BAB 3

Untuk beberapa saat, Syeila masih duduk dilantai menatap sosok yang bermata tajam tersebut.

Benar sekali, sosok yang bermata tajam bak laser yang menerkam mangsanya adalah Faishal. Akhirnya, Syeila memberanikan diri untuk berujar terlebih dahulu. Padahal Syeila sendiri tidak faham, siapa disini yang salah.

“Maaf Om, tadi Syei tidak fokus jalannya,” ujar Syeila sambil berdiri.

Faishal terdiam sesaat sambil menukikkan alisnya, kemudian berlalu tanpa sepatah katapun.

“Ish kok sombong banget sih tuh Om Om tiba tiba langsung pergi,” ucap Syeila dengan mengerucutkan bibirnya

“Sudah sih yang penting kamu nggak kenapa kenapa Syei, kelihatan nya Om tadi juga nyeremin. Ya ampun, tatapan matanya itu loh tajam dan aura disekitarnya juga dingin,” ucap Cici sambil bergidik ngeri.

“Iya Ci bener, tadi Syeila sempet takut banget lihat mata nya . Eh apa jangan jangan Om Om tersebut gagu ya?  Kok nggak ngomong sama sekali,“ tebak Syeila dengan mengetuk ngetukkan jari telunjuk di dagu sambil berpikir.

“Mungkin Syei, tapi sudahlah ngapain mikir Om Om nggak jelas. Yuk kita nyari koleksi baru aja ehehehe,” ajak Cici sambil cengengesan.

“Oke, ayok,” sahut Syeila.

Akhirnya Syeila dan Cici kembali mengelilingi Mall. Mereka berkeliling Mall selama satu setengah jam.

Maklumlah ya, namanya juga ciwi ciwi, pasti satu setengah jam itu bukan waktu yang lama. Singkat malahan bagi mereka yang hobinya shopping sambil cuci mata seger. Akhirnya, setelah satu setengah jam mereka memutuskan untuk pulang.

“Ci, Syeila udah cukup nih belinya ayok kita pulang,” pinta Syeila sambil membawa barang belanjaan.

Kebetulan belanja kali ini Syeila hanya membeli baju dan Cici membeli sepatu dan tas. Maklum  Cici memang hobi sekali mengoleksi sepatu dan tas. Alasannya sih simple biar setiap hari bisa gonta ganti.

“Yaudah yuk Syei, keburu sore juga,”jawab Cici sambil berlalu.

Akhirnya mereka pulang, dan Syeila tetap diantar Cici sampai rumah.

***

“Sore Mom Dad, Princess Syeila yang cantik jelita sudah pulaaaang,” teriak Syeila ketika memasuki rumah nya.

Memang sudah menjadi kebiasaan Syeila ketika masuk rumah , suaranya dahulu yang akan menyapa di penjuru rumah.

“Aduh Syeila jangan dibiasain deh berteriak teriak kayak gitu,  ini rumah bukan hutan sayang,” tegur Mommy kepada Syeila, ketika melihat Syeila melewati ruang keluarga

“Lah emang siapa yang bilang ini hutan mom?" tanya Syeila kelewat polos yang gagal paham dengan sindiran halus Mommynya.

“Astaga astaga,” gumam Mommy dengan memijit pelipis nya sambil memikirkan kata kata yang sekiranya mudah dipahami oleh Syeila.

"Sini sayang, duduk disamping mommy,” pinta Mommy

“Begini sayang, kalo pulang itu jangan teriak teriak. Kalau dirumah ada tamu atau semisalnya Mommy sedang berteleponan kan tidak enak sayang kalo didengar atau dilihat orang. Masak anak Mommy yang cantik ini kelakuannya mirip tarzan yang suka teriak teriak,” jelas Mommy detail sembari mengusap puncuk kepala Syeila dengan harapan anaknya faham,

“Ih Mommy kok ngatain anaknya mirip tarzan sih,” sungut Syeila dengan mencebikkan bibir nya sebal,

“Baik Mom, nanti aku usahain tapi nggak janji ya, maklum Mom udah jadi adat ini hehehe,” lanjut Syeila dengan cengiran khasnya di akhir kalimat

“Hmmm anak ini. Yaudah sana bersihkan diri kamu dulu, udah bau apek tau nggak!”

“Yeee Mom, wong anaknya wangi gini kok di bilang apek. Bi Yem itu Mom yang apek karena setiap saat berkutat di dapur hahahhah,” jelas Syeila dengan tertawa sambil berlalu ke kamar

Sang Mommy hanya bisa menggelang gelengkan kepala dengan kelakuan anak semata wayang nya tersebut.

