Ini adalah Jessan, pemuda tampan dengan memiliki ekspresi wajah yang cukup dingin nan acuh
Max Gabriel
Apaa sih Je!
Jessan Arnawarma
Lo bikin hal menghebohkan apa lagi kemarin?
[Ekspresi wajah tegas]
Ah, ya. Yang satu itu Max teman satu jurusan dengan Jessan, ia pemuda yang tipikal badboy namun dengan berpawakan softboy.
Max Gabriel
Ah, cuma masalah sepela aja. Kenapa lo yang berisik sama hal begituan?
[Sembari bersedekap dada]
Melihat Max yang dengan santainya tanpa dosa sedikitpun, Jessan menghela nafas berat.
Jessan Arnawarma
Gua tahu maksud lo baik, tapi dengan cara lain Max. Bukan membuat anak orang sampai kritis kayak gituu!
[Omel Jessan]
Dan, iyaa! Max sedang membuat masalah dengan memukuli musuh mereka dengan membabi buta, hingga sampai pemuda tersebut sampai kritis kondisinya sekarang.
..
Sementara itu..
Jey Shaquille
Hufftt..
[Menghela nafas persekian detiknya]
Dengan cuaca yang kini tengah mendukung perasaan pemuda manis tersebut.
Jey Shaquille
Ga mungkin gua harus pulang dengan tangan kosong lagi, duuh..
[Pasrah]
Pemuda manis ini bernama Jey, pemuda yang dikenal galak dan jutek namun dibalik sikapnya itu ada satu hal alasan dirinya seperti itu.
Dengan berjalan pelan menuju rumah yang bernaung dan berlindung namun kini rasa hangat rumah telah menghilang terbawa angin. Menghilang begitu saja.
Jey Shaquille
Aku pulang!
Jey menatap sekitar rumah yang sepi, tak ada lagi kehangatan rumah yang seperti sebelumnya.
Dengan perasaan lelah dan gundahnya, Jey berjalan pelan menuju kamarnya. Semoga ini hanya mimpi buruknya yang amat begitu panjang hingga dirinya tak bisa bangun dari tidurnya ini.
Tanpa pergi dulu ke kamar mandi untuk membersihkan diri, Jey mengurung niatnya itu dengan langsung masuk ke dalam selimut.
Jey Shaquille
Bun.. Jey kangen.. [Dengan langsung terlelap seketika]
Comments