Masih dalam perjalanan pulang, Alan dan Alana tertidur pulas di dalam mobil, dan saling bersandar satu sama lain.
Arthur melihat keduanya, mereka sangat menggemaskan pikir Arthur. Arthur tidak berani membetulkan posisi tidur mereka karena takut kebangun.
Dua jam telah berlalu, mobil yang di kemudian Indra memasuki gerbang rumah arthur, begitu tinggi dan mewah. Alan dan Alana sudah bangun, mereka takjub dengan pemandangan di sekitar rumah Arthur.
Mobil sudah berhenti di depan pintu rumah, Indra keluar dari mobil dan membuka pintu untuk Arthur, setelah Arthur keluar Indra membukakan pintu untuk Alan dan Alana. Setelah keluar dari mobil, Alan dan Alana terpesona dengan kemewahan rumah arthur.
"Wah, besar sekali rumahnya. Apa ini rumah ayah?" tanya alana, Arthur tersenyum dan berjongkok di depan Alana
"Iya sayang, ini rumah ayah. dan mulai sekarang ini rumah kalian juga, kalian akan tinggal di sini bersama ayah. ayo masuk" jawab Arthur dan menggandeng tangan kedua anaknya itu.
Di depan pintu sudah ada beberapa pelayan yang menyambut mereka
"Selamat datang tuan arthur, tuan muda dan nona muda" sapa mereka bersamaan
"Kalian kembalilah, siapkan makanan untuk anak-anak ku" perintah arthur
Semua pelayan mengangguk, dan kembali ke pekerjaan masing-masing.
"Kalian lapar kan, ayo ayah bawa kalian ke meja makan" ucap arthur, masih menggandeng tangan alan dan alana.
Arthur, menarik dua kursi menaikan tubuh Alan dan Alana untuk duduk di kursi meja makan itu.
Pelayan datang membawa makanan, Arthur ikut duduk mengambilkan nasi dan lauk untuk Alan dan Alana
"Kalian suka ayam goreng?" tanya arthur .
"Iya" jawab bersamaan alan dan alana
"Kalo sayur, kalian suka?" tanya arthur lagi
"Iya, kita suka semua makanan. Asal jangan terlalu pedas untuk Alana tapi kak Alan suka pedas" jawab alana
"Begitu ya, nanti kalo ayah bekerja. Dan kalian mau makan, kalian tinggal minta sama pak agus ya. nanti ayah kenalkan ke semua orang di rumah ini setelah kalian makan. Oke" ucap arthur, Alan dan Alana mengangguk.
Mereka makan dengan lahap, Arthur pun senang melihat anaknya makan begitu lahap.
________________________________________
Selesai makan, arthur mengajak Alan dan Alana untuk ke ruang keluarga.
"Ndra, panggil semua orang yang akan mengurus anak-anak di rumah nanti" perintah Arthur, Indra mengangguk dan pergi memanggil orang-orang yang di maksud arthur.
Indra kembali ke ruang keluarga di ikuti beberapa orang di belakangnya. Kini mereka sudah berjejer di depan arthur, Alan dan Alana.
"Nah, Alan, Alana ayah kenalkan satu-satu yah." Ucap arthur dan menunjuk orang-orang di depannya
"Dia adalah sekretaris ayah, namanya Indra, dan sebelah Indra ada pak agus, dia yang mengurus makanan dan kepala pelayan rumah ini, sebelah pak agus ada, Tia. dia yang akan mengurus semua keperluan kalian mulai sekarang. dan dua orang di sebelah tia, mereka akan menjadi pengawal kalian nanti"
"Salam kenal tuan muda dan nona muda" sapa, indra, Agus, tia dan dua orang pengawal bersamaan.
"Ah... iya ... salam kenal semua, nama saya Alana" ucap alana menggemaskan
"Nama saya alan" sambung alan .
"Tapi, kenapa kita butuh pengawal" tanya alan. arthur berdiri dan berjongkok di depan alan dan alana
"Ayah belum bisa cerita sekarang nak, nanti yah. intinya ini demi kalian supaya kalian aman" ucap arthur mengelus kepala alan dan alana.
"Oke ayah" ucap alana.
"Apa kalian mau istirahat, ayah akan tunjukkan kamar kalian" ucap arthur
"Iya, alana pengen Bobo" jawab alana
"Oke, ikuti ayah yah" ucap arthur. Alan dan alana mengikuti arthur menuju kamarnya di lantai 2 rumah arthur.
"Ini kamar kalian, silahkan masuk anak-anakku" ucap arthur, membuka pintu kamar.

"Wahh ..... ini kamar aku dan kak alan" ucap alana ..
