih berada di kamarnya lantai 2.
“Yuhuu Mom, Princess Syeila dateng,” teriak Syeila dari arah tangga sambil berlari lari kecil dengan riang .
“Astaga sayang, jangan lari lari nanti kalau jatuh loh.” Mommy geleng geleng kepala melihat kelakuan anak nya
“Hehheheheh siap Mom kalo nggak lupa,” jawab Syeila dengan cengiran khas nya
Mendengar jawaban putrinya, mereka hanya bisa menghela napas. Memang seperti itulah kelakuan putri semata wayang mereka. Susah sekali diatur merubah tabiatnya yang sudah menjadi adat sang putri mereka.
“Loh Princess cuma bawa tas ransel aja ?” Kening Daddy berkerut, pasalnya Syeila cuma bawa tas ransel yang sepertinya hanya cukup dimasukin 2 baju aja sama kosmetik dan alat mandi.
“ Iyaa Dad, emang Syeila sengaja cuma bawa tas ransel aja,” jawab Syeila polos dengan menahan senyum karena ada sesuatu yang mau diminta sama Daddy nya setelah sampai di Bali nanti.
“Hehehe Daddy dan Mommy tau kok maksud Syeila,” lanjut Syeila dengan cengiran khasnya
Orang tua nya hanya menghela nafas ketika paham maksut putrinya.
“Boleh ya Dad, ya ya ya ya . Pleaseeee,” rengek Syeila dengan menampilkan wajah imutnya.
“Baiklah Princess, apapun buatmu."
“Yeiiiii, terimakasih Daddy. Daddy memang terbaik,” seru Syeila kegirangan dengan mencium pipi Daddy nya.
“Yasudah, ayok kita berangkat sekarang aja,” ajak Mommy segera mengajak Daddy dan Syeila untuk berangkat.
Akhirnya, selesai sudah drama merengek rengek yang dilakukan oleh Syeila. Keluarga Wijaya Ahmad menuju ke Bandara. Kira kira memerlukan waktu kurang lebih 45 menit untuk sampai di bandara.
**
Sama halnya dengan keluarga Abian Amarkhan. Mereka juga sudah menyiapkan keperluan yang akan dibawa ke Bali. Tentu saja yang menyiapkan segala keperluan mereka siapa lagi kalau bukan Mommi Meri.
Sekarang mereka tengah menikmati sarapan bersama. Ditengah tengah sarapan mereka tiba tiba terdengar pangggilan telepon masuk. Ternyata bunyi telepon masuk tersebut merupakan teleponnya Faishal.
“David? Ada apa pagi pagi begini nelpon,” gumam Faishal dalam hati sambil melirik nama pemanggil di teleponnya.
“Sebentar Mom Dad, aku angkat telepon dulu,” pamit Faishal sambil berlalu keluar untuk mengangkat telpon dari David yang sepertinya penting.
“Halo ada pa?” tanya Faishal to the point
“Sorry bro, tadi gue dikabari oleh asisten nya Mr.Smith untuk ketemu sekarang buat bahas proyek yang tengah kita garap, ” ucap David di balik sebrang telepon
“Makanya ini gue telepon loe dulu baiknya gimana . Cuman saran gue sih loe datang bro, karena asistennya bilang kalau Mr. Smith besok terbang ke Palembang lanjut balik ke Singapur,” lanjut David lebih detail
“Oke, temui beliau sekarang dan kita ketemu di hotel tempat beliau menginap aja bro. Ini gue mau jalan,” putus Faishal langsung menutup sambungan teleponnya dan kembali ke meja makan.
Hal itu sudah bisa dipastikan bahwa salah satu dari sekian banyak perilaku Faishal yang paling menyebalkan adalah memutuskan sambungan telepon secara sepihak.
“Siapa son yang telpon”? tanya Daddy setelah Faishal kembali ke meja makan
“David Dad. Oh ya Mom Dad sepertinya nanti aku kebandara nya menyusul ya. Pagi ini aku harus ketemu dengan Mr.Smith karena beliau besok sudah harus ke Palembang dan langsung balik ke singapur,” jelas Faishal panjang lebar.
