maya

Keesokan malamnya, Kenzo dan Srini bersiap kembali ke Desa Sukasari. Kenzo duduk di dipan bambu di teras gubuknya, menyeruput kopi hitam tanpa gula kesukaannya. Asap rokok kemenyan yang dihisapnya mengepul perlahan, menyatu dengan kabut malam yang pekat. Sementara itu, Srini nangkring di atap gubuk sambil menyisir rambutnya dan menggoyangkan kaki dengan santai.

"Sepertinya kita akan melawan seseorang yang mungkin aku sendiri ragu akan menang," ujar Kenzo, matanya menatap lurus ke depan.

"Kenapa mas bisa ngomong gitu?" tanya Srini heran, tak biasa mendengar keraguan dari mulut Kenzo.

"Teror di desa itu bukan hal biasa. Pocong-pocong itu bukan sekadar iseng."

Kenzo berhenti sejenak, menghembuskan asap rokoknya. "Mereka cuma boneka. Ada seseorang yang mengendalikan mereka lewat pesugihan. Dia menjamin seluruh warga desa sebagai tumbal. Awalnya hanya ingin membuat gangguan kecil, biar kelihatan kayak teror biasa. Tapi setiap seratus hari, ada satu warga yang dibunuh oleh pocong itu."

Srini mengernyit. "Terus kok mas ragu?"

"Karena yang kuhadapi manusia biasa. Dan aku sudah berjanji untuk tidak membunuh manusia lagi," jawab Kenzo tegas.

Srini masih menatap penuh rasa penasaran. "Tapi ada alasan lain, kan?"

"Sosok junjungan dia sangat kuat. Dia bukan pocong biasa. Dulu dia seorang dukun ilmu hitam yang sangat sakti."

"Wah, berarti seru dong, mas! Aku jadi nggak sabar pengen lawan yang lebih kuat!" Srini bersorak semangat.

"Jangan senang dulu," ujar Kenzo memperingatkan. "Dia adalah salah satu anak buah Nyi Mayangsari, penguasa Gunung Lawu. Emang kamu berani lawan Nyi Mayangsari?" Kenzo terkekeh.

Srini langsung manyun. "Kalau itu sih aku ampun, mas. Belum sempat pamer jurus udah jadi abu aku."

Sebelum berangkat, Kenzo memanggil salah satu peliharaannya yang biasa menjadi mata-mata. "Maya! Kemari!"

Tak lama, dari balik pohon muncul sosok pocong berkain kafan bersih. Wajahnya cantik dengan lesung pipi yang membuatnya terlihat manis saat tersenyum. Aroma melati yang menusuk tercium kuat saat Maya mendekat.

Srini langsung menatap Maya dengan tatapan permusuhan yang kuat.

"Ada apa ya, mas, manggil aku?" tanya Maya dengan santai.

"Laporkan hasil penyelidikanmu," perintah Kenzo dingin.

"Salah satu warga desa ada yang mati, mas. Kita kecolongan," lapor Maya serius.

"Sial, kita terlambat!" geram Kenzo. "Waktu kita nggak banyak. Segera ke sana! Maya, awasi keadaan desa. Laporkan kalau ada yang mencurigakan!"

"Siap, bos!" jawab Maya tegas.

Namun sebelum berangkat, drama kecil terjadi di antara Srini dan Maya.

"Kuntilanak jelek, nggak bosen apa tiap hari jelek mulu?" ejek Maya sambil tersenyum sinis.

Srini mendelik tajam. "Daripada kamu, punya wajah bagus tapi nggak punya tangan, mirip Agus Buntung! Hihihi!" kata Srini sambil mengeluarkan tawa melengking khasnya.

"Gapapa, yang penting cantik, nggak kayak kamu. Udah bau, rambut gimbal, muka ancur, jelek lagi!" balas Maya menistakan Srini.

"Kepala otak kau cantik, sadar diri kamu, lihat aja bentukanmu mirip lemper!" Srini yang emosi membalas ucapan Maya.

"Arghhh, mau berantem kamu? Sini maju, anj\*g!" balas Maya dengan emosi memuncak.

Begitulah yang selalu terjadi jika mereka bertemu. Ada saja hal yang memicu pertengkaran. Namun, di balik canda dan hinaan itu, keduanya sebenarnya saling menyayangi dan akan melindungi satu sama lain jika ada yang berani mengusik.

Kenzo hanya menggeleng melihat tingkah mereka. "Udah, jangan berantem! Fokus sama misi kita."

Dengan perintah yang jelas, mereka pun bersiap menghadapi malam panjang yang penuh misteri di Desa Sukasari.

Terpopuler

Comments

Riva Armis

Riva Armis

Priiit!/Determined/ offside!

2025-02-04

2

§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ⍣⃟ₛ

§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ⍣⃟ₛ

dikit nye... kasih agak bnyak napa 🤭🤭

2025-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!