Bab 4

Tiba saatnya untuk berangkat ke Bali.

Pagi itu di kediaman Wijaya Ahmad setelah sarapan, mereka bersiap siap untuk berangkat menuju bandara.

“Sayang segera turun, ini mau berangkat ke bandara,” ucap Mommy setengah berteriak kepada Syeila yang masih berada di kamarnya lantai 2.

“Yuhuu Mom, Princess Syeila dateng,” teriak Syeila dari arah tangga sambil berlari lari kecil dengan riang .

“Astaga sayang, jangan lari lari nanti kalau jatuh loh.” Mommy geleng geleng kepala melihat kelakuan anak nya

“Hehheheheh siap Mom kalo nggak lupa,”  jawab Syeila dengan cengiran khas nya

Mendengar jawaban putrinya, mereka hanya bisa menghela napas. Memang seperti itulah kelakuan putri semata wayang mereka. Susah sekali diatur merubah tabiatnya yang sudah menjadi adat sang putri mereka.

“Loh Princess cuma bawa tas ransel aja ?” Kening Daddy berkerut, pasalnya Syeila cuma bawa tas ransel yang sepertinya hanya cukup dimasukin 2 baju aja sama kosmetik dan alat mandi.

“ Iyaa Dad, emang Syeila sengaja cuma bawa tas ransel aja,” jawab Syeila polos dengan menahan senyum karena ada sesuatu yang mau diminta sama Daddy nya setelah sampai di Bali nanti.

“Hehehe Daddy dan Mommy tau kok maksud Syeila,” lanjut Syeila dengan cengiran khasnya

Orang tua nya hanya menghela nafas ketika paham maksut putrinya.

“Boleh ya Dad, ya ya ya ya . Pleaseeee,” rengek Syeila dengan menampilkan wajah imutnya.

“Baiklah Princess, apapun buatmu."

“Yeiiiii, terimakasih Daddy. Daddy memang terbaik,” seru Syeila kegirangan dengan mencium pipi Daddy nya.

“Yasudah, ayok kita berangkat sekarang aja,” ajak Mommy segera mengajak Daddy dan Syeila untuk berangkat.

Akhirnya, selesai sudah drama merengek rengek yang dilakukan oleh Syeila. Keluarga Wijaya Ahmad menuju ke Bandara. Kira kira memerlukan waktu kurang lebih 45 menit untuk sampai di bandara.

**

Sama halnya dengan keluarga Abian Amarkhan.  Mereka juga sudah menyiapkan keperluan yang akan dibawa ke Bali. Tentu saja yang menyiapkan segala keperluan mereka siapa lagi kalau bukan Mommi Meri.

Sekarang mereka tengah menikmati sarapan bersama. Ditengah tengah sarapan mereka tiba tiba terdengar pangggilan telepon masuk. Ternyata bunyi telepon masuk tersebut merupakan teleponnya Faishal.

“David? Ada apa pagi pagi begini nelpon,” gumam Faishal dalam hati sambil melirik nama pemanggil di teleponnya.

“Sebentar Mom Dad, aku angkat telepon dulu,” pamit Faishal sambil berlalu keluar untuk mengangkat telpon dari David yang sepertinya penting.

“Halo ada pa?” tanya Faishal to the point

“Sorry bro, tadi gue dikabari oleh asisten nya Mr.Smith untuk ketemu sekarang buat bahas proyek yang tengah kita garap, ” ucap David di balik sebrang telepon

“Makanya ini gue telepon loe dulu baiknya gimana . Cuman saran gue sih loe datang bro, karena asistennya bilang kalau Mr. Smith besok terbang ke Palembang lanjut balik ke Singapur,” lanjut David lebih detail

“Oke, temui beliau sekarang dan kita ketemu di hotel tempat beliau menginap aja bro. Ini gue mau jalan,” putus Faishal langsung menutup sambungan teleponnya dan kembali ke meja makan.

Hal itu sudah bisa dipastikan bahwa salah satu dari sekian banyak perilaku Faishal yang paling menyebalkan adalah memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

“Siapa son yang telpon”? tanya Daddy setelah Faishal kembali ke meja makan

“David Dad. Oh ya Mom Dad sepertinya nanti aku kebandara nya menyusul ya. Pagi ini aku harus ketemu dengan Mr.Smith karena beliau besok sudah harus ke Palembang  dan langsung balik ke singapur,” jelas Faishal panjang lebar.