"Iya, ini kamar kalian. Apa kalian suka" tanya arthur
"Sangat suka" jawab alan dan alana. Arthur tersenyum mendengar jawaban anak-anak nya.
"Ayah sengaja, menyatukan kamar kalian, Karena ayah tahu pasti kalian tidak mau pisah kan" ucap arthur
"Iya, aku gak mau pisah sama kak alan" jawab alana
"Oke, tapi nanti kalo alan dan alana sudah besar. Alan dan alana akan punya kamar sendiri-sendiri" ucap arthur
"Baik" jawab alan dan alana
"Ya sudah kalian istirahat yah, ayah mau bekerja di ruang kerja ayah. Kalo kalian butuh sesuatu minta sama tia ya" ucap arthur
"Baik ayah" jawab alan dan alana. Arthur keluar dari kamar, menuju ruang kerjanya yang memang berada di atas. dan di ikuti oleh Indra tentunya.
Alana tiduran di kasurnya, dan bermain bersama boneka kesayangannya. Sedangkan alan, alan sedang duduk di meja belajarnya. dia mengambil buku dan menulis sesuatu di buku itu.
Setelah menulis, alan berdiri dengan membawa buku berisi catatan yang baru saja dia catat.
"Alana, aku pergi ke ayah dulu. kamu di sini saja" ucap alan, alana hanya mengangguk.
Alan membuka pintu kamar nya, di liatnya tia berjaga di depan itu.
"Kenapa kakak, ada di depan pintu. Kenapa tidak masuk saja dan duduk di dalam kamar." Ucap alan
"Tidak tuan muda, saya akan berjaga di depan pintu saja. dan tolong panggil saya dengan nama saja tuan muda" jawab Tia
"Memangnya kenapa, kakak kan lebih tua dariku. Masuk saja ke dalam kak, temani alana. Aku ingin ke ruangan ayah, di mana ruangan nya" ucap alan
"Apa tuan muda membutuhkan sesuatu, saya akan menyampaikan pada tuan arthur" tanya Tia
"Tidak, aku hanya mau menyampaikan sesuatu pada ayah. Sudah ada di mana ruangannya kak" ucap arthur kesal.
"Pintu yang ketiga dari sini tuan muda" jawab Tia, alan langsung menuju ke ruangan ayahnya. dan Tia masuk ke dalam kamar menemani alana.
tok..tok..tok.... alan mengetuk pintu, di bukanya pintu itu oleh Indra.
"Tuan muda, apa anda membutuhkan sesuatu" tanya indra
"Aku hanya ingin bicara dengan ayah saja" jawab alan. Indra mempersilahkan alan untuk masuk. Alan melihat ayahnya yang sedang serius membaca dokumen.
"Ayah" panggil alan, arthur merasa di panggil langsung mendongak ke arah alan.
"Alan, ada apa nak" tanya arthur
"Ini, aku sudah menulis keperluan alana di sini. dan ayah harus mengingatnya" jawab alan, memberikan buku yang dia bawa tadi
"Apa catatan ini benar kamu yang tulis" tanya arthur, heran.
" Tentu saja, siapa lagi kalo bukan aku ayah" jawab alan.
"Wahhh.. tulisanmu bagus sekali nak" arthur memuji alan
"Tentu saja" jawab alan, percaya diri.
Arthur tak menyangka, alan anak berusia 10 tahun. Bisa menulis sebagus ini, dan dia mempunyai kepercayaan tingkat tinggi. gumam arthur dalam hati.
"Baiklah, apa ini saja kebutuhan alana. terus kebutuhan alan mana kenapa tidak di catat" tanya arthur.
"Aku tidak usah, aku bisa melakukan nya sendiri. ya udah yah aku balik ke kamar." Jawab alan, Indra membukakan pintu dan alan keluar dari ruang kerja ayahnya.
Arthur melihat catatan yang masih dia pegang, ada beberapa catatan untuk alana. Dari yang di sukai alana, yang tidak di sukai alana, apa yang tidak boleh alana makan, kesukaan makanan alana. Ya, intinya semua tentang alana.
Arthur tersenyum lebar, mengetahui anak laki-lakinya sangat peduli dengan adiknya. Arthur menyerahkan catatan itu pada indra, dan menyuruh semua pelayan ingat dengan catatan itu.
bersambung.....
like, favorit , dan coment ya guys 😍😍🙏🙏🙏
bagi yang suka😘😘😘😘. terima kasih🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Brexs Adun
Sudh ada jiwa pemimpin d diri alan
2022-03-06
0
2704
peduli saudara
2021-11-23
1
zamal78901
teruuuuss di lanjuuuuts Thor⚡🔨⚡🔨
2021-11-02
1