Makan malam tiba, pada saat makan malam tentu Syeila harus nunggu dipanggil dulu baru turun.

Emang kebiasaan selalu nunggu dipanggil dulu, beda kalo pagi karena bertepatan dengan sekolah, jadi tanpa dipanggil, panggilan hati nya sudah terketuk duluan.

Setelah makan malam, Daddy memberitahukan keberangkatan ke bali.

“ Oh ya, sayang tadi Daddy sudah bicara dengan Mommy, untuk berangkat ke Bali kita lusa pagi karena pertunangan nya diadakan malam, sehingga kita tidak jetleg ketika menghadiri acara tersebut."

“Iya sayang, jadi kamu bisa persiapkan barang barang yang kamu bawa dari sekarang. Ingat kita disana cuma 3 hari sayang jadi yang dibawa yang seperlunya saja ya,” pinta Mommy kepada Syeila

“Siap Mom, Dad, kalau gitu Syeila langsung ke kamar ya, mau menyiapkan barang barang nya dulu,” jawab Syeila, setelah itu berlalu menuju kamarnya untuk menata barang barang yang mau dibawa ke bali.

***

Setelah tadi Faishal berlalu tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada gadis mungil yang tertabrak hingga jatuh, sekarang Faishal berada di ruangan khusus di dalam Mall untuk memantau bagaimana perkembangan Mall tersebut.

“Bagaiamana? Ada yang bisa menjelaskan laporan ini?” tegas Faishal dengan nada dingin setelah membaca laporan pemasukan bulan ini yang mengalami penurunan.

“Begini Tuan , hasil penjualan kali ini memang mengalami penurunan dari bulan kemarin, dikarenakan kami kurang sigap dalam menyikapi permasalahan yang ada. Salah satu nya daya beli masyarakat yang menurun, nah itu dikarenakan sekarang ini masyarakat semakin selektif dalam memilih produk. Kami sudah menganalisis sehingga kemarin kami sudah menerapkan satu solusi yaitu dengan menjual produk yang memang produk nya itu berkualitas dan meningkatkan dengan suasana yang nyaman, “ jelas sang Manager detail dan lugas

“ Dan kami memang tidak melakukan melakukan pembaruan diskon lagi, karena diskon yang dilakukan sebelum nya sudah cukup, dan sasaran kita memang kalangan menengah ke atas sehingga tak harus dengan insentif diskon karena jika terlalu berlebihan, diskon bisa seperti narkoba nanti nya akan merusak brand itu sendiri,” papar lanjut dari sang Manager

“Lalu selama seminggu ini apakah ada kemajuan dengan strategi yang baru kalian terapkan?” tanya Faishal

“iya Tuan, selama seminggu ini pemasukan mengalami peningkatan,” jawab sang manager lugas

“Baik, tetap pertahankan dan usahakan bulan depan kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tegas Faishal dingin

“Baik tuan,” jawab sang Manager

Setelah melakukan pengecekan , Faishal dan asistennya bersiap pulang. Setelah sampai diparkiran ternyata asistennya memberitahukan bahwa Mr.john ingin bertemu membahas masalah bisnis mereka

“Maaf Tuan, saya dapat kabar dari Mr.John, bahwasanya beliau ingin bertemu sekarang untuk membahas bisnis karena besok beliau sudah harus kembali ke paris,” jelas David kepada Faishal

“Stop panggil gue Tuan, sekarang kita diluar jadi kita sebagai sahabat”, ucap Faishal dengan penuh penekanan

“Tapi Tuan…” ucap David terpotong

“Loe denger nggak sih gue bilang apa?” tegas Faishal

“Iye iye gue denger,” gerutu David

“Terus ini kita gimana ? Paman loe ngajakin ketemu bahas bisnis,” lanjut David mengingatkan bahwa paman nya mengajak bertemu

John adalah paman Faishal yang sekarang menetap di Paris bersama keluarga nya. Hanya sesekali datang ke Indonesia jika ada urusan keluarga ataupun bisnis.

“Hmm Paman itu, baiklah kita langsung menuju ke hotel tempat Paman menginap,” jelas Faishal sedikit kesal.

“Pasti Paman yang dibahas nggak jauh jauh dari itu,” guman faishal yang hanya bisa didengan olehnya sendirin sembari masuk ke mobil.

Perjalanan dari Mall Z kehotel tempat penginapan Pamannnya tidak begitu jauh, hanya memerlukan waktu 30 menit

untuk sampai disana. Sesuai dugaan Faishal, pasti Pamannya lebih banyak bahas masalah pernikahan dari pada pekerjaan.