“Loh son kok mendadak sih ? Ingat jam 09.00 pesawat sudah take off nanti kalo kamu telat gimana?” tanya Mommy.

“Maaf Mom, beliau minta ketemu pagi ini dan kerjasama proyek kali ini lumayan penting Mom,” jelas Faishal

“Mommy tenang saja ya, nanti aku usahain sebelum jam 08.30 sampai bandara. Kalaupun telat nanti aku pesen tiket dipenerbangan selanjutnya gpp Mom, kita nanti menginap di vila keluarga kan . Jadi Mommy tenang ya, aku nggak akan nyasar,” lanjut Faishal menjelaskan sambil memberikan pengertian kepada Mommy.

“Iya, mommy nggak usah khawatir pasti Faishal akan menyusul ke vila kok” seru daddy meyakinkan.

“Huuuh, baiklah son nanti kabari aja gimana jadinya.” Mommy menghela napas berat, sejujurnya tidak setuju jika putra nya berangkat sendiri ke bali.

“Yaudah Mom Dad, aku berangkat dulu ya bertemu dengan Mr. Smith,” pamit Faishal dan segera berlalu keluar rumah.

Sesampainya Faishal di hotel temat menginapnya Mr. Smith, ia sudah ditunggu oleh David sang asisten pribadinya. Karena tak ingin mengulur waktu supaya bisa berangkat ke bali bersama orang tua nya , Faishal langsung menuju ke ruangan yang dijanjikan oleh Mr.Smith untuk melakukan rapat.

Akhirnya rapat berjalan lancar dan hanya menghabiskan waktu 1 jam.

“Tuan Faishal terimakasih banyak atas waktunya pagi ini, semoga proyek kerjasama kita berjalan lancar,” papar Mr.Smith

“Sama sama Mr.Smith, saya juga berharap semoga proyek ini hasilnya memuaskan,” balas Faishal menipiskan senyum

“ Kalau begitu permisi Mr, kebetulan saya hari ini harus ke Bali,” lanjut Faishal pamit undur diri

“Baik tuan Silahkan,” ucap Mr.Smith

Setelah dipersilahkan, Faishal dan asistennya David keluar dari ruangan tersebut. Sesampainya dilobi Faishal memberitahukan kepada asistennya sekaligus sahabatnya bahwa dia langsung ke bandara dan tidak perlu diantar. Sehingga mereka berpisah di parkiran hotel menuju tempat tujuan masing masing.

***

Bandara Soekarno Hatta

Keluarga Wijaya Ahmad sampai dibandara pukul 08.00 karena jarak rumah dengan bandara cukup jauh. Sesampainya disana mereka istirahat dulu sebelum chek in.

Tidak lama Wijaya Ahmad melihat sosok sahabatnya dari jauh. Antara yakin dan tidak yakin ia mendekat ke orang tersebut.

“Permisi apakah kamu…,”ragu Wijaya terhadap sosok didepannya

“Wijaya? Benarkah kamu Wijaya Ahmad?" tanya sang lawan

“Astaga, kak Abian? Benarkan kak Abian amarkhan?" pekik Wijaya setelah yakin bahwa sosok tersebut sambil memeluk pundak kakak sekaligus sahabat nya.

Benar sekali yang dilihat Wijaya Ahmad adalah Abian Amarkhan. Mereka memang bukan satu angkatan. Bisa dibilang jauh sekali perbedaan umurnya tetapi tidak menyurutkan mereka untuk melakukan pertemanan.

Dulu mereka tetanggaan, tetapi setelah Abian lulus SMA keluarga nya pindah ke Paris. Jadi setelah itu mereka putus kontak sampai sekarang.