“Loh son kok mendadak sih ? Ingat jam 09.00 pesawat sudah take off nanti kalo kamu telat gimana?” tanya Mommy.
“Maaf Mom, beliau minta ketemu pagi ini dan kerjasama proyek kali ini lumayan penting Mom,” jelas Faishal
“Mommy tenang saja ya, nanti aku usahain sebelum jam 08.30 sampai bandara. Kalaupun telat nanti aku pesen tiket dipenerbangan selanjutnya gpp Mom, kita nanti menginap di vila keluarga kan . Jadi Mommy tenang ya, aku nggak akan nyasar,” lanjut Faishal menjelaskan sambil memberikan pengertian kepada Mommy.
“Iya, mommy nggak usah khawatir pasti Faishal akan menyusul ke vila kok” seru daddy meyakinkan.
“Huuuh, baiklah son nanti kabari aja gimana jadinya.” Mommy menghela napas berat, sejujurnya tidak setuju jika putra nya berangkat sendiri ke bali.
“Yaudah Mom Dad, aku berangkat dulu ya bertemu dengan Mr. Smith,” pamit Faishal dan segera berlalu keluar rumah.
Sesampainya Faishal di hotel temat menginapnya Mr. Smith, ia sudah ditunggu oleh David sang asisten pribadinya. Karena tak ingin mengulur waktu supaya bisa berangkat ke bali bersama orang tua nya , Faishal langsung menuju ke ruangan yang dijanjikan oleh Mr.Smith untuk melakukan rapat.
Akhirnya rapat berjalan lancar dan hanya menghabiskan waktu 1 jam.
“Tuan Faishal terimakasih banyak atas waktunya pagi ini, semoga proyek kerjasama kita berjalan lancar,” papar Mr.Smith
“Sama sama Mr.Smith, saya juga berharap semoga proyek ini hasilnya memuaskan,” balas Faishal menipiskan senyum
“ Kalau begitu permisi Mr, kebetulan saya hari ini harus ke Bali,” lanjut Faishal pamit undur diri
“Baik tuan Silahkan,” ucap Mr.Smith
Setelah dipersilahkan, Faishal dan asistennya David keluar dari ruangan tersebut. Sesampainya dilobi Faishal memberitahukan kepada asistennya sekaligus sahabatnya bahwa dia langsung ke bandara dan tidak perlu diantar. Sehingga mereka berpisah di parkiran hotel menuju tempat tujuan masing masing.
***
Bandara Soekarno Hatta
Keluarga Wijaya Ahmad sampai dibandara pukul 08.00 karena jarak rumah dengan bandara cukup jauh. Sesampainya disana mereka istirahat dulu sebelum chek in.
Tidak lama Wijaya Ahmad melihat sosok sahabatnya dari jauh. Antara yakin dan tidak yakin ia mendekat ke orang tersebut.
“Permisi apakah kamu…,”ragu Wijaya terhadap sosok didepannya
“Wijaya? Benarkah kamu Wijaya Ahmad?" tanya sang lawan
“Astaga, kak Abian? Benarkan kak Abian amarkhan?" pekik Wijaya setelah yakin bahwa sosok tersebut sambil memeluk pundak kakak sekaligus sahabat nya.
Benar sekali yang dilihat Wijaya Ahmad adalah Abian Amarkhan. Mereka memang bukan satu angkatan. Bisa dibilang jauh sekali perbedaan umurnya tetapi tidak menyurutkan mereka untuk melakukan pertemanan.
Dulu mereka tetanggaan, tetapi setelah Abian lulus SMA keluarga nya pindah ke Paris. Jadi setelah itu mereka putus kontak sampai sekarang.