Maklum, memang kebanyakan sepupu sepupunya sudah pada menikah , bahkan tidak sedikit juga yang sudah mempunyai momongan. Wajar jika Pamannya merasa kasian kepada kakak nya Abian, karena selalu saja mengeluh dengan tingkah putranya yang susah  sekali disuruh menikah.

Jadi, setiap kali bertemu membahas masalah pekerjaan pasti Pamannya juga menyinggug soal kapan menikah.

Akhirnya pertemuan dengan Pamannya tersebut selesai, walaupun sebenarnya dalam pertemuan kali ini bisa dikatakan pembahasan masalah pekerjaan hanya berkisar 25% saja dan selebihnya tentang masalah hidup Faishal, tapi bagi Faishal tidak masalah karena Pamannya akan terus seperti itu sampai Faishal sudah menikah.

Sesampainya dirumah, faishal langsung turun dari mobil dan membiarkan asistennya  membawa mobil nya.

“ Son jangan lupa langsung mandi setelah itu makan malam jangan nunggu dipanggil, Mommy dan Bibi mau menyiapkan dulu,” ujar Mommy ketika melihat putranya yang baru masuk kerumah.

“Baik Mom,” jawab Faishal dengan senyum paksa sambil berlalu menuju kekamarnya

“Semoga kamu bisa menemukan penggantinnya Son,” gumam sang Mommy dalam hati dengan pandangan miris akan nasib yang menimpa putra semata wayang nya.

***

Sesampaianya Faishal dikamar, dia langsung bergegas mandi setelah itu turun ke bawah untuk makan malam yang ternyata sudah ditunggu Mommy dan Daddynya.

Selesai acara makan malam, sekarang mereka berkumpul diruang keluarga. Ya, berkumpul diruang keluarga sudah seperti agenda wajib bagi mereka untuk berbincang bincang seputar kegiatan yang mereka jalani hari ini.

“Bagaimana Son permasalahan di Mall Z?” tanya Daddy langsung menodong permasalahan di salah satu Mallnya

“Aman kok Dad, bulan depan aku yakin pemasukannya akan stabil lagi,” jelas Faishal singkat

“Oke Daddy percayakan padamu Son,” ucap Daddy seraya menipiskan senyum

“Sudah kan urusan pekerjaan nya, “ sahut mommy memotong pembahasan anak dan Daddy nya

“Inget ya, kalian harus urus cuti kalian, kita lusa pagi berangkat biar tidak jetleg pas di acara tunangan anak temen Mommy kalo berangkatnya mepet,” pinta Mommy tidak dapat di ganggu gugat

“ baik Mom, nanti aku urus,” jawab faishal pasrah

Akhirnya obrolan berlanjut dengan didominasi oleh Mommy dan Daddy.

“Mom, Dad, aku udah ngantuk, aku mau ke kamar dulu ya,” pinta Faishal yang langsung melangkah menuju kamarnya tanpa menunggu respon orang tua nya.

“Sampai kapan Dad Faishal tetap seperti itu?” tanya Mommy setelah menghela napas berat, sembari mata nya menatap kearah punggung anaknya yang udah hilang didepan

“Kita berdoa saja Mom,”  jawab Daddy yang juga sudah terlihat pasrah.

Didalam kamar faishal menjadi dirinya, rapuh dan kesepian bukan dirinya yang dingin tak tersentuh.  Diluar, faishal memang dingin tak tersentuh, semata mata untuk menutupi kerapuhan yang ada pada dirinya. 

Tetapi ketika dia sendirian dia selalu menjadi orang yang sangat rapuh dan tak tentu arah yang sangat terlihat sekali dari sorot matanya.

Dibuka nya laci disamping tempat tidurnya. Diambil sebuah foto wanita, diusap usapnya foto tersebut dengan penuh perasaan. Yaa itu adalah foto wanitanya, foto yang dia ambil secara diam diam.

“Sampai kapan aku harus seperti ini, kenapa sulit sekali untuk melupakanmu. Apakah jatuh cinta itu semenyakitkan ini? Rasa rasanya aku sudah tidak sanggup untuk jatuh cinta dan membuka hati lagi,” gumam Faishal dalam hati dengan mata yang berkaca kaca dan sorot mata yang dalam memandangi foto tersebut.

.

.

.

TBC…

Terpopuler

Comments

Fitriyani Puji

Fitriyani Puji

lanjot

2022-12-05

0

Maulida Umaya S

Maulida Umaya S

bukalah hatimu faisal,smpai kapan kamu seperti nie

2022-02-26

1

Meidy Mangalengkang

Meidy Mangalengkang

visualnya

2021-05-15

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 BAB 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 bab 138
139 bab 139
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
BAB 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
bab 138
139
bab 139

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!