“Ya ampun kamu Wijaya, lama sekali kita tidak bertemu,” ungkap Abian

“Kamu bersama siapa? Dan tujuan mu mau kemana?” lanjut Abian bertanya

“Oh aku bersama keluargaku kak. Kami mau ke bali kak,” beritahu Wijaya

“Sama aku juga mau ke bali. Yaudah yuk kita ngobrol dulu, kangen aku sama bocah tengil yang setiap hari ngintilin aku kemana mana hehehe,” terang Abian sambil tertawa mengingat masa lalu

“Ayok kesana aja kak sekalian aku kenalin keluargaku,” ajak Wijaya

“Oke, sebentar aku panggil istriku dulu,” setuju Abian seraya menuju tempat istrinya

Akhirnya keluarga Wijaya Ahmad berkenalan dengan keluarga Abian Amarkhan walaupun minus putranya. Mereka cepet akrab apalagi Tuan dan Nyonya Amarkhan terlihat sangat suka dengan Syeila yang memang polos lugu dan apa ada nya. Karena waktu yang mepet, 2 keluarga tersebut memutuskan untuk segera chekin. Pada saat chek in keluarga abian masuk dulu setelah itu baru keluarga wijaya.

“Aduh kok pas gini sih kebelet nya, kenapa nggak tadi tadi coba.Ya ampun Syeila udah nggak tahan,” gumam Syeila dalam hati menahan hajatnya yang harus segera dituntaskan.

Sebelum Mommy dan Daddy nya chek in, Syeila segera berujar ke orang tua nya.

“Mooooom,” rengek Syeila sambil narik narik baju sang Mommy

“Ada apa sayang, kenapa muka mu kayak gitu?” tanya Mommy yang melihat ekspresi putrinya seperti menahan sesuatu

“Mom Syeila kebelet, Syeila ke toilet dulu aja ya. Mommy dan Daddy masuk aja duluan,” pinta sang anak yang udah diujung tanduk

“Haa ….gimana ini Dad?” Tanya sang mommy kepada daddy karena mengingat waktu nya tinggal mepet.

“Yaudah Mom nggak papa, Syeila udah remaja udah sering ke bandara pasti nggak akan tersesat,” jawab Daddy meyakinkan sang Mommy

“Huuuuh baiklah sayang , ingat pesan Mommy ketika kamu sendiri jangan sampai deket…,” ucap Mommy terpotong

“Deket dengan laki laki apalagi pelukan dan ciuman nanti pasti akan ada hal hal yang tidak di inginkan,” celetuk Syeila

“Intinya ingat hanya boleh berpegangan tangan,” ucap Mommy sambil menekankan kata katanya

Salah satu yang diajarkan oleh sang Mommy adalah tidak boleh berpacaran, berpelukan apalagi berciuman. Hanya boleh berpegangan tangan. Sang mommy selalu bilang ketika sudah berpelukan pasti akan berlanjut ciuman dan

menyebabkan hal yang tidak seharusnya terjadi yang mengakibatkan hamil. Syeila sangat ingat pesan Mommy nya tersebut. Jadi bisa dipastikan sampai saat ini Syeila masih murni semurni murninya, hanya ayah nya yang sudah peluk cium kening dia, sisanya hanya dapat berjabat tangan aja.

“Baik Mom, Syeila tidak akan lama kok, nanti setelah selesai  langsung chek in,” lanjut Syeila meyakinkan sang Mommy.

Akhirnya Syeila menuju toilet, setelah 15 menit Syeila keluar dari toilet dan tidak sengaja tertabrak seseorang sampai terpental kelantai yang mengakibatkan bokongnya langsung bergesekan dengan lantai.

Syeila reflek menaikkan kepala nya untuk melihat siapa kah gerangan tersebut, Seketetika Syeila membelalakkan matanya karena tidak menyangka akan bertemu kembali dengan sosok tersebut dengan cara pertemuan yang sama seperti pertemuan sebelum nya.

“Astaga, apes banget nasib Syeila ya Lord. Masak ketemu sama Om Om gagu itu lagi sih. Gimana ini ya? Apa Syeila tinggal aja ya toh Om nya gagu,” gumam syeila pelan namun samar samar masih terdengan.

.

.

.

TBC…

Terpopuler

Comments

Fitriyani Puji

Fitriyani Puji

hhhh suka banget mereka tabrakan apa rem nya blong kali ya

2022-12-05

0

nuriyah kotrek

nuriyah kotrek

visualnya mana author

2021-07-04

1

visi Sembiring

visi Sembiring

sheila klu yg ditabrak om ganteng gpp deh sy jg mau 😁😁😁

2020-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 BAB 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 bab 138
139 bab 139
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
BAB 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
bab 138
139
bab 139

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!