“Ya ampun kamu Wijaya, lama sekali kita tidak bertemu,” ungkap Abian
“Kamu bersama siapa? Dan tujuan mu mau kemana?” lanjut Abian bertanya
“Oh aku bersama keluargaku kak. Kami mau ke bali kak,” beritahu Wijaya
“Sama aku juga mau ke bali. Yaudah yuk kita ngobrol dulu, kangen aku sama bocah tengil yang setiap hari ngintilin aku kemana mana hehehe,” terang Abian sambil tertawa mengingat masa lalu
“Ayok kesana aja kak sekalian aku kenalin keluargaku,” ajak Wijaya
“Oke, sebentar aku panggil istriku dulu,” setuju Abian seraya menuju tempat istrinya
Akhirnya keluarga Wijaya Ahmad berkenalan dengan keluarga Abian Amarkhan walaupun minus putranya. Mereka cepet akrab apalagi Tuan dan Nyonya Amarkhan terlihat sangat suka dengan Syeila yang memang polos lugu dan apa ada nya. Karena waktu yang mepet, 2 keluarga tersebut memutuskan untuk segera chekin. Pada saat chek in keluarga abian masuk dulu setelah itu baru keluarga wijaya.
“Aduh kok pas gini sih kebelet nya, kenapa nggak tadi tadi coba.Ya ampun Syeila udah nggak tahan,” gumam Syeila dalam hati menahan hajatnya yang harus segera dituntaskan.
Sebelum Mommy dan Daddy nya chek in, Syeila segera berujar ke orang tua nya.
“Mooooom,” rengek Syeila sambil narik narik baju sang Mommy
“Ada apa sayang, kenapa muka mu kayak gitu?” tanya Mommy yang melihat ekspresi putrinya seperti menahan sesuatu
“Mom Syeila kebelet, Syeila ke toilet dulu aja ya. Mommy dan Daddy masuk aja duluan,” pinta sang anak yang udah diujung tanduk
“Haa ….gimana ini Dad?” Tanya sang mommy kepada daddy karena mengingat waktu nya tinggal mepet.
“Yaudah Mom nggak papa, Syeila udah remaja udah sering ke bandara pasti nggak akan tersesat,” jawab Daddy meyakinkan sang Mommy
“Huuuuh baiklah sayang , ingat pesan Mommy ketika kamu sendiri jangan sampai deket…,” ucap Mommy terpotong
“Deket dengan laki laki apalagi pelukan dan ciuman nanti pasti akan ada hal hal yang tidak di inginkan,” celetuk Syeila
“Intinya ingat hanya boleh berpegangan tangan,” ucap Mommy sambil menekankan kata katanya
Salah satu yang diajarkan oleh sang Mommy adalah tidak boleh berpacaran, berpelukan apalagi berciuman. Hanya boleh berpegangan tangan. Sang mommy selalu bilang ketika sudah berpelukan pasti akan berlanjut ciuman dan
menyebabkan hal yang tidak seharusnya terjadi yang mengakibatkan hamil. Syeila sangat ingat pesan Mommy nya tersebut. Jadi bisa dipastikan sampai saat ini Syeila masih murni semurni murninya, hanya ayah nya yang sudah peluk cium kening dia, sisanya hanya dapat berjabat tangan aja.
“Baik Mom, Syeila tidak akan lama kok, nanti setelah selesai langsung chek in,” lanjut Syeila meyakinkan sang Mommy.
Akhirnya Syeila menuju toilet, setelah 15 menit Syeila keluar dari toilet dan tidak sengaja tertabrak seseorang sampai terpental kelantai yang mengakibatkan bokongnya langsung bergesekan dengan lantai.
Syeila reflek menaikkan kepala nya untuk melihat siapa kah gerangan tersebut, Seketetika Syeila membelalakkan matanya karena tidak menyangka akan bertemu kembali dengan sosok tersebut dengan cara pertemuan yang sama seperti pertemuan sebelum nya.
“Astaga, apes banget nasib Syeila ya Lord. Masak ketemu sama Om Om gagu itu lagi sih. Gimana ini ya? Apa Syeila tinggal aja ya toh Om nya gagu,” gumam syeila pelan namun samar samar masih terdengan.
.
.
.
TBC…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Fitriyani Puji
hhhh suka banget mereka tabrakan apa rem nya blong kali ya
2022-12-05
0
nuriyah kotrek
visualnya mana author
2021-07-04
1
visi Sembiring
sheila klu yg ditabrak om ganteng gpp deh sy jg mau 😁😁😁
2020-12-06
1